"Sekarang juga saya talak kamu sinta Maharani dan mulai saat ini kamu bukan siapa-siapaku lagi saya sudah tidak bertanggung jawab dirimu wanita murahan " ucap dirga pada sinta
"jadi sekarang juga angkat kaki dari rumah ku ini karena kamu sudah tidak berharap lagi tinggal dirumah ku ini" ucap dirga lagi setelah itu dirga keluar dari kamar sinta
Mama sita dan mawar tersenyum penuh kemenangan
Mereka merasa sangat puas karena akhirnya sinta terusir dari rumah itu dan mawar menjadi istri dirga satu-satunya
Mereka berdua meninggalkan kamar Sinta Dengan senyuman bahagia terpatri di bibirnya
Walaupun Selama ini sinta tidak mencintai suaminya namun kata talak yang keluar dari mulut dirga bagaikan cambuk yang melukai hatinya
"bik sinta bisa minta tolong !?" tanya sinta
"iya neng, Neng sinta mau minta tolong apa!?" jawab bik murni
"tolong bantu sinta berkemas bik, soalnya kepala sinta masih sakit dan seperti berputar-putar " ucap sinta
"iya neng biar bibik saja yang mengemas pakaian neng Sinta " jawab bik murni dan mulai berjalan ke arah lemari sinta,bik murni mengambil koper Sinta yang tersimpan diatas lemari pakaian
Bik murni melipat rapi pakaian Sinta yang tadi mama sita bongkar lalu memasukkannya kedalam koper
Sinta mencoba bangun dari tidurnya lalu berjalan ke arah meja riasnya lalu mengambil tas kecil untuk menyimpan semua alat-alat make-upnya yang tidak seberapa
"neng ini sudah selesai " ucap bik murni
Sinta berjalan menuju bik murni yang masih berada di depan lemarinya
Sinta memperhatikan lemarinya ternyata bik murni sudah memasukkan semua isi lemarinya kedalam koper
"Bik kotak perhiasan dan Surat-surat penting sinta mana!?" tanya sinta
"ini disini neng, bibinya menyimpannya disini" jawab bik murni
"Bik tolong bawa kemari surat-surat itu juga kotak perhiasannya " pinta sinta,bik Murni segera mengambil apa yang di minta sinta
sinta mengambil surat surat itu lalu memeriksanya karena takut jika ada yang hilang saat mama Sita membongkar lemarinya setelah merasa surat-suratnya lengkap Sinta memasukkannya kedalam tas ranselnya
"maaf bik tadi sinta memeriksanya kembali Takut ada yang tercecer karena tadi mama sinta membongkarnya " ucap Sinta karena merasa tidak enak hati pada bik Murni
"iya neng tidak apa-apa " jawab bik murni
Sinta membuka kotak perhiasannya lalu mengambil sebuah cincin dari dalam sana
"Bik sini tangannya " ucap sinta menengadahkan tangan pada bik murni
"untuk apa neng!?" Jawab bik murni
Sinta tersenyum dan masih meminta tangan bik murni mau tidak mau bik murni menyodorkan tangannya pada sinta
Sinta memasukkan sebuah cincin kejari manis bik Murni
"ini apa neng!?" tanya bik murni
"ini hadiah dari Sinta bik,sinta sudah menganggap bibik ibu sinta dan ini cincin kesayangan sinta di dalam cincin ini tertulis nama Sinta,sinta berharap bibik tidak melupakan Sinta setelah sinta pergi dari rumah ini" jawab sinta
Bik murni langsung memeluk tubuh sinta dan menangis tersedu-sedu
"bibik tidak akan mungkin melupakan kamu nak bibik sangat menyayangimu" ucap bik murni
"makasih bik ,karena dari bibik sinta merasakan kasih sayang seorang ibu yang tidak pernah Sinta rasakan " jawab Sinta mengeratkan pelukannya
"Sekarang sinta pergi ya bik takut nanti mereka memarahi bibik karena lama menemani sinta disini dan ini sudah hampir waktu makan siang " ucap sinta
"bibik bakal tidak punya teman lagi memasak di dapur, tidak ada yang menemani bibik ngobrol dan bercanda di dapur hiks hiks hiks bibik pasti akan sangat merindukan mu nak" ucap bik murni
Hati sinta menghangat karena bik murni tidak memanggilnya dengan kata neng tapi dengan sebutan nak
"sinta sayang bibik banyak-banyak " ucap sinta
"pasti sinta akan merindukan pijitan bibik" ucap sinta lagi
"tunggu disini dulu ya bibik ambil sesuatu dulu untuk sinta" jawab bik murni yang bergegas keluar dari kamar sinta dan berlari ke arah kamarnya
"ini sin,kamu bawa ini ya nak jika badanmu terasa pegal-pegal oleskan ini saja " ucap bik murni menyerahkan sebuah botol yang terbungkus plastik hitam
"ini apa bik !?" tanya sinta
"ini minyak urut yang bibik buat kemarin,ini minyak yang biasa bibik pakai untuk urutin kamu sin" jawab bik murni
"Alhamdulillah, makasih ya bik " ucap sinta memeluk bik Murni
"iya sin sama-sama nak" jawab bik murni
"bik sinta pergi sekarang ya" ucap Sinta lalu berdiri dari duduknya dan berjalan keluar dari kamarnya jik murni membantunya untuk membawa kopernya
sinta memesan taksi online dari ponselnya karena motornya masih di parkiran toko karena semalam sinta di bonceng pulang oleh temannya Anwar karena hari sudah malam dan hujan deras
Saat keluar dari dalam kamar sinta tidak melihat siapa pun,sinta merasa bersyukur karena tidak akan ada drama
Cukup sinta pergi dengan membawa luka hati yang di torehkan oleh suami,madu dan ibu mertuanya
ada sepasang mata yang mengawasi kepergian sinta dari atas balkon
"kenapa sih sin,kamu melakukan ini pada mas padahal mas sudah mulai bisa menerimamu bahkan mas sudah mencintaimu " ucap dirga meneteskan air matanya
Sebenarnya Dirga tidak percaya jika sinta melakukan itu semua di belakangnya namun semua bukti ada
Taksi online yang sinta pesan sudah ada di depan rumah
"bik mang , Sinta pergi ya kalian jaga diri baik-baik dan juga jaga kesehatan suatu hari nanti Sinta akan datang menjemput kalian untuk membawa kalian pergi bersama sinta"ucap sinta memeluk bik murni dan mencium tangan mang Udin
"Bibik dan mamang mau kan jika sinta jemput !?"tanya sinta
"iya nak bibik dan mamangmu ini akan menunggu kamu datang menjemput kami " jawab bik murni dan di angguki oleh mang udin
"kamu jaga diri ya nak, baik-baik dijalan dan jaga kesehatanmu kami menunggumu" ucap mang Udin
mang udin memasukkan koper sinta kedalam mobil
Namun sebelum Sinta masuk kedalam mobil sinta melihat kembali kedalam rumah yang ditempatinya selama setahun ini
Sinta terkejut melihat mantan suaminya berdiri di balkon kamarnya sambil bersedekap dada
Sinta melipat kedua tangannya di depan dadanya sambil menatap Dirga yang juga menatapnya sebagai tanda berpamitan dari kejauhan
Sinta masuk kedalam masuk mobil lalu membuka kaca mobil
"bik mang , Sinta pergi " ucap sinta dengan berderai air mata
Dirga melihat itu semua, entah mengapa hatinya terasa sangat sakit melihat sinta pergi
mobil yang di tumpangi sinta Mukai berjalan dan sinta melambaikan tangannya pada semuanya
Kini mobil yang ditumpangi sinta sudah tidak terlihat lagi, Dirga keluar dari kamarnya dan turun kelantai satu lalu masuk kedalam kamar Sinta
Dirga merebahkan tubuhnya di ranjang sinta dirga memeluk guling yang sering sinta gunakan wangi tubuh sinta masih melekat disana
Tak terasa air mata dirga jatuh membasahi pipinya hatinya terasa sangat sakit jika mengingat jika sinta sudah pergi
"mas pasti akan sangat rindu denganku sayang,mas rindu memelukmu,rindu masakanmu,rindu pijatan tanganmu yang membuat mas terasa nyaman "ucap Dirga berbicara sendiri
saat dirga akan terlelap tiba-tiba saja mawar berteriak memanggilnya
dirga bergegas keluar dari kamar sinta dan menguncinya karena tidak ingin ada yang masuk kedalam kamar itu selain dirinya
"kamu kenapa war!?" tanya dirga saat tiba di kamarnya
"mas perut mawar sakit banget " jawab mawar
"kalu begitu kita kerumah sakit,mas panggil ibu dulu" ucap dirga dan segera berlari ke kamar ibunya
Setelah mama sita datang mereka membawa mawar ke rumah sakit
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 128 Episodes
Comments
Baek chanhun
kami mulai menonton drama keluarga nenek lampir ini.
air mata orang yang di fitnah
dan terzolimi, tak akan
hidungnya tenang apa lagi bahagia.
thanks mbak 💪🥰
2023-12-13
8