Sinta tidak ingin semakin menjadi bahan olok-olokan mereka semua jika nekat masuk mencari makan untuk mengisi perutnya yang sudah sangat lapar
Sinta memejamkan matanya sekedar untuk mengalihkan rasa lapar yang menderanya
Tak terasa Sinta terlelap di gazebo itu hingga malam menjelang
"Non bangun non sudah magrib " ucap Mang karman yang melihat sinta tidur sejak siang tadi
"Astagfirullah,ternyata aku tidur lama" ucap Sinta mengecek matanya
perutnya terasa sangat perih karena seharian dia tidak mengisinya dengan makan maupun air minum karena malu pada semua orang dan juga takut jika semua orang menjadikannya sebagai bahan olok-olokan
Sinta meringis memegang perutnya yang semakin terasa perih
air Matanya jatuh membawahi pipinya Sinta meringkuk memeluk perutnya
"Neng sinta kenapa !?" tanya mang karman
"sakit pak perutnya terasa sangat sakit hiks hiks hiks " suara sinta Pelan bahkan hampir tidak kedengaran dan terisak menahan rasa lapar yang sangat menyiksa
"Neng sinta belum makan!?" tanya mang karman lagi,sinta hanya menggeleng lemah
"kasihan kamu Neng,ayo Neng mamang bantu Neng kedalam rumah " ucap Mang karman
sinta berusaha untuk bangun dan turun dari atas gazebo
"mang apa semua orang sudah pulang !?" tanya Sinta
belum Neng,baru calon suami Neng dan keluarganya yang sudah pulang tapi sepupu sepupu Neng dan juga paman dan bibi Neng masih ada yang tinggal "jawab mang karman
"mang tolong bawa aku ke belakang aja ya,aku tidak mau semua orang tau jika aku sakit seperti ini mereka pasti masih berkumpul diruang keluarga bercengkrama bersama" ucap sinta dan diangguki oleh mang karman
"ayo Neng mamang bantu " jawab mang karman lalu membantu sinta berjalan kebelakang rumah lewat jalanan samping
benar kata sinta semua keluarganya berkumpul di ruang keluarga setelah mereka menikmati makan malam bersama dan tak satu orang pun yang mencari keberadaan sinta karena tidak ikut makan malam bersama mereka
walaupun sinta ikut makan bersama mereka tak ada yang mau mengajaknya berbicara seolah sinta hanya orang asing kebetulan ikut makan bersama mereka
tak jarang sinta diam-diam menyeka air matanya karena merasa tersisihkan
"tidak apa-apa sinta walaupun kamu tak dianggap tapi kamu pasti bisa tetap semangat " begitulah cara sinta mengsugesti dirinya sendiri
"Neng sinta disini dulu ya mamang panggil bibik dulu sekalian bawa makanan untuk neng Sinta " ucap mang karman
"iya mang, makasih ya mang" jawab sinta
"iya neng sama-sama " mang karman tersenyum lalu bergegas masuk kedalam rumah membuka pintu pembatas antara dapur dan kolam renang yang ada di halaman belakang rumah orang tua sinta
Sinta merebahkan tubuhnya dan meringkuk berharap rasa sakit perutnya bisa berkurang
Tak berselang lama Mang karman dan Bik imah datang dengan piring berisi makan di tangannya juga teh hangat serta segelas air putih untuk di berikan pada nona mudanya itu
"neng makan dulu,tapi sebelum makan neng Sinta minum obat ini dulu ya biar rasa perih si perut neng sinta berkurang " ucap Bik imah yang segera duduk disamping sinta,sinta pun bangun dari tidurnya dan duduk bersila menatap pasangan suami-isteri yang selalu merawat dan menghiburnya sedari kecil karena hanya mereka berdua yang selalu peduli dengan keadaan Sinta
"makasih ya bik mang, karena sudah merawat sinta sedari kecil" ucap sinta dengan deraian air mata, bohong jika sinta tidak merasa cemburu dan iri pada kedua adiknya yang selalu mendapatkan kasih sayang dari ayah dan ibunya sedangkan dirinya sedari kecil hanya ada bik Imah dan mang karman yang selalu menyayangi dan menjaganya
Sinta tidak pernah berani untuk protes karena Sinta tidak ingin ayahnya marah dan menghentikan biaya pendidikannya
Sinta merasa bersyukur karena ayahnya masih ingin memberikan biaya pendidikan walaupun dia tau jika sinta kuliah dengan beasiswa penuh
Sinta termasuk anak yang sangat cerdas dikampusnya,para dosen dan dekan sangat menyukainya karena sudah beberapa kali sinta membawa nama baik universitas tempatnya menuntut ilmu, Sinta sering menjadi juara itu semua karena tuntutan ayah dan ibunya sedari kecil karena jika sinta sampai tidak mendapatkan nilai yang bagus maka tak segan mereka akan menghukum Sinta
pernah suatu hari saat Sinta masih duduk di bangku sekolah dasar kelas 5,sinta mendapatkan nilai yang rendah tidak seperti biasanya
Hal itu terjadi karena Sinta tidak konsentrasi mengerjakan soal ulangannya karena sedari semalam sinta demam tinggi dan menggigil namun mereka tidak peduli dengan kondisi kesehatan sinta
Mereka memaksa sinta untuk kesekolah karena sedang ulangan harian
Sinta yang sedang sakit menjawab soal ulangannya dengan asal-asalan dan hasilnya nilai ulangannya sangat rendah
Sang wali kelas menelpon ibu Sawitri karena ingin menanyakan mengapa sinta seperti itu tidak seperti biasanya
Sepulang sekolah Bu Sawitri langsung memarahi sinta tanpa memperdulikan wajah anaknya itu sudah terlihat sangat pucat
sinta sempat membela diri dengan mengatakan jika kepalanya terasa sangat pusing namun Bu Sawitri tidak memperdulikannya dan tetap menghukum Sinta mengurungnya dalam gudang tanpa memberikannya makan terlebih dahulu
"Bu maafkan sinta bu,sinta janji akan belajar lebih giat lagi biar ibu tidak malu punya anak seperti Sinta hiks hiks hiks !! Tolong bu maafkan sinta sinta janji akan menuruti semua perkataan ibu dan tidak akan membantah " teriak sinta dari dalam gudang yang pengap dan minim pencahayaan
"hiks hiks hiks kenapa ibu selalu jahat pada sinta!? Apa sinta bukan anak ibu Hiks hiks hiks " ucap sinta lemah
Sinta duduk bersandar di pintu gudang itu karena kepalanya terasa terputar-putar, perutnya pun terasa sangat lapar karena belum makan
Sinta mengingat jika di tasnya ada coklat, roti dan air botol mineral yang diberikan oleh ibu guru yang bertugas sebagai petugas UKS juga memberikan sinta obat penurun panas
Sinta membuka tasnya dan mengambil roti dan botol air mineral lalu memakannya perlahan setelah perutnya terisi sinta meminum obat penurun panas yang didapatkannya dari UKS sekolahnya
"Alhamdulillah, terimakasih ya Allah engkau masih menolongku melalui tangan ibu guru, Terimakasih ibu guru semoga engkau selalu diberikan kesehatan " ucap sinta dengan deraian air mata,sinta segera memasukkan kembali botol air mineral dan sampah pembukua roti yang dimakannya kedalam tasnya karena tidak ingin ibunya semakin marah jika melihatnya sudah makan dalam masa hukuman
Sinta tertidur sambil bersandar pada daun pintu gudang itu mungkin karena pengaruh obat yang dimakannya
Sinta terbangun dari tidurnya karena terkejut tubuhnya terpelanting kebelakang karena pintu yang disandarinya tiba-tiba terbuka dari luar
"ayo keluar,awas ya kalau kamu sampai melakukan kesalahan yang sama ibu akan memberikanmu hukuman lebih dari ini" ucap Bu Sawitri
"iya bu,sinta janji tidak akan dapat nilai rendah lagi" jawab sinta mendongakkan kepalanya menatap wajah ibunya
Sikap ayah dan ibunya berubah semenjak adik keduanya yang bernama Surya Saputra meninggal dunia kerena tenggelam di kolam ikan di halaman depan rumah mereka
Saat itu sinta dan Surya bermain kejar-kejaran di halaman rumah bersama baby sitter mereka karena berebut mainan
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 165 Episodes
Comments
Yuliana
😭😭😭
2024-07-11
1
Nendah Wenda
ada ibu macam gitu
2024-06-23
1
Maz Andy'ne Yulixah
Masak gak ada salah satu yang belain Sinta kalau gak Ibu nya ya Ayahnya Kek,malang sekali nasibmu Sinta,apakah kamu bukan anak kandung mereka🤔🤔
2024-06-23
1