Kayena melangkahkan kakinya memasuki hotel yang cukup sepi, di sana cctv tetap menyala, ia tahu keamanan cctv pasti lebih di perketat oleh Lian, jadi kayena membiarkan cctv itu tetap menyala, di saat ia sudah berhasil membunuh target, Cassey yang ada di apartement tinggal memencet tombol on dan cctv saat Kay masuk ke hotel akan terhapus otomotis karena Cassey sudah meretasnya.
"Mbak tunggu" ucap resepsionis hotel yang melihat kayena masuk
"ada apa ya?" jawab kayena menatap ke arah resepsionis wanita itu
"maaf Anda bukanlah penghuni hotel ini" ucap resepsionis itu was was
"saya sudah ada janji dengan orang yang ada di kamar no 212" ucap kayena
"untuk menjaga keamanan hotel ini,kami akan menghubungi kamar 212" ucap resepsionis lalu menarik gagang telepon.
"Biarkan dia masuk,aku sudah menunggunya dari tadi" ucap pria di ujung telepon dengan suara seraknya karena ia sudah menahannya sejak tadi.
"bisa melihat kartu identitasnya mbak?" ucap resepsionis itu lalu kayena memberikan kartu identitas wanita pesanan Frans yang bernama Bianca yang sudah di amankan di suatu tempat.
"baik silahkan masuk,apa perlu kami antar?" ucap resepsionis itu
"oh tidak perlu aku sudah tahu tempatnya, karena aku tidak hanya sekali masuk ke sini" ucap kayena agar pelayan itu tak curiga padanya, ia sudah mencari tahu detail tentang Bianca.
"baiklah silahkan,nikmatilah malam anda" ucap resepsionis itu yang mengerti jika wanita di depannya adalah wanita panggilan.
"ah sial, lima menitku terbuang sia sia" umpat Kayena dalam hati
ia menekan tombol Lift menuju lantai 4 dimana kamar 212 berada
kling
seseorang ikut masuk ke dalam lift, kayena berusaha menyembunyikan keterkejutannya, harusnya tidak jadwal Lian untuk berkunjung ke hotel
"ah awas saja jika Cassel salah lagi" batin Kay
kayena membulatkan matanya ketika Lian tidak memencet tombol lift yang otomatis Lian juga menuju lantai 4
"Ben berkas sudah siap semua?" tanya Lian memastikan
"Sudah tuan,dan kita sudah di tunggu tuan Frans di kamarnya" ucap Ben yang membuat matanys kembali melotot, bagaimana tidak? ternyata tujuan mereka sama.
kling
kayena segera melangkah keluar agar cepat sampai dulu di kamar Frans,
ia segera memencet bel kamar Frans,
Lian memicingkan matanya melihat gadis seksi yang akan masuk ke dalam Frans,
"oh sayang masuklah aku sudah menunggumu" ucap Frans dengan suara paraunya
"oh ternyata anda juga sudah datang silahkan masuk" ucap Frans
"sayang tunggu aku di sana ya" ucap Frans yang akan mencium bibir kay, tapi Kay segera menghindarinya dengan meletakkan telunjuknya di bibir Frans
"malu di lihat dengan tuan tuan itu" ucap kayena manja, yang benar saja di cium pria tua itu, sialan
"ah tapi sayang kolegaku sudah biasa melihatku seperti ini dan kau tau itu sayang, apalagi mereka sudah biasa melihatku adegan ranjang" ucap Frans
"Ah aku benar benar sial, aku harus mencari cara tidak mungkin aku melakukan dengan pria tua itu apalagi di saksikan Lian dan asistennya " batin kayena memutar otaknya
"maaf tuan Frans silahkan lakukan itu nanti, kami jijik melihat nya" ucap Lian frontal
"ah baiklah tuan Lian, aku lupa jika anda belum menikah" ucap Frans menatap Lian,ia lalu menyuruh kayena untuk bersiap di kamar mandi dengan pakaian yang sudah di siapkan frans.
kayena berjalan menuju kamar mandi,ia bernafas lega saat lian mengucapkan itu.
"setelah kita sepakat bagaimana jika kau menikmati wanitaku,anggap saja itu hadiah dariku" ucap Frans yang berhasil membuat Kay di kamar mandi membulatkan matanya
"itu kita liat saja nanti" ucap Lian
dan Kay yang mendengarnya mengepalkan tangannya, rasanya benar benar ingin mencekik Lian, awalnya saja seolah dia tidak mau melihat adegan ranjang tapi ternyata dia yang ingin menjadi pemainnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 114 Episodes
Comments