Kue Pisang

Daffin kembali kerumahnya saat langit sudah mulai terlihat gelap. Kedatangannyapun rupanya bersamaan dengan sang papa yang terlihat baru pulang dari kantor.

"Papa baru pulang juga?" Sapa Daffin begitu keluar dari mobilnya.

"Iya. Kamu dari mana?"

Daffinpun mengatakan kalau dirinya habis menemui sahabat semasa SMAnya. Daffin berencana ingin menjadikan sahabatnya ini sebagai asisten pribadinya. seperti yang dikatakan oleh papanya jika dirinya boleh mencari sendiri siapa yang akan dijadikan sebagai asisten pribadinya.

Pilihan Daffinpun jatuh pada sahabatnya Farel. Dia adalah teman baik Daffin semasa SMA. Mereka berpisah lantaran Daffin yang kala itu diminta papanya agar kuliah diluar negeri. Sementara Farel, dia memilih melanjutkan kuliahnya didalam negeri saja.

"Gimana Fin, apa kamu sudah dapat orang untuk kamu jadikan asisten pribadimu selama bekerja?

"Udah pa. Aku tadi nemuin Farel dan aku minta dia buat jadi asisten aku. Papa ingat kan Farel, yang dulu sering main kerumah."

"Kayak pernah denger nama Farel, tapi papa lupa anaknya yang mana." Sepertinya pak Malik lupa akan orang yang dimaksud putranya ini.

"Ya sudah, yang penting kamu nyaman saja kerja sama dia."

Keduanyapun lantas memilih masuk kedalam. Disana mereka sudah disambut oleh bu Lina.

"Fin...Kamu dari mana?." Bu Lina sengaja bertanya karena saat pergi tadi putranya ini pergi tanpa berpamitan lebih dulu kepadanya.

"Habis ketemu temen mah."

Tak ingin mamanya semakin banyak bertanya, Daffinpun langsung memilih pamit untuk kekamarnya lebih dulu. Dan dia baru keluar saat jam makan malam tiba.

"Sayang....makan yang banyak, mama sengaja masakin makanan kesukaan kamu." Bu Lina terlihat mengambilkan nasi untuk putra kesayangannya ini.

"Udah mah, segitu aja nasinya. Tadi pas keluar Daffin udah makan sama Farel.

Selesai makan Daffin langsung kembali kekamarnya. Karena besok adalah hari pertamanya bekerja, Daffiin ingin istirahat lebih awal agar besok dirinya bisa bangun lebih pagi dari biasanya.

Mulai besok Daffin akan bekerja dikantor cabang milik papanya. Sebenarnya pak Malik meminta putranya ini agar langsung bekerja dikantor pusat. Bahkan pak Malik ingin Daffin menggantikan posisinya. Namun Daffin menolak lantaran dirinya belum siap dengan alasan dirinya ingin belajar lebih dulu.

Beruntung pimpinan dikantor cabang itu sudah memasuki masa purna. Jadi jabatannya langsung bisa digantikan oleh dirinya.

"Mah...Daffin kekantor dulu." Pamit Daffin pada mamanya.

Hari ini Daffin berangkat bersama papanya karena sebelum mulai bekerja papanya akan memperkenalkan dirinya dulu kepada semua staf yang ada disana.

Spesial untuk hari pertama putranya bekerja, bu Lina sengaja mengantar putranya sampai masuk mobil. Bahkan setelah mobil yang ditumpangi kedua laki-laki kesayangannya sudah melaju, bu Lina masih memilih mengikutinya sampai gerbang.

Saat hendak berbalik badan, bu Lina tidak sengaja melihat Naya hendak berangkat sekolah. Dia kebetulan melewati depan rumahnya.

"Sayang....kamu mau berangkat?" Bu Lina basa-basi agar bisa menyapa gadis itu.

"Iya tan, ini mau berangkat."

Naya pun terpaksa turun dari motornya. Rasanya tidak sopan jika dirinya menjawab sapaan orang yang lebih tua sambil tetap melajukan motornya. Apalagi wanita yang menyapanya ini selalu bersikap ramah kepadanya.

"Maaf tan ya, Naya harus segera berangkat. Soalnya takut telat nyampek kampus."

"Iya. Hati-hati sayang bawa motornya." Seperti biasa bu Lina akan selalu menunjukkan rasa sayangnya pada gadis itu.

Bu Lina sebenarnya begitu menginginkan untuk memiliki anak perempuan. Hanya saja setelah menderita Mioma Uteri bu Lina harus menjalani operasi pengangkatan rahim. Hal inilah yang menjadikan penyebab dirinya tidak bisa hamil lagi.

Dirinya bertetangga dengan keluarga Naya sejak delapan tahun lalu. Saat itu Naya masih duduk dibangku kelas tujuh. Dan entah kenapa saat pertama kali melihat Naya, bu Lina langsung menyukai gadis itu. Bagi bu Lina Naya adalah gadis yang sopan. Selain itu Naya juga memiliki wajah cantik dan terlihat menggemaskan.

Semakin hari bu Lina semakin dekat dengan Naya. Apalagi semenjak Daffin pergi keluar negeri untuk melanjutkan study nya. Bu Lina sering meminta Naya untuk kerumahnya dengan alasan karena dirinya merasa kesepian.

Naya kembali menyalakan motornya dan segera berangkat menuju kesekolah. Sementara Bu Lina kembali masuk begitu motor yang dikendarai Naya sudah tidak terlihat lagi.

Sementara disebuah gedung berlantai tiga, nampak para staf tengah berdiri di ruang meeting untuk menyambut kedatangan pimpinan barunya. Orang itu tak lain adalah Daffin yang saat ini secara resmi akan menjabat sebagai pimpinan dari cabang perusahaan yang dimiliki orang tuanya.

Selain Daffin, ada juga Farel yang akan diperkenalkan oleh pak Malik sebagai asisten pribadi dari putranya.

Semua staf terlihat bersemangat menyambut pimpinan mereka yang baru. Terutama para staf perempuan, mereka terlihat paling antusias begitu melihat seperti apa wajah pimpinannya yang sekarang.

"Selamat datang pak. Semoga bapak betah disini." satu persatu staf mulai menyalami Daffin untuk mengucapkan selamat kepadanya. Kemudian salah satu diantara orang itu ada yang ditunjuk oleh pak Malik untuk mengajak putranya berkeliling kantor.

"Papa tinggal dulu. Kamu bisa keliling lihat-lihat kondisi disini dengan ditemani Heru."

Hanya butuh waktu lima belas menit Daffin berkeliling melihat kondisi perusahaan yang akan dipimpinnya. Setelah itu dirinya mulai bekerja keruangan yang memang sudah disiapkan untuknya.

*******

Pukul empat sore Daffin baru pulang dari kantornya. Lagi-lagi saat mobilnya baru masuk gerbang, dirinya kembali berpapasan dengan gadis yang sepertinya baru keluar dari dalam rumahnya.

"Kamu sudah pulang Fin? Wah sayang sekali. Baru saja Naya dari sini." Bu Lina mengatakan itu dengan raut wajah seperti sedang kecewa. Namun Daffin memilih tidak merespon ucapan mamanya. Karena setelah menyalami bu Lina, Daffin langsung bergegas pergi kekamarnya untuk membersihkan diri.

Kini Daffin sudah berada diruang tengah bersama papanya. Keduanya terlihat sedang latur dalam obrolan santai.

Tak lama mamanya datang dengan membawa nampan berisi dua cangkir teh dan sepiring kue pisang.

"Mah ini kue yang kemarin? Mama bikin lagi ya?" Tanya Daffin sembari memasukkan sepotong kue pisang itu kedalam mulutnya.

"Mama minta tolong tante Dania buat bikinin kue ini. Kemarin mama lihat kamu doyan banget, ya udah tadi siang mama minta tante Dania bikinin lagi."

Sejenak fikiran Daffin mengingat kembali gadis yang tadi dilihatnya. Dia menebak jangan-jangan tadi yang kerumahnya itu adalah anak dari tante Dania yang tak lain adalah Naya. Gadis menyebalkan menurutnya. Bagaimana tidak, dulu setiap kali ada Naya dirumahnya pasti mamanya ini selalu mengabaikan keberadaannya.

"Kapan-kapan kamu main kerumah tante Dania. Ucapin terima kasih sama beliau." Lagi-lagi mamanya ini selalu menyuruhnya untuk berkunjung kerumah tetangga sebelah. Entah ada apa sebenarnya dirumah itu, hingga mamanya ini tidak pernah bosan menyuruhnya untuk datang kesana.

Daffin memilih terus menikmati kue itu tanpa berniat untuk menanggapi omongan dari mamanya yang saat ini terdengar mulai ngelantur kesana kemari.

Bagaimana Daffin tak menyebutnya ngelantur. Karena pembicaraan yang awalnya membahas tentang kue pisang bikinan tante Dania, kini malah merambat dengan mamanya yang terdengar sedang menyanjung-nyanjung gadis yang menurut Daffin menyebalkan itu.

Terpopuler

Comments

范妮·廉姆

范妮·廉姆

spasinya ka....
semangat.

2024-07-11

0

Rita Riau

Rita Riau

secara awal nyebelin,,, ntar ujung ujungnya ngerepotin.
bucin akut 😁🥰

2024-02-27

1

@Kristin

@Kristin

Hem pura2 menyebalkan nih kali nanti jadi bucin gimanna

2023-11-06

2

lihat semua
Episodes
1 Gagal
2 Kue Pisang
3 Insiden
4 Skenario Dadakan
5 Cabe-cabean
6 CLBK
7 Gara-Gara Mama
8 Tahanan
9 Percaya Diri
10 Hipertensi
11 Ide
12 Mati Kutu
13 Casting
14 Numpang Sarapan
15 Calon Mantu
16 Ilfeel
17 Pacar Kamu?
18 Mama Baru
19 Dilema
20 Dingin
21 Mengalah
22 Rumania
23 Jubir
24 Perang Batin
25 Stres
26 Diluar Ekspektasi
27 Bukan Muhrim
28 Curi Start
29 Bimbang
30 Speechless
31 Rencana Licik
32 Bukti?
33 Sangat Berharap
34 Kelar
35 Sandal Jepit
36 Pamali
37 Greget
38 Pindah Alih
39 Mendadak Bawel
40 Negative Thinking
41 Wanita Saya
42 Sah-Sah Saja
43 Ulah Mama
44 Ngigau
45 Tikus VS Kucing
46 Mendadak Asing
47 Tamu
48 Pelukan Perpisahan
49 Salah Faham
50 Panik
51 Undang-Undang
52 Terserah
53 Bunglon
54 Tebakan
55 Duda Kembang
56 Balik
57 Rumah Sebelah
58 Titip
59 Makan Kamu
60 Appetizer
61 Bye-Bye
62 CCTV
63 Nyonya Bos
64 Bonus?
65 Egois
66 Galau
67 Alasan
68 Terserah Padamu
69 Jangan Sentuh
70 Pamit Dulu
71 Nikah?
72 Pengakuan
73 Usaha
74 Mantan Perawan
75 Hukuman
76 Nyasar
77 Menolak Tua
78 Paket
79 Jaring Paranet
80 Pasca Sebulan
81 Pinguin
82 Gara-gara Paket
83 Kabur
84 Jelmaan Macan Tutul
85 Pekara Panggilan
86 Abang
87 Kecipratan Bonus
88 Salah Faham
89 Tamu
90 Pusing
91 Hamil?
92 Soto Lamongan
93 Sebelas Dua Belas
94 Dobel Misi
95 Cemburu
96 Dasar Bucin
97 Mood Bumil
98 Gosip?
99 Sedih
100 Kesempatan
101 Pengumuman (Promo Novel )
102 Keberuntungan
103 Jangan Pergi
104 Kebalik
105 Gak di Elus, Gak Tidur
106 Lagu Nina Bobok
107 Makin Luber
108 Mirip ART
109 Mala Rindu
110 Ngompol?
111 Boy or Girl?
112 Gantiin Rania
113 Senjata Makan Tuan
114 Ambyar
115 Pending Dulu
116 Menu Komplit
117 Pengumuman
118 I Love You My Neighbor
Episodes

Updated 118 Episodes

1
Gagal
2
Kue Pisang
3
Insiden
4
Skenario Dadakan
5
Cabe-cabean
6
CLBK
7
Gara-Gara Mama
8
Tahanan
9
Percaya Diri
10
Hipertensi
11
Ide
12
Mati Kutu
13
Casting
14
Numpang Sarapan
15
Calon Mantu
16
Ilfeel
17
Pacar Kamu?
18
Mama Baru
19
Dilema
20
Dingin
21
Mengalah
22
Rumania
23
Jubir
24
Perang Batin
25
Stres
26
Diluar Ekspektasi
27
Bukan Muhrim
28
Curi Start
29
Bimbang
30
Speechless
31
Rencana Licik
32
Bukti?
33
Sangat Berharap
34
Kelar
35
Sandal Jepit
36
Pamali
37
Greget
38
Pindah Alih
39
Mendadak Bawel
40
Negative Thinking
41
Wanita Saya
42
Sah-Sah Saja
43
Ulah Mama
44
Ngigau
45
Tikus VS Kucing
46
Mendadak Asing
47
Tamu
48
Pelukan Perpisahan
49
Salah Faham
50
Panik
51
Undang-Undang
52
Terserah
53
Bunglon
54
Tebakan
55
Duda Kembang
56
Balik
57
Rumah Sebelah
58
Titip
59
Makan Kamu
60
Appetizer
61
Bye-Bye
62
CCTV
63
Nyonya Bos
64
Bonus?
65
Egois
66
Galau
67
Alasan
68
Terserah Padamu
69
Jangan Sentuh
70
Pamit Dulu
71
Nikah?
72
Pengakuan
73
Usaha
74
Mantan Perawan
75
Hukuman
76
Nyasar
77
Menolak Tua
78
Paket
79
Jaring Paranet
80
Pasca Sebulan
81
Pinguin
82
Gara-gara Paket
83
Kabur
84
Jelmaan Macan Tutul
85
Pekara Panggilan
86
Abang
87
Kecipratan Bonus
88
Salah Faham
89
Tamu
90
Pusing
91
Hamil?
92
Soto Lamongan
93
Sebelas Dua Belas
94
Dobel Misi
95
Cemburu
96
Dasar Bucin
97
Mood Bumil
98
Gosip?
99
Sedih
100
Kesempatan
101
Pengumuman (Promo Novel )
102
Keberuntungan
103
Jangan Pergi
104
Kebalik
105
Gak di Elus, Gak Tidur
106
Lagu Nina Bobok
107
Makin Luber
108
Mirip ART
109
Mala Rindu
110
Ngompol?
111
Boy or Girl?
112
Gantiin Rania
113
Senjata Makan Tuan
114
Ambyar
115
Pending Dulu
116
Menu Komplit
117
Pengumuman
118
I Love You My Neighbor

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!