Setelah pulang sekolah ketiga bintang berkumpul di parkiran untuk memenuhi undangan dari kakaknya wina, dimana setelah mengutuk dimas setuju untuk menerima undangan romi, begitu juga dengan indra
" kita tunggu kak romi bentar ya.. katanya tadi udah di jalan" ucap wina pada ketiganya
" oke" balas dimas
" dimas.. indra.. aku minta maaf soal kejadian semalam ya.. aku benar-benar tidak tau kak romi akan seperti itu" ucap wina meminta maaf pada keduanya
" sudahlah.. tidak apa-apa" balas dimas
" em.. kami baik-baik saja kok" timpal indra sembari tersenyum manis, tak lama yang di tunggu datang juga
" kalian menunggu lama?" tanya romi begitu turun dari mobilnya dengan sombongnya.
" tidak kok kak" balas wina
" saya minta maaf soal kejadian semalam, saya benar-benar tidak bermaksud buruk" ucap romi oada ketiga bintang
" tidak apa-apa kami mengerti" balas david
" sebagai permintaan maaf saya berjanji mentraktir kalian makan siang" ucap romi
" dengan senang hati" balas david
" oh iya.. sepertinya kalian harus mengunakan mobil kalian juga karena mobil ku terlalu kecil untuk kita berlima, akan terasa sangat sesak" ucap romi
" tentu saja" balas david
" ya sudah ayo pergi" balas romi
" silahkan pimpin jalannya" balas david....mereka masuk ke mobil masing-masing
" pak ikuti mobil yang di depan ya" ucap david pada pao supir
" siap tuan muda" balas pak supir yang mengemudikan mobilnya mengikuti mobil romi
" cih.. sombong sekali dia itu.." ucap dimas geram
" mobil ku terlalu kecil untuk kita semua" dimas meniru gaya bicara romi barusan
" cih apa-apaan itu.. dia pikir kita tidak punya yang seperti itu ya" gerutu dimas sangat kesal atas sikap sombong romi
" sepertinya dia bukan ingin minta maaf dengan tulus deh tapi ingin memamerkan kekayaannya" celetuk indra yang juga merasa jengkel atas sikap romi
" benarkan.. aku juga berpikir begitu" balas dimas
" jadi males ikut makan siang bareng..." lanjut dimas
" kita ikut kan karena ngak enak sama wina.. tapi kakaknya malah sifatnya buruk banget" ucap indra
" benar banget tuh" balas dimas setuju
" kalian sadar tidak.. kalau kalian juga sekarang sedang julid?" ucap david
" abisnya kita kesal david" ucap indra
" em.." dimas mengangguk
" david tidak kesal ya dengan bagaimana cara dia memamerkan diri begitu" ucap indra
" kenapa harus kesal itu miliknya terserah dia mau menggunakannya seperti apa" balas david
" oke-oke baiklah..." balas dimas
" benar juga kata david kenapa kita harus kesal itukan terserah dia" balas indra
" tapi kalau dia sampai merendahkan orang lain itu baru keterlaluan" ucap dimas
" saat itu terjadi aku takkan menahan kalian" ucap david
Diantara ketiganya david lebih ahli dalam menahan emosi dan mengatur perasaan diri, ia berpikir lebih dingin dari keduanya, namun itu tak berlaku jika sudah sangat keterlaluan, dan diantara ketiganya juga dimas yang paling mudah terbawa emosi, indra lebih terlihat manis dan lembut dari luar namun sebenarnya ia juga cukup sering terbawa emosi meskipun tak separah dimas.
Mereka tiba di restoran terkenal di kota itu.
" oho.. kita makan disini ya" ucap dimas
" wah aku jadi tidak sabar" ucap indra
" kita akan makan disini... apa kalian sudah pernah kesini.. kalau keluarga kami sih sering" ucap romi setelah mereka berkumpul di tempat parkir
" mama cukup sibuk jadi kami terkadang kesini jika ada waktu" balas indra
" begitu ya" balas romi dengan nada meremehkan
" ya sudah ayo masuk.. aku sudah pesan meja untuk kita sebelumnya" ucap romi memimpin jalan
" bapak juga masuklah dan makan dulu..." ucap indra pada pak supir
" tapi tuan muda.. mana mungkin saya" ucap pak supir yang sungkan bila harus masuk
" kenapa tidak masuk saja.. jika bapak tidak nyaman bapak bisa duduk di meja lain" ucap indra
" bapak akan cari makan di sekitar sini" ucap pak supir yang enggan masuk
" sudahlah tidak apa-apa masuk saja.. aku akan pesan meja untuk bapak" ucap indra yang terlihat jelas tak ingin di tolak
" kalau begitu maaf kan saya tuan muda.. dan terimakasih" balas pak supir setuju untuk masuk, pasalnya ia sangat tau bagaimana indra, tuan mudanya yang manis itu takkan berhenti sebelum dia setuju.
" kalian ingin pesan apa?" tanya romi yang saat ini mereka sudah duduk di tempat yang sudah di pesan romi dan bapak supir juga telah duduk di tempat yang di pesan indra
" silahkan anda yang pesan ini kan traktiran anda" ucap david
" jangan kaku begitu dong panggil romi saja.. supaya kita bisa lebih akrab" ucap romi
" oh oke... silahkan kak romi saja yang pesan inikan traktiran kak romi" balas david mengulangi kembali kalimatnya
" baiklah" balas romi menutup buku menu
" mbak tolong bawakan makanan paling enak di sini dan juga yang paling mahal" ucap romi memesan makanan
" baik pak.." balas pelayan itu dan pergi untuk menyampaikan pesanan romi
" tunggu sebentar ya.. aku harap kalian bisa menikmati makanannya" ucap romi dengan sombongnya yang tak berkurang sejak tadi
" tentu saja kami akan senang.. kan kak romi memesan makanan paling enak disini" balas indra dengan ramah dan senyum manisnya
Tak berapa lama makanan yang di pesan romi satu persatu datang.
" ayo silahkan dinikmati..." ucap romi mempersilahkan, mereka mulai menyantap makanan yang di hidangkan
" hah... bagaimana mereka bisa makan dengan sangat berkelas seperti itu" pikir romi setelah melihat betapa elegannya ketiga bintang menyantap makanan
" siapa sih mereka ini" romi merasa penasaran tentang ketiga bintang, takjub dengan tatakrama mereka saat makan romi bahkan tak bisa berkata apa-apa lagi hingga tak terasa mereka telah selesai makan
" terimakasih atas traktiran kak romi" balas david
" ini sangat enak.. terimakasih ya kak romi" balas indra dengan diiringi senyum manis mautnya
" tentu saja ini bukan apa-apa" balas romi
" mbak apa saya bisa bertemu dengan kokinya, saya ingin berterimakasih untuk makanan enak ini" ucap romi pada pelayan itu
" tunggu sebentar pak saya akan sampaikan" balas pelayan
" wah kak romi juga kenal kokinya ya.. hebat sekali" ucap indra
" tentu saja.. karena kami sering kesini jadi aku cukup kenal dengan kokinya" balas romi menyombongkan dirinya
" permisi pak.. kepala koki sekaligus pemilik tempat ini sudah datang" ucap pelayan itu setelah ia datang bersama kepala koki sekaligus pemilik tempat itu
" anda memanggil saya" ucap pria yang tak terlalu tua itu
" ah iya... saya ingin berterimakasih atas makanan yang enak ini" ucap romi
" tentu saja itu tugas kami" balas bapak itu dengan sopan dan senang melihat pelanggan
" om rehan makanannya enak banget" celetuk indra yang sepertinya pria bernama rehan itu tak memperhatikan mereka disana
" indra... kalian disini?" ucap pak rehan setelah melirik kearah asal suara dan mendapati ketiga bintang duduk disana
" ah iya om.. kak romi mentraktir kita makan siang" balas dimas
" kenapa tidak bilang pada om kalau kalian disini" ucap pak rehan yang kini berfokus pada ketiganya
" ah om kan lagi kerja masa kita ganggu ya kan indra" balas dimas
" em..." indra mengangguk tanda ia setuju
" hah? apa-apaan ini.. kenapa mereka seakrab itu dengan pak rehan" batin romi yang terkejut ternyata ketiga bintang kenal dengan pemilik restoran terbaik di kota itu, bukan hanya kenal bahkan mereka terlihat akrab
" kalau begitu om lanjut kerja dulu ya" pamit pak rehan
" oke om... nanti sore aku datang" balas dimas yang di balas anggukan oleh pak rehan, setelah pamit dengan romi ia langsung pergi kebelakang lagi
" kalian kenal pak rehan?" tanya romi
" ah iya kak.. pak rehan itu teman mama" balas indra
" begitu ya" balas romi kecut, ia kehilangan muka, niat ingin sombong tapi malah kalah dengan sendirinya
Bersambung...
Selamat menikmati 😁 salam manis untuk pembaca 🥰🥰🥰 Jangan lupa tinggalkan jejak kakak sekalian di kolom komentar 🤗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 119 Episodes
Comments
endang sari
Thor,tiga bintang ni jago beladiri apa engak sih
2024-01-02
1