Bagian 20 Si Kampret

Sekitar satu jam dari tempat tinggal indra kini mereka tiba di tempat biasanya kelompok miki berkumpul, tempat yang terlihat tak terlalu bagus bagi indra, terlihat di sana banyak pasangan muda-mudi, pria dan wanita bahkan pria dan pria juga ada, sungguh tempat yang indra sangat tak suka

" sudah sampai" ucap miki

" ini teman-temanku.. tenang saja mereka baik kok.." bakalan miki

" halo semuanya" ucap miki meminta perhatian semua orang yang sudah ada disana, mereka menoleh dan terpana melihat kecantikan indra yang menyaingi wanita, di tambah gaya berdiri indra yang menundukan kepalanya menambah kesan bahwa ia lemah

" siapa dia miki?" tanya teman miki

" ah perkenalkan ini indra.. dia teman sekolah ku" ucap miki memperkenalkan indra

" halo saya indra" ucap indra dengan ramah dan tersenyum manis membuat mereka terpaku

" ah silahkan duduk disini indra" ucap seorang teman miki yang segera bergeser agar bisa memberikan tempat duduk untuk indra

" ah terimakasih" ucap indra sembari melempar senyum manis mautnya itu dan segera duduk di tempat yang sudah di sediakan teman miki itu

" kau ini benar-benar teman sekolahnya miki ya?" tanya teman miki yang duduk tepat di sebelah indra

" ah iya.." balas indra tak lupa tersenyum ramah

" aku benar-benar tidak menyangka miki si brengsek punya teman semanis kamu" ucap teman lainnya

" iya.. iya benar" timpal teman lainnya

" teman-teman kalian membuatnya takut" ucap miki yang duduk berhadapan dengan indra

" benarkah.. ah kami minta maaf" ucap teman yang tepat berada di sebelah indra

" ah tidak apa-apa miki.. aku baik-baik saja ternyata temanmu menyenangkan" ucap indra tertawa kecil khas wanita saat menarik perhatian

" mereka malah asik dengan indra.. aku tidak menyangka indra sungguh punya pesona yang kuat biasa" batin miki sembari terus memandangi indra yang tertawa dan bercanda dengan teman-temannya

" aku ke toilet bentar ya" pamit miki

" ah oke.. cepat balik ya" balas temannya

" bentar ya indra.. ngak apa-apa kan?" tanya miki memastikan indra

" oke ngak apa-apa kok santai aja" balas indra terdengar santai

Miki menuju toilet dan menyelesaikan urusannya disana

" ugh.. dia menggoda banget bagaimana ini" ucap miki teringat akan indra

"sekarang kesempatan yang bagus.. aku harus bisa mendapatkannya.. dia pasti tidak akan melawan" gumam miki di toilet sepertinya sedang merencanakan sesuatu

Setelahnya miki kembali ke tempat semuanya berkumpul, terlihat indra sedang tertawa dan bercanda dengan teman-teman miki

" rudi sebentar" panggil miki pada temannya yang bernama rudi

" ada apa?" tanya rudi

" tolong aku sebentar" ucap miki

" oke" balas rudi bangun dari duduknya yang tepat di sebelah kanan indra

" sebentar ya" ucap rudi pada indra yang di balas anggukan oleh indra.. indra melihat miki dan tersenyum padanya, miki membalasnya sebelum pergi dengan rudi

" sudah jangan pedulikan mereka... ayo ceritakan tentang dirimu juga" ucap teman miki yang duduk berhadapan dengan indra

" ah oke" balas indra

" ada apa sih mik?" tanya rudi setelah jauh dari tempat teman-teman lain berkumpul

" shuutt.. diamlah jangan keras-keras" miki menutup mulut rudi yang berbicara terlalu keras

" oke-oke ada apa?" ucap rudi berbisik

" apa kau melihat teman yang ku bawa tadi?" tanya miki

" tentu saja.. kenapa kau bisa mempunyai teman semanwan dirinya" balas rudi

" ah dia itu idola di sekolah" balas miki

" benarkah?" balas rudi

" iya.." balas miki

" apa kau tertarik padanya?" tanya miki

" apa boleh?" tanya rudi yang juga tertarik dengan indra

" tentu saja.. aku sudah lama tertarik dengannya namun tak pernah bisa membawamu keluar seperti sekarang" ucap miki

" hah kau juga tertarik dengannya?" tanya rudi

" tentu saja.. coba lihat dia bagaimana mungkin aku tidak tertarik dengannya" balas miki

" jadi maksudmu kau membawanya ke sini karena kau tertarik dengannya?" tanya rudi

" iya.. apa kau mau ikut denganku?" tanya miki

" apa boleh?" tanya rudi

" tentu saja itulah alasan ku memanggil mu" ucap miki

" tapi aku duluan ya" ucap miki menentukan giliran setelah mendapatkan indra

" oke aku tidak masalah" balas rudi

" dari awal aku penasaran mengapa kau membawa temanmu yang manis itu ke sini ternyata kau punya tujuan lain ya" ucap rudi

" tentu saja.. aku tak sebaik itu membuang-buang tenaga untuk sesuatu yang tak menguntungkan" balas miki menyeringai

" hahahaha... ternyata kau benar-benar si monster miki" ucap rudi tertawa senang akan ide temannya itu

" apa rencana mu, tidak mungkin dia melakukanya dengan suka rela kan?" ucap rudi

" bagaimana kalau kita buat dia mabuk dulu, jika setengah sadar dia takkan bisa memberontak" ucap miki mengusulkan

" bagus juga" balas rudi setuju

" ya sudah ayo kita dapatkan dia dan nikmati hingga malam bersama anak-anak lain" ucap miki

" oke" balas rudi semangat

Mereka kembali ke tempat yang lain berkumpul dan ikut nimbrung dengan candaan teman-teman lainnya, rudi kembali duduk di sisi kanan indra dan miki duduk berhadapan dengan indra

" sudah selesai?" tanya indra pada miki

" em" balas miki mengangguk

Miki dan rudi saling mencuri pandang memberikan isyarat untuk melancarkan rencana mereka, sengaja rudi memberikan minuman dengan kadar alkohol tinggi yang akan membuat indra setengah sadar karena dari penjelasan indra sebelumnya mereka tau bahwa indra tak pernah minum sebelumnya

Indra mengambil minuman itu yang tak ia ketahui dan meminumnya, miki dan rudi tersenyum karena mereka pikir akan menang

" uhuk.. uhuk.." indra terbatuk dan memuntahkan minuman itu

" ah maaf aku butuh toilet" ucap indra

" saya akan antarkan" ucap seorang teman pada indra

" em.." indra mengangguk dan mengikuti teman miki itu

" sial ternyata ini rencana si kampret itu ya.. ingin memperkosa ku rupanya.. dasar brengsek.. kau pikir aku tidak tau ada yang aneh dengan sikapmu selama ini dan juga alasanmu meminta ku untuk datang" batin indra menggerutu ternyata dari awal pria manis itu sudah mencurigai ketidak beresan ini

" sejak si kampret itu pindah di awal semester tiba-tiba saja dia menjadi sangat dekat dengan ku.. ish.. bikin merinding saja... fan boy ku jauh lebih baik dari dia" batin indra mengutukki miki

" indra kau tidak apa-apa?" tanya teman miki yang mengatakan indra ke toilet tadi

" cklek.." pintu berbuka dan indra memengangi kepalanya

"aku baik-baik saja" balas indra berpura-pura sedikit pusing

" kau yakin... sebaiknya kau pulang saja" ucap teman miki

" aku baik-baik saja" ucap indra

" em..anu.. itu" ucap teman miki terbata

" hm?" balas indra penasaran dengan apa yang ingin dikatakan teman miki itu

" hati-hati dengan miki dan yang lainnya.. mereka semua sama" ucap teman miki

" kenapa kau berkata begitu?" tanya indra

" pokoknya hati-hati saja" balas teman miki

" oke aku akan ingat" balas indra yang kemudian kembali dengan teman miki ke tempat yang lainnya

Bersambung....

Selamat menikmati 😁 salam manis untuk pembaca 🥰🥰🥰 Jangan lupa tinggalkan jejak kakak sekalian di kolom komentar 🤗

Episodes
1 Bagian 1 Tania
2 Bagian 2 Tiga Bintang
3 Bagian 3 Sang Idola
4 Bagian 4 Pria Manis
5 Bagian 5 Kedekatan
6 Bagian 6 Mama Sakit?
7 Bagian 7 Khawatir
8 Bagian 8 Fan Boy
9 Bagian 9 Pantai
10 Bagian 10 Sayang Mama
11 Bagian 11 Cinta
12 Bagian 12 Romi
13 Bagian 13 Menghadiri Pesta
14 Bagian 14 Tak Terduga
15 Bagian 15 Maaf
16 Bagian 16 Makan Siang
17 Bagian 17 Tak Sengaja
18 Bagian 18 Kebetulan
19 Bagian 19 Indra Keluar
20 Bagian 20 Si Kampret
21 Bagian 21 Sampul Yang Manis
22 Bagian 22 Aku Peduli Dan Kau Percaya
23 Bagian 23 Bu Miski
24 Bagian 24 David
25 Bagian 25 Pertama Kali
26 Bagian 26 Dia Putra Ku
27 Bagian 27 Bertemu Kakek
28 Bagian 28 Mendekat
29 Bagian 29 Perhatian
30 Bagian 30 Dimas
31 Bagian 31 Apa Dia Seperti Itu?
32 Bagian 32 Terimakasih
33 Bagian 33 Mimpi Buruk Mama
34 Bagian 34 Kakek Bima
35 Bagian 35 Keputusan
36 Bagian 36 Mencari
37 Bagian 37 Pak Muklis Di Eliminasi
38 Bagian 38 Mama Tania
39 Bagian 39 Permainan Si Manis
40 Bagian 40 Sudah Pasti
41 Bagian 41 Gelisah
42 Bagian 42 Tampak Berbeda
43 Bagian 43 Bersama
44 Bagian 44 Senandung Si Manis
45 Bagian 45 Yang Masih Tertinggal Di Sudut Hati
46 Bagian 46 Tak Ada Yang Tau Isi Sebuah Rumah
47 Bagian 47 Dilema Orang Tua
48 Bagian 48 Kau Kuat
49 Bagian 49 Sungguh Dunia Ini Begitu Sempit
50 Bagian 50 Pesona Dan Ketampanan
51 Bagian 51 Mantan Suami?
52 Bagian 52 Temuan
53 Bagian 53 Si Manis Marah?
54 Bagian 54 Kau Marah?
55 Bagian 55 Jadi Begitu
56 Bagian 56 Pak Marwan
57 Bagian 57 Bertemu Camer
58 Bagian 58 Menang
59 Bagian 59 Rumah Tania
60 Bagian 60 Keinginan Si Manis
61 Bagian 61 Kedok
62 Bagian 62 Rasa Syukur
63 Bagian 63 Hubungan
64 Bagian 64 Siapa Bajingan Ini?
65 Bagian 65 Bagaimana Ini?
66 Bagian 66 Ketemu
67 Bagian 67 Zaki
68 Bagian 68 Akhir Zaki
69 Bagian 69 Kenapa Jadi Begini?
70 Bagian 70 Tak Kunjung Reda
71 Bagian 71 Apa Ini?
72 Bagian 72 Mengharukan
73 Bagian 73 Mahardika
74 Bagian 74 Dia Ya?
75 Bagian 75 Peringatan Dan Kesedihan
76 Bagian 76 Khawatir Sang Teman
77 Bagian 77 Kabar Baik
78 Bagian 78 Kembali Pulang
79 Bagian 79 Kau Kembali
80 Bagian 80 Cara Indra Membungkam
81 Bagian 81 Hiks...hiks...
82 Bagian 82 Bagaimana Bersikap?
83 Bagian 83 Astaga!!!
84 Bagian 84 Ragu
85 Bagian 85 Selesaikan
86 Bagian 86 Dia Menangis Untuk Mu
87 Bagian 87 Kecamuk Di Hati
88 Bagian 88 Bertemu
89 Bagian 89 Peringatan
90 Bagian 90 Ugh!!!
91 Bagian 91 Rumah Sakit
92 Bagian 92 Mengikhlaskan
93 Bagian 93 Sesuatu Yang Belum Bisa Di Katakan
94 Bagian 94 Dia Melukai Dunia Ku...
95 Bagian 95 Wina
96 Bagian 96 Menemui Dika
97 Bagian 97 Anak Muda Yang Bersemangat
98 Bagian 98 Kediaman Gunadi
99 Bagian 99 Pukulan Dimas
100 Bagian 100 Nasehat
101 Bagian 101 Luka
102 Bagian 102 Meminta Kesempatan
103 Bagian 103 Senyum Dan Benci
104 Bagian 104 Saling Berhubungan
105 Bagian 105 Apa Yang Terjadi?
106 Bagian 106 Kemana Mama?
107 Bagian 107 Pencarian Mama
108 Bagian 108 Aku Ingin Berguna
109 Bagian 109 Malam Badai
110 Bagian 110 Dia Tidak Pernah Ke Toilet
111 Bagian 111 Sudah Ku Duga
112 Bagian 112 Khawatir Dan Kegilaan
113 Bagian 113 Tiba Di rumah Rahmat
114 Bagian 114 Brengsek!!!
115 Bagian 115 Berdiskusi
116 Bagian 116 Mencintai Penyelamat
117 Bagian 117 Teman
118 Bagian 118 Kisah Yang Telah Berakhir
119 Bagian 119 Cinta
Episodes

Updated 119 Episodes

1
Bagian 1 Tania
2
Bagian 2 Tiga Bintang
3
Bagian 3 Sang Idola
4
Bagian 4 Pria Manis
5
Bagian 5 Kedekatan
6
Bagian 6 Mama Sakit?
7
Bagian 7 Khawatir
8
Bagian 8 Fan Boy
9
Bagian 9 Pantai
10
Bagian 10 Sayang Mama
11
Bagian 11 Cinta
12
Bagian 12 Romi
13
Bagian 13 Menghadiri Pesta
14
Bagian 14 Tak Terduga
15
Bagian 15 Maaf
16
Bagian 16 Makan Siang
17
Bagian 17 Tak Sengaja
18
Bagian 18 Kebetulan
19
Bagian 19 Indra Keluar
20
Bagian 20 Si Kampret
21
Bagian 21 Sampul Yang Manis
22
Bagian 22 Aku Peduli Dan Kau Percaya
23
Bagian 23 Bu Miski
24
Bagian 24 David
25
Bagian 25 Pertama Kali
26
Bagian 26 Dia Putra Ku
27
Bagian 27 Bertemu Kakek
28
Bagian 28 Mendekat
29
Bagian 29 Perhatian
30
Bagian 30 Dimas
31
Bagian 31 Apa Dia Seperti Itu?
32
Bagian 32 Terimakasih
33
Bagian 33 Mimpi Buruk Mama
34
Bagian 34 Kakek Bima
35
Bagian 35 Keputusan
36
Bagian 36 Mencari
37
Bagian 37 Pak Muklis Di Eliminasi
38
Bagian 38 Mama Tania
39
Bagian 39 Permainan Si Manis
40
Bagian 40 Sudah Pasti
41
Bagian 41 Gelisah
42
Bagian 42 Tampak Berbeda
43
Bagian 43 Bersama
44
Bagian 44 Senandung Si Manis
45
Bagian 45 Yang Masih Tertinggal Di Sudut Hati
46
Bagian 46 Tak Ada Yang Tau Isi Sebuah Rumah
47
Bagian 47 Dilema Orang Tua
48
Bagian 48 Kau Kuat
49
Bagian 49 Sungguh Dunia Ini Begitu Sempit
50
Bagian 50 Pesona Dan Ketampanan
51
Bagian 51 Mantan Suami?
52
Bagian 52 Temuan
53
Bagian 53 Si Manis Marah?
54
Bagian 54 Kau Marah?
55
Bagian 55 Jadi Begitu
56
Bagian 56 Pak Marwan
57
Bagian 57 Bertemu Camer
58
Bagian 58 Menang
59
Bagian 59 Rumah Tania
60
Bagian 60 Keinginan Si Manis
61
Bagian 61 Kedok
62
Bagian 62 Rasa Syukur
63
Bagian 63 Hubungan
64
Bagian 64 Siapa Bajingan Ini?
65
Bagian 65 Bagaimana Ini?
66
Bagian 66 Ketemu
67
Bagian 67 Zaki
68
Bagian 68 Akhir Zaki
69
Bagian 69 Kenapa Jadi Begini?
70
Bagian 70 Tak Kunjung Reda
71
Bagian 71 Apa Ini?
72
Bagian 72 Mengharukan
73
Bagian 73 Mahardika
74
Bagian 74 Dia Ya?
75
Bagian 75 Peringatan Dan Kesedihan
76
Bagian 76 Khawatir Sang Teman
77
Bagian 77 Kabar Baik
78
Bagian 78 Kembali Pulang
79
Bagian 79 Kau Kembali
80
Bagian 80 Cara Indra Membungkam
81
Bagian 81 Hiks...hiks...
82
Bagian 82 Bagaimana Bersikap?
83
Bagian 83 Astaga!!!
84
Bagian 84 Ragu
85
Bagian 85 Selesaikan
86
Bagian 86 Dia Menangis Untuk Mu
87
Bagian 87 Kecamuk Di Hati
88
Bagian 88 Bertemu
89
Bagian 89 Peringatan
90
Bagian 90 Ugh!!!
91
Bagian 91 Rumah Sakit
92
Bagian 92 Mengikhlaskan
93
Bagian 93 Sesuatu Yang Belum Bisa Di Katakan
94
Bagian 94 Dia Melukai Dunia Ku...
95
Bagian 95 Wina
96
Bagian 96 Menemui Dika
97
Bagian 97 Anak Muda Yang Bersemangat
98
Bagian 98 Kediaman Gunadi
99
Bagian 99 Pukulan Dimas
100
Bagian 100 Nasehat
101
Bagian 101 Luka
102
Bagian 102 Meminta Kesempatan
103
Bagian 103 Senyum Dan Benci
104
Bagian 104 Saling Berhubungan
105
Bagian 105 Apa Yang Terjadi?
106
Bagian 106 Kemana Mama?
107
Bagian 107 Pencarian Mama
108
Bagian 108 Aku Ingin Berguna
109
Bagian 109 Malam Badai
110
Bagian 110 Dia Tidak Pernah Ke Toilet
111
Bagian 111 Sudah Ku Duga
112
Bagian 112 Khawatir Dan Kegilaan
113
Bagian 113 Tiba Di rumah Rahmat
114
Bagian 114 Brengsek!!!
115
Bagian 115 Berdiskusi
116
Bagian 116 Mencintai Penyelamat
117
Bagian 117 Teman
118
Bagian 118 Kisah Yang Telah Berakhir
119
Bagian 119 Cinta

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!