" pffft.. hahahaha" dimas tertawa terbahak-bahak mengingat eksperesi romi tadi
" kenapa kau?" tanya david yang saat ini mereka telah berpisah dari romi dan sedang dalam perjalanan pulang
" aku teringat si romi itu.. tadi dia lucu sekali kan saat ternyata kita juga kenal dengan om rehan" balas dimas masih tertawa
" hahahaha benar-benar aku juga merasa sangat lucu" timpal indra yang juga ikut tertawa mengingat sosok romi yang jelas terkejut tadi
" dia malah menyombongkan diri karena kenal dengan om rehan.. pas tau kita juga kenal om rehan dia malah kehilangan senyum... hahahah" balas dimas
" iya kan.. tadi lucu sekali.. hahahaha" balas indra
" jadi sia-sia donh dia pamer sering makan di restoran om rehan.. makanan malah tidak juga jadi ngak berarti untuk di pamerkan.. hahahaha" lanjut indra yang hampir sakit perut karena tertawa
" benar-benar.. kau benar jadi sia-sia dia memarkannya namun salah tempat.. hahahah" balas dimas
" aduh-aduh perut ku sakit karena tertawa" ucap dimas
" sudah-sudah kalian hentikanlah" balas david
" kau juga indra.. bukanya tadi kau sengaja menyapa om rehan saat dia tak menyadari kita disana" ucap david
" ah itukan karena aku bersikap sopan mengapa om rehan karena kita sudah disana" balas indra sembari menggaruk pipinya yang tak gatal sama sekali
" memang sengaja sih" batin indra
" kau ini" david menggeleng melihat kelakuan indra
" kita kan tak sengaja membalasnya.. benarkan indra?" ucap dimas
" em.." balas indra mengangguk setuju
" kalian ini" balas david tak melanjutkan kata-katanya ia hanya merasa senang keduanya saling melindungi
🌹
" apa-apaan mereka itu.. bikin kesal saja" gerutu romi yang saat ini juga sedang dalam perjalanan pulang bersama adiknya
" kak romi kenapa?" tanya wina yang tak mengerti
" teman-teman mu itu.. sombong sekali mereka" balas romi kesal karena merasa di permalukan
" apa yang mereka lakukan.. mereka memang bersikap seperti itu, jadi tidak ada yang aneh" balas wina yang merasa ke tiga bintang hanya bersikap seperti biasanya saja
" david memang tak banyak bicara, kalau dimas dia lebih banyak bicara dan indra dia lebih ceria dari yang lainnya" jelas wina yang berpikir kakaknya salah paham atas sikap ke tiga bintang
" bukan itu maksud ku.. jika mereka kenal dengan pak rehan berarti mereka juga sering makan disana.. lalu mengapa seolah-olah mereka tak sering ke sana" ucap romi dengan kesal
" mereka kan sudah bilang bahwa mama mereka sibuk jadi sangat jarang makan di luar" balas wina yang tak mengerti kejengkelan kakaknya itu
" bukankah seharusnya mereka mengatakan saja makanan yang ingin mereka pesan berhubungan mereka tau tempat itu, kenapa malah menyuruh ku memesannya" gerutu romi
" itukan karena mereka menghargai kak romi yang mengajak mereka makan siang" ucap wina
" kau kenapa membela mereka sih" ucap romi kesal karena sejak tadi wina malah terlihat membela mereka di matanya
" aku tidak membelanya, mereka bersikap seperti biasanya.. begitu juga dengan kak romi yang bersikap seperti biasanya.. lalu dimana kesalahannya" ucap wina yang benar-benar tak mengerti maksud romi
" tau ah.." romi semakin kesal mendengarnya dan lebih memilih untuk diam saja dan fokus menyetir dengan perasaan kesal
🌹
Waktunya makan malam.. tania dan kedua putranya sedang makan malam namun tidak dengan dimas yang bekerja hari ini
" katanya kalian makan siang dengan kakak dari teman sekolah?" ucap tania membuka obrolan
" ah iya ma.. kita makan di tempat om rehan" jawab indra
" mama tau.. ada kejadian sangat lucu sekali" lanjut indra
" benarkan apa itu?" balas tania terlihat antusias
" jangan dengarkan dia ma" balas david
" loh kok gitu?" balas tania
" mereka mengerjai seseorang" ucap david
" benarkah?" balas tania
" tidak begitu kok ma" balas indra segera agar sang mama tak salah paham, david malah tersenyum melihat indra panik, ia berhasil mengerjai saudaranya itu
" david ih.. nanti mama pikir itu benar bagaimana" gerutu indra
" jadi apa yang terjadi?" tanya tania penasaran, indra menceritakan semuanya dari awal romi mulai memamerkan kekayaannya saat di parkiran sekolah hingga saat bertemu dengan pak rehan
" jadi kalian melakukan itu?" tanya tania
" kan tidak berniat ma... lagi pula aku hanya menyapa om rehan karena kita disana" ucap indra
" tapi kau sengaja melakukanya kan?" celetuk david
" iya.. hehehehe" balas indra mengaku
" indra..." tania menggeleng dan tersenyum melihat tingkah putra bungsunya itu
" em tapi ma... adiknya itu yang akan menjadi menatu mama" ucap indra sengaja untuk menggoda david
" oho jadi dia kakaknya calon menantu mama" balas tania yang mengerti maksud indra ingin menggoda david
" menantu apa sih ma" celetuk david
" ehem.. ada yang marah ni.. kitakan ngak bilang david ya" ucap tania malah lebih parah menggoda putra sulungnya itu
" iya nih ma.. ada yang merasa padahal kita sebut namanya" timpal indra dengan senyum puas
" indra..." ucap david
" apa.. aku kan tidak mengatakan apa-apa ya kan ma" balas indra mencari pembenaran dari tania
" em.." balas tania mengangguk
" mama.." balas david
" nah sudah-sudah jangan menggoda david lagi ayo makan" balas tania
" mama juga kan menggodanya" balas indra manyun
" kasian david jadi malu" ucap tania ternyata masih ingin menggoda david
" siapa yang malu" jawab david
" iya deh.. iya... ngak ada yang malu tapi sangat malu.. hahahaha" balas indra
Sepanjang makan malam mereka saling menggoda satu sama lain, terkadang david jadi sasaran atau indra dan tania hanya menimpalinya saja.
Hampir tengah malam dimas baru pulang, ia mendapati lampu ruang kerja sang ibu masih menyala, dimas menghampirinya
" kenapa lampu ruang kerja mama masih menyala" gumam dimas sembari melangkah menuju ruang kerja tania
Tok..tok.." mama.. apa mama masih di dalam?" tanya dimas sembari mengetuk pintu perlahan, namun tak ada jawaban dari dalam
Cklek.. "tidak di kunci" gumam dimas dan msmilii langsung masuk dan mendapati tania tertidur di kursi kerjanya
" ma.. mama.." pelan dimas memanggil tania untuk membangunkannya
" ah siapa?" ucap tania masih setengah membuka matanya
" kenapa mama tidur disini?" tanya dimas
" ah dimas ya.. baru pulang ya" ucap tania tak menjawab dimas
" ah iya ma.. tadi ada banyak pelanggan" balas dimas
" kenapa mama tidur disini" ucap dimas lagi
" ah iya.. sepertinya mama ketiduran saar bekerja" balas tania
" ya sudah besok saja mama lanjutkan pekerjaannya.. ayo dimas antar ke kamar" ucal dimas membatu ibunya bangkit dari duduknya
" mama bisa sendiri kau juga pasti lelah.. sebaiknya kau langsung istirahat saja" ucal tania
" tidak apa-apa ma.. aku akan istirahat setelah mengantarkan mama" ucap dimas
Pria itu mengantarkan ibunya ke kamarnya agar beristirahat dengan nyaman, setelahnya ia pun menuju kamarnya untuk melepaskan lelahnya juga.
Bersambung...
Selamat menikmati 😁 salam manis untuk pembaca 🥰🥰🥰 Jangan lupa tinggalkan jejak kakak sekalian di kolom komentar 🤗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 119 Episodes
Comments