Bagian 12 Romi

" wina" terdengar suara seorang pria memanggil wina

" iya kak" jawab wina

" sudah siap?" tanya pria itu yang terlihat sedang berdiri di samping mobil mewahnya yanh berada di garasi rumah besar itu

" oke sudah kak" balas wina yang tiba di garasi

" sudah cepat masuk" balas pria itu pada wina

" iya kak" balas wina tak banyak berkomentar dan masuk kedalam mobil yang akan dikemudikan kakaknya menuju sekolah wina

" kak romi.." panggil wina pada pria yang sedang mengemudikan mobil menuju sekolahnya itu

" hm?" balas romi yang fokus menyetir

" cuma manggil aja... hehehe" balas wina yang ternyata cuma iseng

" kamu ini benar-benar ya" balas romi menjitak pelan kepala adik perempuan kesayangannya itu, dua bersaudara ini cukup dekat dengan jarak usia yang hanya terpaut dua tahun.

" untuk ulang tahun mu apa mau diadakan pesta?" tanya romi

" tentu saja dong kak romi.. masa ngak ada pesta sama sekali" balas wina yang terlihat antusias dengan ulang tahunnya yang akan di adakan beberapa hari lagi

" kak romi juga harus hadir ya di pesta ulangtahun ku" lanjut wina sembari memegang lengan kekar kakaknya itu

" tentu saja.. memangnya kakak mu ini pernah tidak menghadiri pesta mu" ucap romi sembari mengacak rambut adik perempuan kesayangannya itu

" ish.. kak romi jadi berantakan tau rambut wina" ucap wina cemberut karena romi mengacak rambutnya, sementara romi tertawa kecil melihat adiknya yang cemberut

" jangan cemberut lagi kita udah sampai di sekolah mu nih" ucap romi setelah melihat sekolah wina sudah dekat

Romi mengantarkan adiknya hingga masuk ke parkiran sekolah

" kakak pergi dulu ya.. belajar yang rajin.. kakaj akan jemput nanti siang" ucap romi setelah adiknya itu turun

" em.. dadah kak.. hati-hati ya" balas wina sembari melambaikan tangannya pada romi, pemuda itu melajukan mobilnya keluar dari sekolah setelah mengantarkan adik tercintanya itu kesekolah

Romi Hermawan.. lebih akrab di panggil romi, pemuda ini merupakan anak tertua dari Rahmat Hermawan dan Lisa, pria yang memiliki wajah tampan ini juga berkulit putih, manik mata berwarna sedikit coklat, memiliki tinggi sekitar 182cm, dengan badan kekar dan gagah, pemuda ini merupakan seorang mahasiswa di sebuah universitas ternama di kota itu.

" wina.." nama wina di panggil oleh seseorang, gadis itu menoleh setelah mendengar namanya di panggil

" lia.." ucap wina setelah melihat siapa yang memanggilnya

Kamilia.. atau lebih akrab di panggil lia, perempuan yanh tampak lucu itu adalah teman dekat dari seorang wina

" ada apa?" tanya wina setelah lia beranda didekatnya

" tidak apa-apa... aku hanya ingin ke kelas bersama.. aku juga baru sampai" ucap lia yang juga ternyata baru tiba disekolah

" oke.. ayo" balas wina

Kedua gadis cantik dan lucu itu meninggalkan parkiran dan menuju kelas XIIA-1.

" hufh... setelah liburan kemarin akhirnya kesekolah lagi" ucap santi yang sudah berada di kelas

" david.." lanjut santi memanggil david yang berada di sebelahnya, seperti biasa david sibuk dengan buku

" hm?" balas david tanpa menoleh

" akhir pekan kemarin kau kemana?" tanya santi

" ke pantai" balas david

" pantai.. enak sekali.. kenapa tidak mengajakku sih" ucap santi manyun karena david tak mengajaknya ke pantai

" acara keluarga" balas david

" owh.. begitu.." balas santi mengerti

" kau tidak bertanya padaku apa yang ku lakukan saat akhir pekan?" tanya santi

" apa yang kau lakukan?" tanya david namun ia masih tak melihat ke arah santi dan fokus ke bukunya

" tidur saja di rumah... hahaha" balas santi sambil tertawa entah apa yang membuatnya merasa lucu

Saat santi sedang tertawa matanya tertuju pada sosok wina dan lia yang baru masuk kelas, segera ia ingin menggoda david

"liat tuh siapa yang datang?" ucap santi sembari mengangkat wajah david agar melihat kearah pintu

" wina.." ucap david setelah melihat sosok yang di tunjukkan oleh santi padanya

" iya itu wina.. sapa gih" ucap santi

" buat apa?" tanya david datar

" ah kau tidak tau apa-apa soal mendekati wanita ya.. cobalah tersenyum sedikit dan sapa dia" ucap santi geram pada david yang selalu berwajah dingin

" buat apa?" tanya david lagi

" tau ah" balas santi yang kesal sendiri

" wina mendekat kesini tuh" ucap santi setelah melihat wina berjalan mendekati meja mereka

" lalu?" balas david yang kini sudah fokus pada bukunya lagi

" ehem.. david.." ucap wina dengan lembut setelah tiba di depan meja david

" hm?" balas david sembari mengangkat wajahnya dan menatap wina, seketika gadis itu merasa gugup

" em..em..em" sangking gugupnya wina hingga tak bisa berucap

" katakan saja" bisik lia pada gadis itu

" grep... ini" wina memberikan semacam undangan

" hm?" david mengambil undangan itu

" ulang tahunku beberapa hari lagi... apa kau mau datang?" ucap wina dengan susah payah karena sangat gugup.. terkadang gadis itu menjadi sangat gugup jika bertemu muka dengan david

" oke" balas david singkat

" hm.." wina tersenyum mendengar david setuju untuk datang

" cuma david yang di undang lalu aku bagaimana?" tanya santi

" kau juga datanglah.. aku mengundang mu juga" balas wina

" asik.." balas santi yang merasa senang

" kalian semua juga datanglah" ucap wina pada seisi kelas, seisi kelas merasa gembira akan undangan dari wina

" anu.. david?" ucap wina

" hm?" kembali david menatap wina

" apa kau bisa mengundang saudaramu juga?" tanya wina perihal dimas dan indra

" bukankah lebih bain kalau kau sendiri yang mengundang mereka.." balas david

" begitu ya.. baiklah.. aku akan temui mereka nanti" nalas wina

" hm" balas david mengangguk

" kalau begitu aku kembali ke tempat dudukku dulu" ucap wina

" hm" balas david mengangguk

" kau sengaja bertanya begitu supaya bisa berbicara dengan david lebih lama kan" bisik lia

" em.." balas wina mengangguk

" sangat sulit mencari topik pembicaraan jika aku ingin berbincang dengannya" balas bisik wina

" kenapa kau tidak ungkapan saja perasaan mu padanya?" tanya lia

" aku malu" balas wina

" kenapa malu?" tanya lia

" bagaimanapun jika david jadi membenci ku" balas wina

" kau itu terlalu banyak berpikir, tapi yah mau bagaimana lagi.. jika kau setakut itu aku tidak bisa bilang apa-apa" balas lia

Jam pelajaran pertama di mulai dan dilanjutkan jam pelajaran kedua, semuanya berjalan dengan baik hingga tiba waktunya untuk istirahat, seperti yang dikatakan david sebelumnya wina menemui dua bintang lainnya

" dimas.." panggil wina yang melihat dimas baru saja keluar dari kelasnya

" wina..?" gumam dimas setelah melihat siapa yang memanggilnya

" ada apa.. kenapa gadis tercantik di sekolah memanggilku?" ucap dimas setelah wina mendekat

" beberapa hari lagi ulang tahunku, jadi aku mengadakan pesta di rumah,, aku mengundang mu untuk datang" ucap wina dengan lancar tanpa gugup sedikit pun, sembari gadis itu memberikan undangannya juga

" oooh.. pesta ulang tahun ya.. aku dan diki pasti akan datang" ucap dimas sembari merangkul diki yanh berdiri tepat disebelahnya

" maaf aku tidak bisa" balas diki

" hah?" balas dimas

" tenang saja aku akan tetap datang" balas dimas

" terimakasih.." balas wina yang di balas senyuman oleh dimas

" oh iya apa kau melihat indra?" tanya wina

" mau menghadangnya juga ya?" tanya dimas

" iya.. apa kau tau dimana dia?" tanya wina

" aku belum bertemu dengannya.. ku dia mungkin berada di perpustakaannya saat ini" balas dimas

" baiklah.. aku akan kesana.. aku permisi ya" balas wina pamit dan meninggalkan dimas serta diki disana, tujuannya adalah perpustakaan untuk menemui indra, tak bisa di pungkiri di suatu sudut di hatinya ia berharap bisa dekat dengan dengan david jika ia bisa dekat dengan saudarnya.

Bersambung...

Selamat menikmati 😁 salam manis untuk pembaca 🥰🥰🥰 Jangan lupa tinggalkan jejak kakak sekalian di kolom komentar 🤗

Episodes
1 Bagian 1 Tania
2 Bagian 2 Tiga Bintang
3 Bagian 3 Sang Idola
4 Bagian 4 Pria Manis
5 Bagian 5 Kedekatan
6 Bagian 6 Mama Sakit?
7 Bagian 7 Khawatir
8 Bagian 8 Fan Boy
9 Bagian 9 Pantai
10 Bagian 10 Sayang Mama
11 Bagian 11 Cinta
12 Bagian 12 Romi
13 Bagian 13 Menghadiri Pesta
14 Bagian 14 Tak Terduga
15 Bagian 15 Maaf
16 Bagian 16 Makan Siang
17 Bagian 17 Tak Sengaja
18 Bagian 18 Kebetulan
19 Bagian 19 Indra Keluar
20 Bagian 20 Si Kampret
21 Bagian 21 Sampul Yang Manis
22 Bagian 22 Aku Peduli Dan Kau Percaya
23 Bagian 23 Bu Miski
24 Bagian 24 David
25 Bagian 25 Pertama Kali
26 Bagian 26 Dia Putra Ku
27 Bagian 27 Bertemu Kakek
28 Bagian 28 Mendekat
29 Bagian 29 Perhatian
30 Bagian 30 Dimas
31 Bagian 31 Apa Dia Seperti Itu?
32 Bagian 32 Terimakasih
33 Bagian 33 Mimpi Buruk Mama
34 Bagian 34 Kakek Bima
35 Bagian 35 Keputusan
36 Bagian 36 Mencari
37 Bagian 37 Pak Muklis Di Eliminasi
38 Bagian 38 Mama Tania
39 Bagian 39 Permainan Si Manis
40 Bagian 40 Sudah Pasti
41 Bagian 41 Gelisah
42 Bagian 42 Tampak Berbeda
43 Bagian 43 Bersama
44 Bagian 44 Senandung Si Manis
45 Bagian 45 Yang Masih Tertinggal Di Sudut Hati
46 Bagian 46 Tak Ada Yang Tau Isi Sebuah Rumah
47 Bagian 47 Dilema Orang Tua
48 Bagian 48 Kau Kuat
49 Bagian 49 Sungguh Dunia Ini Begitu Sempit
50 Bagian 50 Pesona Dan Ketampanan
51 Bagian 51 Mantan Suami?
52 Bagian 52 Temuan
53 Bagian 53 Si Manis Marah?
54 Bagian 54 Kau Marah?
55 Bagian 55 Jadi Begitu
56 Bagian 56 Pak Marwan
57 Bagian 57 Bertemu Camer
58 Bagian 58 Menang
59 Bagian 59 Rumah Tania
60 Bagian 60 Keinginan Si Manis
61 Bagian 61 Kedok
62 Bagian 62 Rasa Syukur
63 Bagian 63 Hubungan
64 Bagian 64 Siapa Bajingan Ini?
65 Bagian 65 Bagaimana Ini?
66 Bagian 66 Ketemu
67 Bagian 67 Zaki
68 Bagian 68 Akhir Zaki
69 Bagian 69 Kenapa Jadi Begini?
70 Bagian 70 Tak Kunjung Reda
71 Bagian 71 Apa Ini?
72 Bagian 72 Mengharukan
73 Bagian 73 Mahardika
74 Bagian 74 Dia Ya?
75 Bagian 75 Peringatan Dan Kesedihan
76 Bagian 76 Khawatir Sang Teman
77 Bagian 77 Kabar Baik
78 Bagian 78 Kembali Pulang
79 Bagian 79 Kau Kembali
80 Bagian 80 Cara Indra Membungkam
81 Bagian 81 Hiks...hiks...
82 Bagian 82 Bagaimana Bersikap?
83 Bagian 83 Astaga!!!
84 Bagian 84 Ragu
85 Bagian 85 Selesaikan
86 Bagian 86 Dia Menangis Untuk Mu
87 Bagian 87 Kecamuk Di Hati
88 Bagian 88 Bertemu
89 Bagian 89 Peringatan
90 Bagian 90 Ugh!!!
91 Bagian 91 Rumah Sakit
92 Bagian 92 Mengikhlaskan
93 Bagian 93 Sesuatu Yang Belum Bisa Di Katakan
94 Bagian 94 Dia Melukai Dunia Ku...
95 Bagian 95 Wina
96 Bagian 96 Menemui Dika
97 Bagian 97 Anak Muda Yang Bersemangat
98 Bagian 98 Kediaman Gunadi
99 Bagian 99 Pukulan Dimas
100 Bagian 100 Nasehat
101 Bagian 101 Luka
102 Bagian 102 Meminta Kesempatan
103 Bagian 103 Senyum Dan Benci
104 Bagian 104 Saling Berhubungan
105 Bagian 105 Apa Yang Terjadi?
106 Bagian 106 Kemana Mama?
107 Bagian 107 Pencarian Mama
108 Bagian 108 Aku Ingin Berguna
109 Bagian 109 Malam Badai
110 Bagian 110 Dia Tidak Pernah Ke Toilet
111 Bagian 111 Sudah Ku Duga
112 Bagian 112 Khawatir Dan Kegilaan
113 Bagian 113 Tiba Di rumah Rahmat
114 Bagian 114 Brengsek!!!
115 Bagian 115 Berdiskusi
116 Bagian 116 Mencintai Penyelamat
117 Bagian 117 Teman
118 Bagian 118 Kisah Yang Telah Berakhir
119 Bagian 119 Cinta
Episodes

Updated 119 Episodes

1
Bagian 1 Tania
2
Bagian 2 Tiga Bintang
3
Bagian 3 Sang Idola
4
Bagian 4 Pria Manis
5
Bagian 5 Kedekatan
6
Bagian 6 Mama Sakit?
7
Bagian 7 Khawatir
8
Bagian 8 Fan Boy
9
Bagian 9 Pantai
10
Bagian 10 Sayang Mama
11
Bagian 11 Cinta
12
Bagian 12 Romi
13
Bagian 13 Menghadiri Pesta
14
Bagian 14 Tak Terduga
15
Bagian 15 Maaf
16
Bagian 16 Makan Siang
17
Bagian 17 Tak Sengaja
18
Bagian 18 Kebetulan
19
Bagian 19 Indra Keluar
20
Bagian 20 Si Kampret
21
Bagian 21 Sampul Yang Manis
22
Bagian 22 Aku Peduli Dan Kau Percaya
23
Bagian 23 Bu Miski
24
Bagian 24 David
25
Bagian 25 Pertama Kali
26
Bagian 26 Dia Putra Ku
27
Bagian 27 Bertemu Kakek
28
Bagian 28 Mendekat
29
Bagian 29 Perhatian
30
Bagian 30 Dimas
31
Bagian 31 Apa Dia Seperti Itu?
32
Bagian 32 Terimakasih
33
Bagian 33 Mimpi Buruk Mama
34
Bagian 34 Kakek Bima
35
Bagian 35 Keputusan
36
Bagian 36 Mencari
37
Bagian 37 Pak Muklis Di Eliminasi
38
Bagian 38 Mama Tania
39
Bagian 39 Permainan Si Manis
40
Bagian 40 Sudah Pasti
41
Bagian 41 Gelisah
42
Bagian 42 Tampak Berbeda
43
Bagian 43 Bersama
44
Bagian 44 Senandung Si Manis
45
Bagian 45 Yang Masih Tertinggal Di Sudut Hati
46
Bagian 46 Tak Ada Yang Tau Isi Sebuah Rumah
47
Bagian 47 Dilema Orang Tua
48
Bagian 48 Kau Kuat
49
Bagian 49 Sungguh Dunia Ini Begitu Sempit
50
Bagian 50 Pesona Dan Ketampanan
51
Bagian 51 Mantan Suami?
52
Bagian 52 Temuan
53
Bagian 53 Si Manis Marah?
54
Bagian 54 Kau Marah?
55
Bagian 55 Jadi Begitu
56
Bagian 56 Pak Marwan
57
Bagian 57 Bertemu Camer
58
Bagian 58 Menang
59
Bagian 59 Rumah Tania
60
Bagian 60 Keinginan Si Manis
61
Bagian 61 Kedok
62
Bagian 62 Rasa Syukur
63
Bagian 63 Hubungan
64
Bagian 64 Siapa Bajingan Ini?
65
Bagian 65 Bagaimana Ini?
66
Bagian 66 Ketemu
67
Bagian 67 Zaki
68
Bagian 68 Akhir Zaki
69
Bagian 69 Kenapa Jadi Begini?
70
Bagian 70 Tak Kunjung Reda
71
Bagian 71 Apa Ini?
72
Bagian 72 Mengharukan
73
Bagian 73 Mahardika
74
Bagian 74 Dia Ya?
75
Bagian 75 Peringatan Dan Kesedihan
76
Bagian 76 Khawatir Sang Teman
77
Bagian 77 Kabar Baik
78
Bagian 78 Kembali Pulang
79
Bagian 79 Kau Kembali
80
Bagian 80 Cara Indra Membungkam
81
Bagian 81 Hiks...hiks...
82
Bagian 82 Bagaimana Bersikap?
83
Bagian 83 Astaga!!!
84
Bagian 84 Ragu
85
Bagian 85 Selesaikan
86
Bagian 86 Dia Menangis Untuk Mu
87
Bagian 87 Kecamuk Di Hati
88
Bagian 88 Bertemu
89
Bagian 89 Peringatan
90
Bagian 90 Ugh!!!
91
Bagian 91 Rumah Sakit
92
Bagian 92 Mengikhlaskan
93
Bagian 93 Sesuatu Yang Belum Bisa Di Katakan
94
Bagian 94 Dia Melukai Dunia Ku...
95
Bagian 95 Wina
96
Bagian 96 Menemui Dika
97
Bagian 97 Anak Muda Yang Bersemangat
98
Bagian 98 Kediaman Gunadi
99
Bagian 99 Pukulan Dimas
100
Bagian 100 Nasehat
101
Bagian 101 Luka
102
Bagian 102 Meminta Kesempatan
103
Bagian 103 Senyum Dan Benci
104
Bagian 104 Saling Berhubungan
105
Bagian 105 Apa Yang Terjadi?
106
Bagian 106 Kemana Mama?
107
Bagian 107 Pencarian Mama
108
Bagian 108 Aku Ingin Berguna
109
Bagian 109 Malam Badai
110
Bagian 110 Dia Tidak Pernah Ke Toilet
111
Bagian 111 Sudah Ku Duga
112
Bagian 112 Khawatir Dan Kegilaan
113
Bagian 113 Tiba Di rumah Rahmat
114
Bagian 114 Brengsek!!!
115
Bagian 115 Berdiskusi
116
Bagian 116 Mencintai Penyelamat
117
Bagian 117 Teman
118
Bagian 118 Kisah Yang Telah Berakhir
119
Bagian 119 Cinta

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!