Bagian 2 Tiga Bintang

David, dimas dan indra... tiga pemuda tampan putra dari seorang wanita sukses dan juga cantik, tak ada yang tak mengenal ketiga pemuda itu, bukan janyay terkenal dari parasnya saja tapi juga kecerdasannya, ketiganya menjadi idola di sekolah, bukan hanya wanita bahkan para pria pun tergila-gila pada mereka sehingga di sekolah mereka di juluki tiga bintang.

Ketiganya telah tiba di SMA TAWAR yang merupakan tempat mereka bersekolah, SMA ini adalah sekolah terbaik dan anak-anak yang bersekolah disana terbilang dari keluarga terpandang dan tentu saja pintar, mulai dari anak-anak artis, pejabat bahkan pengusaha.

Setelah mobil yang di tumpangi ketiga bintang tiba disekolah, para fans mereka langsung mendekatinya, mereka sangat tau betul mobil siapa yang datang.

" merepotkan" gumam david yang tak suka dikelilingi banyak orang, itu membuatnya tak nyaman

" biarkan saja" balas dimas yang lebih fleksibel

Ketika pintu mobil terbuka dan satu persatu bintang turun para fans bersorak histeris seperti melihat superstar saja, ada fan girl dan fan boy disana, saat mereka datang parkiran akan di penuhi para fans mereka

" david... aku padamu" seorang fan girl berteriak, tentu saja david cuek saja dan langsung pergi meninggalkan kerumunan itu

" kyakkk... dia dingin banget" teriak fan girl lainnya dan entah mengapa sikap david itu semakin membuat mereka terpesona dengannya, melihat sang idola telah pergi mereka mengikutinya

Selanjutnya turunlah dimas dan indra, para fans mereka yang menunggu langsung bersorak.

" kyakkk... dimas" teriak salah satu dari fans wanita, dimas malah memberikan mini heart sehingga membuat mereka histeris dan mengikuti dimas juga, seperti yang dilakukan fans david sebelumnya

" hai manis" indra malah di goda oleh seorang fan boy

" hai juga" balas indra dengan ceria, mereka melakukan hal yang sama padanya juga

David, dimas dan indra... mereka berada di kelas yang berbeda, dimana david berada di kelas XIIA-1, dimas berada di kelas XIIA-2 dan indra di kelas XIIB-1.

David tiba dikelasnya dan para penggemarnya baru pergi setelah memastikan david tiba di kelas

" yang datang dengan keributan pasti tiga bintang" ucap seorang pria yanh sedang duduk di kelas

" diam kau santi" balas david pada pria itu yang diketahui bernama santi... santi adalah teman sekelas david

" kalian populer sekali ya... jadi enggak mudah menjadi temanmu, tadi juga ada yang menghentikan ku di jalan cuma buat nanyain kabar mu aja... huh capek" gerutu santi, pasalnya ia kerap menjadi target para fans david untuk sekedar memenuhi keinginan mereka tentang david, seperti meminta kontak, jadwal kegiatan, atau siapa wanita yang sedang dekat dengan david, yah meskipun santi juga mendapatkan keuntungan dari kepopuleran david, setidaknya ia dikenal sebagai teman dari salah satu orang terpopuler di sekolah.

" oh..." ucap david saat mendengar temannya itu menggerutu

" hah??? cuma oh gitu... kau tidak dengar ya aku sangat kesulitan tau" balas santi yang sedikit kesal atas sikap david yang cuek

" lalu aku harus bagaimana?" tanya david datar

" tau ah mending diem aja guru mau masuk tuh" balas santi yang malas berdebat dengan david, pasalnya santi akan kesal sendiri dengan sikap cuek david

" oke" david malah merespon ucapan santi yang ia tau benar-benar kesal sekarang

" hufh... untung temen" ucap santi yang membuang nafas agak kasar setelah di buat kesal oleh david

Santi... seorang pria berkulit sawo matang, memiliki sikap ramah berkebalikan dengan david, ia sudah berteman dengan david sejak pertama masuk SMP, santi ialah anak seorang polisi, ia juga memiliki adik perempuan yang hanya berbeda satu tahun dengannya dan adik perempuannya juga bersekolah disana.

" david... kamu membuat keributan lagi?" tanya seorang guru yang baru masuk

" bukan salah david lah bu... mereka sendiri tuh yang heboh saat liat david" santi menjawab dengan nada sedikit kesal mendengar pertanyaan ibu guru itu

" diam kamu santi... ibu berbicara dengan david" ibu guru sedikit meninggikan suaranya karena santi yang menjawab pertanyaannya, santi cuek saja seperti tak mendengar apa yang di katakan guru itu padanya

" maaf bu..." ucap david agar cepat selesai dan pelajaran bisa dimulai, entah mengapa guru satu ini terlihat tidak suka dengan david, ia kerap mencari-cari kesalahan david setiap ada kesempatan

" ngapain minta maaf sih.. itukan bukan salahmu" bisik santi yang sedikit kesal

" sudah diam saja" balas david yang tak menoleh sedikitpun pada santi dan fokus akan mendengarkan pelajaran yang di berikan ibu guru pada mereka.

" dia terus mencari-cari kesalahan mu... pasti karena dia iri kau mengalahkan kepopuleran dan kepintaran anaknya yang terkenal pintar itu.. huh" santi mengoceh dengan kesal meski berbisik saja agar tak terdengar oleh guru

" santi... kau lebih cerewet daripada perempuan" ucap david

" semua juga tau itu... bu mia membencimu karena lebih pintar dan populer dari anaknya" santi masih berceloteh karena ia tak suka guru mereka itu yang menurutnya tidak profesional

" ehem!!" bu mia membuat suara karena samar mendengar suara berbisik

" sudah santi diamlah" ucap david

" ck.." santi berhenti juga karena tak ingin mendapatkan hukuman

Waktu menunjukkan jam istirahat semua siswa dan siswi berhamburan keluar kelas, ada yang ke kantin untuk mencari makan, ada pula yang memilih duduk saja di tempat yang memang di sediakan di bawah pohon-pohon atau daerah sekitar yang bisa digunakan siswanya untuk belajar di kala senggang atau memang sekadar duduk saja, ada yang memilih tempat itu untuk duduk dan memakan bekal mereka, david yang memang suka belajar ia akan sering didapati berada di daerah itu, kadang ia menghabiskan waktunya untuk mengerjakan tugas sekolah yanh baru saja diberikan guru atau sekedar membaca buku untuk menambah pengetahuan atau menjelajahi media sosial untuk mencari pengetahuan baru.

" yo.. bro..." santi datang menghampiri david setelah sebelumnya ia bertemu dengan pacarnya yang juga bersekolah disana

" nih titipan para fans" santi meletakkan kantong plastik yang penuh dengan makanan ringan

" makan aja" balas david tak melirik sama sekali

" ya udah" balas santi yang senang melihat semua cemilan itu

" nih susu kedelai kesukaan mu" santi membetuk minuman kesukaan david

" makasih" balas david mengambilnya dari tangan santi

Para fans david yang tau kegiatan pria itu pasti memperhatikannya dan mengikutinya dari jauh agar tak terlalu menganggu idola mereka, seperti saat ini seorang wanita terlihat sedang memperhatikannya david yang sedang duduk bersama santi, ingin rasanya ia menyapa namun terlalu takut mengingat sikap david yang cuek.

Bersambung....

Selamat menikmati 😁 salam manis untuk pembaca 🥰🥰🥰 Jangan lupa tinggalkan jejak kakak sekalian di kolom komentar 🤗

Terpopuler

Comments

Dina Mulyana Syafitri

Dina Mulyana Syafitri

knp namanya santi ya thor? umumnya itu utk nama perempuan 🙏

2024-01-09

1

lihat semua
Episodes
1 Bagian 1 Tania
2 Bagian 2 Tiga Bintang
3 Bagian 3 Sang Idola
4 Bagian 4 Pria Manis
5 Bagian 5 Kedekatan
6 Bagian 6 Mama Sakit?
7 Bagian 7 Khawatir
8 Bagian 8 Fan Boy
9 Bagian 9 Pantai
10 Bagian 10 Sayang Mama
11 Bagian 11 Cinta
12 Bagian 12 Romi
13 Bagian 13 Menghadiri Pesta
14 Bagian 14 Tak Terduga
15 Bagian 15 Maaf
16 Bagian 16 Makan Siang
17 Bagian 17 Tak Sengaja
18 Bagian 18 Kebetulan
19 Bagian 19 Indra Keluar
20 Bagian 20 Si Kampret
21 Bagian 21 Sampul Yang Manis
22 Bagian 22 Aku Peduli Dan Kau Percaya
23 Bagian 23 Bu Miski
24 Bagian 24 David
25 Bagian 25 Pertama Kali
26 Bagian 26 Dia Putra Ku
27 Bagian 27 Bertemu Kakek
28 Bagian 28 Mendekat
29 Bagian 29 Perhatian
30 Bagian 30 Dimas
31 Bagian 31 Apa Dia Seperti Itu?
32 Bagian 32 Terimakasih
33 Bagian 33 Mimpi Buruk Mama
34 Bagian 34 Kakek Bima
35 Bagian 35 Keputusan
36 Bagian 36 Mencari
37 Bagian 37 Pak Muklis Di Eliminasi
38 Bagian 38 Mama Tania
39 Bagian 39 Permainan Si Manis
40 Bagian 40 Sudah Pasti
41 Bagian 41 Gelisah
42 Bagian 42 Tampak Berbeda
43 Bagian 43 Bersama
44 Bagian 44 Senandung Si Manis
45 Bagian 45 Yang Masih Tertinggal Di Sudut Hati
46 Bagian 46 Tak Ada Yang Tau Isi Sebuah Rumah
47 Bagian 47 Dilema Orang Tua
48 Bagian 48 Kau Kuat
49 Bagian 49 Sungguh Dunia Ini Begitu Sempit
50 Bagian 50 Pesona Dan Ketampanan
51 Bagian 51 Mantan Suami?
52 Bagian 52 Temuan
53 Bagian 53 Si Manis Marah?
54 Bagian 54 Kau Marah?
55 Bagian 55 Jadi Begitu
56 Bagian 56 Pak Marwan
57 Bagian 57 Bertemu Camer
58 Bagian 58 Menang
59 Bagian 59 Rumah Tania
60 Bagian 60 Keinginan Si Manis
61 Bagian 61 Kedok
62 Bagian 62 Rasa Syukur
63 Bagian 63 Hubungan
64 Bagian 64 Siapa Bajingan Ini?
65 Bagian 65 Bagaimana Ini?
66 Bagian 66 Ketemu
67 Bagian 67 Zaki
68 Bagian 68 Akhir Zaki
69 Bagian 69 Kenapa Jadi Begini?
70 Bagian 70 Tak Kunjung Reda
71 Bagian 71 Apa Ini?
72 Bagian 72 Mengharukan
73 Bagian 73 Mahardika
74 Bagian 74 Dia Ya?
75 Bagian 75 Peringatan Dan Kesedihan
76 Bagian 76 Khawatir Sang Teman
77 Bagian 77 Kabar Baik
78 Bagian 78 Kembali Pulang
79 Bagian 79 Kau Kembali
80 Bagian 80 Cara Indra Membungkam
81 Bagian 81 Hiks...hiks...
82 Bagian 82 Bagaimana Bersikap?
83 Bagian 83 Astaga!!!
84 Bagian 84 Ragu
85 Bagian 85 Selesaikan
86 Bagian 86 Dia Menangis Untuk Mu
87 Bagian 87 Kecamuk Di Hati
88 Bagian 88 Bertemu
89 Bagian 89 Peringatan
90 Bagian 90 Ugh!!!
91 Bagian 91 Rumah Sakit
92 Bagian 92 Mengikhlaskan
93 Bagian 93 Sesuatu Yang Belum Bisa Di Katakan
94 Bagian 94 Dia Melukai Dunia Ku...
95 Bagian 95 Wina
96 Bagian 96 Menemui Dika
97 Bagian 97 Anak Muda Yang Bersemangat
98 Bagian 98 Kediaman Gunadi
99 Bagian 99 Pukulan Dimas
100 Bagian 100 Nasehat
101 Bagian 101 Luka
102 Bagian 102 Meminta Kesempatan
103 Bagian 103 Senyum Dan Benci
104 Bagian 104 Saling Berhubungan
105 Bagian 105 Apa Yang Terjadi?
106 Bagian 106 Kemana Mama?
107 Bagian 107 Pencarian Mama
108 Bagian 108 Aku Ingin Berguna
109 Bagian 109 Malam Badai
110 Bagian 110 Dia Tidak Pernah Ke Toilet
111 Bagian 111 Sudah Ku Duga
112 Bagian 112 Khawatir Dan Kegilaan
113 Bagian 113 Tiba Di rumah Rahmat
114 Bagian 114 Brengsek!!!
115 Bagian 115 Berdiskusi
116 Bagian 116 Mencintai Penyelamat
117 Bagian 117 Teman
118 Bagian 118 Kisah Yang Telah Berakhir
119 Bagian 119 Cinta
Episodes

Updated 119 Episodes

1
Bagian 1 Tania
2
Bagian 2 Tiga Bintang
3
Bagian 3 Sang Idola
4
Bagian 4 Pria Manis
5
Bagian 5 Kedekatan
6
Bagian 6 Mama Sakit?
7
Bagian 7 Khawatir
8
Bagian 8 Fan Boy
9
Bagian 9 Pantai
10
Bagian 10 Sayang Mama
11
Bagian 11 Cinta
12
Bagian 12 Romi
13
Bagian 13 Menghadiri Pesta
14
Bagian 14 Tak Terduga
15
Bagian 15 Maaf
16
Bagian 16 Makan Siang
17
Bagian 17 Tak Sengaja
18
Bagian 18 Kebetulan
19
Bagian 19 Indra Keluar
20
Bagian 20 Si Kampret
21
Bagian 21 Sampul Yang Manis
22
Bagian 22 Aku Peduli Dan Kau Percaya
23
Bagian 23 Bu Miski
24
Bagian 24 David
25
Bagian 25 Pertama Kali
26
Bagian 26 Dia Putra Ku
27
Bagian 27 Bertemu Kakek
28
Bagian 28 Mendekat
29
Bagian 29 Perhatian
30
Bagian 30 Dimas
31
Bagian 31 Apa Dia Seperti Itu?
32
Bagian 32 Terimakasih
33
Bagian 33 Mimpi Buruk Mama
34
Bagian 34 Kakek Bima
35
Bagian 35 Keputusan
36
Bagian 36 Mencari
37
Bagian 37 Pak Muklis Di Eliminasi
38
Bagian 38 Mama Tania
39
Bagian 39 Permainan Si Manis
40
Bagian 40 Sudah Pasti
41
Bagian 41 Gelisah
42
Bagian 42 Tampak Berbeda
43
Bagian 43 Bersama
44
Bagian 44 Senandung Si Manis
45
Bagian 45 Yang Masih Tertinggal Di Sudut Hati
46
Bagian 46 Tak Ada Yang Tau Isi Sebuah Rumah
47
Bagian 47 Dilema Orang Tua
48
Bagian 48 Kau Kuat
49
Bagian 49 Sungguh Dunia Ini Begitu Sempit
50
Bagian 50 Pesona Dan Ketampanan
51
Bagian 51 Mantan Suami?
52
Bagian 52 Temuan
53
Bagian 53 Si Manis Marah?
54
Bagian 54 Kau Marah?
55
Bagian 55 Jadi Begitu
56
Bagian 56 Pak Marwan
57
Bagian 57 Bertemu Camer
58
Bagian 58 Menang
59
Bagian 59 Rumah Tania
60
Bagian 60 Keinginan Si Manis
61
Bagian 61 Kedok
62
Bagian 62 Rasa Syukur
63
Bagian 63 Hubungan
64
Bagian 64 Siapa Bajingan Ini?
65
Bagian 65 Bagaimana Ini?
66
Bagian 66 Ketemu
67
Bagian 67 Zaki
68
Bagian 68 Akhir Zaki
69
Bagian 69 Kenapa Jadi Begini?
70
Bagian 70 Tak Kunjung Reda
71
Bagian 71 Apa Ini?
72
Bagian 72 Mengharukan
73
Bagian 73 Mahardika
74
Bagian 74 Dia Ya?
75
Bagian 75 Peringatan Dan Kesedihan
76
Bagian 76 Khawatir Sang Teman
77
Bagian 77 Kabar Baik
78
Bagian 78 Kembali Pulang
79
Bagian 79 Kau Kembali
80
Bagian 80 Cara Indra Membungkam
81
Bagian 81 Hiks...hiks...
82
Bagian 82 Bagaimana Bersikap?
83
Bagian 83 Astaga!!!
84
Bagian 84 Ragu
85
Bagian 85 Selesaikan
86
Bagian 86 Dia Menangis Untuk Mu
87
Bagian 87 Kecamuk Di Hati
88
Bagian 88 Bertemu
89
Bagian 89 Peringatan
90
Bagian 90 Ugh!!!
91
Bagian 91 Rumah Sakit
92
Bagian 92 Mengikhlaskan
93
Bagian 93 Sesuatu Yang Belum Bisa Di Katakan
94
Bagian 94 Dia Melukai Dunia Ku...
95
Bagian 95 Wina
96
Bagian 96 Menemui Dika
97
Bagian 97 Anak Muda Yang Bersemangat
98
Bagian 98 Kediaman Gunadi
99
Bagian 99 Pukulan Dimas
100
Bagian 100 Nasehat
101
Bagian 101 Luka
102
Bagian 102 Meminta Kesempatan
103
Bagian 103 Senyum Dan Benci
104
Bagian 104 Saling Berhubungan
105
Bagian 105 Apa Yang Terjadi?
106
Bagian 106 Kemana Mama?
107
Bagian 107 Pencarian Mama
108
Bagian 108 Aku Ingin Berguna
109
Bagian 109 Malam Badai
110
Bagian 110 Dia Tidak Pernah Ke Toilet
111
Bagian 111 Sudah Ku Duga
112
Bagian 112 Khawatir Dan Kegilaan
113
Bagian 113 Tiba Di rumah Rahmat
114
Bagian 114 Brengsek!!!
115
Bagian 115 Berdiskusi
116
Bagian 116 Mencintai Penyelamat
117
Bagian 117 Teman
118
Bagian 118 Kisah Yang Telah Berakhir
119
Bagian 119 Cinta

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!