Di SMA TAWAR, dimas yang merupakan salah satu dari tiga bintang, pria itu terkenal lebih fleksibel dari pada saudaranya, dimana itu dapat dilihat dari caranya berinteraksi dengan para fansnya, dimas kerap menanggapi fansnya baik itu fan girl maupun fan boy, selama mereka tak bertindak melewati batas itu tak masalah bagi dimas, tentu saja pria ini tak sendiri ia juga punya sahabat yang ia kenal sejak pertama kali masuk SMA yang bernama diki, dimana sikap diki ini berkebalikan dengan sikap sahabat david yang cerewet, diki cenderung lebih pendiam dan entah kenapa ia bisa cocok dengan dimas
" dim..." panggil diki yang saat ini mereka sedang makan di kantin
" hm?" balas dimas mengangkat wajahnya yang sedari tadi ia sedang memakan semangkuk mie
" ni kantin penuh sama fans lo deh" ucap diki yang melihat sekelilingnya kebanyakan yang ada di kantin adalah fans dimas
" ya terus?" tanya dimas yang sempat-sempatnya melambai pada fansnya yang sedang menikmati makanan mereka juga, tentu saja sembari menikmati ketampanan dari salah satu idola sekolah, bagi para fans itu hitung-hitung cuci mata, perut kenyang mata pun segar.
" masih sempat-sempatnya gitu" diki menutup wajahnya melihat kelakuan dimas yang menurutnya ngak banget
" dik.." panggil dimas yang melihat temannya itu diam saja sekarang
" hm? jawab diki
" gimana kalau aku manfaatin aja para fans ku ini.. lumayankan buay senang-senang" ucap dimas sembari membuat wajah nakal
" gila ya!!" diki terkejut hingga tak sengaja mengebrak meja
" hahaha... becanda dik... duduk dulu aku cuma becanda" dimas tertawa senang melihat ekspresi diki
" ngak aku udah kenyang" ucap diki menyudahi makannya
" eh tunggu dong dik" ucap dimas yang juga menyudahi makannya
" para fansku.. dimas udah kenyang nih balik kelas duluan ya.. kalian lanjut makan aja.. dah" sebelum pergi dimas berteriak di kantin di khususkan untuk para fans nya sembari membentuk tanda cinta dengan tangannya dan melambai sebelum pergi dari kantin, tentu saja itu membuat para fans senang dan histeris
" selalu saja tidak tenang jika dia ada di kantin" gerutu seorang wanita yang bernama reni, tampaknya reni tak terlalu menyukai keributan yang di sebabkan oleh dimas
" kamu kenapa sih reni... aku perhatikan kayaknya kamu ngak suka banget sama dimas, padahal dia salah satu dari tiga bintang" ucap teman reni
" tiga bintang apanya.. mereka cuma sekumpulan anak orang kaya yang tidak berguna jika bukan karena uang orang tuannya" balas reni dengan raut muka yang sangat jelas bahwa ia tak suka dengan dimas dan dua lainnya
" wah dimas baik banget ya, udah ganteng, pinter, baik lagi" salah satu fan girl dimas berbicara dengan temannya
" oiya hari ini dimas bakal kerjakan di restoran XX" celetuk fans lainnya
" wah dia juga rajin ya... tambah sayang deh sama dimas" balas fans lainnya, pembicaraan mereka tentu saja terdengar oleh reni dan temannya itu.
" paling juga cari sensasi" celetuk reni, sepertinya ketidak sukaannya sudah mendalam
Dimas dan diki yang sedang dalam perjalanan menuju kelas mereka, tak sengaja berpapasan dengan anggota osis yang di ketahui bahwa ia juga kurang suka dengan dimas, tentu saja alasannya karena kala populer, diki yang melihat tatapan sinis pria itu menjadi tak nyaman
" grep!! jangan di ladenin" diki memengang lengan dimas, takut jika pria itu terprovokasi
" siapa juga yang mau ladenin" balas dimas yang juga tak mau memulai keributan
" hari ini kau kerja lagi?" tanya diki
" iya.. dari sore sampe malam...hitung-hitung belajar" balas dimas
" iya aku paham maksudmu" balas diki
Saat tiba di depan pintu masuk kelas, dimas berpapasan dengan david dan santi yang kelasnya tepat berada di sebelah kelas dimas
"yo..." sapa dimas pada david sembari mengangkat tangannya dan david membalas dengan mengangkat wajahnya
" hai dimas..." sapa santi yang berada di sebelah david
" hai santi.." balas dimas dengan ramah
" kantin sesak gara-gara fans mu lagi ya" santi menggoda dimas
" mau gimana lagi.. kau tau aku sangat tampan kan" balas dimas sembari berpose tampan
" hahaha.. bener tuh aku setuju" santi sependapat dengan dimas, sementara david dan diki hanya menggelengkan kepalanya melihat kalakuan teman mereka
" kita masuk duluan" ucap dimas pada david yang di balas anggukan oleh david
" dah santi" pamit dimas
" dah orang ganteng" balas santi yang membuat keduanya menahan tawa
Jam pelajaran kembali dimulai, para siswa mengikutinya dengan sungguh-sungguh.
Waktu berlalu begitu saja hingga tak terasa bel berbunyi pertanda waktu belajar mengajar pada hari itu telah usai, para siswa berhamburan keluar kelas dan akan pulang, ada yang di jemput, ada yang berjalan kaki, ada pula yang naik angkutan umum.
Seperti halnya tiga bintang yang di jemput oleh supir kepercayaan ibundanya, pak supir yang sedang menunggu di parkiran, tak lama ketiganya tiba di parkiran, dua di antaranya masuk mobil namun tidak dengan david
" tuan david tidak ikut pulang?" tanya pak supir yang melihat david tak masuk mobil
" saya masih ada latihan basket setelah ini... saat saya pulang nanti saya akan menghubungi bapak" jawab david
" baik tuan" balas pao supir
" dah.. kami pulang ya" indra melambaikan tangan pada david yang dibalas oleh david
Mobil pun melaju meninggalkan parkiran sekolah, menyisakan david yang masih berdiri disana, setelahnya david beranjak dari sana menuju ruang klub basket yang disana santi juga ada.
" bruk!!!" tak sengaja tubuh david di tabrak seorang gadis yang sedang berlari namun tak melihat kedapan
" gerp!!" david menangkap tubuh gadis itu agar tak menyentuh lantai, pandangan mereka bertemu saling memikat dan mengagumi, cukup lama mereka dalam posisi sedekat itu hingga david menyadarkan dirinya
" ehem!!" david berdeham agar gadis itu tersadar juga
" eh.. maaf" sontak gadis itu melepaskan diri dari pelukan david dan berdiri dwngay benar
" maaf ya david aku ngak liat kamu" lanjut gadia itu dengan rasa malu
" lain kali hati-hati wina" balas david pada gadia itu yang diketahui bernama wina
" iya.. hehehe" balas wina
" mau kemana nih?" tanya wina
" klub basket" balas david singkat
" oh.. ya udah aku juga mau balik dulu ya udah di jemput nih" ucap wina pamit yang di balas anggukan oleh david, gadia itupun pergi meninggalkan david yang juga melanjutkan langkahnya menuju ruang klub basket.
Wina... gadis cantik dan pintar, berkulit putih bersih, bibir tipis dan merona, hidup standar, manik mata berwarna coklat, tidak terlalu tinggi dan memiliki bentuk tubuh yang indah dan ideal, wina adalah teman sekelas david.
Bersambung...
Selamat menikmati 😁 salam manis untuk pembaca 🥰🥰🥰 Jangan lupa tinggalkan jejak kakak sekalian di kolom komentar 🤗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 119 Episodes
Comments