4

Keesokan nya lili mengantarkan velo ke bandara dengan velo menggandeng tangan lili, dan memperlihatkan kepada rekan bisnis nya.

"wahh wah tuan vel istri anda sangat cantik pakaian apapun yang ia kenakan sangat cocok, dan ia juga seperti nya cocok untuk menjadi model " puji rekan kerja nya itu

"ahhhh anda sangat membuat ku tersanjung ia memang sangat cantik mungkin itu yang membuat ku jatuh cinta kepada nya "

hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh

Tertawa pun pecah diantara nya. Tidak lama pesawat yang mereka tunggu pun memanggil.

"hey nyonya suami mu ini akan pergi kau tidak akan memeluku? "ejek velo

Lili pun memeluk velo, mungkin bisa dibilang ini pertama kalinya.

" wah wah tuan vel anda sangat mesra dengan nyonya "

lili yang mendengar itupun, tersipu, dan tanpa sadar dan tanpa diduga-duga velo mencium kening lili, lili seperti patung ia hanya terdiam melihat perlakuan velo ia merasa senang tetapi kesenangan itu hanya sesaat.

Setelah melihat velo pergi, ia pun segera pulang.

Sesampainya dirumah

LILI POV

Haisssss perasaan ini, hah apa ini? air mata? untuk apa kau menangis li, haahahahha apa arti dari tangisan ini, nikmati hari hari kesendirian mu ya, hah bodoh nya aku berbicara sendiri, dan sampai saat ini pun kau masih belum bisa meluluhkan hatinya.

LILI POV AND

Disisi lain velo bergumam *ini sudah satu minggu dan dia tidak bertanya apa pun, oh jangan kan bertanya menghubungi ku saja tidak ada, tunggu aku khawatir ? ah tidak tidak*

Kemudian velo memanggil leon untuk mencari tau keadaan lili di rumah

"wahhhh tuan anda sedang mencemaskan nyonya? "

tanya asisten pribadi velo dengan antusias

"apa urusan mu aku hanya tidak ingin dia masuk ke ruangan yang salah " (padahal hawatir)

Leon pun pergi mengutus orang untuk mengawasi lili.

-

-

-

-

tuan nyonya lili hanya dirumah dan setiap pagi hanya selalu pergi ke kantor, tidak ada pergerakan lebih dan sesekali ia perge ke supermarket di jam 9 malam.

hemmm laporan ini semoga tuan velo menjadi lebih tenang.

Leon membawa berkas yang dikirimkan oleh orang suruhan nya kepada velo sembari memperjelas apa yang di lakukan oleh lili

"iya tuan jam 9 "

"kenapa harus jam 9? "

"emmm anu tuan orang suruhan ku mengatakan nyonya memang selalu ke supermarket dijam 9 malam itu, dan saat anda masih di dalam negeri tuan "

"apa kenapa aku tidak tau? "

"mungkin karena anda pulang selalu larut malam, atau sama sekali anda tidak pulang tuan"

"emm ahhh mungkin "

"emmm iya tuan "

"sudah lah suruh orang mu terus awasi dia, jika terjadi sesuatu padanya ayah bisa memukul ku"

"tuan , aku mendegar jika nyonya menelfon tuan besar dan tuan besar akan datang kerumah besok pagi "

Velo dan Leon membahas hal itu hingga larut malam, seperti benih benuh cinta seorang velo akhirnya tumbuh walau masih sekecil tunas

...----------------...

2 bulan berlalu akhirnya perjalanan bisnis velo selesai dan kembali ke dalam negri.

ketukan pintu didapatkan oleh lili dirumah, ia fikir itu adalah orang yang mengantar barang pesanan nya dan tanpa diduga.

"permisi "

"ah iya ada yang bisa dibantu?

" emm ini rumah velo bukan "

*velo?*

"ah iya ini rumah nya, ada apa ya? "ah benar kah, aku adalah.... "

"ah maaf silahkan masuk "

"oh iya "

orang itupun masuk dan duduk disofa bersama lili.

"oh iya tadi anda ada perlu apa ya? "ah iya begini aku aku adalah... aku aku adalah rekan bisnis nya "

"ah benar kah anda sangat cantik"

"hhhhhhh anda sendiri? apa kah nyonya vi? "

"hah aku? ahhhhh iya aku istrinya velo, kalau boleh tau siapa nama anda? "

"oh aku, aku adalah viona, Viona Pricilla"

"wahhh nama yang bagus "

Lili selalu memuji kecantikan viona, Viona sebenarnya ingin membuat lili segera meninggal kan Velo tapi, velo memberi tahu viona untuk bersabar, mau tidak mau dia harus bersabar.

Kemudian viona pamit untuk pergi ia berkata pada lili akan mengunjungi nya lain kali. Lili yang jarang sekali mendapatkan teman mengangap Viona adalah temannya dan meminta Viona untuk datang kerumah. *heh lihat lah dia bukan kah dia sagat polos * bisik Viona dalam hati .

Ketika malam tiba Ada lagi yang mengetuk pintu rumah lili.

"aduhhh ini yang antar pesanan tumben malam malam. "

"aduhhhhh....... "

ceklek suara knop pintu.

"oh hay aku pulang " sapa velo degan senyuman lebar nya.

"velo" suara lili kecil

"hey kau bilang apa? "

"ahh tidak tidak masuk lah "

Velo masuk kerumah dan melihat ada beberapa barang yang hilang, tapi apa? iya bertanya tanya saat ia melihat kembali ia merasa Rumah ini semakin rapi tapi seperti ada yang hilang, tapi ntah lah.

"emmm kau yang menyusun perabotan Rumah inis sendiri?"

"iya, tunggu aku akan mengambilkan mu minum"

"emmm baik "

Velo menunggu di depan TV sembari masih memperhatikan sekeliling rumah.

Lili meletakkan minuman di meja depan Velo, dan segera pergi, tetapi sebelum pergi ia dihentikan oleh velo.

"Lili"

"a ada apa? "

"itu eeeee seperti ada yang hilang dari rumah ini tapi apa ya? "

"oh itu hanya beberapa barang mu yang ku pindah kan ke ruangan kerja mu, jadi tidak akan ada yang menyentuh nya disini "

Setelah mengatakan itu lili beranjak pergi ke kamar.

tapi tidak dengan Velo perkataan lili seolah menyayat hati Velo.

Degghhh

"eehhh bukan kah hanya barang mengapa aku merasa kesal dengan perkataan nya? , aku harus bertanya"

Velo segera pergi kekamar yang Lili tempati, saat ia akan membuka pintu itu ia pun tersadar dan memutuskan lebih baik mengetuk pintu terlebih dahulu.

tok tok

"lili..... lili..... lili.......... "

cklekk

"ada apa? kenapa harus teriak? "

"aku sudah memanggil mu, tapi kau tidak dengar "

"cih ada apa "

"begini kenapa kau harus memindahkan barang barang itu? "

"kupikir kau tidak akan kembali kerumah ini, emmm maksud ku kau akan pulang dan langsung ke kantor jadi aku mendesain tmpat ini senyaman diriku "

"kau ingin hidup sendiri? "

"ha tidak"

"lalu? meja itu? kenapa hanya barang mu yang ad adisitu? punya ku? "

"aku sudah bilang punya mu ada diruang kerja "

"iya tapi aku juga mau disitu "

Lili menatap kesal Velo dan memindahkan barang nya ke kamar

"eh eh tunggu kenapa kau memindahkan barang mu? "

"bukan kah kau juga ingin di tempat itu, sudha silahkan pakai aku sudah memindahkan barang ku"

"bukan begitu, maksudku barang kita berdua harus berada disitu "

"kenapa? "

"liliiiiiii jika ayah tau kau meletakkan barang mu sendiri dan tidak mengurus suamimu apa kah ayah akan marah padamu?"

"emmm aku tau "

*hehehehehheheheh sedikit lagi aku akan melihat mu menyukai ku*

Tanpa velo sadari ternyata dia juga telah mulai menyukai lili walaupun sok tidak mau mengakuinya.

Lili mebereskan semua barang barang yang ada dirumah sendiri. dan velo hanya memperhatikan lili, dia tidak menyangka lili juga pandai dalam urusan rumah, orang tuanya sangat pandai dalam membesarkan anak.dan sebenarnya velo belum tau jika lili tidak memiliki keluarga sejak kecil, mungkin jika velo tau dia akan membantu lili mungkin.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!