Kendrick menendang semua benda yang ada didekatnya. Tidak terima melihat berita di televisi bila sang istri sedang dekat dengan pria lain, padahal Lilly sedang mengandung anaknya.
“Sialan! Dia enak-enakan menjalin hubungan dengan pria lain, sedangkan aku untuk move on saja sangat sulit!” Pria itu berteriak dengan kencang. Sudah dua bulan sejak dia diusir dari rumah Lilly.
Sampai sekarang dia tidak tembus masuk kediaman itu lagi. Karena penjagaan di sana sudah sangat ketat. Dia baru sadar kalau yang dia nikahi dulu adalah anak orang kaya yang memperlakukan sang istri bak seorang putri.
Mungkin bila yang dia nikahi hanya anak gadis kelas bawah atau menangani, maka tidak akan serumit ini. Lawannya tangguh sekali! Dia tidak bisa sembarangan menyerang mereka.
“Apa yang harus aku lakukan? Mendekati Lilly saja aku tidak bisa, apalagi keluarganya kaya raya. Setara denganku!” Kendrick kelimpungan mengatur rencana untuk mendapatkan istrinya lagi.
Jujur saja hati kecilnya malu bila bertemu Lilly. Karena teringat segala perbuatan jahatnya di masa lalu. Namun, ego dan harga diri mendorong pria itu untuk terus maju. Dia tidak mau istrinya bahagia bersama pria lain, sedangkan mereka berdua sudah punya calon anak.
“Aku punya ide.” Kendrick tersenyum penuh arti.
Entah apa yang ada dalam pikiran pria itu. Hanya Tuhan dan ia yang tahu.
*
*
*
Seorang wanita hamil mengelus perutnya yang sudah besar. Hanya hitungan hari dia akan lahiran. Jujur saja dia merasa sedih di bagian sudut hatinya, ketika mengingat pernikahannya yang hancur. Andai saja Kendrick tidak selingkuh, pasti hubungan mereka baik-baik saja sekarang. Menemani Lilly hamil dan menunggu kelihatan calon buah hati mereka.
“Hey, kenapa melamun?” Seorang pria tampan menyentuh puncaknya membuat Lilly tersadar dari lamunan sedihnya. Dia menoleh dan tersenyum manis pada orang tersebut.
“Kak Levin, bikin aku kaget saja,” cetus wanita hamil itu dengan nada kesal.
“Kaget, tapi masih bisa senyum.” Levin menggoda Lilly dengan cara mengedipkan matanya sebelah.
Levin adalah sahabat masa kecil Lilly. Mereka terpisah karena keluarga Levin pindah ke Belanda. Sekarang dia pulang sebentar untuk menjalankan perintah sang paman.
Sebuah kebahagiaan bisa bertemu dengan teman masa kecil sekaligus wanita pertama yang membuatnya jatuh cinta.
“Kamu mau ‘kan ikut aku ke Belanda. Kita tinggal di sana dan bahagia bersama,” ajak Levin lembut seraya menggenggam tangan Lilly erat.
Wanita muda itu bertemu merah. Jujur dia masih kagum dengan visual Levin yang amat sangat tampan. Tidak menyangka kalau temannya ini bisa tumbuh setampan ini.
“Setelah aku melahirkan?”
“Tentu saja. Setelah kamu melahirkan dan usia bayinya nanti 3 atau 4 bulan.” Levin menyentuh perut besar Lilly. Sebuah tendangan ia rasakan membuat Levin tersenyum lebar. Dia menatap riang ke arah Lilly.
“Sepertinya dia tahu kalau aku calon ayahnya,” ujar Levin seperti mobil yang kehilangan rem. Langsung ke intinya tanpa keraguan.
Lilly yang mendengarnya tertawa kecil. Dia menganggap ucapan Levin hanyalah angin lalu, meski sudah dikatakan berkali-kali. Dia tetap saja tidak percaya, sulit untuknya yang baru saja dikhianati oleh cinta suaminya.
“Ada-ada saja,” ketus Lilly memasang wajah merajuk.
“Aku serius, Li. Aku ingin kita berdua menua bersama, sedih, senang bersama. Kita lalui masa depan bersama dan aku janji akan membahagiakan kamu!” Levin menatap dalam bola mata sang pujaan hati.
Telah lama dia jatuh cinta pada Lilly. Sayangnya dia keduluan oleh Kendrick, tetapi setelah mendengar fakta pernikahan Lilly yang gagal membuat amarah pria itu berkobar. Dia sangat murka pada mantan suami Lilly karena telah membuat wanita yang dia cintai sakit hati.
Oleh karena itu, saat mendengar cerita dari ayah Lilly. Dia langsung memutuskan untuk terbang ke Indonesia guna menemui doang pujaan hati. Berusaha mengambil hati Lilly agar mau bersamanya.
Tujuannya hanya satu, yaitu membahagiakan Lilly. Menghapus semua jejak pria jahat yang telah menyakiti wanita ini.
“Kak … kamu lagi bercanda, kan?” Lilly menatap ragu pria di sampingnya.
“Tidak. Aku serius, Li.” Levin memiringkan tubuhnya. Dia ingin mudah bertatapan dengan Lilly. “Aku cinta sama kamu, tepatnya 12 tahun lalu. Saat kita tumbuh bersama, saat kamu menangis karena aku lempar ulat bulu ke bajumu. Saat kamu suka mencuri mangga yang ada di halaman belakangku. Aku sudah jatuh cinta saat itu.”
Levin tak ragu menyatakan cintanya pada Lilly. Saat ini dia hanya ingin wanita ini tahu kalau nama Lilly masih bertahan di hatinya.
Untuk menjalin hubungan dengan orang lain sangat susah. Konon cinta pertama laki-laki itu sangat membekas. Begitulah yang dialami oleh Levin sekarang.
Jujur saja fakta yang diucapkan oleh Levin saat ini mengguncang isi hati Lilly. Wanita itu gugup bukan main wajahnya memerah seperti kepiting rebus. Dia memilih membuang wajahnya lurus ke depan. Tidak berani menatap Levin.
“Terus kalau cintanya sudah lama, kenapa baru bilang sekarang?” Lilly bertanya dengan suara pelan karena terlalu malu.
“Dulu usia kamu masih 12 tahun, Li. Kalau aku ajak kamu pacaran waktu itu bisa-bisa aku kena sanksi sosial karena pacaran sama gadis belia yang usianya masih minor,” celetuk Levin blak-blakan membuat Lilly nyaris tersedak ludahnya sendiri.
“Udah ah, Kakak jangan bahas cinta-cinta dulu. Aku baru aja cerai secara agama dengan mantan suamiku. Sekarang saja aku lagi mikirin caranya agar bisa pisah dan disahkan negara, karena sampai detik ini Kendrick masih tidak mau tanda tangan surat cerai!” Lilly mengalihkan pembicaraan agar suasana tidak panas si sekitarnya.
Levin mencebik kesal. Dia ikut menetap lurus ke depan. Memandangi tanaman hijau yang menyegarkan mata. Saat ini mereka sedang berada di puncak.
Lilly ingin berada di pedesaan dengan suasana sejuk agar dia merasakan kedamaian.
Kembalinya Levin ke Indonesia membuat publik geger, dikarenakan Levin merupakan seorang selebriti.
Banyak paparazzi yang memberitakan kedekatan Levin dengan seorang wanita hamil. Publik menduga wanita itu adalah kekasih Levin yang lama disembunyikan.
Seorang pembantu mendatangi mereka berdua guna memberi kabar bila anda tamu yang datang.
“Nona, ada tamu di luar.”
“Siapa, Bi?” tanya Lilly penasaran.
“Di sini kamu rupanya.” Seorang pria tiba-tiba muncul dari balik pintu belakang membuat tubuh Lilly menegang.
*
*
*
Bersambung.
Jangan lupa like coment vote dan beri rating lima yah.
Salem Aneuk Nanggroe Aceh
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 15 Episodes
Comments
Nurlela Nurlela
doang atau sang.?
2024-11-10
0
Enok Mae
lanjut thor ceritanya bagus
2024-08-14
0
¢αнαуα мєηтαяι
ganggu aja kamu ken, masih aja ngejar² lili yang sudah jelas kamu sia²kan
2024-01-16
0