Setelah puas bermain, wanita cantik itu pulang ke rumah. Tidak menyangka kalau sang suami menunggu dirinya di ruang tamu. Tampak wajah Kendrick merah padam, menatapnya tak suka. Benar-benar menyebalkan menurut Lilly.
"Dari mana saja kamu, huh? Jam segini baru pulang ke rumah?" tanya Kendrick dengan nada tinggi. Menatap nyalang sang istri seolah ingin menguliti hidup-hidup.
Lilly menatap aneh sang suami. Bila dulu dia sangat suka Kendrick memarahinya karena pulang terlambat. Sekarang sudah lain cerita, dia sudah tak mengharapkan perhatian dan cinta Kendrick lagi. "Habis main sama temen." Wanita itu menjawab santai tanpa rasa takut.
Lilly melewati Kendrick begitu saja membuat jiwa lelaki Kendrick tergores. Dia langsung mencekal pergelangan tangan sang istri dengan kasar membuat tubuh Lilly terbentur tubuh kekar sang suami.
"Kamu sudah mulai berani denganku, Lilly," bisik Kendrick dengan nada sensual. Pria itu meredam hasratnya saat mencium aroma vanila di leher sang istri. Lilly memberontak, dia tidak sudi disentuh oleh Kendrick, apa lagi dia dapat merasakan tatapan mesum suami menatap lapar tubuhnya.
"Lepaskan, Ken. Aku lelah, mau istirahat!" Lilly terus memberontak, tetapi tak kunjung lepas karena tenaga Kendrick lebih besar darinya.
Kendrick terkekeh kecil melihat Lilly yang terlihat sangat tertekan dengan sentuhannya, seolah wanita itu mengatakan "Jangan sentuh aku".
"Sudah berhari-hari sikapmu berubah, apa kamu mulai lelah dengan pernikahan ini atau kamu ingin membuatku tertarik padamu dengan cara bersikap tak acuh begini, hemm?" Kendrick mencium leher jen jang Lilly dengan lembut membuat si empunya bergeming. Bayangan Kendrick berciuman dengan wanita lain di kantor sangat jelas di kepalanya.
"Kamu benar, aku sudah mulai lelah dengan pernikahan ini."
Degg.
Jantung Kendrick seperti ditusuk belati tajam. Tidak pernah membayangkan kalau sang istri berkata demikian. Nada bicara Lilly yang datar mengusik hatinya, tetapi mengapa hati Kendrick sakit dan gelisah mendengarnya, bukankah seharusnya dia senang atau cuek.
Selama pernikahan hanya Lilly yang berjuang mempertahankan rumah tangga mereka. Sedangkan Kendrick malah menunggu hari di mana Lilly menyerah agar gelar duda Kendrick dapatkan dan dia bisa terang-terangan bermain banyak wanita. Akan tetapi, keadaan berubah sekarang. Kendrick impoten. Dia sudah tak bisa merakan nikmatnya gua surgawi para wanita.
"Besok aku akan pulang ke rumah orang tuaku," lanjut Lilly lagi datar. Sekuat hati dia menahan air mata tak luruh membasahi pipi.
"Kamu selingkuh, makanya ingin bercerai denganku, 'kan?" tuduh Kendrick dengan nada dingin mendorong tubuh Lilly kasar. Wanita itu berpegangan pada pinggiran sofa guna menhan tubuhnya agar tak tumbang. Menoleh tajam ke arah sang suami.
"Selingkuh? Kamu tuduh aku selingkuh?" Lilly menegakkan tubuhnya seraya menunjuk dirinya dan menatap nyalang Kendrick.
Sorot mata keduanya tampak seperti pedang tajam di medan perang. Bak musuh yang saling menghunuskan pedang, tidak ada yang mau kalah. Mata mereka saling memancarkan amarah besar.
"Iya, kamu selingkuh makanya minta cerai!" Kendrick meninggikan suaranya.
"Aku selingkuh atau kamu yang selingkuh, Ken!" teriak Lilly dengan suara keras. Dia tampak hilang kendali menatap sang suami dengan tatapan penuh kebencian. Enak saja Kendrick menuduhnya, padahal sudah jelas-jelas pria itu yang selingkuh.
Sekali lagi Kendrick membeku mendengar teriakan sang istri. Apa yang terjadi? Apa yang sudah terlewat? Apa Lilly sudah tahu tentang perselingkuhannya?
Namun, maling tetaplah maling. Tidak mau mengaku maling, sebelum terbukti dia maling. Lilly hanya menuduhnya tanpa bukti. Walau memang benaar, tetapi Kendrick tidak mau mengaku.
"Kamu tidak usah playing victim, ya. Di sini kamu yang salah bukan aku. Kamu yang minta cerai, bukan aku! Berarti kamu yang selingkuh!" Kendrick menunjuk wajah Lilly membuat darah tinggi Lilly kambuh. Segera wanita itu menepis tangan Kendrick kasar.
"Aku lihat dengan mata kepala aku sendiri kalau kamu selingkuh, Ken. Kamu ciuman dengan wanita lain di kantor!" Akhirnya tangis Lilly pecah. Dia memukul dada bidang Kendrick bertubi-tubi guna meluapkan semua rasa sakit yang dia rasakan. "Kadang aku mikir, apa aku kurang melayani kamu? Apa aku yang tidak menarik lagi? Apa aku yang salah sampai kamu main api di belakangku! Tapi ... sekarang aku sadar, Ken. Kalau ini semua salahmu, salahmu melamarku, salahmu selingkuh, semua ini salahmu!" teriak Lilly dengan kencang.
Dia berhenti memukuli dada bidang Kendrick. Menatap sendu bercampur kebencian ke arah Kendrick. "Kamu selalu bilang kalau aku sudah lelah dengan pernikahan ini, silahkan pergi ke pengadilan dan gugat cerai kamu, 'kan!"
Ucapan Lilly bak batu besar yang mengahantam kesadaran Kendrick. Pria itu merasa sakit melihat Lilly yang menangis sesenggukan.
"Dan sekarang aku lelah. Besok aku akan ke pengadilan untuk menggugat cerai kamu," sambung Lilly serak.
Duarr.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 15 Episodes
Comments
Lydia
Lanjut Author... terima kasih 😁
2023-12-10
1
¢αнαуα мєηтαяι
yang selingkuh malah merasa diselingkuhi
2023-12-01
1
Yunia Afida
good job lily
2023-11-26
1