Suamimu Selingkuh!

Tubuh Lilly membeku, lidahnya kelu tak tahu harus menjawab apa, dia merasa bersalah pada sang suami karena telah keceplosan pada saat berbicara. Frea menatap wajah sang sahabat penuh selidik, dia merasa kalau Lilly menyimpan sebuah rahasia darinya, tentu saja Freya dapat menebak kalau suami Lilly menderita impoten.

"Tebakanku benar, 'kan, kalau suami kamu impoten?" ujar Freya dengann nada sarkas membuat Lilly menganggukkan kepalanya, karena tak dapat mengelak lagi.

"Iya, tapi jangan bilang sama siapa-siapa, ya." Lilly memberi penegasan pada Freya agar tak menyebar berita tentang suaminya yang impoten. Sang sahabat menutup mulutnya tak percaya.

"Ya Tuhan penyebabnya apa? Kok, bisa suamimu yang sangat perkasa di atas ranjang menjadi impoten?" Freya menggenggam tangan Lilly. Menatap lekat wajah sang sahabat. Pada akhirnya, Lilly menceritakan kejadian naas yang menimpa suami.

Terjadi keheningan pasca Lilly selesai bercerita. Dia meneguk jus orange nya hingga tandas. Kasihan betul nasib ranjang Lilly dan Kendrick, padahal dulu saat bertemu pasti keduanya bergosip tentang kehebatan sang suami di atas ranjang.

"Sudah berobat?" Akhirnya, Freya membuka suara. Lilly menggelengkan kepalanya pelan. Sang suami sangat keras kepala dan tinggi ego, boro-boro mau berobat, disentuh saja tak mau dengan dalih Kendrick tidak bisa memuaskan Lilly lagi.

"Sejak impoten suamiku berubah menjadi dingin, temperamen, dan tak tersentuh lagi, Frey. Setiap kali aku ingin menyentuhnya, dia selalu menghindar dan terus saja menolakku. Meski aku paksa dan bersikap agresif atau impulsif. Pasti berujung pada pertengkaran, kadang aku capek dengan Kendrick, selama ini cuma aku yang memperjuangkan pernikahan kami, sedangkan dia tidak!"

Lilly meluapkan keluh kesahnya pada sang sahabat, terlalu berat pundaknya menanggung beban akhir-akhir ini. Hampir gila rasanya punya suami dingin seperti Kendrick. Freya merasa sangat iba pada sang sahabat.

"Makanya, Lilly. Dari dulu sudah aku ingatkan sama kamu. Kalau laki-laki yang tiba-tiba datang melamarmu, itu tujuannya cuma untuk cari jodoh, kalau kamu tolak, dia pasti akan mencari wanita lain untuk menjadi jodohnya. Berbeda dengan laki-laki yang memperjuangkanmu demi berujung ke pelaminan atau pernikahan, dia memang ingin hidup bersamamu, bahagia denganmu!"

Freya menghela nafas berat, sebelum menikah dengan Kendrick, wanita itu sudah lebih dulu memperingati sang sahabat kalau Kendrick tidak mencintainya. Pria itu hanya menikahi Lilly karena tidak ingin gelar "Bujang Lapuk" tersemat di wajahnya lagi.

Akan tetapi, Freya selalu beralasan kalau dia bisa menggapai Kendrick, bisa membuat pria itu jatuh cinta.

"Terkadang orang yang tahu kalau kita mencintai dia bisa snagat angkuh dan besar kepala. Merasa menang karena dicintai oleh seseorang, sehingga dia bisa berbuat sesuka hati tanpa memperdulikan orang yang mencintainya." Freya kembali mengeluarkan pendapatnya yang bak pedang dua mata menghujam ulu hati Lilly. Dia merasa tertampar.

*

*

*

Lilly memutuskan untuk datang ke kantor sang suami. Entah mengapa ucapan Freya tempo lalu mengusik hatinya.

"Jangan-jangan suamimu impoten karena selingkuh! Bisa saja kasusnya sama kayak aku ceritakan tadi, bagian vital suami kamu patah karena salah gaya bercinta!"

Lilly menggelengkan kepalanya, dengan cepat menepis pikiran jahat terhadap suaminya. Bagaimanapun dia menaruh kepercayaan pada Kendrick. Saat tiba di kantor sang suami, dia segera menuju ke ruangan CEO.

"Eh, Ibu." Naila merupakan sekretaris Kendrick tampak terkejut dengan kunjungan tiba-tiba Lilly.

"Bapak ada?" tanya Lilly ramah.

"Ada, Bu. Masuk saja," balas Naila seraya tersenyum cerah.

Lilly segera membuka pintu ruangan sang suami, sedangkan Naila menatap iba punggung Lilly.

Degg.

Jantung Lilly seperti berhenti berdetak saat melihat sepasang insan sedang bertukar saliva.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***