Pro dan Kontra

Aileen dan Xavier sudah sampai di kantor, semua tatapan karyawan melirik ke arah mereka berdua dengan keheranan. Kantor masuk jam 8 namun mereka datang terlambat bahkan satu jam lamanya.

Semua karyawan tetap biasa kepada Xavier, namun penuh tanda tanya kepada Aileen. Nanti saja mereka menanyakan hal ini jika Aileen sudah tidak sibuk. "Leen" sapa Arga namun Aileen melewati nya karena sedang berbicara dengan Xavier.

Memberikan kode tangan di bawah untuk tidak menyapa terlebih dahulu, membuat Arga menelan saliva berulang kali. "Oke pak oke" sahut Aileen kepada Xavier hari ini ternyata ada meeting dadakan bersama semua karyawan dan yang mengurus team 1,2 maupun team 3.

"Rey, kasih tau semua karyawan hari ini ada meeting. Apapun yang lagi dikerjain tinggalin dulu, ini penting!" Tegas Xavier pergi bersama Aileen ke ruangan meeting di lantai lima.

Semua karyawan sudah berada di sana, tetapi Aileen berada di toilet karena kebelet ingin membuang air kecil, "mana ini, udah semua?" Tanya Xavier marah.

"Bisa bisa nya ga efesien waktu" marah Xavier membuat semuanya menundukan kepala siapa coba yang terlambat?

"Ini siapa sih yang telat heran gue?" Tanya jenny dengan pelan ke arah veyara.

"Masa lo ga ngeh sih siapa yang kurang? Si Aileen anjir" bisik nya lagi.

Jenny menutup mulut ingin sekali tertawa bisa bisa nya dia tidak sadar jika sahabat nya hilang satu, "anj emang, bisa bisa pak Xavier marah" bisik Jenny.

Ketika Aileen dan Xavier keluar dari lift, Xavier memang tidak sadar jika Aileen tidak mengikuti dirinya. Bahkan hari ini pun dia tidak sadar jika yang belum datang itu adalah Aileen.

Aileen mengetuk pintu dari samping karena terbuka, semua menyorot ke arah Aileen. Sungguh ini pemandangan tidak biasa yang Aileen rasakan saat ini, jatung nya berdebaran apakah semua akan memarahi nya?

Sumpah ni gue pasti bakal jadi bahan omongan para karyawan karena telat, ini juga pak Xavier dah natap kek gitu, batin Aileen.

"Maaf," Aileen cengengesan membuat teman dekat nya menepuk dahi dengan pelan.

"Ck, Aileen" gumam Veyara.

Menatap Aileen dengan bingung, tadi dia sudah marah marah karena satu karyawan nya hilang belum kunjung datang. Ternyata itu Aileen, apakah dia akan memarahi nya di depan semua karyawan begini?

"Masuk," jelas Xavier dengan nada pelan.

Waw .. semua terkejut dengan ucapan Xavier membiarkan Aileen masuk, padahal entah hari apa ada yang telat masuk meeting dimarahi habis habisan oleh bos nya itu, luar biasa Aileen bisa menaklukan hati seorang Xavier Dirgantara.

Dah lah ini gue jadi gosip, karena pak Xavier ga marahin gue malu banget. Batin Aileen sambil berjalan masuk ke dalam dan duduk di sebelah kanan.

"Kayanya dia deket sama pak Xavier jadi gitu deh" bisik karyawan lain di dekat nya membuat Aileen menatap gadis itu dengan sinis.

"Lah ko sinis?" Bisik nya.

Aileen kembali melihat ke arah depan, karena Rey dan Xavier sedang menjelaskan perihal acara award perusahaan yang akan di laksanakan sekitar 3 hari lagi. "Acara ini yang ngatur Veyara, jenny dan Vila kalian harus merundingkan dulu perihal rundown acara dan siapakah yang akan berperan, misal Aileen menjadi Panitia pengurus kosumsi apa gitu, ya seperti itulah" ucap Rey sulit di ucapkan namun semua karyawan mengerti.

"Ya ga jadi seksi konsumsi juga Zela" bisik Xavier kepada rey membuat nya menahan tawa.

"Maaf tuan reflek saya" cengengesan Rey.

Mereka semua berunding agar acara ini sukses dan berjalan dengan lancar tanpa ada hambatan sedikit pun, xavier memperhatikan setiap semua karyawan tetap saja yang menarik hanya Aileen di mata dia.

Dia tersenyum sendiri ketika melihat Aileen sedang menggelengkan kepala nya dengan lucu dan terlihat oleh Arga membuat nya menatap dengan sinis, Xavier langsung memalingkan wajah ke arah lain karena malu dilihat oleh pria itu.

"Gamau! Gue gamau jadi mc" rengek Aileen.

"Yaelah leen, sehari doang" jelas Vila.

"Gabisa! Gue gabisa vil" sanggah nya.

"Ditemenin Arga anjrit masih aja gabisa," jelas Veyara.

"Sama Arga?" Senang Aileen.

"Iya lah, seneng kan lo" jawab Jenny.

"Senenglah dia kan pinter jadi mc" sahut Aileen.

"Ajarin gue yaa Argaaa," jelas Aileen.

"Pasti dongg," jawab

"Leen udah runding nya?" Tanya Xavier namun Aileen sedang bercanda bersama Arga dan sahabat sahabat nya.

Soalnya Xavier tidak pernah memanggil dia dengan sebutan Aileen makanya dia tidak menengok ke arah nya, Xavier menggelengkan kepala terlihat oleh Jenny.

"Leen liat leen," memberikan kode kepada Aileen.

"Apa" bisik nya.

Memanyunkan bibir nya dan mata nya menatap ke arah Xavier sebagai kode untuk Aileen, gadis itu melihat ke arah belakang dan tersenyum lebar. "Ya pak" sahut Aileen.

"Ga kedenger?" Menaikan satu alis nya membuat Aileen mengerutkan dahi.

"Manggil saya pak?" Tanya nya bodoh membuat jenny menundukan kepala sambil geleng geleng.

"Keruangan saya" tegas Xavier sambil meninggalkan ruangan meeting.

Semua karyawan menatap ke arah Aileen, "leen lo punya hubungan khusus ya sama Pak Xavier?" Tanya karyawan.

"Gapapa kali leen, beda umur jauh juga. Ganteng" ujar ibu ibu karyawan disana.

"Katanya tuan Xavier gapernah pacaran lagi pas udah putus sama nona Luna. Jadi gapapa gas aja" banyak sekali yang mendukung dengan hubungan Aileen dan Xavier.

"Pak xavier kaya nya suka tuh" celetuk karyawan yang lain.

"Tapi sepenglihatan gue si Aileen juga suka" ucap salah satu karyawan membuat Arga menatap Aileen dengan sendu.

Jadi dia mencintai Aileen bertepuk sebelah tangan?

"Aileen cepet ke ruangan, nanti pak Xavier marah" tegas Veyara lalu Aileen berjalan ke arah luar.

"Gaakan marah sama diamah, anak kesayangan bos" sindir karyawan yang lain.

"Eh bukan anak, lebih ke pacar ga si?" Sindir yang lain.

Aileen menutup telinga saja dan kembali melanjutkan perjalanan nya, "ini ga seberapa leen, sebelum semuanya keungkap kamu harus kuat" gumam Aileen benar kata Xavier jika dia berhubungan dengan pria itu pasti banyak orang yang pro kontra pada hubungan mereka berdua.

Di ruangan Aileen melihat Xavier yang bersandar di kursi kekuasaan nya sambil memejamkan kedua mata dengan tangan yang memijit dahi, "Xavier, kenapa?" Tanya nya lalu mengunci pintu.

"Kek nya gaenak badan" jawab Xavier masih memejamkan kedua mata nya.

Aileen langsung sigap memijit dahi Xavier membuat pria itu membuka mata nya, "makasi" ujar Xavier sambil tersenyum manis.

"Duduk" jelas Xavier lalu Aileen mencari kursi namun pria itu menarik tangan nya.

"Kemana?" Tanya Xavier.

"Ngambil kursi" jawab Aileen polos.

Menarik tubuh aileen dan mendudukan nya di atas paha Xavier, "disini aja" jelas Xavier memeluk Aileen dengan erat membuat jantung nya berdebaran sangat kencang.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!