Di kantor, Hari Aileen tidak enak badan ditambah sakit pms yang luar biasa di hari pertama sungguh membuat nya merasa lemas, dengan suhu tubuh yang hangat dia memaksakan untuk kerja, dia semangat karena ada Xavier disana. Malam kemarin memang membuat nya merasa indah.
"Leen, leen" panggil Jenny.
"Iyaa?" Tanya nya bingung.
"Eh lo kenapa? Sakit?" Meraba dahi dan leher Aileen.
"Eh panas, kenapa maksain masuk sih?" Marah Jenny.
"Tanggung proposal kemarin harus ditanda tangan hari ini sama klien" jelas Aileen, jenny paham karena dia juga hari ini harus bertemu klien.
"Deuh sakit banget lagi" ungkap Aileen memegang perut nya.
"Pms pertama?" Tanya jenny mendudukan Aileen.
"Heem, biasalah apalagi badan gue malah meriang gini" ujar Aileen dengan wajah yang pucat.
"Pulang aja leen gaakan bener lu disini juga" jelas nya.
"Gapapa, mana Veya? Ga keliatan?" Tanya Aileen.
Veya datang dengan penuh senyuman, "hai guyss, ada apa nyariin gue?" Dengan raut wajah yang happy, namun seketika melihat Aileen dia langsung merubah ekspresi nya.
"Astaga princes kita kenapa?" Menempelkan punggung tangan nya di dahi Aileen.
"Pulang yu pulang, gaakan bener lo kaya gini leen" panik Veyara.
"Udah gue suruh pulang ni anak masih gamau aja, tumben banget pengen kerja biasanya juga kalau sakit ga pernah maksain masuk" heran Jenny.
Veyara tersenyum nakal, "ah inimah mu caper ya lo ke pak Xavier" tuding nya sambil tertawa.
Menggelengkan kepala berulang kali, "eh malah nuduh anjir" kesal Aileen.
Tepat sekali Xavier datang, dia hanya melewati Aileen dan melihat sekilas saja tanpa tersenyum kepada gadis itu membuat semua terkejut pasal nya jika dia cuek begini terlihat aneh karena kemarin masih baik baik saja, mungkin jika karyawan lain dia akan malu, tetapi dihadapan mereka seperti nya tidak usah malu lagi karena kemarin saja seperhatian itu kepada aileen.
Aileen langsung bangkit dan mengikuti Xavier bersama Rey, namun Arga langsung cekatan menahan Aileen. "Aileen, pergi ke ruang kesehatan aja. Bisa bisa nya lagi pucet gini lo maksain kerja," kesal Arga dia tahu jika Aileen memaksakan kerja nanti sakit nya akan lama lagi untuk sembuh.
"Arga gue cuman ga enak badan sama pms hari pertama doang," jelas nya kekeh.
"Udah Argaa, biarin" ucap Veyara.
**
Diruangan Xavier, Aileen masuk tanpa permisi dan mengetuk pintu. Tatapan Xavier tajam dan membuat Aileen kaget. "Ga sopan, bisa ga kalau mau masuk ucapin salam atau ketuk pintu dulu?" Marah Xavier dengan nada tinggi nya.

Sumpah seperti mempunyai dua kepribadian, Xavier yang kemarin ia lihat bukan Xavier yang sekarang ini. "A-aku aku,"
Xavier tidak menatap Aileen lagi, dia fokus kepada komputer kerja nya. Aileen duduk di kursi dan menatap Xavier kebingungan sambil mengigit bawah bibir nya.
Padahal gue yang pms, kenapa dia yang kaya singa? Batin Aileen.
Keadaan hening, sepuluh menit sudah berlalu tidak ada satu kata patah pun yang keluar dari mulut Xavier. Aileen canggung untuk memulai duluan berbicara kepada bos nya mungkin sedang ada sedikit masalah di keluarga nya.
Suara langkah kaki terdengar melihat siapa yang datang ada seorang wanita, dia adalah mantan kekasih Xavier sekitar enam tahun yang lalu. Melihat ada seorang wanita cantik duduk dikursi asisten mantannya membuat dia iri dan menghampiri nya.

"Eh Luna, ada apa?" Heran Xavier.
Luna terdiam sebentar lalu duduk di depan meja Xavier, "kamu gatau kan kalau kita kerja sama di proyek kali ini?" Jelas nya.
"Tau." Jawab Xavier santai.
"Oh oke, btw siapa cewe ini?" Tanya Luna to the point.
Xavier hanya diam saja tanpa menjawab pertanyaan Luna, "nama lo siapa?" Tanya Luna kepada Aileen.
"Aileen Grizella," jawab Aileen dia tahu wanita di depan nya ini adalah mantan kekasih tuan Xavier karena jenny pernah bercerita jika Di perusahaan waktu itu wanita ini juga bekerja disana.

"Wii namanya bule banget, sesuai sih sama wajah lo" tawa kecil Luna.
Dih apaan sih gajelas banget ni cewe, dah gue lagi pusing bos gue malah gitu pms pula bener bener, batin nya.
"Apasih gajelas kamu Luna, kalau gaada kegiatan di kantor ini bisa pergi!" Tegas Xavier.
"Eh mana bisa, hari ini aku nandatanganin banyak dokumen. Pasti dia tau nih, mana dokumen nya?" Tanya Luna wanita berumur 29 tahun dia sudah memiliki dua anak yang masih kecil dan dia adalah tulang punggung keluarga, jabatan nya disana sebagai asisten bos.
Aileen memberikan dokumen yang harus Luna tanda tangani, karena bos nya menyuruh Luna untuk menganggantikan tugas nya itu "Udahkan?" Tanya Xavier.
"Udah, segituaja" jawab Aileen.
"Bisa pergi" tegas Xavier membuat Luna menganggukan kepala.
"Bisa anterin aku ga vier?" Tanya Luna.
Xavier memandang Aileen sekilas kembali melihat Luna, "Sekretaris saya udah nunggu kamu di lobi bawah," tegas nya karena jenny juga harus meminta tanda tangan Luna hari ini.
Luna pergi dari ruangan Xavier dan melihat Aileen yang menundukan kepala dan ditutupi oleh jaket nya, terus saja menatap Aileen ada apa dengan gadis itu yang terlihat murung sekali hari ini?
"Kenapa?" Tanya Xavier membuat Aileen terbangun dengan exited berharap di pedulikan oleh Xavier seperti kemarin.
"Sakit pak, ga enak badan keknya kemarin masuk angin. Sama dateng bulan juga" jawab Aileen sambil menatap Xavier yang berdiri seperti akan meninggalkan ruangan nya.
"Oh" jawab Xavier sambil keluar membuat Aileen menendang kaki meja dengan kesal.
"Argh bos sialan, gue udah ngomong panjang lebar dijawab oh doang awas ya lo kalau ada butuh ke gue" kesal Aileen.
Dilobi bawah ada jenny dan luna yang sedang berbicara semua dokumen juga telah selesai, melihat kedatangan Xavier membuat Luna bangkit. "Ayoo" ajak nya.
Xavier memainkan satu alis nya dan pergi ke luar sambil meraih kunci mobil di saku celana nya dia niat mengantarkan Luna ke kantor nya kembali, karena perusahaan itu milik Xavier juga.
Jenny langsung ingin bercerita kepada Aileen jika mereka berdua pulang bersama, "emang parah sih dari waktu gue masih disana aja tuh cewe masih minta anter jemput. Ia kira bos Xavier gojek apa?" Kesal Jenny.
"Jen kenapa lu? Ayo ke ruang kesehatan, tadi Arga nemuin Aileen pingsan di ruangan pak Xavier.. Aileen sempet whatsapp dia tadi minta makanan anterin ke ruangan, eh malah pingsan" jelas Veyara membuat Jenny terkejut.
"Kan gue bilang apa, gamau nurut anjir si Aileen suruh pulang pulang malah maksain" kesal Jenny berlari ke arah ruang kesehatan bersama Veyara.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 36 Episodes
Comments