Tenn memasukkan kembali kartunya ke dalam saku celananya dan mulai melihat tempat itu.
“Tidak ada kehidupan di sini. Sistem, apakah di sini hanya ada pemain saja?”
[Murder Land hanya berisikan pemain. Tidak ada makhluk hidup lain yang nyata selain pemain di dalam area ini]
“Heee, terima kasih sudah menjawabku. Berarti, kita cari yang lain untuk mengumpulkan semua kartunya.”
Kota yang menjadi arena permainan itu terlihat begitu tua. Seperti London di Inggris, begitu kental bangunan di zaman Victoria.
Tenn berjalan seorang diri sambil melihat-lihat area tersebut.
“Kenapa modelnya seperti ini? Memangnya admin bernama Wonder itu seperti apa? Dia bahkan memilih nama samaran untuk para pemainnya. Apa gunanya itu?”
“Hmm, sepertinya sambil mencari yang lain…sistem, apakah ada peserta di zona lain yang melakukan permainan yang sama?”
[Permainan dilakukan di beberapa area di Murder Land. Informasi dibatasi]
“Apa? Dibatasi? Cih!” gerutu Tenn. Namun, tampaknya dia masih belum menyerah begitu saja. Dia mencoba bertanya kembali.
“Sistem, apakah syarat untuk menang hanya mengumpulkan ke-52 kartu klondike? Tidak ada yang lain?”
[Syarat memenangkan permainan hanya mengumpulkan seluruh kartu. Cara untuk menang diserahkan seluruhnya kepada pemain]
“Termasuk membunuh?”
[Membunuh tidak dilarang dalam permainan]
“Melakukan pelecehan seksual?”
[Melakukan pelecehan seksual tidak dilarang dalam permainan]
“Wow. Kalau mencuri?”
[Mencuri tidak dilarang dalam permainan]
“Dasar gila, tindak kriminal semua diizinkan.”
[Semua tindak kriminal tidak dilarang dalam permainan]
[Semua cara diperbolehkan dalam permainan, selama pemain bisa memenangkan game di level ini]
“Sudah sudah, aku mengerti! Jangan dijawab lagi soal itu! Diam sebentar sampai aku selesai berpikir, ya.”
“Hmm…” Tenn sepertinya ingin lebih detail lagi, “Apakah ada larangan dalam permainan ini?”
[Tidak ada. Selama bisa menang, semua cara diizinkan]
“Tampaknya permainan ini memang mengharuskan pemain lain untuk mengurangi jumlah pemain lain dengan cara apapun.”
“Yang tidak aku mengerti, kenapa aku terpilih dan apa alasan permainan ini ada?”
[Permainan dilakukan karena alasan pribadi admin. Informasi dibatasi]
“Apa?!”
[Semua informasi mengenai latar belakang pemain dan alasannya terpilih tidak bisa dikatakan. Informasi dibatasi]
[Hanya pemain terpilih yang bisa mengakses informasi tersebut melalui sistem lain bernama ‘Call Me’dan hanya admin yang bisa memilih pemain mana yang bisa mendapatkan sistem tersebut]
Tenn sekarang hanya bisa pasrah. “Ya sudahlah. Yang penting tidak ada yang mengetahui identitasku sebagai demon lord. Ops! Maksudku, aku adalah manusia hasil reinkarnasi dari demon lord.”
Di saat dirinya berjalan, terdengar suara teriakan keras dari arah di depannya.
“Akh!!!”
Tenn tidak begitu terkejut, namun dia melompat ke atas bangunan di sebelahnya untuk melihat. Dengan cepat, dia melompati bangunan satu dengan bangunan lainnya seperti yang dia lakukan selama ini.
“Ini unik. Kemampuan sihirku benar-benar tidak ada yang hilang. Baguslah!”
Saat tiba di dekat tempat kejadian, Tenn melihat seorang remaja laki-laki dan perempuan terpojok. Yang memojokkan situasi itu adalah seorang pria botak bertubuh besar dengan wajah tidak bersahabat.
“Berikan kartu kalian sekarang dan aku akan melepaskan kalian.” katanya.
Remaja laki-laki itu mengeluarkan kartu yang ada di dalam sakunya. Tenn melihat benda itu.
“Itu…kartu klondike yang harus dikumpulkan.”
Tenn melihat remaja laki-laki itu berjalan dengan gemetar dan memberikan kartunya kepada pria besar di sana. Tentu saja semua terlihat tampak baik-baik saja.
“Bodoh sekali. Kenapa dia memberikannya dengan mudah begitu? Memangnya anak itu tidak tau cara kerjanya? Sistem, bagaimana menurutmu?”
[Terdeteksi pemain dengan kartu “Diamond 2” adalah Code Name: The Little Pig #03]
[Terdeteksi pemain dengan kartu “Spade 5” adalah Code Name: Ursula]
[ Terdeteksi pemain dengan kartu nol adalah Code Name: The Wolf]
“Apa? Ada pemilik dua kartu? Jadi yang laki-laki itu babi kecil dan perempuan itu Ursula. Tapi pemain dengan kartu nol…si botak itu tidak punya kartu?”
[Code Name: The Wolf tidak memiliki kartu. Level saat ini 0]
“Hee~”
Tenn melihat kondisi di sana. “Haruskah aku menolongnya? Tapi apa untungnya untukku? Akan aku lihat dulu situasinya.” pikirnya.
Saat remaja laki-laki itu memberikan kartunya, sebuah cekikan keras dan hantaman ke dinding didapatkan sebagai ‘hadiah’ dari pria botak dan besar itu.
“Kyaaaa!!! Kousuke!!” teriak perempuan itu dengan histeris sambil menangis.
“Ahahaha, akhirnya aku mendapatkannya. Kartu yang bisa membuatku keluar dari tempat ini.”
“Tidak! Kousuke! Kousuke!!”
Perempuan itu terus berteriak dan menangis histeris.
Tenn melihat mayat remaja laki-laki itu.
“Hantaman yang keras. Lumayan juga.”
[Code Name: The Little Pig #03]
[Kemampuan: Membuat benda cair yang disentuh oleh pemain tersebut menjadi batu. Level saat ini 0]
[Status: Gugur dalam permainan]
“Langsung mati ya. Aku turut berduka dan–”
“Jangan menyentuh–...akh…le–lepas…kan aku.”
Pria botak bertubuh besar itu mencekik perempuan yang berada di depannya. Cekikan itu semakin kuat hingga membuat perempuan itu membiru dan mengeluarkan darah dari mulutnya. Tidak lama kemudian dia mati.
Tentu saja setelah mati, hal yang dilakukan oleh pria itu adalah mengambil kartu yang ada di dalam saku bajunya.
[Code Name: Ursula]
[Kemampuan: Mengubah benda padat di sekitarnya menjadi air. Level saat ini 0]
[Status: Gugur dalam permainan]
Sepertinya Tenn sedikit risih dengan notifikasi itu.
“Bisakah kamu diam dan hanya memberikanku informasi itu saat aku bertanya padamu? Rasanya telingaku sakit mendengarnya terus. Kamu yakin tidak ada yang mendengarkan semua informasi yang kamu berikan itu?”
[Setiap sistem telah dilengkapi algoritma khusus yang hanya bisa mentransfer semua informasi kepada pemain miliknya]
[Sesuai permintaan Code Name: Alice Liddell. Sistem akan mengirimkan informasi saat ditanya]
“Bagus. Kita lanjut melihat–...hah?!”
Tenn melihat sebuah hal menjijikan yang dilakukan oleh pria itu yaitu menikmati keindahan tubuh mayat perempuan yang baru saja dibunuhnya.
“Astaga, manusia…bisa-bisanya melakukan hal tidak senonoh itu pada mayat. Mesum juga ada batasnya.” ucapnya dalam hati dengan ekspresi jijik.
Karena tidak tahan dengan adegan itu, Tenn langsung melompat ke bawah.
“Oi, mesum!”
Pria botak bertubuh besar itu menengok ke belakang. “Beraninya kau memanggilku mesum, bocah!”
“Aku harus memanggilmu apa lagi kalau bukan mesum? Kamu mau berhubungan intim dengan mayat perempuan itu kan? Lihat, aset berhargamu kemana-mana. Minimal tutup dulu resletingmu, dasar mesum!”
Pria itu panik dan dengan wajah kesal dia berteriak ke arahnya. “Siapa kau?!”
“Aku? Perkenalkan, namaku Alice Liddell.”
“Alice…hoo, jadi kau juga pemain rupanya. Serahkan kartumu padaku?!”
“Hmm? Tampaknya kamu tau soal permainan ini lebih baik dari yang aku pikirkan.”
“Jangan banyak bicara!” pria besar itu berlari dan bersiap menyerang Tenn. Dengan mudah, Tenn menghindari serangan itu bahkan tanpa perlu bersusah payah.
“Karena membunuh diperbolehkan, sepertinya aku tidak perlu menahan diriku.”
Dengan senyumnya, Tenn membuat pose seperti pistol pada jarinya.
“Hei mesum…lihat sini.”
“Jangan ka–”
“Bang.”
-Craaat
Pria bertubuh besar itu langsung memiliki sebuah lubang besar di perut sampai dada dan mati seketika.
“Aku tau sihirku masih bagus di sini. Yeah!”
Tenn berjalan dan mengambil dua kartu yang ada di saku celana pria botak itu.
“Akhirnya dapat. “Diamond 2”, kemudian yang ini “Spade 5” ya. Dan dengan kartu “Diamond 10” yang aku punya, aku sudah punya 3 kartu. Sisanya hanya tinggal 49 kartu lagi. Sepertinya ini tidak sulit.”
Tenn langsung mengabaikan nasib ketiga mayat yang masih mengeluarkan darah segar itu di sana.
*****
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 309 Episodes
Comments
🍁мαнєѕ❣️💋🄿🄰🅂🄺🄰🄷👻ᴸᴷ
jd berminat yg mana? 😅
2024-11-19
1
Tomorrow
hmmm. . . aku baru kepikiran satu lagi deh, misalkan nih ya ada orang yang ngasih kartu nya cuma-cuma. terus di survive tanpa di bunuh sama siapapun, cuman dia itu gak punya kartu sama sekali. di game nya kan yang menang cuman 1, terus kalau gak salah peraturan juga gak ada yang bilang kalau survive tanpa kartu bakal di bunuh secara otomatis. itu gimana tuh, atau aku lupa ada detail penting dari chp sebelumnya🤔
2023-12-02
2
Tomorrow
tunggu aku masih bingung deh, ini kan level 0 terus permainannya itu ngumpulin kartu sampe 52 baru menang kan. nah kalau menang cuman sisa 1 orang nih, kalau mau lanjut ke level 1 berarti yang menang dari area level ini bakal di gabung sama pemain area lain baru bisa main lagi. cara kerjanya gitu bukan sih?😅 terus baru kepikiran nih, misalkan level 0 itu butuh manusia sekitar 80-90 orang, sedangkan level 1 bisa jadi setengahnya 40-45 orang. nah di level 2 bisa jadi lebih sedikit tergantung yang idupnya, kalau mau dilanjut lagi tanpa refresh pemain. berarti yang region jepang tinggal sedikit, itu bakal di adu sama region lain gak sih biar seru wkwkw
2023-12-02
2