Mengintai

“Sayang, tadi itu Papamu?” Viona berada di belakang Harris. Memeluk perut datar ekasihnya.

“Apa tidurmu nyenyak?” Harris tersenyum ketika merasakan pelukan Viona. Harris segera membalikkan badannya sehingga tubuh mereka berhadapan.

“Sangat, aku lapar” Jawab Viona dengan suara manja.

“Makan malam sudah siap, mari kita makan” Harris membelai rambut Viona dengan lembut. Menyelipkan beberapa helai anak rambut yang menutupi wajah Viona.

Mereka saling merangkul saat berjalan ke ruang makan.

Mereka berdua duduk di meja makan yang sudah di penuhi berbagai hidangan. Namun Viona hanya akan makan buah dan sayur, juga susu dietnya.

“Sayang, tubuhmu tidak akan melar walau kau makan sebakul nasi” Ucap Harris ketika melihat Viona tidak makan nasi sama sekali.

“Aku tidak mau gendut, nanti aku ngga bisa cari uang lagi” Jawab Viona dengan memanyunkan bibirnya. Dia mulai makan aneka sayur mentah yang membuat Harris sedikit bergidik.

“Aku mampu menafkahimu bahkan dengan selusin anakmu, walaupun kau tidak bekerja, Sayang"

“Aku tidak mau hamil” Viona menghentiķan suapannya. “Sayang, ada yang ingin aku bicarakan”

“Makanlah dulu, nanti kita bicara lagi” Harris kesal karena ucapan Viona barusan.

Hening....

“Tante...”

Keheningan di meja makan buyar oleh suara lirih dan lemah dari ujung ruang makan.

Seorang Asisten rumah tangga nampak ketakutan karena gagal menjaga anak itu.

“Eh, Kristal” Ucap Viona gugup.

“Sayang, ini Kristal, dia anak saudaraku, karena dia tidak punya siapa siapa lagi di desa, jadi aku membawanya ke sini. Apa kau keberatan jika dia tinggal di sini?” Lanjut Viona dengan cepat.

“Saudara?” kening Harris berkerut.

“Iya, sayang. Saudara jauh sih, tapi mau gimana lagi, dia sudah kehilangan orang tuanya sayang. Kalau kamu keberatan, biar dia tinggal di panti” Bujuk Viona.

“Jangan, biar dia di sini. Apa kata orang kalau Viona punya saudara di titipkan di panti”

“Bener sayang? Wah, aku makin cinta sama kamu” Viona berjingkat di tempat duduk saking girangnya.

“Dengan syarat,” Lanjut Harris membuyarkan kesenangan di wajah Viona.

“Apa Sayang, aku akan menuruti keinginanmu”

“Kita menikah dalam waktu dekat, dan kita akan punya anak”

Mendengar ini, wajah Viona berubah masam. Sayur yang hendak di suapkan, diletakkan kembali.

“Kamu tahu kan aku masih terikat kontrak, tahun depan ya”

“Kalau begitu, dia tidak boleh tinggal di sini”

“Tapi aku harus menyelesaikan kontrak sayang”

“Tidak peduli”

“Sayang, kenapa kamu jadi begini sih? Kalau begitu aku pindah saja ke apartemen bersama Kristal” Protes Viona yang merasa tersudut dengan sikap Harris. Suara manja penuh rayu yang dia pertontonkan tadi lenyap berganti dengan suara jeritan penuh kemarahan.

“Sayang, aku ngga mau dengar gosip tentang kamu, apalagi gosip tentang kamu dan si brengsek itu. Aku hanya ingin melindungimu. Agar kamu tidak terluka” Seru Harris. Walaupun dia masih menahan suaranya agar tidak terdengar penuh emosi.

“Aku bisa mengatasi itu semua Ris. Buktinya aku baik baik saja sekarang. Kalau kamu tidak mau dia tinggal di sini, aku juga tidak akan tinggal di sini” Jawab Viona ketus. Dia memandang Harris dengan ekspresi menantang.

Viona mendorong kasar kursi yang tadi di dudukinya. Dia menuju kamar mengambil tas dan koper kecil milik Kristal. Sedangkan Kristal, beringsut ke dekat pintu dimana ART yang menjaganya berada. Dia berdiri gemertaran melihat pertengkaran dua orang dewasa di depannya.

“Kamu mau kemana?” Seru Harris saat melihat Viona turun dengan koper berwarna merah muda dan tas tangan mahal milik Viona.

“Pergi, kami tidak di terima di sini. Ayo Kris” Jawab Viona penuh keangkuhan.

Gadis kecil berusia 6 tahun itu menurut saja ketika Viona menyeret tangannya dengan keras. Meski tidak menyakitkan tapi hentakan keras itu berhasil mengguncang tubuh kecilnya.

“Apa sulit bagimu menikah denganku? Atau kau tidak benar benar mencintaiku?"

Viona berhenti sejenak,

“Kau tidak tau apa yang aku korbankan untuk sampai di sini, Ris”

“Baiklah, jika itu maumu, aku tidak bisa menahanmu lebih lama lagi" Suara Harris bergetar menahan amarah yang sudah memenuhi seluruh tubuhnya.

Viona melangkah pergi keluar rumah Harris. Meski bukan ini yang dia harapkan tapi Viona tidak mau menyerah sebelum dia memenuhi impiannya. Menjadi artis papan atas yang sukses.

Harris menggebrak meja untuk melampiaskan kemarahannya. Dia sangat kecewa dengan keputusan yang di ambil Viona. Apa permintaanya terlalu banyak, atau terlalu sulit?

"Tak bisakah dia berkorban untuk seseorang yang di cintainya. Seumur hidup bersama, menua bersama. Tak bisakah?" Batin Harris menangis.

Harris meraup wajahnya berulang ulang dengan kasar. Beberapa asisten rumah tangga bersembunyi di balik pintu bersiap menghadapi amukan Tuannya.

Harris keluar rumah mengendarai mobilnya tanpa Johan. Dia hanya ingin menghilangkan sejanak beban di hatinya. Tak bolehkah dia tak berpura pura kuat? Laki laki juga manusia, yang lemah dan rapuh.

Sebuah kelab malam milik sahabatnya adalah tujuannya. Hal yang biasa dia lakukan ketika tidak bisa melampiaskan kemarahannya. Ketika amarahnya tidak bisa terpuaskan dengan memporak porandakan seisi rumah.

.

.

.

Jam di ponsel Kira sudah menunjukkan pukul 7 malam tetapi yang di nanti tak jua muncul. Ivy sedang duduk di kursi kemudi sembari mengunyah snack yang dia siapkan sebelumnya. Hampir satu jam lamanya dia menunggu di depan kantor Nina.

Sesuai rencana mereka sejak awal, hari ini mereka melakukan pengintaian terhadap Andi.

“Ra, kamu mau ngga bantuin aku?” Tanya Ivy memecah keheningan.

“Asal bukan jadi samsak tinju mu, aku mau” Jawab Kira enteng.

“Ya elah bukan Ra, jagain kafeku di jalan Semeru. Ngga jauh dari rumahmu kok” Ivy menghentikan suapannya dan menghadap Kira.

“Emang kafemu mau kabur, pake di jaga segala?”

“Ngga lucu, pokoknya jagain kafe itu sama ponakanku. Dia sebenarnya cukup pandai mengelola kafe, tapi dia masih bocah, ngga berpikir panjang, butuh orang dewasa buat ngawasin dia”

“Jadi perlu bawa pentungan kaya gini juga?” Kira menunjuk tingkat bisbol yang sedari tadi di pegang Kira.

“Iya, sekalian sama yang jual"

Ivy merengut karena Kira mengganggap tawaranya hanya lelucon. Kira tertawa melihat kekesalan di wajah sahabatnya itu.

"Mbak, Andi sudah mau keluar, tadi kayaknya di interogasi lama banget deh sama bos besar” Dinda berlari tergopoh gopoh. Napasnya ngos ngosan karena berlari. Di tambah sepatu hak nya yang cukup tinggi menyulitkannya saat berlari.

“Kamu juga lama banget keluarnya. Tau gini kan kita ngga buru buru berangkat tadi” Gerutu Ivy.

“Maaf Mbak, aku ngga tau kalau akan lama. Sepertinya Andi kesel banget deh, keluar ruangan bos mukanya di tekuk” Dinda mengatur napasnya ketika masuk mobil.

“Iyalah Din, orang ketahuan korup kok” Jawab Kira.

“Tuh Mbak, dia udah keluar tuh" Dinda menunjuk motor yang di tumpangi seorang pemuda.

“Mana? Motor sport itu?" Tanya Ivy memastikan.

“Iya, itu warna biru”

“Hati hati Vy, anak-anak menunggu di rumah” Kira mengingatkan ketika Ivy memacu mobilnya tergesa gesa.

“Mereka sama siapa mbak?” Tanya Dinda.

“Ada saudara ibuku yang menjaga” Jawab Kira. Matanya fokus ke motor Andi yang berada beberapa meter di depannya.

“Oh... tenang kalau begitu Mbak” Dinda mengelus dadanya." Ini apa Mbak? Kita mau tawuran antar kampung apa, bawa pentungan banyak bener?"

"Kau pegang satu, Kira satu, buat jaga-jaga sekaligus menakut nakutin dia" Jawab Ivy. Kira juga berpikiran sama dengan Dinda, namun dia enggan bertanya takut akan menyinggung Ivy.

"Mbak Ivy sendiri? Tangan kosong gitu?" Tanya Dinda lagi. Dinda memang cerewet sama seperti Jen dan Naura. Naura putri kedua Ivy usianya 5 tahun. Kakanya Naina berusia 10 tahun.

"Walau dia berlima, aku akan menghajarnya dengan tangan kosong" Ivy menunjuk otot di lengannya. Dari awal Dinda tidak tahu siapa Ivy, kali ini dia dibuat takjub dengan lengan keras Ivy di balik hoodie hitamnya.

"Ingat ya, jangan pakai kekerasan" Kira mengingatkan Dinda." Terutama kamu Vy, ingat dia bukan samsak tinjumu" Kira mewanti wanti sahabatnya yang suka lepas kendali.

Mobil mereka mengikuti Motor yang di kendarai Andy. Motor Andy melaju begitu kencang, meliak liuk menyalip beberapa mobil di depannya. Namun, Ivy juga tak kalah lincah, meski agak jauh, Andy masih dalam jangkauan.

“Dia mau kemana sih?” Tanya Kira heran ketika mereka menuju kawasan yang tak pernah dipijaknya seumur hidup.

“Kayaknya mau ke Klub Mbak. Biasa mau menenangkan pikiran" Jawab Dinda. Dia sibuk dengan ponselnya.

“Sering kesini ya?”

“Iya lah, Mbak”

“Kamu maksudnya?” Ivy terkekeh.

“Ih, jahat deh, ngga lah Mbak, aku mah gadis baik baik”

“Wajahmu ngga nunjukin kamu gadis baik” Ivy menimpali candaan Kira. Mereka bertiga tertawa. Namun masih tetap fokus mengikuti Andy.

Hingga tiba di jalan yang sepi, sekitar beberapa puluh meter dari klub yang akan di datangi Andy. Ivy menginjak pedal gasnya sehingga mobil melaju lebih cepat mendahului Andy. Dan Ivy memutar kemudinya ke kiri membuat mobil Ivy menghalangi jalan Andy.

Andy terkejut dia membanting motornya ke kiri, hingga dia kehilangan keseimbangan dan terguling mencium aspal.

Kira, Ivy dan Dinda turun dari mobil dan menghampiri Andy yang berusaha berdiri dengan susah payah. Celananya robek di bagian lutut.

“Mau apa kalian?” Teriak Andy kepada mereka bertiga. Walaupun tangan dan kakinya gemetar menahan sakit sekaligus takut.

Kira mengamati Andy dengan seksama. Meski suasana gelap tapi wajah Andy begitu mencolok dalam cahaya redup.

“Pantas Nina suka sama laki laki ini, dia sangat tampan” Batin Kira.

“Kamu Andy kan?” Ivy maju selangkah ke depan Andy yang sudah bisa berdiri.

“Kalau iya kenapa? Kalian mau ngerampok?”

“Kamu yang jebak Nina kan?” Kira melangkah lebih dekat ke arah Andi. Tubuh mereka nyaris sejajar mengingat postur tubuh Kira yang menjulang.

“Ngga ada urusannya sama kalian kan?” Ucap Andi sinis.

“Ada, Nina adikku” Kira semakin mendekat ke arah Andi.

“Oh, kakaknya Nina si bodoh itu? Pasti bodohnya sama" Andi terhuyung ke belakang.

“Jangan asal kalau ngomong, Bocah” Teriak Ivy dari belakang Kira.

“Apa salah Nina sama kamu, ha? Kenapa harus Nina?”

“Bukan urusan kalian, Nina yang bawa uang itu bukan aku. Tanya adik lo sana” Andy mendorong Kira hingga terjatuh.

“Jangan kasar Woy” Ivy menerkam kerah baju Andy. Kemudian dia meninju wajah Andy hingga sudut bibirnya mengeluarkan darah.

“Pukul, pukul sampai matipun aku ngga akan bicara” Tantang Andi seraya menunjuk pipinya yang belum terkena pukulan.

“Nantang lo?”

“Asal lo tau gua ngga peduli lo wanita, gua bakal mampusin kalian”

“Maju lo”

Andi menerjang Ivy dengan tangan mengepal. Namun Ivy megelak dan menangkap tangan Andi, memelintir lengannya ke belakang punggung Andi.

“Aaaakkhh, sialan lo semua” Andi meringis menahan sakit di lengannya yang sudah hampir mati rasa.

“Ngaku ngga lo?” Gertak Ivy.

“Ngga, gue nggak bakal ngakuin apapun” jawab Andi kukuh.

Ivy menarik lengan Andi semakin kencang membuat Andi berteriak lagi. “Ngaku ngga”

“Lepasin dulu, baru gua bicara” Ucap Andi lemah. Dia tak bisa lagi menahan sakit akibat ulah Ivy.

Ivy melepaskan tangan Andi, namun benda dingin menyentuh pelipisnya. “Gua lepasin tangan lo, tapi kepala lo di tangan gue”

“Vy, hati hati, jangan sampai merugikan dirimu” Kira mengingatkan. Menyesal Kira melibatkan Ivy di sini. Sisi gelap dari dirinya keluar setiap kali dia merasa tertantang.

“Ampuni aku, aku bakal ngakuin semuanya besok di hadapan Tuan Dirga, aku mengaku akulah yang menyerahkan tas itu pada Nina, tapi aku juga hanya di suruh, jika menolak keluargaku dalam bahaya”

“Tapi kenapa kau memanfaatkan perasaan Nina?”

Dinda yang sedari tadi diam saja akhirnya ikut bicara.

“Jujur gue sayang sama Nina, Din. Itu bukan kemauan gue, mereka yang meminta agar Nina yang membawa tas itu. Sekarang gue harus pergi, kalau tidak bukan hanya gue yang hancur tapi juga Nina tidak akan bebas”

Ivy menoleh ke arah Kira, meminta pertimbangan.

“Lepasin aja Vy, biarkan dia pergi sekarang, tapi pastiin Din, besok dia benar benar mengakui perbuatannya di hadapan bos kalian”

“Siap Mbak, akan aku pastikan dia mengatakan yang sebenarnya di hadapan bos” Dinda mengetuk ketukkan tongkat yang biasa di pakai untuk bermain bisbol. " Kalau dia masih ingin menikmati dunia"

Ivy perlahan menurunkan pistol yang sejak tadi melekat di pelipis Andi. Andi berlari tunggang langgang meninggalkan ketiga wanita yang menakutkan itu. Saking takutnya dia nyaris terjatuh karena kehilangan keseimbangan.

Kesenangan mereka terhenti saat ponsel Kira berbunyi. Keningnya berkerut saat mendapati nomor baru menelponnya.

Terpopuler

Comments

Wirda Wati

Wirda Wati

lanjuut thort...

2023-04-27

1

Maryani Sundawa

Maryani Sundawa

Harris bener² dehhhh...cewek kyk Viona aja ditangisi

2023-02-01

0

💮Aroe🌸

💮Aroe🌸

trus, siapa yg tlp🤔🤔🤔

2022-02-07

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Aku dan hidupku
3 Kegelisahan
4 Gudang terbengkalai
5 Bau dapur
6 Jatuh
7 Jen sakit
8 Minder
9 Lumpur
10 Fitnah
11 Bertemu
12 KECEWA
13 Kabur
14 Sahabat
15 Mantan
16 Tidak menyadari
17 Mengintai
18 Penawaran
19 AKIRA POV
20 Selesai
21 Dia yang lain
22 Dua Sisi
23 Apa aku terlihat menikmati?
24 First Night
25 De javu
26 Wondel Women
27 Tuan Perhitungan
28 Rival
29 Aturan
30 Penari balet
31 Oaseku ( Pov Rian)
32 Mata Sedih
33 Sekeping teka teki
34 Mereka yang memilih
35 Menunggu
36 Geludd
37 Sekotak Balon
38 Sempurna
39 Poor you
40 On going or going on?
41 Mengharapkan apa?
42 Mimisan
43 Rumit
44 Ratuku
45 Jangan Pergi
46 Suram
47 Awal Kehancuran
48 Bertemu dia lagi
49 Menuai Buah
50 Baby Bunny
51 Mau Lagi
52 Salah sendiri tidak ingat waktu
53 Sesal
54 Akulah Mas mu.
55 Manusia biasa
56 Nasib jomblo
57 Menyenangkan Suami.
58 Kekasih itu?
59 Tetaplah bersamaku.
60 Tak sempurna
61 Semua itu bisa menunggu
62 Ah, kamu...
63 Mas Ganteng
64 (Bukan) Orang ketiga
65 Rahasia Kecil Riana
66 Sisakan satu yang seperti itu
67 Wanita tamak
68 Beda Aliran
69 Rencana
70 Salah sasaran.
71 Sunset
72 I Love You, My Wife
73 Apa salahku?
74 Kapal Oleng, Kapten!
75 Tak pernah jera
76 Cintai Aku semaumu
77 Hanya Sebuah Dongeng
78 Tentang Kristal 1
79 Remuk Tak Berbentuk.
80 Kau menangis?
81 Mantu Vs Mertua
82 Pintu yang terkunci
83 Bagaimana rasanya?
84 Terlalu sibuk
85 Tidak enak di makan!
86 Tentang Kristal 2
87 Curahan Hati Tiga Orang Pria.
88 Semua berawal di sini.
89 Hanya Sariawan.
90 Sakit Yang Sebenarnya
91 Semakin Jelas.
92 Apa Masih Mencintainya?
93 Karena wanita hanya ingin dimengerti
94 Reuni 1
95 Reuni 2
96 Dicurangi bocah
97 Rencana bocah
98 Janji Kelingking
99 Sang Penghancur.
100 Complicated Situation 1
101 Complicated Situation 2
102 Complicated Situation 3
103 Tentang Kristal 3
104 Tentang Kristal 4
105 Romansa Pengantin Baru
106 Mission Complete : Menculik Mama
107 Misi Yang Gagal
108 Bercocok tanam.
109 Sefatal itukah?
110 Tetap Mencintai
111 Belum Seberapa
112 Bila Rasaku Ini Rasamu.
113 Life Goes On. 1
114 Life Goes On 2
115 Pergilah, Aku Menyerah
116 Hidup Itu Berat
117 Hancur Jadi Abu
118 Prinsip Menduda
119 Belum Bukan Tidak
120 Satu Slice Alpukat
121 Optimus Prime dan Bumblebee
122 Missing
123 Abang, tolong aku...
124 Menangkap Aktor Utama.
125 Mencari Jejakmu
126 Yang Mana, Dok?
127 Cepatlah Besar
128 Ayam Bakar Madu
129 Rasa Yang Menyiksa
130 Apa Hamil Seaneh Ini?
131 Cemburu Pertama
132 Pertempuran Pertama
133 Mungkin, Cerita Baru.
134 Akhir
135 GPS Bidadari
136 Special Dedicate
137 Ganti Cover, Ganti Judul
138 Tiga Sisi Hati
139 Jangan Mengasihaniku
140 Hanya Maut Yang Menyembuhkan
141 Demi Apa?
142 Tentang Kristal (Final)
143 Membuatmu Tidur Di Gudang.
144 Kelas Ekonomi
145 Ayah Yang Sempurna
146 Gue Nikah Cari Istri
147 Anaconda
148 Aku Yang Pertama, Benar?
149 Sejujurnya...Iya
150 Indi dan Alphi
151 Wajah Berbingkai Luka.
152 Sebentuk Damai Hati
153 Memintamu Dengan Layak
154 Bidadari Tak Bersayap
155 Serangan Satu Setengah Bulan Lalu
156 GGS(Gara-Gara Sate)
157 Hati Merah Jambu
158 Jika Aku Menikahimu
159 Benci Ibunya, Sayang Anaknya
160 Baby Bunny and His Little Girl
161 Jackpot Ganda
162 Siulan Sang Duda
163 Memainkan Keadaan
164 Menuju Halal
165 Penumpang Gelap
166 Siang Pertama
167 Masihkah Ada Cinta Untukku?
168 Gara-Gara Janda
169 Sendiri 《Lagi》
170 Negosiasi Dengan-Nya
171 Definisi Sempurna
172 Janitra Ragiel & Jazziel Pamungkas
173 Istri Yang Posesif
174 Ganti Kulit
175 Ekspektasi Tak Sesuai Realita
176 Sweet Husband
177 Sweet Husband 2
178 Sebelas Duabelas
179 Selir Hati
180 Bibir Mengandung Racun
181 Tidak Pernah Belajar
182 Alasan Dibalik Hilang
183 Menjagamu Dari Noda
184 SURPRISE....
185 SURPRISE 2
186 Berburu Fajar
187 Anugerah Terindah
188 Sang Pengganti
189 Wish
190 Akhir Sebuah Kisah
191 Bonus Part Luka Penebar Luka
192 Bonus Part Picisan
193 Bonus Part Jangan Paksa Mauku
194 Mengikhlaskanmu Bersamanya Di Surga
195 Asisten Galau
196 Mantan Duda Tua
197 Ditempa Ujian
198 The Next Brilian Midfielder
199 Jeje Unjuk Gigi
200 Amazing Jeje
201 Harapan Setipis Awan
202 Tidak Mudah Memaafkan Itu
203 Sedikit Waktu dan Kesabaran
204 Biar Merasa Apa Yang Aku Rasa
205 Unspoken Love
206 Pria Sejati Tak Pernah Ingkar Janji
207 Kau Selalu Di Hatiku
208 Hanya Ini Yang Bisa Kulakukan
209 Gadis Nekat
210 Tidak Akan Menikah Dengan Siapapun, Selain Kamu
211 Memaafkan, Tapi Tidak Melupakan
212 The Choice
213 Balaslah Cintaku Jika Aku Sudah Dewasa
214 Autumn In Osaka
215 Cemburu Sama Anak Sendiri
216 Gagal Romantis
217 Mungkin ....
218 Tragical Love
219 Sweet Memories Assistant
220 Lelaki Berhati Baja
221 Alasan Itu Menyakitkan, Tapi Mereka Tetap Berbahagia Pada Akhirnya
222 End Of The Story
223 Special Thanks
224 Menikahi Duda Impoten(Promo Novel)
225 Rebirth: Kurebut Hati Suamiku Kembali
Episodes

Updated 225 Episodes

1
Prolog
2
Aku dan hidupku
3
Kegelisahan
4
Gudang terbengkalai
5
Bau dapur
6
Jatuh
7
Jen sakit
8
Minder
9
Lumpur
10
Fitnah
11
Bertemu
12
KECEWA
13
Kabur
14
Sahabat
15
Mantan
16
Tidak menyadari
17
Mengintai
18
Penawaran
19
AKIRA POV
20
Selesai
21
Dia yang lain
22
Dua Sisi
23
Apa aku terlihat menikmati?
24
First Night
25
De javu
26
Wondel Women
27
Tuan Perhitungan
28
Rival
29
Aturan
30
Penari balet
31
Oaseku ( Pov Rian)
32
Mata Sedih
33
Sekeping teka teki
34
Mereka yang memilih
35
Menunggu
36
Geludd
37
Sekotak Balon
38
Sempurna
39
Poor you
40
On going or going on?
41
Mengharapkan apa?
42
Mimisan
43
Rumit
44
Ratuku
45
Jangan Pergi
46
Suram
47
Awal Kehancuran
48
Bertemu dia lagi
49
Menuai Buah
50
Baby Bunny
51
Mau Lagi
52
Salah sendiri tidak ingat waktu
53
Sesal
54
Akulah Mas mu.
55
Manusia biasa
56
Nasib jomblo
57
Menyenangkan Suami.
58
Kekasih itu?
59
Tetaplah bersamaku.
60
Tak sempurna
61
Semua itu bisa menunggu
62
Ah, kamu...
63
Mas Ganteng
64
(Bukan) Orang ketiga
65
Rahasia Kecil Riana
66
Sisakan satu yang seperti itu
67
Wanita tamak
68
Beda Aliran
69
Rencana
70
Salah sasaran.
71
Sunset
72
I Love You, My Wife
73
Apa salahku?
74
Kapal Oleng, Kapten!
75
Tak pernah jera
76
Cintai Aku semaumu
77
Hanya Sebuah Dongeng
78
Tentang Kristal 1
79
Remuk Tak Berbentuk.
80
Kau menangis?
81
Mantu Vs Mertua
82
Pintu yang terkunci
83
Bagaimana rasanya?
84
Terlalu sibuk
85
Tidak enak di makan!
86
Tentang Kristal 2
87
Curahan Hati Tiga Orang Pria.
88
Semua berawal di sini.
89
Hanya Sariawan.
90
Sakit Yang Sebenarnya
91
Semakin Jelas.
92
Apa Masih Mencintainya?
93
Karena wanita hanya ingin dimengerti
94
Reuni 1
95
Reuni 2
96
Dicurangi bocah
97
Rencana bocah
98
Janji Kelingking
99
Sang Penghancur.
100
Complicated Situation 1
101
Complicated Situation 2
102
Complicated Situation 3
103
Tentang Kristal 3
104
Tentang Kristal 4
105
Romansa Pengantin Baru
106
Mission Complete : Menculik Mama
107
Misi Yang Gagal
108
Bercocok tanam.
109
Sefatal itukah?
110
Tetap Mencintai
111
Belum Seberapa
112
Bila Rasaku Ini Rasamu.
113
Life Goes On. 1
114
Life Goes On 2
115
Pergilah, Aku Menyerah
116
Hidup Itu Berat
117
Hancur Jadi Abu
118
Prinsip Menduda
119
Belum Bukan Tidak
120
Satu Slice Alpukat
121
Optimus Prime dan Bumblebee
122
Missing
123
Abang, tolong aku...
124
Menangkap Aktor Utama.
125
Mencari Jejakmu
126
Yang Mana, Dok?
127
Cepatlah Besar
128
Ayam Bakar Madu
129
Rasa Yang Menyiksa
130
Apa Hamil Seaneh Ini?
131
Cemburu Pertama
132
Pertempuran Pertama
133
Mungkin, Cerita Baru.
134
Akhir
135
GPS Bidadari
136
Special Dedicate
137
Ganti Cover, Ganti Judul
138
Tiga Sisi Hati
139
Jangan Mengasihaniku
140
Hanya Maut Yang Menyembuhkan
141
Demi Apa?
142
Tentang Kristal (Final)
143
Membuatmu Tidur Di Gudang.
144
Kelas Ekonomi
145
Ayah Yang Sempurna
146
Gue Nikah Cari Istri
147
Anaconda
148
Aku Yang Pertama, Benar?
149
Sejujurnya...Iya
150
Indi dan Alphi
151
Wajah Berbingkai Luka.
152
Sebentuk Damai Hati
153
Memintamu Dengan Layak
154
Bidadari Tak Bersayap
155
Serangan Satu Setengah Bulan Lalu
156
GGS(Gara-Gara Sate)
157
Hati Merah Jambu
158
Jika Aku Menikahimu
159
Benci Ibunya, Sayang Anaknya
160
Baby Bunny and His Little Girl
161
Jackpot Ganda
162
Siulan Sang Duda
163
Memainkan Keadaan
164
Menuju Halal
165
Penumpang Gelap
166
Siang Pertama
167
Masihkah Ada Cinta Untukku?
168
Gara-Gara Janda
169
Sendiri 《Lagi》
170
Negosiasi Dengan-Nya
171
Definisi Sempurna
172
Janitra Ragiel & Jazziel Pamungkas
173
Istri Yang Posesif
174
Ganti Kulit
175
Ekspektasi Tak Sesuai Realita
176
Sweet Husband
177
Sweet Husband 2
178
Sebelas Duabelas
179
Selir Hati
180
Bibir Mengandung Racun
181
Tidak Pernah Belajar
182
Alasan Dibalik Hilang
183
Menjagamu Dari Noda
184
SURPRISE....
185
SURPRISE 2
186
Berburu Fajar
187
Anugerah Terindah
188
Sang Pengganti
189
Wish
190
Akhir Sebuah Kisah
191
Bonus Part Luka Penebar Luka
192
Bonus Part Picisan
193
Bonus Part Jangan Paksa Mauku
194
Mengikhlaskanmu Bersamanya Di Surga
195
Asisten Galau
196
Mantan Duda Tua
197
Ditempa Ujian
198
The Next Brilian Midfielder
199
Jeje Unjuk Gigi
200
Amazing Jeje
201
Harapan Setipis Awan
202
Tidak Mudah Memaafkan Itu
203
Sedikit Waktu dan Kesabaran
204
Biar Merasa Apa Yang Aku Rasa
205
Unspoken Love
206
Pria Sejati Tak Pernah Ingkar Janji
207
Kau Selalu Di Hatiku
208
Hanya Ini Yang Bisa Kulakukan
209
Gadis Nekat
210
Tidak Akan Menikah Dengan Siapapun, Selain Kamu
211
Memaafkan, Tapi Tidak Melupakan
212
The Choice
213
Balaslah Cintaku Jika Aku Sudah Dewasa
214
Autumn In Osaka
215
Cemburu Sama Anak Sendiri
216
Gagal Romantis
217
Mungkin ....
218
Tragical Love
219
Sweet Memories Assistant
220
Lelaki Berhati Baja
221
Alasan Itu Menyakitkan, Tapi Mereka Tetap Berbahagia Pada Akhirnya
222
End Of The Story
223
Special Thanks
224
Menikahi Duda Impoten(Promo Novel)
225
Rebirth: Kurebut Hati Suamiku Kembali

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!