Tidak menyadari

Kejadian itu tak luput dari pandangan seorang Harris yang tengah melintas tak jauh dari taman, usai menjenguk Reno yang sudah membaik.

Sekilas, Harris tahu laki laki itu adalah Rian, salah seorang kepercayaan Papanya. Melihat kejadian itu Harris sudah bisa menebak apa yang terjadi. Harris berlalu begitu saja, dia enggan ikut campur urusan orang lain.

Rio sedang meeting ketika Harris sampai di ruangan Rio. Harris harus menunggu beberapa saat sampai Rio menyelesaikan rapatnya. Harris berdiri di dekat jendela yang bertirai. Dari tempatnya berdiri dia bisa melihat jelas wanita yang tengah menangis tadi. Harris tersenyum sinis, wanita penggoda memang pantas mendapat pelajaran, pikirnya.

“Kau tidak sibuk Bang?” Harris menoleh ke arah pintu, di mana Rio muncul.

“Aku menyempatkan waktu “ Harris menekankan perkataannya. Rio terkekeh melihat Harris marah.

“Ada perlu apa kesini? Bukanya kamu benci Rumah sakit? Sampai sampai kau kabur” Rio menghempaskan diri di sofa. Begitupun dengan Harris, dia duduk di sebelah Rio.

Harris mendengus jengkel, “ Bagaimana? Apa sudah ada titik terang?” Harris mengalihkan pembicaraan.

“Besok saja Bang, aku sibuk hari ini” jawab Rio santai.

“Kau cari alasan saja, mana? Biar aku periksa sendiri” Harris beranjak berdiri di ikuti Rio. Rio sebenarnya lupa karena ada banyak pekerjaan apalagi akhir bulan.

Rio mengambil laptop di meja kerjanya. Kemudian di tunjukkan kepada Harris. Harris memeriksa dengan seksama, sesekali matanya menyipit karena video itu tidak terlihat jelas.

Benar saja, wanita itu sepertinya menghindari kamera cctv. Setelah mempercepat, memperlambat rekaman itu berkali kali, Harris menyerah. Sampai pada Video yang menampakan rekaman menuju apotik, Harris mlelihat wanita itu ke apotik, wajahnya sepertinya sudah di obati.

Wajar jika Rio tidak menyadari, wanita itu melepas jaket yang di pakainya tadi. Tidak ada yang menyadari wanita berkaos hitam itu wanita yang menolongnya.

"Benar benar cerdik" Batin Harris.

“Bagaimana Bang? Kau juga tidak akan mengenalinya kan?” Rio menyeruput kopi yang baru saja di antarkan OB. Bersama makan siang yang baru saja di pesannya melalui aplikasi.

“Kau saja yang banyak alasan” Harris enggan mengakui jika dia juga belum bisa mengenali wanita itu, tapi bukan berarti tidak bisa.

Harris masih terus mengamati dengan seksama, mengabaikan Rio yang menawarinya makan siang. Hingga saat melihat rekaman cctv koridor depan, Harris bisa melihat wajah wanita itu. Kemudian dia mengcopy rekaman itu ke flaskdisk yang di bawanya.

“Aku kembali ke kantor dulu, malam minggu menginaplah di rumahku” Harris berdiri dari kursi Rio.

“Sudah kupesankan makan siang Bang, apa kau tidak mau mencicipinya?” Rio meneguk air putih untuk membantunya menelan makanan.

“Tidak, aku tidak suka masakan padang”

“Ini enak Bang, aku rasa ini masakan padang terenak yang pernah ku makan bang”

“Habiskan kalau begitu” Harris berlalu begitu saja meninggalkan Rio yang memgumpatinya.

.

.

.

Johan melajukan kendaraannya dengan kecepatan sedang. Hujan masih turun dengan derasnya. Harris duduk menyandarkan kepalanya di kursi belakang. Kenyamanannya sedikit terusik ketika ponselnya berbunyi.

Harris dengan malas membuka ponselnya. Namun detik berikutnya, dia sudah duduk tegak dengan mata yang membuka sempurna. Sampai Johan kebingungan di buatnya.

“Jo, kita pulang sekarang” Harris tersenyum lebar.

Johan yang sempat melambatkan mobilnya, mengangguk dan melaju lebih cepat. Di tengah derasnya hujan, Johan nyaris tak bisa melihat jalan dengan jelas. Dia nyaris menabrak dua orang anak yang menyeberang jalan.

Kedua anak itu terkejut dan terjatuh saat mobil berhenti mendadak memghindari tabrakan. Hingga membuat mereka basah kuyup karena payung yang mereka gunakan terhempas.

“Apa aku memintamu ngebut?” Teriak Harris sembari membenarkan kembali posisi duduknya. Kepalanya membentur kursi depan dan luka di perutnya kembali terasa nyeri.

"Maafkan saya Tuan, saya akan menolong anak itu"

Johan segera keluar mobil, melihat kedua anak itu.

“Tuan, bisakah kita mengantarnya?”

Harris berdecak kesal, gara gara Johan tidak berhati hati, mereka malah mendapat masalah. Bukannya malah mempercepat malah memperlambat.

“Baiklah” Jawab Harris akhirnya. Dia membuka payung dan pindah ke depan. Membiarkan kedua anak itu duduk di kursi belakang.

“Di mana rumah kalian?” Tanya Johan ramah.

“Jalan pahlawan, sebenarnya tidak perlu Paman, kami bisa pulang sendiri” Kedua anak itu sedikit takut melihat wajah Harris yang tidak bersahabat.

“Tidak masalah, maaf tadi Paman ngebut” Johan memutar kemudinya menuju jalan yang di sebutkan anak itu.

“Siapa nama kalian?” Johan tersenyum ke arah dua anak lelaki di belakangnya melalui kaca spion.

“Excel dan Ini Jeje adik saya”

“Nama yang cakep, sama seperti orangnya” Gurau Johan.

“Kenapa kalian tidak di jemput oleh Mama atau Papa kalian?” lanjut Johan.

Harris melirik Johan. Harris kesal karena dia jadi sok akrab dengan anak itu, sedangkan Harris hanya diam saja.

“Mungkin Mama masih di rumah sakit” Ucap Jeje.

Johan dan Harris terdiam, mereka berfpikir orang tua anak ini bekerja di rumah sakit. Sehingga mereka tidak bertanya lagi.

“Terimakasih Paman, maaf mobil anda jadi kotor dan basah karena kami” Excel membungkuk sebagai permintaan maaf.

“Tak apa, yang penting kalian sudah sampai dengan selamat. Sekali lagi maafkan Paman ya” Ucap Johan saat sudah berhenti di depan rumah mereka. Johan sangat perhatian dengan kedua anak itu. Dia jadi teringat dengan anaknya. Jika masih hidup mungkin dia sudah sebesar ini.

Excel melihat motor Mamanya terparkir di halaman.

“Assalamualaikum Ma,” Excel membuka pintu mencari Mamanya.

“Wa alaikum salam” Kira setengah berlari ketika mendengar suara Excel.

“Sayang, kalian sudah pulang? Mama baru saja mau menjemput kalian” Kira terkejut melihat kedua anaknya basah kuyup.

“Ma, ini Paman"

“Johan” Johan menyela ucapan Excel.

“Tadi kami jatuh saat menyebrang jalan, dan Paman Johan mengantar kami sampai rumah” tutur Excel.

“Terimakasih Tuan, Maaf merepotkan”

“Tak apa, kalian segera ganti baju, Paman akan pulang” Johan berjongkok mensejajarkan dirinya denga Excel dan Jeje.

Kedua anak itu mengangguk. “Terima kasih Paman.”

j

“Saya permisi Nyonya, Maafkan saya tadi saya ngebut, tidak melihat kedua anak ini menyebrang”

“Tidak apa apa, saya baru akan menjemputnya, seharusnya mereka pulang beberapa saat lagi. Sekali lagi terima kasih Tuan" Kira tersenyum tulus.

“Sama sama Nyonya, saya permisi"

Kira mengantar Johan sampai ke depan rumah hingga mobil Johan meninggalkan pekarangan rumah Kira.

“Kenapa kau lama sekali? Apa kau mau menggoda perempuan bersuami?" Sembur Harris.

“Maaf Tuan, bukan begitu, saya hanya menujukkan sopan santun saja”

“Makanya cepat menikah lagi, atau kau mau ku nikahkan dengan Della?” Della adalah asisten Viona. Dia seorang janda yang sudah 3 kali menikah. Membayangkan wajah Della, Johan bergidik ngeri.

“Terima kasih perhatiannya, tapi saya akan mencari sendiri tuan”

“Atau dengan Marsha”

“Tidak terima kasih”

Johan segera melajukan mobil dengan cepat namun kali ini dia lebih berhati hati. Dia tahu bosnya sudah tidak sabar bertemu pujaan hatinya.

.

.

.

“Sayang...” Teriak Harris saat sampai di pintu depan.

Seorang wanita muda berusia 25 tahun dengan postur tubuh yang sangat langsing dan wajah yang sangat mempesona, berjalan dengan anggun menuruni tangga.

“Honey, i miss you, kenapa lama sekali” Suara manja yang amat sangat di rindukan Harris kini terdengar kembali. Dia menabrakkan tubuhnya dengan lembut ke tubuh Harris.

“Maaf sayang, tadi ada Johan hampir nabrak anak mau nyebrang” Harris menghujani puncak kepala dan kening Viona dengan ciuman.

“Oh gitu, pasti karena kamu yang minta Johan cepet cepet, kamu sudah kangen berat ya sama aku?" Goda Viona. Dia membelai lembut dada bidang Harris yang masih terbalut kemeja. Membuat gelora dalam tubuh pria itu tersulut.

Dengan tak sabar Harris memegang dagu Viona, menerkam bibirnya yang merah merona karena lipstik yang di poleskan ke bibirnya.

"Stop, Honey. Aku belum mandi" Viona menghentikan aksi Harris.

“Kita mandi bareng”

Harris meraih tubuh Viona yang sangat ramping ke dalam gendongannya. Meskipun menaiki tangga yang cukup tinggi, tapi bagi Harris, tubuh Viona seringan kapas.

Acara mandi berubah menjadi arena pergumulan panas dua manusia yang sedang di landa rindu.

Harris tak melepaskan Viona sedetikpun, menjajah seluruh tubuh wanita yang dia rindukan beberapa hari ini. Melepas rindu yang membuncah. Hingga matahari terbenam, mereka baru keluar dari kamar untuk makan malam.

“Jo, kenapa kamu masih di sini?” Tanya Harris ketika mendapati Johan masih berada tak jauh dari pintu kamarnya.

“Ada Tuan Dirga di ruang tamu Tuan. Beliau menunggu Anda selama satu jam” Jawab Johan setengah berbisik.

“Kenapa tidak memberitahu dari tadi” Harris terkesiap. Harris sedikit malu, namun dia segera menormalkan kembali wajahnya ke mode dingin dan kaku.

“Maaf Tuan, saya takut mengganggu” Harris hendak melayangkan tangannya ke arah Johan. Namun di urungkannya ketika Johan menutupi wajahnya dengan lengan.

“Sialan,” Harris berjalan menuruni tangga. " Sejak kapan kau berada di depan kamarku?" Harris menghentikan langkahnya. Memastikan Johan tidak mendengar apapun.

"Belum lama Tuan. Saya sudah siaga dengan headset dan volume tinggi" Johan menjawab dengan sikap siaga layaknya seorang prajurit. Namun bagi Harris itu sebuah ejekan.

"Bulan ini tidak ada cuti bagi jomblo abadi" Lutut Johan lemas seketika.

"Kenapa serba salah gini sih? Kalau begini caranya bisa bisa jadi duda lapuk" Batin Johan.

Harris segera menemui Papanya yang sudah menunggunya terlalu lama, walaupun hubungan mereka tidak terlalu baik, tapi jarang Papanya datang ke rumah jika tidak ada yang penting.

"Akhirnya kau menemui Papa juga Ris, Papa kira kau akan mengabaikan kedatangan Papa" Ucap Dirga ketika melihat putranya muncul.

“Papa sudah lama?” Harris mengalihkan pembicaraan.

“Belum, Papa menikmati waktu papa di rumah putra Papa”

“Ada urusan apa Pa?”

“Dia sudah kembali?”

“Iya, Pa."

" Di mana anak itu?”

“Dia sedang beristirahat Pa”

“Bukan wanita itu, anak yang di bawa wanita itu”

“Siapa maksud Papa?”

“Tanyakan sendiri pada wanita itu”

“2 hari lagi datanglah ke rumah Papa. Papa mengadakan pesta kecil kecilan"

“Acara apa?" Tanya Harris keheranan." Papa mau menikah?"

Jarang sekali bahkan tidak pernah ada perayaan di rumah Papanya sejak Mamanya meninggal dunia.

“Datang saja, kau akan tahu nanti” Jawab Dirga datar.

Dirgantara segera beranjak dari tempat duduknya, meninggalkan Harris yang masih mematung. Harris berdiri untuk mengantar Papanya. Namun di benaknya masih dipenuhi tanda tanya.

Terpopuler

Comments

Wirda Wati

Wirda Wati

lanjuut

2023-04-27

1

Maryani Sundawa

Maryani Sundawa

di part ini Harris dan Viona mulai menyebalkan

2023-02-01

0

💮Aroe🌸

💮Aroe🌸

lanjuut, masih penasaran。。

2022-02-07

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Aku dan hidupku
3 Kegelisahan
4 Gudang terbengkalai
5 Bau dapur
6 Jatuh
7 Jen sakit
8 Minder
9 Lumpur
10 Fitnah
11 Bertemu
12 KECEWA
13 Kabur
14 Sahabat
15 Mantan
16 Tidak menyadari
17 Mengintai
18 Penawaran
19 AKIRA POV
20 Selesai
21 Dia yang lain
22 Dua Sisi
23 Apa aku terlihat menikmati?
24 First Night
25 De javu
26 Wondel Women
27 Tuan Perhitungan
28 Rival
29 Aturan
30 Penari balet
31 Oaseku ( Pov Rian)
32 Mata Sedih
33 Sekeping teka teki
34 Mereka yang memilih
35 Menunggu
36 Geludd
37 Sekotak Balon
38 Sempurna
39 Poor you
40 On going or going on?
41 Mengharapkan apa?
42 Mimisan
43 Rumit
44 Ratuku
45 Jangan Pergi
46 Suram
47 Awal Kehancuran
48 Bertemu dia lagi
49 Menuai Buah
50 Baby Bunny
51 Mau Lagi
52 Salah sendiri tidak ingat waktu
53 Sesal
54 Akulah Mas mu.
55 Manusia biasa
56 Nasib jomblo
57 Menyenangkan Suami.
58 Kekasih itu?
59 Tetaplah bersamaku.
60 Tak sempurna
61 Semua itu bisa menunggu
62 Ah, kamu...
63 Mas Ganteng
64 (Bukan) Orang ketiga
65 Rahasia Kecil Riana
66 Sisakan satu yang seperti itu
67 Wanita tamak
68 Beda Aliran
69 Rencana
70 Salah sasaran.
71 Sunset
72 I Love You, My Wife
73 Apa salahku?
74 Kapal Oleng, Kapten!
75 Tak pernah jera
76 Cintai Aku semaumu
77 Hanya Sebuah Dongeng
78 Tentang Kristal 1
79 Remuk Tak Berbentuk.
80 Kau menangis?
81 Mantu Vs Mertua
82 Pintu yang terkunci
83 Bagaimana rasanya?
84 Terlalu sibuk
85 Tidak enak di makan!
86 Tentang Kristal 2
87 Curahan Hati Tiga Orang Pria.
88 Semua berawal di sini.
89 Hanya Sariawan.
90 Sakit Yang Sebenarnya
91 Semakin Jelas.
92 Apa Masih Mencintainya?
93 Karena wanita hanya ingin dimengerti
94 Reuni 1
95 Reuni 2
96 Dicurangi bocah
97 Rencana bocah
98 Janji Kelingking
99 Sang Penghancur.
100 Complicated Situation 1
101 Complicated Situation 2
102 Complicated Situation 3
103 Tentang Kristal 3
104 Tentang Kristal 4
105 Romansa Pengantin Baru
106 Mission Complete : Menculik Mama
107 Misi Yang Gagal
108 Bercocok tanam.
109 Sefatal itukah?
110 Tetap Mencintai
111 Belum Seberapa
112 Bila Rasaku Ini Rasamu.
113 Life Goes On. 1
114 Life Goes On 2
115 Pergilah, Aku Menyerah
116 Hidup Itu Berat
117 Hancur Jadi Abu
118 Prinsip Menduda
119 Belum Bukan Tidak
120 Satu Slice Alpukat
121 Optimus Prime dan Bumblebee
122 Missing
123 Abang, tolong aku...
124 Menangkap Aktor Utama.
125 Mencari Jejakmu
126 Yang Mana, Dok?
127 Cepatlah Besar
128 Ayam Bakar Madu
129 Rasa Yang Menyiksa
130 Apa Hamil Seaneh Ini?
131 Cemburu Pertama
132 Pertempuran Pertama
133 Mungkin, Cerita Baru.
134 Akhir
135 GPS Bidadari
136 Special Dedicate
137 Ganti Cover, Ganti Judul
138 Tiga Sisi Hati
139 Jangan Mengasihaniku
140 Hanya Maut Yang Menyembuhkan
141 Demi Apa?
142 Tentang Kristal (Final)
143 Membuatmu Tidur Di Gudang.
144 Kelas Ekonomi
145 Ayah Yang Sempurna
146 Gue Nikah Cari Istri
147 Anaconda
148 Aku Yang Pertama, Benar?
149 Sejujurnya...Iya
150 Indi dan Alphi
151 Wajah Berbingkai Luka.
152 Sebentuk Damai Hati
153 Memintamu Dengan Layak
154 Bidadari Tak Bersayap
155 Serangan Satu Setengah Bulan Lalu
156 GGS(Gara-Gara Sate)
157 Hati Merah Jambu
158 Jika Aku Menikahimu
159 Benci Ibunya, Sayang Anaknya
160 Baby Bunny and His Little Girl
161 Jackpot Ganda
162 Siulan Sang Duda
163 Memainkan Keadaan
164 Menuju Halal
165 Penumpang Gelap
166 Siang Pertama
167 Masihkah Ada Cinta Untukku?
168 Gara-Gara Janda
169 Sendiri 《Lagi》
170 Negosiasi Dengan-Nya
171 Definisi Sempurna
172 Janitra Ragiel & Jazziel Pamungkas
173 Istri Yang Posesif
174 Ganti Kulit
175 Ekspektasi Tak Sesuai Realita
176 Sweet Husband
177 Sweet Husband 2
178 Sebelas Duabelas
179 Selir Hati
180 Bibir Mengandung Racun
181 Tidak Pernah Belajar
182 Alasan Dibalik Hilang
183 Menjagamu Dari Noda
184 SURPRISE....
185 SURPRISE 2
186 Berburu Fajar
187 Anugerah Terindah
188 Sang Pengganti
189 Wish
190 Akhir Sebuah Kisah
191 Bonus Part Luka Penebar Luka
192 Bonus Part Picisan
193 Bonus Part Jangan Paksa Mauku
194 Mengikhlaskanmu Bersamanya Di Surga
195 Asisten Galau
196 Mantan Duda Tua
197 Ditempa Ujian
198 The Next Brilian Midfielder
199 Jeje Unjuk Gigi
200 Amazing Jeje
201 Harapan Setipis Awan
202 Tidak Mudah Memaafkan Itu
203 Sedikit Waktu dan Kesabaran
204 Biar Merasa Apa Yang Aku Rasa
205 Unspoken Love
206 Pria Sejati Tak Pernah Ingkar Janji
207 Kau Selalu Di Hatiku
208 Hanya Ini Yang Bisa Kulakukan
209 Gadis Nekat
210 Tidak Akan Menikah Dengan Siapapun, Selain Kamu
211 Memaafkan, Tapi Tidak Melupakan
212 The Choice
213 Balaslah Cintaku Jika Aku Sudah Dewasa
214 Autumn In Osaka
215 Cemburu Sama Anak Sendiri
216 Gagal Romantis
217 Mungkin ....
218 Tragical Love
219 Sweet Memories Assistant
220 Lelaki Berhati Baja
221 Alasan Itu Menyakitkan, Tapi Mereka Tetap Berbahagia Pada Akhirnya
222 End Of The Story
223 Special Thanks
224 Menikahi Duda Impoten(Promo Novel)
225 Rebirth: Kurebut Hati Suamiku Kembali
Episodes

Updated 225 Episodes

1
Prolog
2
Aku dan hidupku
3
Kegelisahan
4
Gudang terbengkalai
5
Bau dapur
6
Jatuh
7
Jen sakit
8
Minder
9
Lumpur
10
Fitnah
11
Bertemu
12
KECEWA
13
Kabur
14
Sahabat
15
Mantan
16
Tidak menyadari
17
Mengintai
18
Penawaran
19
AKIRA POV
20
Selesai
21
Dia yang lain
22
Dua Sisi
23
Apa aku terlihat menikmati?
24
First Night
25
De javu
26
Wondel Women
27
Tuan Perhitungan
28
Rival
29
Aturan
30
Penari balet
31
Oaseku ( Pov Rian)
32
Mata Sedih
33
Sekeping teka teki
34
Mereka yang memilih
35
Menunggu
36
Geludd
37
Sekotak Balon
38
Sempurna
39
Poor you
40
On going or going on?
41
Mengharapkan apa?
42
Mimisan
43
Rumit
44
Ratuku
45
Jangan Pergi
46
Suram
47
Awal Kehancuran
48
Bertemu dia lagi
49
Menuai Buah
50
Baby Bunny
51
Mau Lagi
52
Salah sendiri tidak ingat waktu
53
Sesal
54
Akulah Mas mu.
55
Manusia biasa
56
Nasib jomblo
57
Menyenangkan Suami.
58
Kekasih itu?
59
Tetaplah bersamaku.
60
Tak sempurna
61
Semua itu bisa menunggu
62
Ah, kamu...
63
Mas Ganteng
64
(Bukan) Orang ketiga
65
Rahasia Kecil Riana
66
Sisakan satu yang seperti itu
67
Wanita tamak
68
Beda Aliran
69
Rencana
70
Salah sasaran.
71
Sunset
72
I Love You, My Wife
73
Apa salahku?
74
Kapal Oleng, Kapten!
75
Tak pernah jera
76
Cintai Aku semaumu
77
Hanya Sebuah Dongeng
78
Tentang Kristal 1
79
Remuk Tak Berbentuk.
80
Kau menangis?
81
Mantu Vs Mertua
82
Pintu yang terkunci
83
Bagaimana rasanya?
84
Terlalu sibuk
85
Tidak enak di makan!
86
Tentang Kristal 2
87
Curahan Hati Tiga Orang Pria.
88
Semua berawal di sini.
89
Hanya Sariawan.
90
Sakit Yang Sebenarnya
91
Semakin Jelas.
92
Apa Masih Mencintainya?
93
Karena wanita hanya ingin dimengerti
94
Reuni 1
95
Reuni 2
96
Dicurangi bocah
97
Rencana bocah
98
Janji Kelingking
99
Sang Penghancur.
100
Complicated Situation 1
101
Complicated Situation 2
102
Complicated Situation 3
103
Tentang Kristal 3
104
Tentang Kristal 4
105
Romansa Pengantin Baru
106
Mission Complete : Menculik Mama
107
Misi Yang Gagal
108
Bercocok tanam.
109
Sefatal itukah?
110
Tetap Mencintai
111
Belum Seberapa
112
Bila Rasaku Ini Rasamu.
113
Life Goes On. 1
114
Life Goes On 2
115
Pergilah, Aku Menyerah
116
Hidup Itu Berat
117
Hancur Jadi Abu
118
Prinsip Menduda
119
Belum Bukan Tidak
120
Satu Slice Alpukat
121
Optimus Prime dan Bumblebee
122
Missing
123
Abang, tolong aku...
124
Menangkap Aktor Utama.
125
Mencari Jejakmu
126
Yang Mana, Dok?
127
Cepatlah Besar
128
Ayam Bakar Madu
129
Rasa Yang Menyiksa
130
Apa Hamil Seaneh Ini?
131
Cemburu Pertama
132
Pertempuran Pertama
133
Mungkin, Cerita Baru.
134
Akhir
135
GPS Bidadari
136
Special Dedicate
137
Ganti Cover, Ganti Judul
138
Tiga Sisi Hati
139
Jangan Mengasihaniku
140
Hanya Maut Yang Menyembuhkan
141
Demi Apa?
142
Tentang Kristal (Final)
143
Membuatmu Tidur Di Gudang.
144
Kelas Ekonomi
145
Ayah Yang Sempurna
146
Gue Nikah Cari Istri
147
Anaconda
148
Aku Yang Pertama, Benar?
149
Sejujurnya...Iya
150
Indi dan Alphi
151
Wajah Berbingkai Luka.
152
Sebentuk Damai Hati
153
Memintamu Dengan Layak
154
Bidadari Tak Bersayap
155
Serangan Satu Setengah Bulan Lalu
156
GGS(Gara-Gara Sate)
157
Hati Merah Jambu
158
Jika Aku Menikahimu
159
Benci Ibunya, Sayang Anaknya
160
Baby Bunny and His Little Girl
161
Jackpot Ganda
162
Siulan Sang Duda
163
Memainkan Keadaan
164
Menuju Halal
165
Penumpang Gelap
166
Siang Pertama
167
Masihkah Ada Cinta Untukku?
168
Gara-Gara Janda
169
Sendiri 《Lagi》
170
Negosiasi Dengan-Nya
171
Definisi Sempurna
172
Janitra Ragiel & Jazziel Pamungkas
173
Istri Yang Posesif
174
Ganti Kulit
175
Ekspektasi Tak Sesuai Realita
176
Sweet Husband
177
Sweet Husband 2
178
Sebelas Duabelas
179
Selir Hati
180
Bibir Mengandung Racun
181
Tidak Pernah Belajar
182
Alasan Dibalik Hilang
183
Menjagamu Dari Noda
184
SURPRISE....
185
SURPRISE 2
186
Berburu Fajar
187
Anugerah Terindah
188
Sang Pengganti
189
Wish
190
Akhir Sebuah Kisah
191
Bonus Part Luka Penebar Luka
192
Bonus Part Picisan
193
Bonus Part Jangan Paksa Mauku
194
Mengikhlaskanmu Bersamanya Di Surga
195
Asisten Galau
196
Mantan Duda Tua
197
Ditempa Ujian
198
The Next Brilian Midfielder
199
Jeje Unjuk Gigi
200
Amazing Jeje
201
Harapan Setipis Awan
202
Tidak Mudah Memaafkan Itu
203
Sedikit Waktu dan Kesabaran
204
Biar Merasa Apa Yang Aku Rasa
205
Unspoken Love
206
Pria Sejati Tak Pernah Ingkar Janji
207
Kau Selalu Di Hatiku
208
Hanya Ini Yang Bisa Kulakukan
209
Gadis Nekat
210
Tidak Akan Menikah Dengan Siapapun, Selain Kamu
211
Memaafkan, Tapi Tidak Melupakan
212
The Choice
213
Balaslah Cintaku Jika Aku Sudah Dewasa
214
Autumn In Osaka
215
Cemburu Sama Anak Sendiri
216
Gagal Romantis
217
Mungkin ....
218
Tragical Love
219
Sweet Memories Assistant
220
Lelaki Berhati Baja
221
Alasan Itu Menyakitkan, Tapi Mereka Tetap Berbahagia Pada Akhirnya
222
End Of The Story
223
Special Thanks
224
Menikahi Duda Impoten(Promo Novel)
225
Rebirth: Kurebut Hati Suamiku Kembali

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!