Kegelisahan

Ibu dan kembar tiba dirumah sesaat setelah masakanku siap. Ayahku belum pulang bekerja. Mungkin beliau sedang banyak pasien dibengkel tempatnya bekerja. Nina, adikku juga belum pulang kerja. Dia bekerja di sebuah perusahaan.

Kami makan malam setelah sholat maghrib. Riuh sekali suasana makan malam di rumah ini.

“Masakan Mama memang paling top," Jenny mengacungkan jempolnya.

“Jadi masakan Uti ngga enak ni?" Ibuku pura pura marah.

“Masakan Uti juga paling enak sedunia," Jempol Jen beralih ke Utinya. Uti adalah panggilan untuk nenek di kampung halaman ibu dan ayahku.

“Jen kalau makan jangan sambil bicara, nanti tersedak loh," Aku memperingatkan Jen.

“Iya Ma, di sekolah Jen memang paling cerewet,” Jaden kembaran Jen.

Jen menoleh ke arah Jaden yang berada disampingnya. "Aku ngga cerewet, Je. Daren saja yang suka membuatku kesal.” Jen merengut di kursinya. "Ngajak ribut terus.”

“Kamu juga suka usilin Daren kan Jen," Jeje mendebat kembaranya.

“Kan dia yang mulai duluan, aku hanya membalas saja," Jen masih tak mau kalah.

“Udah, udah, kalian ini suka banget berantem, sih! Ayo cepat selesaikan makannya, terus sambung belajarnya, Oke!" Aku menengahi mereka yang sedari tadi membuat kupingku berdengung.

Ibu hanya geleng-geleng melihat ini. Tersungging senyum di bibir beliau.

“Ma, Excel ke kamar dulu ya, mau lanjut belajar,” Excel beranjak dari kursinya.

“Iya sayang," Aku menganggukinya.

“Jeje juga udah Ma,” Jeje bangkit dari kursinya.

“Iya sayang, hati-hati, jangan berlari,” Ucapku saat melihat Jaden yang melesat menyusul kakaknya.

Aku berdiri untuk mengemasi piring bekas makan malam. Jen tampak lesu. Mungkin ada yang sedang mengganggu pikirannya. Baru saja aku mau membuka mulut untuk bertanya pada Jen,

“Jen, kenapa ngga di habiskan makannya?” Ibuku bertanya pada Jen. Jen terlihat enggan menyelasaikan makannya.

“Jen, kenyang Ti," Jawab Jen pelan sambil menunduk. "Ti, bener ya Ti, Papa ngga sayang sama kita lagi?” Jen menatap Utinya.

“Siapa yang bilang, Papa kan lagi cari uang buat sekolahnya Jen.” Ibu memeluk cucunya itu penuh kasih sayang.

Aku hanya terpaku menatap kosong ke arah piring piring yang kukemasi. Sampai kapan aku akan membohongi Jen. Hanya Jen yang belum paham tentang perceraian Mama Papanya. Jaden mungkin tidak terlalu peduli karena sejak dia bayi, jarang sekali Papanya mau bermain dengan Jaden. Ya, Mas Rian hanya menyayangi Excel dan Jenny. Sedangkan Jaden sejak berusia 6 bulan sering sakit, sering rewel dan perkembangannya lambat.

“Kalau Papa kerja dan cari uang, kenapa Mama masih kerja juga Ti?" Tanya Jen lagi.

“Mama hanya membantu Papa Jen, kalau uangnya udah buanyak Papa akan kembali menemui Jen,” Ibuku menjelaskan pada Jen.

“Jadi biar cepet banyak dan cepet pulang gitu ya, Ti?" Cicit Jen.

“Iya Sayang, sekarang Jen belajar yang rajin biar jadi anak yang pintar," Ibu membelai wajah Jen.

“Baik Ti, Jen ke kamar dulu ya," Jen merosot dari kursinya. Lalu berlari menuju kamar.

“Mau sampai kapan kamu akan berbohong sama Jen, Ra?” Tanya Ibu saat Jen sudah menghilang dari pandangan kami.

“Aku juga ngga tau Bu. Aku ngga tau bagaimana cara mengatakan pada Jen, Bu. Mungkin biar mereka tau sendiri Bu," Aku menunduk menjawab pertanyaan ibu. Mataku terasa penuh dengan air mata.

“Ya sudah, biar semua berjalan seperti ini. Suatu saat jika Jen sudah besar maka katakanlah yang sebenarnya. Lebih baik mereka tau dari kamu Ra, daripada dari orang lain.” Ibuku berkata lembut.

“Iya Bu, pasti nanti Kira akan memberitahu anak anak Bu," Aku tersenyum menatap ibuku.

Aku memutuskan untuk ke kamar menemani anak-anak. Mereka masih berkutat dengan buku pelajarannya. Excel kelas 4 dan kembar kelas 2. Mereka sekolah di sekolah dasar dekat dengan rumahku. Sejak berpisah kuputuskan untuk pindah sekolah yang lebih dekat. Lagi pula Mas Rian tidak peduli dengan anak anaknya, kurasa.

Sejenak kutatap mereka, hatiku terasa sakit mengingat perlakuan keluarga mantan suamiku itu. Selama setahun ini tidak ada yang menyambangi anak dan cucu mereka. Hanya Bi Sumi yang selalu berkabar denganku. Dan Agus, sopir yang biasa mengantar jemput anak-anak sekolah. Menurut mereka, Ayah mertuaku saat ini sedang sakit. Sejak kepergian kami, Ayah mertuaku sangat ingin menemui cucu-cucunya, tapi ibu mertuaku melarangnya.

Kadang aku tidak bisa mengerti jalan pikiran ibu mertuaku. Kata-katanya bagaikan titah raja, harus dituruti. Beliau sangat berkeras hati akan keinginannya. Ayah yang enggan berdebat memilih mengalah. Jika tidak, rumah tangga mereka sudah berakhir sejak lama.

Berbeda dengan Mas Rian, dia mudah sekali dipengaruhi, terutama oleh ibunya. Mas Rian itu sangat patuh dengan ibunya. Bahkan untuk menikah denganku dulu Mas Rian menunggu restu dari sang ibu. Aku, hanya menurut pada Mas Rian. Dia cinta pertamaku, aku sangat mencintainya.

Tawa anak anakku membuyarkan lamunanku. Membawa kakiku berpijak lagi dimasa kini. Mungkin harus seperti ini agar mataku terbuka. Cinta akan membawa kita pada kehancuran. Bukan salah cinta seutuhnya, juga karena aku terlalu bodoh.

“Ma, Mama,” Hentakan dari Jen membuatku tersentak.

“Iya Jen, kenapa Sayang?,” Tanyaku padanya.

“Ayo tidur Ma, Jen sudah ngantuk, Jen mau di peluk Mama malam ini,” Pinta Jen. Pipi tembemnya bergerak gerak lucu seirama dengan gerakan mulutnya. Membuatnya semakin menggemaskan.

“Ayo Sayang, Mama juga sudah ngantuk,” Aku menggandeng tangan Jen. “Tapi cuci tangan dan kaki jangan lupa gosok gigi, ya."

“Iya Ma, Kak Excel, ayo temani Jen ke kamar mandi. ”Jen menghampiri Excel yang sedang mengemasi bukunya.

“Ayo Jen, sama Jeje saja, nanti Kak Excel menyusul," Jeje menarik tangan Jen. Jen menurut saja pada Jeje.

Aku mengemas meja belajar mereka. Kuletakkan perlengkapan belajar mereka pada tempatnya semula. Mereka masuk ke kamar lagi saat aku menumpuk buku-buku milik Jen. Mereka segera menempati ranjang mereka, tentu saja Jen segera memeluk leherku, menciumi seluruh wajahku. Yang membuatku membalasnya dengan gemas dengan tingkah putri semata wayangku itu.

“Jen sayang sama Mama, emuachhh,” Bisiknya ditelingaku. Sungguh aku terharu dibuatnya. Cairan bening itu kembali menumpuk di ujung mataku. Kudekap erat tubuh kecilnya, untuk menyembunyikan air mataku.

“Mama lebih sayang sama Jen,” Ku usap-usap punggungnya, agar dia cepat terlelap. Excel yang belum tidur melihat ke arahku. Dia tersenyum ke arahku, lalu tangannya membuat gerakan membentuk hati

“Exel....Mama meleleh Nak” Batinku

Kutautkan ibu jari dan telunjukku membentuk simpul Love, ku arahkan pada Excel yang langsung tersenyum dan memejamkan matanya. Sedangkan Jeje sudah mendengkur lembut sejak tadi. Kulantunkan doa menjelang tidurku. Kebahagiaan untuk anak anakku yang kupinta selalu. Hingga mataku terpejam doa dalam hatiku masih bergema.

****

Suara Azan subuh membangunkanku dari tidurku yang nyenyak. Ku renggangkan kedua tanganku ke atas kepala. Dan bersegera bangun untuk menunaikan Shalat subuh. Excel juga sudah bangun. Kami berdua saling merangkul untuk ke kamar mandi. Ayah dan Ibu sudah siap dengan perlengkapan Shalat. Nina juga terlihat keluar dari kamarnya.

Ayah, Excel dan Ibu ikut Shalat berjamaah di musala, yang letaknya tak jauh dari rumah. Usai membangunkan kembar aku segera menunaikan kewajiban 2 rakaatku bersama si kembar. Walau masih mengantuk, tapi mereka tetap melaksanakan Shalat dengan khusuk.

Segera aku memakai jaket, lalu memakai helm. Setelah ibu sampai aku segera berangkat untuk mengambil belanjaan salah seorang tetanggaku. Seorang nenek berusia 60 tahunan. Beliau seorang pemilik warung nasi padang cukup ramai. Di pagi hari aku harus berbelanja di pasar tradisional. Cukup menyerahkan catatan pada abang penjual, aku tinggal menunggu belanjaan siap lalu kuantar ke Nek Mina. Terlihat mudah bukan, tapi aku harus berkeliling ke beberapa pedagang. Ya kan yang kubeli bukan hanya sembako, tapi ikan, daging sapi, ayam dan sayuran.

.

.

.

Terpopuler

Comments

Wirda Wati

Wirda Wati

wonder woman

2023-04-27

1

мєσωzα

мєσωzα

ko aku nangis ya baca part ini🥺😭

2023-04-04

0

Betty Happhy

Betty Happhy

single mom yang kuat, karma akan datang pada waktunya

2022-09-30

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Aku dan hidupku
3 Kegelisahan
4 Gudang terbengkalai
5 Bau dapur
6 Jatuh
7 Jen sakit
8 Minder
9 Lumpur
10 Fitnah
11 Bertemu
12 KECEWA
13 Kabur
14 Sahabat
15 Mantan
16 Tidak menyadari
17 Mengintai
18 Penawaran
19 AKIRA POV
20 Selesai
21 Dia yang lain
22 Dua Sisi
23 Apa aku terlihat menikmati?
24 First Night
25 De javu
26 Wondel Women
27 Tuan Perhitungan
28 Rival
29 Aturan
30 Penari balet
31 Oaseku ( Pov Rian)
32 Mata Sedih
33 Sekeping teka teki
34 Mereka yang memilih
35 Menunggu
36 Geludd
37 Sekotak Balon
38 Sempurna
39 Poor you
40 On going or going on?
41 Mengharapkan apa?
42 Mimisan
43 Rumit
44 Ratuku
45 Jangan Pergi
46 Suram
47 Awal Kehancuran
48 Bertemu dia lagi
49 Menuai Buah
50 Baby Bunny
51 Mau Lagi
52 Salah sendiri tidak ingat waktu
53 Sesal
54 Akulah Mas mu.
55 Manusia biasa
56 Nasib jomblo
57 Menyenangkan Suami.
58 Kekasih itu?
59 Tetaplah bersamaku.
60 Tak sempurna
61 Semua itu bisa menunggu
62 Ah, kamu...
63 Mas Ganteng
64 (Bukan) Orang ketiga
65 Rahasia Kecil Riana
66 Sisakan satu yang seperti itu
67 Wanita tamak
68 Beda Aliran
69 Rencana
70 Salah sasaran.
71 Sunset
72 I Love You, My Wife
73 Apa salahku?
74 Kapal Oleng, Kapten!
75 Tak pernah jera
76 Cintai Aku semaumu
77 Hanya Sebuah Dongeng
78 Tentang Kristal 1
79 Remuk Tak Berbentuk.
80 Kau menangis?
81 Mantu Vs Mertua
82 Pintu yang terkunci
83 Bagaimana rasanya?
84 Terlalu sibuk
85 Tidak enak di makan!
86 Tentang Kristal 2
87 Curahan Hati Tiga Orang Pria.
88 Semua berawal di sini.
89 Hanya Sariawan.
90 Sakit Yang Sebenarnya
91 Semakin Jelas.
92 Apa Masih Mencintainya?
93 Karena wanita hanya ingin dimengerti
94 Reuni 1
95 Reuni 2
96 Dicurangi bocah
97 Rencana bocah
98 Janji Kelingking
99 Sang Penghancur.
100 Complicated Situation 1
101 Complicated Situation 2
102 Complicated Situation 3
103 Tentang Kristal 3
104 Tentang Kristal 4
105 Romansa Pengantin Baru
106 Mission Complete : Menculik Mama
107 Misi Yang Gagal
108 Bercocok tanam.
109 Sefatal itukah?
110 Tetap Mencintai
111 Belum Seberapa
112 Bila Rasaku Ini Rasamu.
113 Life Goes On. 1
114 Life Goes On 2
115 Pergilah, Aku Menyerah
116 Hidup Itu Berat
117 Hancur Jadi Abu
118 Prinsip Menduda
119 Belum Bukan Tidak
120 Satu Slice Alpukat
121 Optimus Prime dan Bumblebee
122 Missing
123 Abang, tolong aku...
124 Menangkap Aktor Utama.
125 Mencari Jejakmu
126 Yang Mana, Dok?
127 Cepatlah Besar
128 Ayam Bakar Madu
129 Rasa Yang Menyiksa
130 Apa Hamil Seaneh Ini?
131 Cemburu Pertama
132 Pertempuran Pertama
133 Mungkin, Cerita Baru.
134 Akhir
135 GPS Bidadari
136 Special Dedicate
137 Ganti Cover, Ganti Judul
138 Tiga Sisi Hati
139 Jangan Mengasihaniku
140 Hanya Maut Yang Menyembuhkan
141 Demi Apa?
142 Tentang Kristal (Final)
143 Membuatmu Tidur Di Gudang.
144 Kelas Ekonomi
145 Ayah Yang Sempurna
146 Gue Nikah Cari Istri
147 Anaconda
148 Aku Yang Pertama, Benar?
149 Sejujurnya...Iya
150 Indi dan Alphi
151 Wajah Berbingkai Luka.
152 Sebentuk Damai Hati
153 Memintamu Dengan Layak
154 Bidadari Tak Bersayap
155 Serangan Satu Setengah Bulan Lalu
156 GGS(Gara-Gara Sate)
157 Hati Merah Jambu
158 Jika Aku Menikahimu
159 Benci Ibunya, Sayang Anaknya
160 Baby Bunny and His Little Girl
161 Jackpot Ganda
162 Siulan Sang Duda
163 Memainkan Keadaan
164 Menuju Halal
165 Penumpang Gelap
166 Siang Pertama
167 Masihkah Ada Cinta Untukku?
168 Gara-Gara Janda
169 Sendiri 《Lagi》
170 Negosiasi Dengan-Nya
171 Definisi Sempurna
172 Janitra Ragiel & Jazziel Pamungkas
173 Istri Yang Posesif
174 Ganti Kulit
175 Ekspektasi Tak Sesuai Realita
176 Sweet Husband
177 Sweet Husband 2
178 Sebelas Duabelas
179 Selir Hati
180 Bibir Mengandung Racun
181 Tidak Pernah Belajar
182 Alasan Dibalik Hilang
183 Menjagamu Dari Noda
184 SURPRISE....
185 SURPRISE 2
186 Berburu Fajar
187 Anugerah Terindah
188 Sang Pengganti
189 Wish
190 Akhir Sebuah Kisah
191 Bonus Part Luka Penebar Luka
192 Bonus Part Picisan
193 Bonus Part Jangan Paksa Mauku
194 Mengikhlaskanmu Bersamanya Di Surga
195 Asisten Galau
196 Mantan Duda Tua
197 Ditempa Ujian
198 The Next Brilian Midfielder
199 Jeje Unjuk Gigi
200 Amazing Jeje
201 Harapan Setipis Awan
202 Tidak Mudah Memaafkan Itu
203 Sedikit Waktu dan Kesabaran
204 Biar Merasa Apa Yang Aku Rasa
205 Unspoken Love
206 Pria Sejati Tak Pernah Ingkar Janji
207 Kau Selalu Di Hatiku
208 Hanya Ini Yang Bisa Kulakukan
209 Gadis Nekat
210 Tidak Akan Menikah Dengan Siapapun, Selain Kamu
211 Memaafkan, Tapi Tidak Melupakan
212 The Choice
213 Balaslah Cintaku Jika Aku Sudah Dewasa
214 Autumn In Osaka
215 Cemburu Sama Anak Sendiri
216 Gagal Romantis
217 Mungkin ....
218 Tragical Love
219 Sweet Memories Assistant
220 Lelaki Berhati Baja
221 Alasan Itu Menyakitkan, Tapi Mereka Tetap Berbahagia Pada Akhirnya
222 End Of The Story
223 Special Thanks
224 Menikahi Duda Impoten(Promo Novel)
225 Rebirth: Kurebut Hati Suamiku Kembali
Episodes

Updated 225 Episodes

1
Prolog
2
Aku dan hidupku
3
Kegelisahan
4
Gudang terbengkalai
5
Bau dapur
6
Jatuh
7
Jen sakit
8
Minder
9
Lumpur
10
Fitnah
11
Bertemu
12
KECEWA
13
Kabur
14
Sahabat
15
Mantan
16
Tidak menyadari
17
Mengintai
18
Penawaran
19
AKIRA POV
20
Selesai
21
Dia yang lain
22
Dua Sisi
23
Apa aku terlihat menikmati?
24
First Night
25
De javu
26
Wondel Women
27
Tuan Perhitungan
28
Rival
29
Aturan
30
Penari balet
31
Oaseku ( Pov Rian)
32
Mata Sedih
33
Sekeping teka teki
34
Mereka yang memilih
35
Menunggu
36
Geludd
37
Sekotak Balon
38
Sempurna
39
Poor you
40
On going or going on?
41
Mengharapkan apa?
42
Mimisan
43
Rumit
44
Ratuku
45
Jangan Pergi
46
Suram
47
Awal Kehancuran
48
Bertemu dia lagi
49
Menuai Buah
50
Baby Bunny
51
Mau Lagi
52
Salah sendiri tidak ingat waktu
53
Sesal
54
Akulah Mas mu.
55
Manusia biasa
56
Nasib jomblo
57
Menyenangkan Suami.
58
Kekasih itu?
59
Tetaplah bersamaku.
60
Tak sempurna
61
Semua itu bisa menunggu
62
Ah, kamu...
63
Mas Ganteng
64
(Bukan) Orang ketiga
65
Rahasia Kecil Riana
66
Sisakan satu yang seperti itu
67
Wanita tamak
68
Beda Aliran
69
Rencana
70
Salah sasaran.
71
Sunset
72
I Love You, My Wife
73
Apa salahku?
74
Kapal Oleng, Kapten!
75
Tak pernah jera
76
Cintai Aku semaumu
77
Hanya Sebuah Dongeng
78
Tentang Kristal 1
79
Remuk Tak Berbentuk.
80
Kau menangis?
81
Mantu Vs Mertua
82
Pintu yang terkunci
83
Bagaimana rasanya?
84
Terlalu sibuk
85
Tidak enak di makan!
86
Tentang Kristal 2
87
Curahan Hati Tiga Orang Pria.
88
Semua berawal di sini.
89
Hanya Sariawan.
90
Sakit Yang Sebenarnya
91
Semakin Jelas.
92
Apa Masih Mencintainya?
93
Karena wanita hanya ingin dimengerti
94
Reuni 1
95
Reuni 2
96
Dicurangi bocah
97
Rencana bocah
98
Janji Kelingking
99
Sang Penghancur.
100
Complicated Situation 1
101
Complicated Situation 2
102
Complicated Situation 3
103
Tentang Kristal 3
104
Tentang Kristal 4
105
Romansa Pengantin Baru
106
Mission Complete : Menculik Mama
107
Misi Yang Gagal
108
Bercocok tanam.
109
Sefatal itukah?
110
Tetap Mencintai
111
Belum Seberapa
112
Bila Rasaku Ini Rasamu.
113
Life Goes On. 1
114
Life Goes On 2
115
Pergilah, Aku Menyerah
116
Hidup Itu Berat
117
Hancur Jadi Abu
118
Prinsip Menduda
119
Belum Bukan Tidak
120
Satu Slice Alpukat
121
Optimus Prime dan Bumblebee
122
Missing
123
Abang, tolong aku...
124
Menangkap Aktor Utama.
125
Mencari Jejakmu
126
Yang Mana, Dok?
127
Cepatlah Besar
128
Ayam Bakar Madu
129
Rasa Yang Menyiksa
130
Apa Hamil Seaneh Ini?
131
Cemburu Pertama
132
Pertempuran Pertama
133
Mungkin, Cerita Baru.
134
Akhir
135
GPS Bidadari
136
Special Dedicate
137
Ganti Cover, Ganti Judul
138
Tiga Sisi Hati
139
Jangan Mengasihaniku
140
Hanya Maut Yang Menyembuhkan
141
Demi Apa?
142
Tentang Kristal (Final)
143
Membuatmu Tidur Di Gudang.
144
Kelas Ekonomi
145
Ayah Yang Sempurna
146
Gue Nikah Cari Istri
147
Anaconda
148
Aku Yang Pertama, Benar?
149
Sejujurnya...Iya
150
Indi dan Alphi
151
Wajah Berbingkai Luka.
152
Sebentuk Damai Hati
153
Memintamu Dengan Layak
154
Bidadari Tak Bersayap
155
Serangan Satu Setengah Bulan Lalu
156
GGS(Gara-Gara Sate)
157
Hati Merah Jambu
158
Jika Aku Menikahimu
159
Benci Ibunya, Sayang Anaknya
160
Baby Bunny and His Little Girl
161
Jackpot Ganda
162
Siulan Sang Duda
163
Memainkan Keadaan
164
Menuju Halal
165
Penumpang Gelap
166
Siang Pertama
167
Masihkah Ada Cinta Untukku?
168
Gara-Gara Janda
169
Sendiri 《Lagi》
170
Negosiasi Dengan-Nya
171
Definisi Sempurna
172
Janitra Ragiel & Jazziel Pamungkas
173
Istri Yang Posesif
174
Ganti Kulit
175
Ekspektasi Tak Sesuai Realita
176
Sweet Husband
177
Sweet Husband 2
178
Sebelas Duabelas
179
Selir Hati
180
Bibir Mengandung Racun
181
Tidak Pernah Belajar
182
Alasan Dibalik Hilang
183
Menjagamu Dari Noda
184
SURPRISE....
185
SURPRISE 2
186
Berburu Fajar
187
Anugerah Terindah
188
Sang Pengganti
189
Wish
190
Akhir Sebuah Kisah
191
Bonus Part Luka Penebar Luka
192
Bonus Part Picisan
193
Bonus Part Jangan Paksa Mauku
194
Mengikhlaskanmu Bersamanya Di Surga
195
Asisten Galau
196
Mantan Duda Tua
197
Ditempa Ujian
198
The Next Brilian Midfielder
199
Jeje Unjuk Gigi
200
Amazing Jeje
201
Harapan Setipis Awan
202
Tidak Mudah Memaafkan Itu
203
Sedikit Waktu dan Kesabaran
204
Biar Merasa Apa Yang Aku Rasa
205
Unspoken Love
206
Pria Sejati Tak Pernah Ingkar Janji
207
Kau Selalu Di Hatiku
208
Hanya Ini Yang Bisa Kulakukan
209
Gadis Nekat
210
Tidak Akan Menikah Dengan Siapapun, Selain Kamu
211
Memaafkan, Tapi Tidak Melupakan
212
The Choice
213
Balaslah Cintaku Jika Aku Sudah Dewasa
214
Autumn In Osaka
215
Cemburu Sama Anak Sendiri
216
Gagal Romantis
217
Mungkin ....
218
Tragical Love
219
Sweet Memories Assistant
220
Lelaki Berhati Baja
221
Alasan Itu Menyakitkan, Tapi Mereka Tetap Berbahagia Pada Akhirnya
222
End Of The Story
223
Special Thanks
224
Menikahi Duda Impoten(Promo Novel)
225
Rebirth: Kurebut Hati Suamiku Kembali

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!