Suasana yang sangat ramai banyak orang-orang berlalu lalang beberapa dari mereka juga memberikan hormat kepada putra dan putri dari kerajaan namun mereka memandang Tuan Putri Kim Seo Young dengan pandangan yang berbeda seperti tidak suka atau kurang respect terhadap Tuan Putri Kim Seo Young.
Namun bukannya bingung dan bertanya tapi dia memiliki untuk diam karena dia tau kenapa orang-orang menatapnya seperti itu apalagi kalo bukan kondisinya yang terkenal sakit-sakitan atau penyakitan.
*lihat saja mungkin sekarang kalian melihat aku seperti ini tapi nanti kalian akan segan menatap ku* batin Tuan Putri Kim Seo Young tersenyum smirk tanpa ada yang menyadarinya.
"aigo, ternyata indah juga ya daripada di rumah bosan tidak ada kegiatan sekaligus melatih tubuh yang agak kaku" Tuan Putri Kim Seo Young memantau sekitar.
"ya memang Seo Young, kamu sih tidak pernah keluar jadinya ya begitu. jelas lah kamu pasti lelah berbaring selama beberapa Minggu" Putra Mahkota Kim Hyun Soo tersenyum mendengar ucapan adiknya.
"iya eonni, pasti pegal ya selama beberapa Minggu berbaring terus tapi sekarang aku senang bisa bersama dengan eonni hehehe" Putri Kim Sae Rin memeluk tangan kakaknya dengan manja.
"hehehehe iya lah, namanya juga berbaring tapi sekarang kan sudah bisa menghirup udara segar di luar seperti sekarang apalagi dengan kalian" Tuan Putri Kim Seo Young tersenyum senang.
"kami juga sangat senang bisa pergi bersama mu Seo Young, apalagi kamu kan memang jarang keluar rumah" Pangeran Kim Min Jae mengusap rambut Tuan Putri Kim Seo Young.
"horabeoni, itu ada roti ikan Sae Rin mau dong" Putri Kim Sae Rin menunjuk penjual roti ikan di seberang.
"tunggu sebentar kalian disini dulu jangan kemana-mana algeso" ucap kedua kakak mereka sebelum pergi.
"ne algeseumnida" ucap kedua putri bersamaan.
Putra Mahkota Kim Hyun Soo dan Pangeran Kim Min Jae pergi ke seberang jalan untuk membelikan roti ikan putri Kim Sae Rin yang biasanya dia beli ketika sedang keluar beruntungnya keduanya tidak membeda-bedakan kedua adik perempuan mereka jadi mereka berempat tentunya bisa jadi sangat dekat.
Ketika sedang menunggu Tuan Putri Kim Seo Young tidak sengaja melihat sesuatu yang sangat menganggu pandangannya karena penasaran dia pun mengajak adiknya untuk ikut bersamanya.
"eonni kita mau kemana kan mereka menyuruh kita untuk menunggu" tanya Putri Kim Sae Rin.
"sudahlah ikut saja sebentar paling, aku tidak mungkin meninggalkan kaki sendirian" jawab Tuan Putri Kim Seo Young menarik tangan adiknya.
Mau tak mau Putri Kim Sae Rin mengikuti kakaknya tidak mungkin juga dia sendirian karena tidak berani di dalam keramaian sendiri.
Tuan Putri Kim Seo Young menghampiri sesuatu yang menganggu pandangannya dan dia menemukan ada beberapa orang sedang berkelahi namun tidak ada yang memisahkannya apalagi ada orang yang sudah terluka namun tidak ada yang perduli.
"dasar beraninya keroyokan dasar pengecut" umpat Tuan Putri Kim Seo Young yang membuat adiknya melongo mendengarnya.
Tanpa basa basi Tuan Putri Kim Seo Young turun tangan membantu mengatasi keributan tersebut sontak saja sang adik terkejut dan berteriak agar kakaknya menyingkir dan tidak ikut campur namun tetap saja Tuan Putri Kim Seo Young tidak berhenti justru ikut berkelahi.
"eonni, pergi jangan ikut campur" teriak Putri Kim Sae Rin heboh.
Sontak saja banyak mata memandang apa yang tengah dilakukan oleh seorang Tuan Putri Kim Seo Young dan dengan pemikiran yang berbeda-beda namun tetap saja Tuan Putri Kim Seo Young tidak perduli apa padangan orang terhadapnya niatnya hanya untuk membantu.
"hei bangunlah, aku akan membantu mu" ucapnya membantu seseorang itu untuk bangun dan orang itu menerima uluran tangan Tuan Putri Kim Seo Young sedikit kikuk.
"hei Tuan Putri menyingkir lah kau tidak tau urusan kami, lagipula kau bisa apa kau hanya wanita lemah" ucap perusuh itu dengan senyuman mengejek.
"beraninya kau menghina ku, kau pergilah di samping adikku percayakan semuanya padaku" suruh Tuan Putri Kim Seo Young membuat orang itu kaget dan tidak percaya namun dia menatap mata Tuan Putri Kim Seo Young yang membuatnya agak ngeri dan akhirnya dia menjauh.
"kalian maju sini lawan aku" Tuan Putri Kim Seo Young dengan marah menantang orang tersebut.
"jangan menyesal kau tuan putri" ucap perusuh itu dengan sombongnya.
Sekelompok perusuh itu pun menyerang Tuan Putri Kim Seo Young dengan tatapan yang meremehkan bahkan mereka sudah percaya diri jikalau mereka bisa mengalahkannya namun semuanya berbanding terbalik justru Tuan Putri Kim Seo Young menghajar mereka habis-habisan dengan kemampuannya lebih tepatnya kemampuannya Nesya yang notabenenya adalah seorang atlit taekwondo.
Tidak merasakan kesusahan sedikitpun lantaran lawannya tidak sebanding dengannya sehingga semuanya tergeletak di bawah dengan badan yang penuh luka akibat serangan Tuan Putri Kim Seo Young.
"ampun tuan putri" ucap mereka sambil sujud meminta maaf.
"jikalau saya lihat kalian masih disini saya pastikan kepala kalian akan terpisah dari tubuh kalian" peringat Tuan Putri Kim Seo Young dengan tatapan tajamnya yang membuat semua orang ketakutan melihatnya.
Sekelompok perusuh itu pun pergi dengan luka-luka yang membuat mereka susah berjalan sontak saja pemandangan itu membuat seseorang yang melihatnya dari kejauhan menyunggingkan senyuman entah apa yang dia pikirkan.
Tuan Putri Kim Seo Young kembali menghampiri seseorang yang dia tolong tadi yang sudah terluka cukup parah di tubuhnya yang menatapnya dengan kagum lantaran bisa menghadapi beberapa orang sekaligus.
Apalagi adik juga kakaknya yang baru saja kembali tentunya mereka sangat terkejut dengan apa yang terjadi karena selama ini mereka tidak pernah melihatnya melawan orang sehebat itu.
"tidak usah bertanya dulu" ucap Tuan Putri Kim Seo Young membungkam mulut kakak juga adiknya.
"kau tidak apa-apa kan, tidak ada luka serius di tubuhmu" tanya Tuan Putri Kim Seo Young menatap orang itu.
"saya tidak apa-apa tuan putri terimakasih sudah menolong saya" jawabnya memberikan hormat.
"santai saja tidak apa, biarkanlah aku mengobati lukamu ikut saja dengan ku" Tuan Putri Kim Seo Young menatap kasihan orang itu.
"tapi tuan putri saya" belum sempat dia berbicara tuan putri sudah menarik tangan orang itu dengan santainya yang lagi-lagi membuat ketiga saudaranya melongo.
"sudahlah ikut saja lukamu harus di obati" ucapan Tuan Putri Kim Seo Young dengan santainya.
Tuan Putri Kim Seo Young tentunya akan membawa orang itu ke ke sebuah tempat yang tidak sengaja dia lihat tadi tentunya ketiga saudaranya mengekor di belakangnya sebenarnya mereka juga ingin bertanya namun di urungkan dahulu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments