Pernikahan adalah sesuatu yang di impikan oleh semua orang. Di impikan oleh setiap wanita yang menginginkan laki-laki yang akan menjadi calon imamnya itu bisa mengarahkan ke hal yang lebih baik, untuk urusan dunia dan akhirat. Bukan sekedar pesta yang begitu mewah dan meriah, bukan sekedar mengucap janji suci, bukan hanya menyatukan antara suami dan istri, tapi juga menyatukan dua keluarga.
Rania yang duduk di samping tuan Bagas, suaminya. Sudah sah menjadi pasangan suami istri. Rania terlihat sangat cantik. Wajahnya begitu bersinar, senyumannya yang begitu manis mampu membuat pria tamu undangan terpesona.
Begitupun dengan Bagas yang terlihat sangat tampan, sehingga pernikahan ini mengundang para tamu undangan wanita merasa iri dengan mempelai wanita. Semua wanita heran dengan gadis yang berada di samping tuan Bagas ini, mereka berpikir dan bertanya-tanya, dukun mana yang berhasil menaklukan hati pria yang mempunyai sikap dingin melebihi es batu ini? Dukun? Jaman udah canggih masih ada yang main dukun-dukunan.
Di balik wajah dan senyum yang ia tunjukkan, terlihat kesedihan yang begitu mendalam di dalam sorot matanya. Mereka berdua berdiri dari duduknya ketika Brahma ayahnya Bagas menghampiri mereka dengan membawa segelas minuman yang sedang ia nikmati di pesta pernikahan anaknya itu.
"Happy wedding putra Brahma." Ucapnya seraya memeluk putranya.
"Finally, ayah mempunyai menantu yang sangat cantik." Pujinya setelah melepaskan pelukan dengan putranya.
"Terimakasih tuan." Ucap Rania.
"Panggil saja ayah, sekarang saya sudah menjadi ayahmu juga." Pinta Brahma. Brahma ini tipe orang yang menilai manusia bukan dari segi materi. Ia bisa baik pada semua orang, bisa juga lebih jahat jika ada orang yang mengusik kehidupannya.
"Iya, ayah." Kata Rania yang masih kaku mengucapkan kata ayah untuk Brahma.
"Nikmatilah pesta pernikahan kalian dengan sebaik-baiknya." Ucap Brahma lagi yang di angguki mereka berdua, kemudian pergi dari hadapan mereka.
Setelah Brahma pergi, Bagas memutuskan untuk pergi juga setelah melihat keluarga Rania sedang berjalan mengahampirinya. Dia mengetahui itu adalah keluarganya setelah melihat Radit yang bersamanya. Bagas ingat betul ketika Rania pernah bilang bahwa ia adalah abangnya. Ibu Rania yang sudah membaik kondisinya juga ikut datang menghadiri pernikahan putri bungsunya itu. Ia memeluk erat putrinya dan menangis melihat pengorbanan putrinya yang semua itu akan menjadi penderitaanya.
"Maafkan ibu, Rania." Ucap ibunya yang masih memeluk putrinya itu.
Rania berusaha tegar, ia menahan kuat-kuat air matanya supaya tidak jatuh. Ia tidak ingin melihat ibunya tambah sedih. Rania berusaha tersenyum kepada mereka semua.
"Tidak apa-apa ibu. Rania baik-baik saja." Jawab Rania melepaskan pelukan ibunya pelan. Rania berusaha terus memasang senyuman di bibirnya, walaupun sebenarnya ia ingin sekali berteriak dan menangis.
"Semoga pernikahan kamu sakinah, mawadah dan warrahmah ya nak." Harap ibunya.
"Aamiin bu, do'akan saja." Pinta Rania.
"Selalu, putriku." Jawab ibunya.
Kemudian giliran Nadira yang memeluk Rania.
"Yang kuat dan sabar Rania." Bisik Nadira dan mengusap punggung Rania. Lalu melepaskan pelukannya.
"Selamat Rania, akhirnya." Ucap Radit merasa sangat bahagia.
Giliran Burhan ayah Rania memeluknya.
"Akhirnya kamu bisa di andalkan Rania." Ucap Burhan pelan, hanya mereka berdua dan Allah yang bisa mendengarnya.
"Iya, terimakasih Pak, bu. Bang Radit, kak Nadira. Kalau begitu, kalian nikmati hidangan yang sudah di sediakan."
"Dengan senang hati." Sahut Radit.
"Ayo Pak, bu, Nadira. Kita ke sana." Ajak Radit untuk pergi menuju perasmanan.
Kemudian mereka menuruti ajakan Radit. Ibu Rania menoleh, dan Rania mengangguk pelan seraya memberi senyuman. Memastikan kepada ibunya bahwa putrinya ini baik-baik saja. Merekapun pergi menghampiri perasmanan. Rania menjatuhkan setitik kristal dari pelupuk matanya. Menumpahkan kesedihannya setelah mereka pergi dari hadapannya.
******
Abangnya yang tidak sia-sia menyuruh adiknya meminjam uang untuk pengobatan ibunya merasa sangat bahagia. Dia berpikir, setelah adiknya menikah dengan pria tajir, seorang pemimpin di perusahaan tempat dimana ia bekerja, ia akan di angkat jabatannya. Begitupun dengan ayahnya, cita-citanya sejak dahulu memimpikan anaknya sukses untuk kaya, sekarang merasa tercapai dengan mudah begitu saja. Sementara ibu dan kakak perempuannya merasa sangat sedih melepas Rania dari keluarganya. Apalagi mereka belum tahu bagaimana suaminya akan memperlakukannya nanti.
Semua orang yang hadir di sana terlihat sangat menikmati pesta yang begitu mewah itu. Ada seseorang yang terlihat sangat sedih lagi. Dia adalah Diva, teman terdekat Rania yang sudah ia anggap seperti saudaranya sendiri. Diva merasa sangat sedih, teman terdekatnya harus menikah bersama pria yang tidak pernah Rania kenal sebelumnya. Ia sangat menyayangkan pengorbanan Rania yang mati-matian mempertahankan sekolahnya putus begitu saja. Diva memilih untuk pergi ke toilet. Matanya tertuju pada sosok gadis yang sedang berdiri di depan cermin di toilet.
"Rania."
Diva sangat terkejut ketika melihat teman terdekatnya sedang berdiri di sana.
"Rania." Panggil Diva.
Rania sangat terkejut ketika mendengar seseorang yang memanggilnya, rupanya ia mengenali suara yang berasal dari orang tersebut. Ia segera mengusap air mata yang ia biarkan mengalir di pipinya menggunakan tisu.
"Kamu kenapa Rania?" Tanya Diva berdiri di sampingnya.
"Aku baik-baik saja Diva. Terimakasih sudah mau datang ke acara pernikahanku."
"Iya, Rania. Semoga kamu bahagia dengan keputusan kamu meninggalkan sekolah demi menikah dengan pria itu." Ucap Diva mengusap sebelah bahu Rania.
Rania menanggapinya dengan senyuman.
"Diva, aku kembali ke sana. Takutnya suamiku mencariku. Aku tunggu kamu di sana. Dan semoga kamu menikmati pesta ini." Pamit dan harap Rania.
Rania selalu saja mengatakan kepada orang lain untuk menikmati pestanya. Padahal ia sendiri sama sekali tidak pernah menikmati pestanya.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 221 Episodes
Comments
ꪶꫝ🍾⃝ͩDᷞᴇͧᴡᷡɪͣ B⃟Lཽ𝐀⃝🥀ᴳ᯳ᷢ ㅤㅤ
HAPPY WEDDYNG BaRa(Bagas♡Rania) Selamat ya buat kalian.. 😢🤗❤❤💙💙
bahagia berselimut kalbu..
2023-09-25
0
vivi
sedih liat Rania harus terpaksa menikah dan meninggalkan sekolahnya,tapi gpp kamu harus kuat RANIA nanti akan ada cinta diantara kalian berdua
2022-12-13
1
Khoirul
sabar rania suatu saat nanti bagas akan lulu...... dan hati ya kan sejuk....
2022-03-11
1