Setelah selesai makan, Rania memilih kembali ke kamar untuk menyusul suaminya. Tapi sampai di kamar, suaminya tidak ada. Rania menengokan kepalanya ke kanan dan ke kiri. Tidak ada juga. Rania berjalan mendekat ke arah pintu kamar mandi yang tertutup. Di sana ada suara yang terdengar begitu samar. Sepertinya dia ada di dalam. Rania kembali ke tempat tidur dan duduk di sana. Rania menatap ponsel yang berada di atas meja kecil samping tempat tidur. Rania mengambil ponsel itu.
Rania menatap layar ponsel yang ia genggam, "Sepertinya aku harus buka online shop, supaya aku punya kesibukan dan penghasilan juga. Ya, aku harus melakukannya mulai besok."
Rania menyalakan ponsel dan membuka layar kunci.
"Nonton drakor di youtobe mungkin menyenangkan." Rania masuk ke aplikasi youtobe dan menonton salah satu film drakor. Kali ini ia merebahkan tubuhnya.
Rania terus menonton film drakor itu. Durasi sudah mulai lama. Adegan mulai dari romance sampai komedi. Tibalah adegan komedi. Rania tertawa cekikikan sendiri. Rania memeluk guling dan berguling-guling di atas tempat tidur mewah itu kesana kemari. Matanya tetap fokus menonton drama korea.
Sementara itu Bagas keluar dari kamar mandi dan melihat Rania yang berguling-guling sambil memeluk guling di atas tempat tidur mewahnya. Tawanya juga terdengar begitu keras.
"Hey, gadis bodoh. Apa yang sedang kamu lakukan di tempat tidurku?" Bagas setengah berteriak.
PRAKKK..
Suara ponsel yang terjatuh menyentuh lantai. Rania sangat terkejut dengan kedatangan Bagas yang tiba-tiba. Sehingga ia refleks melemparkan ponselnya. Bagas melirik ponsel milik Rania yang terjatuh di lantai.
Bagas memelototi Rania, "Kau!" lalu berjalan mendekati ponsel dan mengambilnya.
"Kau tidak bisa menggunakannya dengan baik."
"Ma maaf tuan. Saya tidak sengaja. Kau yang tiba-tiba muncul." kemudian Rania merendahkan suaranya serendah mungkin, "Kayak setan aja tiba-tiba nongol"
Tapi Bagas mendengar ucapan Rania.
"Apa kau bilang?" mata Bagas terbuka sempurna. Tidak menyangka istrinya mengatakan hal seberani itu kepadanya.
Rania melambaikan tangannya, "Ti tidak tuan. Ma maksudku, kau tiba-tiba muncul. Saya jadi grogi melihat wajahmu yang tampan itu."
Ya Tuhan. Maafkan hambamu yang selalu saja berbohong. Kenapa mulutu bisa mengatakan hal segila itu.
"Hah, aku sudah tampan dari lahir. Kau saja yang baru menyadarinya." ucap Bagas menyombongkan dirinya.
Kepedean banget sih jadi orang.
Bagas menjentikkan jarinya, "Kemarilah!"
Apa dia akan menghukumku? Sebaik-baiknya hukuman untukku dia segera menendangku dari rumah ini. Bahkan aku sampai lupa. Ini bukan rumah apalagi istana. Ini adalah sebuah neraka.
Rania mendekat dan berdiri di hadapan Bagas, tubuhnya gemetar menahan rasa takut.
Bagas mencekeram pipi Rania kuat, membuat Rania merasa kesakitan. Tapi Rania tidak bisa berbuat apa-apa.
Apalagi yang akan dia lakukan?
"Kau harus bisa menjaga barang pemberian dariku. Sedikitpun jangan pernah kau merusaknya. Apalagi kalau kau merusak barang-barangku yang ada di rumah ini. Aku retakkan ginjalmu." ancam Bagas kemudian melemparkan wajah Rania ke sembarang arah dengan keras.
Ancamanmu sudah seperti Mael Lee saja tuan. Kalian tahu Mael Lee? Itu lo Youtubers dengan slogan bukan kaleng-kaleng.
Rania meringis kesakitan. Ia mengusap kedua pipinya bergantian. Pipinya memerah akibat cengkeraman keras Bagas.
Sakit sekali.
Rania mencoba menggerak-gerakan pipinya seperti gerakan senam wajah.
Aww, sakit.
Bagas tidak memperdulikan istrinya yang merasa kesakitan akibat cengkeramannya. Setelah melepaskan cengkeraman kuat di pipi Rania tadi ia jatuhkan tubuhnya ke atas tempat tidurnya. Mengambil alih posisi Rania. Sementara Rania masih berdiri di sana. Bagas mengingat sesuatu, kemudian bangun dari tidurnya.
"Kau tidur di karpet. Ingat! Kau bukan istriku. Jadi jangan pernah untuk tidur bersamaku."
"Baik." jawab Rania tanpa menoleh.
Terserah. Tidur di manapun terserah aku. Bukannya kau tidak perduli denganku. Ingat juga ya! Siapa juga yang mau tidur bersamamu tuan sombong.
Rania terus memaki dalam hatinya. Benar-benar jahat dan kejam pria ini. Rania melangkahkan kaki dari tempat berdirinya sekarang. Kemudian ia duduk dan membaringkan tubuhnya di atas karpet. Rania menatap langit-langit, ia masih saja mengelus pipinya yang masih sakit. Tiba-tiba saja.
DUGGG
Suara berasal dari Bagas yang melemparkan bantal tepat mengenai wajah Rania.
Rania berteriak, "AAAA... TUAN BAGAS KAU SUDAH BENAR-BENAR KETERLALUAN. KAU GILA. KAU BUKAN MANUSIA." Rania terus saja memaki Bagas yang memang pantas untuk di maki, ia berusaha mengangkat bantal di wajahnya.
Bagas cekikikan di balik selimut yang sedari tadi sudah menyelimuti tubuhnya.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 221 Episodes
Comments
ꪶꫝ🍾⃝ͩDᷞᴇͧᴡᷡɪͣ B⃟Lཽ𝐀⃝🥀ᴳ᯳ᷢ ㅤㅤ
siapa sih?? aku kok gk kenal banget. 🤔
2023-09-25
1
Wah Yuni
org aneh😆
2021-12-24
1
Tutun Imam
pingin tau bucinya
2021-12-15
1