Telur Mata Sapi

Setelah selesai mandi, Bagas kembali menggunakan handuk kimono. Matanya seperti mencari sesuatu di atas tempat tidur yang memang tidak ada apa-apa di sana, hanya ada 2 bantal dan satu guling. Bagas mengalihkan pandangannya ke arah Rania yang sedang enak-enakan duduk menyandar di sofa, matanya terpenjam.

Dasar gadis miskin, sebentar duduk di sofa langsung tidur dia.

"Hey gadis bodoh." panggil Bagas setengah berteriak, membuat Rania terpelonjat dari duduk dan matanya terbuka sempurna. Rania sangat terkejut.

Sialan! Apa kau tidak bisa memanggilku dengan suara yang lemah lembut. Panggil saja namaku. Rania Azkadina. Selalu saja mengganti namaku dengan sebutan gadis bodoh.

"Iya, tuan." jawab Rania menundukkan kepalanya sebagai bentuk hormatnya.

"Kenapa kau tidak menyiapkan pakaian untuk saya?!"

Satu manusia ini kenapa sih? Tadi ketika aku menyiapkan air untuknya mandi, katanya dia mampu melakukannya sendiri. Tapi sekarang malah sebaliknya.

"Maaf, tuan. Bukannya anda bisa melakukannya sendiri?" jawab Rania dengan memasang wajah tersenyum.

Bagas seketika terdiam.

"Kau. Kau berani membantah perintah saya?"

Demi apapun, aku selalu saja salah di matamu tuan sombong!

"Tidak, tuan. Akan segera saya siapkan." Rania menurut dengan perintah Bagas.

Rania berjalan menuju sebuah lemari besar, tempat pakaian Bagas. Kemudian mengambil sebuah piyama, menurutnya ini sudah terlalu sore dan sebentar lagi menjelang malam.

"Apa saya harus memakaikannya juga?" tanya Rania dengan menyodorkan setelan piyama itu.

"Tidak perlu! Saya mampu melakukannya sendiri."

Bagas langsung mengambil stelan piyama yang di sodorkan Rania sejak tadi.

Rasanya aku sudah tidak kuat lagi melayani pria yang usianya 2 kali lipat dengan usiaku ini. Aku ingin sekali memukul pria itu. Tapi, tenanglah Rania. Kau harus tetap tenang. Kuat! Jangan lemah.

Bagas melihat Rania masih saja berdiri di sana.

"Pergi sana! Saya akan memakai piyama ini. Saya tidak mau kau melihat sedikitpun bagian dalam dari tubuh ini." usir Bagas.

Siapa juga yang ingin melihat tubuhmu ini. Menjijikan sekali.

"Tidak usah malu. Saya ini kan istrimu tuan." Rania tersenyum dan beberapa kali menaikan dan menurunkan alisnya.

"Jangan mimpi." sahut Bagas.

Haha. Siapa juga yang mau jadi istrimu. Aku juga begini terpaksa.

Rania pergi meninggalkan Bagas. Baru saja ia membuka pintu akan keluar. Bagas kembali memanggilnya.

"Hey gadis bodoh."

Rania berhenti sejenak, dan membelaikan tubuhnya.

"Ada apa tuan?"

"Pergilah! Dan katakan pada pelayan. Aku ingin makan telur mata sapi, untuk aku makan nanti."

"Baik, tuan."

Setelah keluar dari kamar dan menutup pintunya. Rania bergegas menuju dapur.

Kesambet apa pria ini. Aku baru saja mendengar ia memanggil dirinya dengan sebutan 'Aku', tidak seperti biasanya. Entah apa lagi yang akan ia rencanakan untuk menghancurkan diriku. Entahlah, sepertinya aku harus selalu ekstra sabar menghadapi pria seperti dia. Tapi tunggu sebentar, barusan dia menyuruhku untuk mengatakan pada pelayan ia ingin makan telur mata sapi. Kenapa ia bilang untuk makan nanti. Padahal untuk membuat telur mata sapi tidak membutuhkan waktu berjam-jam. Dasar pria aneh!.

Setelah Rania sampai di dapur, ada banyak pelayan yang memang sedang sibuk mempersiapkan makanan. Rania melihat mereka sedang melakukan tugasnya masing-masing di rumah ini.

Waw, ternyata banyak pelayan di rumah ini. Gumam Rania.

"Selamat sore nona, nama saya bi Asih. Apa nona butuh sesuatu?" seorang pelayan memperkenalkan diri pada Rania.

Bukankah pelayan ini yang mengantarku sampai kamar waktu itu? Ya, itu memang dia.

"Saya di perintahkan oleh tuan Bagas untuk menyampaikan pesan. Dia menginginkan telur mata sapi untuk makan nanti!" ucap Rania dengan memberi senyum ramah pada bi Asih.

Setelah mendengar pesan yang di sampaikan Rania. Bi Asih terlihat begitu tegang.

"Ada apa bi?" tanya Rania.

"Sepertinya pelayan di sini akan melakukan tugas yang begitu berat lagi." jawabnya yang membuat Rania kebingungan.

"Bukankah itu hal yang mudah?"

"Pelayan di sini harus mengambil telur itu langsung dari ayamnya. Dan menunggu ayam itu bertelur."

Rania di buat sangat terkejut oleh ucapan pelayan barusan.

Apa? Gila. Parah! Benar-benar kelewatan pria itu. Kata-kata apalagi yang harus aku katakan untuk memaki dirinya. Rasanya itu tidak akan cukup untuk memaki dirinya. Cuma dia satu-satunya orang di dunia ini yang mau makan telur mata sapi harus nunggu dari ayamnya dulu yang bertelur. Sekalian saja, dia ternak ayam telur di rumahnya!

Kemudian Rania kembali menaiki anak tangga menuju kamar. Rania melihat Bagas sedang merebahkan tubuhnya di atas sofa.

Pelayan di dapur sedang berusaha menjalankan tugas berat. Sementara dia malah enak-enakan tidur. Dasar anak sultan.

Rania berdiri di hadapan Bagas.

"Permisi tuan. Saya sudah menyampaikan pesan anda." Rania memberi tahu.

"Hm" Bagas menjawabnya dengan deham.

"Apa saya boleh duduk di sini?"

"Hm" Bagas masih menjawabnya dengan dehaman.

Rania langsung saja duduk di paha, bagian tubuh Bagas yang sedari tadi ia rebahkan. Bagas langsung saja terpelonjat ketika menyadari ada seseorang duduk di pahanya, dan Rania jatuh tersungkur.

"Hey gadis bodoh. Apa kau sudah gila, atau sudah kehilangan akal, samapi duduk di sembarang tempat. Beraninya kau!" Bagas kembali memaki, ia merasa tidak terima dengan apa yang di lakukan Rania barusan.

Kau yang gila. Membuatku jatuh tersungkur seperti ini. Ini lebih sakit jika kau ingin tahu.

"Maaf, tuan. Tadi saya sudah meminta izin pada tuan untuk di sana. Saya pikir tuan langsung bangun dan duduk untuk memberi saya tempat duduk." jawab Rania yang berusaha bangkit dari jatuhnya. Aduh, kasihan juga ya Rania.

"Apa kau tidak bisa mencari tempat duduk lain untuk kau duduki. Ruangan ini sangat luas. Kau bisa duduk di mana saja tanpa menduduki bagian tubuhku. Sialan!" Bagas terus saja memaki Rania.

Haha. Emang enak aku kerjain. Makanya jangan cuma bisa enak-enakan jadi manusia. Tuh lihat pelayan di dapur yang begitu kerepotan dengan peemintaanmu.

Rania tersenyum puas, walaupun dirinya merasa sakit juga akibat tersungkur yang lumayan keras.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

ꪶꫝ🍾⃝ͩDᷞᴇͧᴡᷡɪͣ B⃟Lཽ𝐀⃝🥀ᴳ᯳ᷢ ㅤㅤ

ꪶꫝ🍾⃝ͩDᷞᴇͧᴡᷡɪͣ B⃟Lཽ𝐀⃝🥀ᴳ᯳ᷢ ㅤㅤ

🤣🤣🤣🤣🤣
Konyol banget, Sultan satu ini. 😳🤣🤣🤣🤣
Daebak, beda dari yang lain emang. TOP KONYOLNYA. 😌😌😌

2023-09-25

0

Rara Kusumadewi

Rara Kusumadewi

kocak Mereka

2023-01-11

1

Ashya

Ashya

mudahan saja ayamnya nggak bertelur🤣🤣🤣

2022-08-18

1

lihat semua
Episodes
1 Pengenalan
2 Awal Pertemuan
3 Pertemuan Kembali
4 Rumah Sakit
5 Aturan Nikah
6 Pernikahan
7 Pernikahan (Part 2)
8 Berakhirnya Pesta
9 Kejadian di Kamar
10 Pakaian Dalam
11 Sarapan
12 Naik Angkot
13 Pulang
14 Perhatian
15 Telur Mata Sapi
16 Ponsel Baru
17 Telur Mata Sapi (Part 2)
18 Ku Retakkan Ginjal Kau
19 Sarapan Pagi
20 Wanita Cantik
21 Rania VS Wanita Cantik
22 Orang Baru
23 Bangunan Ruko
24 Kartu Kredit
25 Korupsi
26 Behel
27 Mandi
28 Lepaskan Behel
29 Seseorang
30 Ketemuan
31 Santapan lezat
32 Mood
33 Arsilla?
34 Masalalu
35 Keluarga
36 Tamu tak di Undang
37 Silaturahmi
38 Di Buat Kesal
39 Bingkisan
40 Pelajaran
41 Bagas
42 Bagas Sakit (Part1)
43 Bagas Sakit (Part 2)
44 Bagas Sakit (Part 3)
45 Permintaan
46 Jemput
47 Kedatangan Ibu Mertua
48 Mertua Rasa Ibu Kandung
49 Manja
50 Nginap
51 Pergi ke Ruko
52 Keributan
53 Cemburu
54 Aksi Permantapan
55 Siapkah dia?
56 Pertemuan Bagas & Reyhan
57 Pengakuan
58 Kembalinya Jessica
59 Masalalu Sekretaris Frans
60 Martabak Telur Special
61 Martabak Telur Special (Part 2)
62 Kecupan
63 Aku Mencintaimu
64 Nostalgia Sekolah
65 Kiriman Untuk Mertua
66 Kontrak Berakhir
67 Menghadiri Acara
68 Harapan Teman Rania
69 Bingkisan dari Hisam
70 Isi Kantong Plastik Hitam
71 Gelisah Berujung Basah
72 Merasa Lega
73 Pekerja yang Kepo
74 Gaun Pink
75 Rencana Bulan Madu
76 Sakitnya di Bentak Anak
77 Keramaian di Pagi Hari
78 Seseorang itu Adalah
79 Pesta Hera
80 Kebahagiaan
81 Perang 2 lawan 1
82 Sahabat Rania
83 Rencana Bulan Madu (Part 2)
84 Bandara
85 Pesawat Jet
86 Bali
87 Perfect Honeymoon (Part 1)
88 Perfect Honeymoon (Part 2)
89 Kejadian di Bali
90 Perfect Honeymoon (Part 3)
91 Perfect Honeymoon (Part 4)
92 Makan Siang
93 Perfect Honeymoon (Part 5)
94 Berusaha Mendekati
95 Perfect Honeymoon (Part 6)
96 Kerinduan
97 Perfect Honeymoon (Part 7)
98 Perfect Honeymoon (Part 8)
99 Kembali
100 Pertemuan Mr. X
101 Sandiwara Pagi Hari
102 Sambutan
103 Diva
104 Calon menantu baru (Part 1)
105 Calon menantu baru (Part 2)
106 Permintaan bu Sari
107 Bahan Masakan
108 Pengakuan Diva
109 Makan Enak
110 Hadiah
111 Kehilangan kesadaran
112 Penyebab Rania tidak sadarkan diri
113 Kehamilan Rania
114 Bumil
115 Kelakuan tuan dan sekretarisnya
116 Kekecewaan Brahma
117 Menantu rasa anak kandung
118 Ngidam (Part 1)
119 Ngidam (Part 2)
120 Peringatan untuk Arsilla
121 Bicara empat mata
122 Kejadian langka
123 Seblak super pedas
124 Arsilla Kenapa?
125 Rencana pindah
126 Seseorang yang tidak asing
127 Salah sambung
128 Kejutan untuk Frans
129 Lelah
130 Pengakuan Reyhan
131 Masalalu Reyhan (Part 1)
132 Masalalu Reyhan (Part 2)
133 Kebenaran (Part 1)
134 Kebenaran (Part 2)
135 Kebenaran (Part 3)
136 Nomer hp Diva
137 Berjuang sama-sama
138 Misteri di Rumah Baru
139 Ciuman yang tidak di Sengaja
140 Sakit Jiwa
141 Radit Sakit
142 Surprise 1 month kehamilan Rania (Part 1)
143 Surprise 1 month kehamilan Rania (Part 2)
144 Surprise 1 month kehamilan Rania (Part 3)
145 Dilema
146 Jalan XX
147 Kain
148 Es Jeruk
149 Es Jeruk Maroko-Kutub Utara
150 Happy 10 weeks
151 Salah paham, lagi
152 Menjelaskan pada Diva (Part 1)
153 Menjelaskan pada Diva (Part 2)
154 Dilema seorang Diva
155 Keadilan untuk Devi (Part 1)
156 Keadilan untuk Devi (Part 2)
157 Tuntas
158 Benar-benar Surprise
159 Undangan makan malam
160 Makan malam
161 Keluarga sederhana yang bahagia
162 Merelakan sepenuhnya
163 Rania di culik
164 Rania belum di temukan
165 Penculik Rania adalah?
166 Terbongkarnya Identitas Mr. X
167 Pisau
168 Berkat Sirine
169 Pendarahan
170 Patah Tulang
171 Kondisi Rania
172 Menyadari kesalahan
173 Geser
174 Menjenguk Rania
175 Mulas
176 Alasan Radit
177 Curahan hati Diva
178 Bau
179 Diva Devi
180 20 Weeks
181 Kontraksi
182 Proses Persalinan
183 Tuan Putri kecil
184 Rasanya jadi seorang Ibu
185 Resmi Berpacaran
186 Gara-gara Senyum-senyum
187 Resmi Jadian
188 Nama Putri Bagas & Rania
189 Pasrah dan Memilih Sabar
190 Berusaha Membuka Hati
191 Bangkitnya Asmara Brahma
192 Lamaran
193 Ending
194 Extra Part
195 Dear Readers
196 Ekspart Terakhir (Part 1)
197 Ekspart Terakhir (Part 2)
198 Ekspart Terakhir (Part 3)
199 Hollaaa
200 Silaturahmi
201 PENGUMUMAN NOVEL BARU
202 G I V E A W A Y ! ! !
203 Info Karya Baru
204 INFO NOVEL BARU DI NOVELTOON
205 TERJERAT IKATAN PERNIKAHAN 2
206 INFO NOVEL BARU LAGI
207 NOVEL BARU LAGI
208 Pengumuman NOVEL BARU
209 Pemberitahuan NOVEL BARU
210 Info Novel Baru Lagi Ya
211 INFO NOVEL BARUKU
212 Pengumuman Novel Baru
213 Pemberitahuan NOVEL BARU
214 NOVEL BARU LAGI
215 ADA NOVEL BARU LAGI
216 Pengumuman NOVEL BARU
217 SEPUTAR NOVEL BARU
218 NOVEL BARU LAGI
219 PEMBERITAHUAN
220 ADA NOVEL BARU LAGI NIH
221 HOLLAA
Episodes

Updated 221 Episodes

1
Pengenalan
2
Awal Pertemuan
3
Pertemuan Kembali
4
Rumah Sakit
5
Aturan Nikah
6
Pernikahan
7
Pernikahan (Part 2)
8
Berakhirnya Pesta
9
Kejadian di Kamar
10
Pakaian Dalam
11
Sarapan
12
Naik Angkot
13
Pulang
14
Perhatian
15
Telur Mata Sapi
16
Ponsel Baru
17
Telur Mata Sapi (Part 2)
18
Ku Retakkan Ginjal Kau
19
Sarapan Pagi
20
Wanita Cantik
21
Rania VS Wanita Cantik
22
Orang Baru
23
Bangunan Ruko
24
Kartu Kredit
25
Korupsi
26
Behel
27
Mandi
28
Lepaskan Behel
29
Seseorang
30
Ketemuan
31
Santapan lezat
32
Mood
33
Arsilla?
34
Masalalu
35
Keluarga
36
Tamu tak di Undang
37
Silaturahmi
38
Di Buat Kesal
39
Bingkisan
40
Pelajaran
41
Bagas
42
Bagas Sakit (Part1)
43
Bagas Sakit (Part 2)
44
Bagas Sakit (Part 3)
45
Permintaan
46
Jemput
47
Kedatangan Ibu Mertua
48
Mertua Rasa Ibu Kandung
49
Manja
50
Nginap
51
Pergi ke Ruko
52
Keributan
53
Cemburu
54
Aksi Permantapan
55
Siapkah dia?
56
Pertemuan Bagas & Reyhan
57
Pengakuan
58
Kembalinya Jessica
59
Masalalu Sekretaris Frans
60
Martabak Telur Special
61
Martabak Telur Special (Part 2)
62
Kecupan
63
Aku Mencintaimu
64
Nostalgia Sekolah
65
Kiriman Untuk Mertua
66
Kontrak Berakhir
67
Menghadiri Acara
68
Harapan Teman Rania
69
Bingkisan dari Hisam
70
Isi Kantong Plastik Hitam
71
Gelisah Berujung Basah
72
Merasa Lega
73
Pekerja yang Kepo
74
Gaun Pink
75
Rencana Bulan Madu
76
Sakitnya di Bentak Anak
77
Keramaian di Pagi Hari
78
Seseorang itu Adalah
79
Pesta Hera
80
Kebahagiaan
81
Perang 2 lawan 1
82
Sahabat Rania
83
Rencana Bulan Madu (Part 2)
84
Bandara
85
Pesawat Jet
86
Bali
87
Perfect Honeymoon (Part 1)
88
Perfect Honeymoon (Part 2)
89
Kejadian di Bali
90
Perfect Honeymoon (Part 3)
91
Perfect Honeymoon (Part 4)
92
Makan Siang
93
Perfect Honeymoon (Part 5)
94
Berusaha Mendekati
95
Perfect Honeymoon (Part 6)
96
Kerinduan
97
Perfect Honeymoon (Part 7)
98
Perfect Honeymoon (Part 8)
99
Kembali
100
Pertemuan Mr. X
101
Sandiwara Pagi Hari
102
Sambutan
103
Diva
104
Calon menantu baru (Part 1)
105
Calon menantu baru (Part 2)
106
Permintaan bu Sari
107
Bahan Masakan
108
Pengakuan Diva
109
Makan Enak
110
Hadiah
111
Kehilangan kesadaran
112
Penyebab Rania tidak sadarkan diri
113
Kehamilan Rania
114
Bumil
115
Kelakuan tuan dan sekretarisnya
116
Kekecewaan Brahma
117
Menantu rasa anak kandung
118
Ngidam (Part 1)
119
Ngidam (Part 2)
120
Peringatan untuk Arsilla
121
Bicara empat mata
122
Kejadian langka
123
Seblak super pedas
124
Arsilla Kenapa?
125
Rencana pindah
126
Seseorang yang tidak asing
127
Salah sambung
128
Kejutan untuk Frans
129
Lelah
130
Pengakuan Reyhan
131
Masalalu Reyhan (Part 1)
132
Masalalu Reyhan (Part 2)
133
Kebenaran (Part 1)
134
Kebenaran (Part 2)
135
Kebenaran (Part 3)
136
Nomer hp Diva
137
Berjuang sama-sama
138
Misteri di Rumah Baru
139
Ciuman yang tidak di Sengaja
140
Sakit Jiwa
141
Radit Sakit
142
Surprise 1 month kehamilan Rania (Part 1)
143
Surprise 1 month kehamilan Rania (Part 2)
144
Surprise 1 month kehamilan Rania (Part 3)
145
Dilema
146
Jalan XX
147
Kain
148
Es Jeruk
149
Es Jeruk Maroko-Kutub Utara
150
Happy 10 weeks
151
Salah paham, lagi
152
Menjelaskan pada Diva (Part 1)
153
Menjelaskan pada Diva (Part 2)
154
Dilema seorang Diva
155
Keadilan untuk Devi (Part 1)
156
Keadilan untuk Devi (Part 2)
157
Tuntas
158
Benar-benar Surprise
159
Undangan makan malam
160
Makan malam
161
Keluarga sederhana yang bahagia
162
Merelakan sepenuhnya
163
Rania di culik
164
Rania belum di temukan
165
Penculik Rania adalah?
166
Terbongkarnya Identitas Mr. X
167
Pisau
168
Berkat Sirine
169
Pendarahan
170
Patah Tulang
171
Kondisi Rania
172
Menyadari kesalahan
173
Geser
174
Menjenguk Rania
175
Mulas
176
Alasan Radit
177
Curahan hati Diva
178
Bau
179
Diva Devi
180
20 Weeks
181
Kontraksi
182
Proses Persalinan
183
Tuan Putri kecil
184
Rasanya jadi seorang Ibu
185
Resmi Berpacaran
186
Gara-gara Senyum-senyum
187
Resmi Jadian
188
Nama Putri Bagas & Rania
189
Pasrah dan Memilih Sabar
190
Berusaha Membuka Hati
191
Bangkitnya Asmara Brahma
192
Lamaran
193
Ending
194
Extra Part
195
Dear Readers
196
Ekspart Terakhir (Part 1)
197
Ekspart Terakhir (Part 2)
198
Ekspart Terakhir (Part 3)
199
Hollaaa
200
Silaturahmi
201
PENGUMUMAN NOVEL BARU
202
G I V E A W A Y ! ! !
203
Info Karya Baru
204
INFO NOVEL BARU DI NOVELTOON
205
TERJERAT IKATAN PERNIKAHAN 2
206
INFO NOVEL BARU LAGI
207
NOVEL BARU LAGI
208
Pengumuman NOVEL BARU
209
Pemberitahuan NOVEL BARU
210
Info Novel Baru Lagi Ya
211
INFO NOVEL BARUKU
212
Pengumuman Novel Baru
213
Pemberitahuan NOVEL BARU
214
NOVEL BARU LAGI
215
ADA NOVEL BARU LAGI
216
Pengumuman NOVEL BARU
217
SEPUTAR NOVEL BARU
218
NOVEL BARU LAGI
219
PEMBERITAHUAN
220
ADA NOVEL BARU LAGI NIH
221
HOLLAA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!