kamar itu kosong dan gelap, Feby yang tadi terbaring di lantai sudah tidak ada, sweater Diana yang tadi ia gunakan untuk menutupi tubuh Feby tergeletak begitu saja.
"Feby!!!! " teriak Diana yang tak dapat menemukan keberadaan Feby. Apa mungkin dia sudah kembali ke asrama? tapi kan keadaan feby tadi sangat mengkhawatirkan, atau ada yang membawanya pergi?
"Feby!!! "
Diana mencari disekitar ranjang, juga tidak ada. Ia lantas melihat keluar jendela, pohon pohon yang menjulang tinggi tampak seram di malam hari.
"Feby, kamu kemana sih? " monolog Diana menyoroti senter kesana kemari.
Tak berhasil menemukan keberadaan Feby, Diana kembali ke asrama mana tahu sahabatnya itu sudah kembali tanpa menunggunya.
Sepanjang lorong Diana mempercepat langkahnya, meskipun rasa takutnya terhadap sosok hantu bergaun merah sudah berkurang namun ia masih enggan jika harus bertemu di tengah lorong yang gelap. Apalagi hantu dokter Ayla cukup bar-bar.
sesampainya di kamar Diana langsung melepaskan semua pakaiannya lalu mengumpulkannya didalam ember khusus pakaian kotor lalu setelah itu ia membersihkan diri.
Setelah selesai mandi Diana pergi ke kamar Feby untuk mencari tahu apakah dia sudah kembali atau memang sengaja berkeliaran di mansion besar yang ada ditengah hutan itu. Tapi tidak mungkin juga dia bisa berkeliaran, selain feby masih lemas juga pintunya Diana kunci.
Diana mengetuk pelan pintu didepannya, berharap yang muncul membuka pintu adalah feby.
"Ada apa? "Pintu terbuka lalu Elise keluar dengan muka bangun tidur. Perempuan dewasa itu bertanya dengan wajah datar seperti biasa, ia menatap tajam Diana yang berani mengganggu tidurnya.
" feby ada? " Tanya Diana berusaha tersenyum.
"Gak ada. Saya mau tidur kamu bisa kembali ke kamarmu."
Elise kembali menutup pintu sedikit keras.
Diana menendang pintu tersebut, menggerutu pada Elise yang selalu mengabaikannya. Orang itu selalu menampilkan wajah datar nan menyebalkan. Diana tidak suka dengan Elise yang sok misterius dan dingin itu.
"Arghh,, Elise brengsek... Feby kamu kemana sih? " Gerutu Diana kembali ke kamarnya.
Diana mengambil kaca untuk melihat lehernya yang diperban, masih sakit dan terasa nyeri. Selain memiliki pegawai yang menyebalkan, hantu di asrama Buana juga lebih menyebalkan.
Ting...
Diana menoleh pada ponselnya yang tergeletak diranjang, sebuah pesan masuk dari feby.
'sorry na. aku pulang ke rumah. ada urusan yang sangat penting'
Diana menautkan alisnya, keperluan seperti apa yang membuat feby pulang malam ke rumahnya, sama siapa dia pulang? Asrama ini bahkan cukup jauh dari jalan utama. Diana menekan nomor feby, menelepon untuk memastikan apakah feby baik-baik saja,
Memanggil.....
Tut...
Hanya memanggil sebentar lalu terputus begitu saja. Diana mencoba sekali lagi dan tetap sama, kembali terputus.
Sepertinya ponsel feby dimatikan. Perasaan Diana agak tidak enak, luka di leher feby cukup parah. feby mungkin memang pemberani dan lebih kuat dari dari Diana, tapi keadaan feby tidak memungkinkan untuk berjalan sepanjang lorong ke asrama. Diana ragu kalau feby pulang kerumahnya. Kondisi feby sangat lemah tadi, Diana tak yakin Feby bisa berjalan sejauh itu, lorong bawah tanah itu sangat panjang, bahkan bagi orang sehat berjalan disana sangat melelahkan.
Namun juga tidak ada yang bisa menjelaskan kemana perginya feby karena saat kembali tadi Diana mendapati kamar tersebut kosong.
Diana kembali mencoba menghubungi Feby. Masih tidak terhubung.
Diana berjalan mondar mandir, ia sangat khawatir sama feby. Apa yang harus ia lakukan? Kembali ke mansion itu dan mencari feby disana? namun feby tak mungkin pergi ke ruangan lain karena pintunya tadi Diana kunci. Satu-satunya pintu yang bisa dia lewati adalah pintu kembali ke asrama.
Tangan Diana meminjat pelan keningnya, kepalanya pening memikirkan semua kejanggalan yang hampir setiap hari mengganggu nya. Belum selesai teka teki tentang keanehan lorena, hantu dokter Ayla juga mengganggunya dengan cara yang sangat ekstrem, lalu sekarang feby juga secara aneh pulang ke rumahnya tanpa prosedur rumit dari lab.
Lalu pria misterius yang menolongnya itu apakah ada hubungannya dengan semua ini?
"Sebaiknya aku tidur. Besok aku bisa menanyakan pada Prof. adams tentang feby... " gumam Diana, baginya feby sudah lebih dari sekedar sahabat, ia sudah menganggap Feby sebagai saudaranya, anggota keluarganya. Hampir sepuluh tahun persahabatan mereka feby adalah orang yang sangat memahami Diana.
*
Tepat pukul satu malam lampu kamar Diana berkedip-kedip bersamaan dengan suara orang yang sedang berbicara pelan dari kamar empat belas.
" pulang lah..disini tidak aman,"
"Pourquoi n'est-ce pas sûr ici ?, "
"Parle moins fort. Il pouvait entendre. Aller!!"
"Est-ce que tu vas bien?"
"Aku baik-baik saja"
"Non. Allons-y ensemble si ce n'est pas sûr ici..."
Diana menggeliat pelan, tidurnya terganggu dengan suara-suara itu. Ia bangkit dari ranjang, mendekat pada dinding untuk mendengarkan suara itu lebih jelas. Ia mendongak, memperhatikan lampu yang masih berkedip-kedip.
Suara itu hilang saat Diana mendekat. Lalu malam kembali hening. Diana menajamkan pendengarannya,
Klik...
Lampu kamar Diana mati total, Diana tidak dapat melihat apapun, ponselnya ada di ranjang. Diana memilih tetap berdiri didekat lemari sembari menunggu lampu kembali menyala.
Diana masih takut, ia berusaha melawan ketakutan tersebut. Tangannya berkeringat, ia takut kalau setelah ini ada gangguan yang lebih parah.
Tok.....
Tok....
Tok....
Pintu kamar diketuk dari luar. Diana menahan nafas sejenak, tidak berniat membuka pintu sama sekali. lalu perlahan ia merubah posisi menjadi duduk di lantai,
Tok... Tok... Tok...
Tok... Tok... Tok....
Ketukan pada pintu semakin kencang dan keras. Diana meringkuk takut di dekat lemari, ia menekap mulutnya menggunakan tangan. Apa yang harus ia lakukan sekarang? Sejak kembali dari mansion tadi Diana mulai merasa cemas untuk terus tinggal disini. Orang-orang yang membunuh dokter Ayla dengan kejam pasti orang-orang laboratorium. Bagaimana kalau yang sedang berdiri diluar pintu sekarang adalah salah satu dari mereka yang juga ingin melenyapkan Diana.
Bersambung....
...***...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 111 Episodes
Comments
Sekar Sekar
dr Ayla d bunuh karna mengetahui rahasia mereka.. bgtu jg dngan Lorena
2023-12-06
1