Room 14

Room 14

Bab 1

Diana memandangi bangunan tua yang berdiri cukup megah di depannya sambil memegang erat koper yang dibawanya. Gadis itu berdecak kagum dengan desain asrama tersebut, walau terkesan kuno namun sangat megah.

Diana mengulum senyum membayangkan teman-teman dan suasana baru yang akan didapatkan nanti sebagai penghuni baru, semoga saja ia betah tinggal disana.

Diana melangkahkan kaki masuk kedalam bangunan tersebut. Suasana didalam cukup sunyi disiang hari, dan itu begitu terasa ketika ia menapaki lorong menuju kamarnya. Diana bahkan bisa mendengar langkah kakinya bergema dilorong asrama. Tidak ada suara apapun, hanya gema dari sepatu kets yang membalut kaki.

Sebelum kesini, Diana sudah terlebih dahulu singgah di lab Buana, kebetulan kepala asrama disana dan sudah memberitahu letak kamarnya secara detail. Kamarnya terletak paling ujung, kamar terakhir yang ada di lantai satu.

Diana menghentikan langkahnya di kamar nomor 15. Diletakkan nya koper di lantai lalu merogoh saku celana jeans yang dikenannya dan segera membuka pintu kamar. Diana masuk kedalam sambil menggeret koper menggunakan tangan kiri, sementara tangan kanan mendorong pelan daun pintu.

Pengat ,

Itu yang dirasakan Diana saat kakinya baru beberapa langkah masuk kedalam, cahaya remang-remang dari ventilasi udara memberikan perasaan tak nyaman, lalu gadis itu menekan sakelar lampu,

ini sedikit lebih baik.

Netranya mengitari ruangan berbentuk persegi itu, ada banyak debu juga jaring laba-laba. Sepertinya sudah sangat lama tidak ditempati. Setelah meletakan kopernya asal, Diana mulai membersihkan setiap sudut kamar. Ada banyak sekali debu.

Diana mencoba menggeser lemari besar yang terletak menempel pada dinding, tentu saja tenaganya tidak cukup kuat mendorong lemari tersebut.

Karena upayanya tidak membuahkan hasil, Diana menyerah untuk menggeser lemari, sebagai gantinya Diana membersihkan bagian dalam lemari lalu menyusun pakaiannya disana.

Setelah berkutat dengan lemari, Diana beralih menyapu dan mengepel lantai, memasang seprei baru di ranjang single.

Terakhir Diana membersihkan kamar mandi. Gadis itu sedikit tercekat melihat lantai yang sangat kotor, terdapat banyak bercak hitam menggumpal yang berserakan disetiap sudut lantai.

Huh.. Sebenarnya sudah berapa lama kamar ini tidak berpenghuni? Kenapa seolah sudah tidak ditempati untuk waktu bertahun-tahun? Bukan hanya lantai, dindingnya bahkan sangat kotor.

Tidak mau berpikir lebih jauh, Diana mulai membersihkan. Ketika Diana mencoba mengalirkan air, keran air sedikit macet. setelah diperbaiki oleh tukang kebun asrama barulah air bisa mengalir dengan lancar.

Hari sudah gelap ketika Diana selesai membereskan dan menata ulang kamarnya.

Selesai mandi, Diana merasa lapar. Ia pergi kedapur asrama untuk mencari makanan yang dapat mengganjal perut.

"Selamat malam, " sapa Diana kepada seorang perempuan berusia awal tiga puluhan yang Diana tebak merupakan  salah satu staf asrama. perempuan itu sedang berkutat dengan beberapa bahan masakan, beberapa bahkan sudah jadi.

"Selamat malam, saya Lorena. Koki senior disini" perempuan bernama Lorena itu memperkenalkan diri dengan ramah. Ia tersenyum ramah pada Diana lalu kembali melanjutkan pekerjaan.

"Oh, Hai, aku Diana. Aku baru beberapa hari yang lalu dipindahkan ke laboratorium buana dan siang tadi sampai di asrama, " Ucap Diana sambil tersenyum lebar. Ia merasa lega karena akhirnya bisa berbicara  dengan seseorang.

"Ada apa Diana? Jam makan malam masih setengah jam lagi.. " Lorena menatap Diana sekilas tangannya sibuk menyiapkan makan malam.

"Boleh minta beberapa makanan? Aku belum makan dari pagi, " ringis Diana sedikit malu, namun tidak punya pilihan selain meminta makanan didapur asrama. tempatnya sekarang jauh dari pemukiman dan tidak memungkinkan untuk pergi keluar sekarang.

"Tentu, " balas Lorena lalu dengan cekatan menyiapkan hidangan pembuka Vol au vent yang di tata rapi diatas piring. Appetizer yang satu ini terbuat dari puff pastry lembut dengan pilihan rasa manis atau gurih. Dengan isian yang gurih diisi dengan ayam, jamur dan saus Madeira. Lorena juga memberikan segelas air putih dan jus orange. lalu meletakan ketiganya diatas nampan,

"Nah, ini. Biasanya penghuni asrama hanya menyuruh kami untuk mengantarkan makan malam ke kamar masing-masing. Itu hanya makanan pembuka, sama seperti yang lain setengah jam lagi aku akan membawakan makan malam ke kamarmu" Kata Lorena menjelaskan sambil menyodorkan nampan.

Diana hanya mengangguk, kembali kekamarnya setelah mengucapkan terimakasih.

"Kenapa dia menyiapkan makanan Prancis?" gumam Diana meletakan makanan tersebut diatas meja.

Namun karena sudah lapar Diana tidak mau memikirkan lebih jauh. Mencoba mencicipi makanan tersebut, rasanya sangat enak. Diana sebenarnya tidak terlalu menyukai makanan luar negeri, mungkin karena sedari kecil lidahnya sudah terbiasa dengan makanan lokal.

Selesai makan Diana mengambil laptop dan membuat beberapa analisis Tentang mikroorganisme yang akan dipresentasikan besok didepan Prof. Adams. Seorang profesor yang sudah mengabdi selama lebih dari tiga puluh tahun. Bagi Diana Prof. Adams adalah seorang senior sekaligus guru. Pria itu menyambutnya sangat baik ketika pertama kali menjadi peneliti, ia memberikan bimbingan dan juga masukan yang sangat membantu.

Setahun lalu Prof. Adams di pindahkan ke laboratorium buana untuk menjadi kepala lab sekaligus memimpin penelitian tentang Microbiome bacteria yang hidup pada kulit katak

Sepeninggal prof. Adams Diana merasa sedikit kesulitan, ia tidak bisa lagi mengandalkan Prof. adams untuk permasalahan rumit yang dihadapi. Karena itulah saat lab pusat memberikan pengumuman bahwa lab buana membutuhkan peneliti baru, Diana langsung mengajukan diri. Ia tidak masalah walaupun harus tinggal di pinggir kota yang jauh dari keramaian. Juga tak apa berjauhan dari keluarganya yang tinggal di pusat kota. Karena memang impian Diana adalah menjadi peneliti hebat dan Prof. Adams adalah jalan terang yang membuat Diana yakin impiannya sudah semakin dekat.

Tak peduli seberapa aneh pandangan orang lain tentang Prof. Adams, bagi Diana pria baruh baya itu adalah orang hebat yang baik hati.

Memang banyak rumor di lab pusat tentang prof. Adams. Salah satunya adalah banyak orang meyakini bahwa pria jenius itu tersebut adalah seorang kanibalisme.

Tok... Tok...

Diana menghentikan kegiatannya mendengar ketukan pada pintu kamar.

"Diana, kamu didalam? " tanya Lorena sedikit keras dari luar kamar.

"Iya, sebentar, " Diana menutup laptopnya, lalu segera bangkit dari duduk untuk membukakan pintu.

Lorena masuk membawa nampan besar ditangannya, 

"Selamat makan, Diana, " sapa lorena menyodorkan nampan tersebut pada Diana.

"Terimakasih, " Diana menerimanya, tidak sengaja menyentuh tangan Lorena yang terasa sangat dingin. Aneh. kenapa tangannya sangat dingin? Pikir Diana. Walaupun cuaca disini memang dingin tapi tidak akan sampai sedingin itu.

Lorena menarik tangannya, ia tersenyum manis lalu beranjak pergi. Diana masih sempat memandangi wajah Lorena sebelum pintu ditutup.

Diana baru menyadari kalau Lorena memiliki wajah yang sedikit pucat, ia tidak ingin berprasangka buruk namun bagaimana kalau Perempuan itu sedang tidak sehat. Apa dia sakit?

Diana menggeleng pelan, ia menyimpan Makanan tersebut kedalam lemari es mini. Perutnya belum begitu lapar sekarang.

Diana menyambar cardigan hitam yang menggantung dibalik pintu, ia masih penasaran tentang keadaan Lorena. Apa dia sakit? Dari yang Diana lihat perempuan itu baik dan juga ramah, jika dia memang sedang sakit Diana ingin membantu.

Lorong asrama sangat sunyi pada malam hari, lampu di sekitar dinding juga tidak begitu terang.

Sssttt..... Sstttt...

Diana menatap sekilas pada kamar nomor 14, apa ada orang didalam? Seperti ada yang mendesis dari dalam.

Diana mendekatkan telinganya pada gagang pintu untuk mendengar lebih jelas.

Sayup-sayup Diana mendengar suara tangisan, pelan dan seakan datang dari jauh. Siapa yang menangis malam-malam begini?

"Apa yang kamu lakukan? " Seseorang menyentuh pundak Diana membuat gadis itu terlonjak kaget.....

BERSAMBUNG....

...***...

Terpopuler

Comments

Levha

Levha

hadir

2023-12-02

2

Fahmi Jha

Fahmi Jha

mampir ☺️

2023-11-24

0

Park Kyung Na

Park Kyung Na

mampir 😊

2023-11-21

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Pengumuman
111 Pengumuman 2
Episodes

Updated 111 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Pengumuman
111
Pengumuman 2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!