We are BROTHER 20
"Jadi benar Kayla adalah putriku yang aku buang waktu itu, Joy Stanford tidak boleh sampai mengetahui ini, dan untuk Kayla, dia akan menjadi pion terakhirku, jika suatu saat nanti Joy Stanford mengetahui semua rahasiaku. Untuk saat ini yang terpenting adalah bagaimana caranya agar Jasmine bisa segera menjadi bagian dari keluarga Anderson, dengan begitu aku bisa memiliki seluruh harta dari Joy, dan juga dari keluarga Anderson, karena Justine adalah pemilik seluruh warisan kekayaan dari keluarga Anderson dan keluarga Smith, jadi prioritas utamaku adalah Jasmine" ucap Marta setelah membaca hasil tes DNA yang dia lakukan kemarin dengan sangat rahasia.
"Nasib benar-benar berpihak padaku, jadi aku tidak perlu takut jika suatu saat Joy akan mengusirku karena mengetahui semua rahasia buruk ku, aku yakin Kayla akan dengan senang hati akan menerima ku, walaupun aku telah membuang nya dulu, karena kalau aku lihat Kayla begitu bodoh" ucap Marta lagi yang kini dirinya sedang sibuk menyimpkan laporan hasil tes itu ke dalam tumpukan bajunya.
"Marta, kudengar kemarin kau ke sekolah lagi?" Tanya Joy Stanford yang baru saja datang.
"Iya, kupikir aku akan menemui nyonya Anderson Smith untuk meminta maaf kepada nya, tapi beliau tidak datang, hanya adik iparnya yang kesana" jawab Marta sembari menutup kembali pintu lemari yang tadi terbuka
"Jauhilah keluarga mereka, aku tidak mau berurusan dengan mereka, kita sudah pasti kalah walaupun kita benar" perintah Joy, dia tidak mengerti jika sebenarnya Marta lah yang membuat semuanya menjadi kacau
"Tidak perlu begitu suamiku, aku kah yang memang bersalah dalam hal ini" ucap Marta lembut
"Kamu selalu menyalahkan dirimu sendiri" Joy memang hanya mengetahui jika Marta adalah wanita yang sangat penyayang.
Diluar pintu kamar Jasmine hanya bisa menitikkan air matanya, ayahnya sama sekali tidak mengetahui kejahatan ibu tiri nya, padahal joy sangat mencintai Marta, tapi Marta hanya memanfaatkannya saja.
---------------
Di kediaman Anderson
"Davin, apa yang harus aku siapkan untuk makan malam?" Tanya Kayla pada suaminya yang masih sibuk dengan laptopnya
"Apapun, aku akan menyukainya, asalkan kamu jangan membuat makanan yang pedas, atau ayah akan memarahimu" jelas Davin
"Sungguh, ayah Alex tidak menyukai makanan pedas?" Tanya kayla merasa penasaran.
"Benar, untuk apa dia makan makanan yang pedas, dia sendiri sudah cukup pedas" jawab Davin asal
"Davin..." Panggil Alex
Davin membulatkan matanya dan langsung menutup laptopnya
"Maaf ayah, aku hanya bercanda, maksudku, ayah punya masalah lambung, jadi tidak bisa memakan makanan yang pedas, itu maksudnya ayah" jelas Davin yang kini menjadi salah tingkah.
Kayla hanya bisa menertawakan tingkah suaminya yang kekanakan, begitu juga dengan Alex yang sama sekali tidak merasa keberatan, Davin memang memiliki sifat yang seperti Jessy itu sebabnya Alex juga sangat menyayanginya.
"Davin, ayah tidak bisa menghadiri acara ulang tahunnya putri dari keluarga Atmajaya, bisakah jika kamu dan Kayla mewakilinya?" tanya Alex.
"Tentu ayah, jam berapa acaranya?" Tanya Davin.
"Jam 9 malam, kalian berdua datang lah, Jessy dan Leo juga akan ada disana" perintah Alex.
"Baiklah ayah, kami berdua yang akan berangkat" jawab Davin.
"Oh iya, ini gaun untuk Kayla, Jessy yang mencarikannya tadi, semoga saja pas ukurannya" Alex menyerahkan paper bag pada Kayla.
"Terimakasih ayah" ucap Kayla yang mendapat senyuman dari Alex
"Baiklah, ayah masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan, kalian bersiap lah" Alex pergi dari sana dan menuju ke ruang belajarnya.
"Jadi, pakai lah gaun itu, aku juga akan mengganti pakaian ku" ucap Davin, Kayla hanya menganggukinya saja.
Seperempat jam kemudian, Davin sudah siap dengan setelah jas lengkapnya, dia duduk di tepi ranjangnya menunggu Kayla selesai berdandan.
Tubuh Davin terasa kaku, matanya tidak berkedip sama sekali saat melihat kayla muncul dengan gaun nya yang indah, dan makeup yang natural tapi terlihat sangat cantik dan wajahnya.
"Bagaimana? Apa ini buruk?" Tanya kayla yang merasa aneh dengan tatapan Davin
Davin berdiri dan melangkah mendekati Kayla, dia langsung menarik tengkuk Kayla, mendaratkan ciumannya disana, Davin membawa kayla ke ranjangnya dan terus mencumbui Kayla hingga mereka harus terlambat karena apa yang sedang mereka lakukan.
"Davin, aku memerlukan waktu yang lama untuk berdandan dan kamu merusaknya" kesal Kayla pada suaminya yang kini merusak semuanya, bukan hanya makeupnya juga dressnya.
"Ini salah mu, kenapa kamu harus menggodaku" kilah Davin, kini dia kembali menempatkan Kayla dalam kungkungan nya
"Davin cukup, aku tidak pernah menggoda mu! aku lelah, lagi pula sekarang sudah jam 8.30 kita akan terlambat ke pesta itu" kayla sungguh kesal pada Davin
"Tapi sepulang dari sana kita harus melakukannya lagi" Davin kembali mendekatkan wajahnya pada wajah Kayla
Kayla dengan cepat Mendorong tubuh Davin dari atasnya.
"Iya, sekarang menyingkirlah, aku harus mandi dan bersiap kembali" ucap Kayla, dia segera berlari menuju ke kamar mandi sebelum Davin kembali menyerangnya.
Davin tersenyum melihat tingkah laku Kayla, dia sungguh tidak bisa mengontrol dirinya saat berdekatan dengan kayla, Davin menyibakkan selimut yang menutupi tubuhnya dan segera menyusul Kayla ke kamar mandi untuk membersihkan diri
------------
Sesampainya di hotel tempat acara ulang tahun itu berlangsung, Davin dan Kayla segera menemui putri dari keluarga Atmajaya, Davin didampingi oleh Kayla memberikan kado yang sudah Alex persiapkan tadi
"Terimakasih, tuan Davin, ini putri saya yang berulang tahun hari ini, nama nya Sheryl" Heru Atmajaya mengenalkan putrinya pada Davin
Davin hanya tersenyum biasa, seperti tidak tertarik sama sekali
"Selamat ulang tahun Sheryl, dan ini adalah Kayla Davin Anderson, istri ku" ucap Davin memperkenalkan Kayla pada Heru Atmajaya dan Sheryl
Sheryl melirik pada ayahnya, mengisyaratkan sesuatu, Davin memiliki insting yang tajam seperti Alex, dia tahu apa yang kedua orang didepannya pikir kan. Bukanya terlalu percaya diri, namun Davin tahu jika Heru Atmajaya ingin mendekatkan putrinya pada Davin, dan itu memang benar, dari tatapan Sheryl yang seolah-olah ingin sekali menjambak Kayla.
"Tuan Atmajaya, selamat ulang tahun untuk putrimu" ucap Kayla lembut dengan senyuman yang manis, namun justru mendapatkan tatapan tajam dari Sheryl, Kayla merasa heran kenapa wanita di depannya seolah membencinya, tapi dia tidak mempermasalahkannya
"Kayla, Davin..!" Panggil Jessy yang baru saja sampai disana, Jessy menghambur memeluk Kayla.
"Kak Jessy baru datang?" Tanya Kayla.
"Iya kami agak terlambat, karena aku harus mencari gaun lagi" jelas Jessy dengan rona di wajahnya.
"Ekhemmmm!" Leo berdehem untuk mencairkan suasana.
"Kayla, kenapa kamu tidak memakai gaun yang aku berikan?" Tanya Jessy heran
"Maaf kak, sebenarnya tadi aku sudah memakainya, tapi... Itu... "
"Ekhemmmm!" Kali ini Davin yang berdehem untuk mencairkan suasana.
Wajah Kayla merona seperti wajah Jessy
"Kayla, ku pikir kita mempunyai alasan yang sama" ucap Jessy masih dengan rona merah yang menjalari wajahnya, sementara Kayla hanya bisa tersenyum menahan malu.
Sheryl menatap geram pada Kayla
'Dasar wanita murahan, aku yang seharusnya menjadi istri dari Davin, dan aku juga yang seharusnya menjadi adik iparnya nyonya Jessy, kamu sama sekali tidak pantas memanggilnya kakak' batin Sheryl
"Tuan dan Nyonya Smith selamat datang" sambut Sheryl ramah pada Jessy dan Leo
Jessy dan Leo tersenyum padanya, mereka menyalami Sheryl dan Heru secara bergantian
"Sheryl selamat ulang tahun ya, ini aku membawa sesuatu untuk mu, semoga kamu menyukai nya" ucap Jessy dengan senyuman manis nya dan menyerahkan bingkisan yang dia bawa tadi
"Terimakasih nyonya Smith, saya pasti menyukainya" jawab Sheryl ramah.
"Baiklah Sheryl, kami akan kesana dulu, aku ingin mencicipi semua makanan yang kamu hidangkan" ucap Jessy dengan nada bercandanya.
"Tentu nyonya Smith, silahkan" jawab Sheryl pada Jessy, namun matanya tidak lepas dari Davin, namun Davin tidak menanggapinya.
Mereka berempat pergi dari sana dan mulai mencoba makanan yang tersedia.
"Ayah! Kamu bilang jika Davin belum menikah, dan apa ini!!!" Sheryl berbisik pada Heru ayahnya
" Ayah juga tidak menyangka, jika berita pernikahan mereka benar adanya, ayah pikir itu hanya gosip" bisik Heru balik pada putrinya.
"Aku tidak mau tahu ayah, aku harus bisa menjadi nyonya Davin Anderson
"Tenang lah, kita akan pikirkan caranya nanti, sekarang tersenyum lah, jangan biarkan orang-orang curiga
"Emmm..."Sheryl kembali mengembangkan senyum manis di wajahnya
-------------
Kasih gelombang dikit ya, biar makin dapet l gregetnya 😝
Jangan lupa tap jempolnya 😉
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 359 Episodes
Comments
Nesa Satria
bau pelakor ya🤭🤭🤭
2020-11-24
1
Heni Linda Oriflame
pelakor apa gak takut sama alex
2020-11-23
1
Retno Marsudi
ada lagi calon pelakor nih,, 😡👿😡👿
2020-06-10
0