...
"Justine listen to mommy, ini untuk yang terakhir kalinya, jika kamu masih melakukan hal yang sama, mommy akan mengirim mu ke London, biar kamu di didik secara militer oleh grand pa, mengerti?" Ancam Jessy, kedua tangannya berada di pinggangnya.
"Yes mom, I got it" Justine menundukkan kepalanya didepan Jessy.
Leo hanya bisa tersenyum melihat kelakuan putranya yang sama persis dengannya, hanya saja dia tidak mau mengakuinya.
"Daddy, aku butuh mobil baru, aku sudah tidak suka dengan mobil lamaku." pinta Justine yang langsung mendapat semburan lahar panas dari Jessy.
"Tidak ada mobil sebelum kamu merubah sikap mu!!!"
"Oh Tuhan, mommy kau benar-benar seorang diktator seperti grand dad" protes Justine.
Leo tidak bisa menahan tawanya saat putranya mengatai istrinya sebagai seorang diktator.
Jessy melirik tajam kearah suaminya, Leo langsung berhenti tertawa dan menghampiri putranya.
"Kamu harus mendengarkan apa kata mommy, Daddy akan berikan mobil sesuai keinginan mu, jika dalam sebulan kedepan kamu sudah bisa memperbaiki dirimu, bagaimana?" Leo memberikan saran kepada putranya yang terlihat murung.
"Sure... No problem, aku pasti bisa"
"Kita lihat saja, jangan sampai Minggu depan mommy juga harus kembali dipanggil kepala sekolahmu." cibir Jessy.
"Mommy...." Justine mulai merajuk.
"Iya sayang, mommy percaya, baiklah semoga ini kali terakhir kamu membuat ulah, jika masih, mommy akan memberitahu grand dad, biar dia yang akan menghukummu"
"Mommy...." Justine merengek lagi pada Jessy, dia takut jika kakeknya Alex mengetahui nya, dia orang yang sangat tegas, bahkan semua orang menghormatinya, dan tidak ingin menjadi musuhnya.
"Baiklah, mommy capek ngomong sama kamu, mommy penat, Daddy, mommy mau belanja, anterin mommy ya?"
Kebiasaan Jessy jika merasa kesal dengan kelakuan putranya dia akan melampiaskan nya pada 'berbelanja'.
"Tentu tuan Puteri" jawab Leo yang selalu memanjakan istrinya, apapun keinginan dia akan segera memenuhinya.
"Ckk... Daddy sangat takut sama mommy" ejek Justine.
"Ini bukan takut, tapi sayang, iya kan mommy?"
"Iya Daddy sayang, yuk berangkat, jangan dengerin omongan anak kamu yang kurang ajar ini" ucap Jessy menatap tajam kearah Justine yang langsung terdiam.
"Mommy benar-benar putri seorang diktator." teriak Justine saat Jessy sudah berlalu bersama Leo.
"Mereka berdua memang cocok." ucapnya lagi.
Suara mobil berhenti terdengar dari dalam rumah, Justine menghampiri nya, seorang pria dewasa dengan setelan jas lengkap turun dari mobil itu.
"Om Davin!" Teriak Justine.
"Hei Justine, kenapa kamu diluar?" Tanya pria yang bernama Davin itu.
"Kukira mommy sama Daddy kembali"
"Memangnya kemana mereka pergi?"
"Belanja om."
"Kamu buat ulah lagi?"
"Kok om tahu?"
"Kan udah biasa, kalau kamu abis bikin masalah pasti mommymu akan pergi belanja." jelas Davin yang tahu betul sifat kakaknya.
"Ya udah masuk om."
"Enggak perlu, om cuman mau bilang kalau ayah mau kita semua makan malam bareng." ucap Davin.
"Yah om, kan bisa info lewat chat aja."
"Tadinya mau gitu, tapi om pas lewat jalan sini, jadi sekalian mampir." jelas Davin.
"Oh gitu, ya udah terserah om aja."
"Ya udah om mau balik ke kantor lagi ya? kamu jaga rumah, jangan kelayaban!"
Justine mengelus puncak kepala Justine.
"Siap om, om juga hati-hati ya..."
Davin tersenyum dan kembali masuk kedalam mobilnya kemudian melaju ke kantornya
Di dalam mobil tiba-tiba Davin merasa haus, dia mencari air minum yang biasanya ada di sana namun sepertinya habis.
"Ah sial!! Kenapa tadi tidak minum dulu ditempat kakak" umpatnya.
Davin menepi di depan mini market, dia keluar dari mobilnya dan berjalan masuk ke dalam mini market itu, namun seseorang menabraknya.
Dia seorang wanita yang memakai masker untuk menutupi wajahnya, namun matanya yang indah masih terlihat dengan jelas, terlebih dia memiliki tahi lalat kecil di lehernya sebelah kiri
"Sorry" katanya.
"No problem" Davin berjalan masuk ke dalam mini market dan mengambil sebotol air mineral dan beberapa makanan kecil, setelah itu dia ke kasir untuk membayarnya.
Davin merogoh sakunya namun dia tidak menemukan dompetnya, dia mengingat kembali saat tadi ada wanita yang menabraknya didepan mini market.
"Shit!!! Copet kurang ajar!!!" Umpatnya.
"Bagaimana pak, mau pakai cash atau pakai kartu?" Tanya kasir itu.
"Cash saja" Davin memberikan uang seratus ribuan yang hanya ada satu satunya di kantong jas nya
"Ambil saja kembaliannya." ucapnya.
"Terimakasih banyak." ucap kasir itu.
"Sama-sama." jawab Davin.
Davin segera keluar dari mini market dan mengambil handphonenya yang ada di mobil dan segera menelfon asistennya.
"Cepat blokir semua akun bank saya! Saya kecopetan, dompet saya hilang beserta kartu-kartunya, dan segera urus kartu barunya!" perintahnya saat telefonnya sudah tersambung.
Dia mematikan sambungannya dan melaju kencang menuju kantornya.
"Copet sialan!!! Aku pastikan kamu tidak akan bisa kabur kemanapun kita lihat saja nanti!"
---------
masih permulaan ya...😝
tap jempolnya, plus jangan lupa komentarnya 😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 359 Episodes
Comments
My Erna
Komen juga dong di # Biarkan Waktu Bicara #
2021-03-08
1
Nesa Satria
kebiasaan yg unik ya jessy
anak sultan dan mantu sultan mah bebas🤭
2020-11-23
0
Rivaldo Akbar
copet wanita
2020-11-14
0