Ep 4

❣❣❣❣❣❣❣❣❣

Kini Zeze sudah kembali kerumah nya,dia berteriak memanggil mama nya dengan cukup keras. Padahal dia baru saja sampai,dia tidak ingin menunggu lebih lama lagi.

"Hei.....Ze,kok berisik sekali sih ? Ada apa ?" tanya Arti yang baru dari arah dapur,dia baru saja memasak makan malam untuk mereka.

"Hah.....ma,beneran mama nikah sama pak Wiranata?" tanya Zeze yang langsung duduk di sofa ruang tamu nya, semua fasilitas disana milik yang punya rumah .

Saat mereka menyewa rumah ini,semua nya sudah tersedia. Mereka menghitung biaya sewa perlengkapan disana juga,jadi mereka hanya membawa pakaian dan perlengkapan pribadi saja.

Didaerah mereka memang seperti itu,semua nya disediakan disana. Mereka hanya perlu menggunakan nya saja,tanpa membeli atau membawa nya lagi.

"Duduk lah dulu,kita makan ya . Setelah makan ,mama akan menjelaskan semua nya " jawab Arti yang sudah meletakan makanan dia atas meja makan,dia kembali mengingat kejadian sebulan yang lalu saat dia bersih-bersih didekat tangga darurat.

Flashback on

Saat Arti sedang menaiki tangga untuk membersihkan nya ,dia mendengar suara erangan dari atas. Dia mencoba berjalan pelan,karena takut nya dia mengganggu orang yang diatas.

Arti terkejut saat melihat seorang pria paruh baya duduk dilantai tangga dan memegangi dada nya,dia segera mendekati nya dan menatap pria itu dengan cepat. Wajah nya sudah sedikit pucat dan agak biru,Arti merasa khawatir.

"Anda tidak apa-apa pak?" tanya Arti,dia tidak pernah melihat pria paruh baya itu dikantor.

"Jantung huf huf jantung ku sakit " ucap pria paruh baya itu sambil terengah-engah memegang dada nya .

"Maaf pak" ucap Arti sambil membuka dasi dan membuka dua kancing kemeja bagian atas milik pria itu. Dia mencoba membantu bapak itu untuk duduk sedikit tegak,kemudian mengelus dada pria itu dengan pelan dan lembut .

"Anda tunggu disini,saya akan panggilkan ambulans " ucap Arti, tapi tangan nya ditahan oleh pria itu.

"Tolong hubungi Mark" ucap nya dengan pelan sambil menyodorkan ponsel nya.

Arti pun mencari nama Mark di ponsel milik pria didepan nya ini,dia menekan panggilan telpon sehingga terdengar nada sambung pria bernama Mark itu.

"Wira,kamu dimana? Aku tungguin dibawah dari tadi " tanya pria di ujung sana .

"Maaf pak,teman anda sedang sakit. Saat ini bapak ini di dalam tangga darurat,seperti nya jantung nya kumat " jelas Arti dengan tenang,dia tidak mau terlihat panik karena hal itu bisa membuat pria didepan nya ini ikut panik juga .

Tanpa menjawab apa pun,pria diujung telpon langsung mematikan panggilan nya . Sedangkan Arti mulai menuntun pria didepan nya untuk menarik nafas perlahan dan menghembuskan nya ,hingga hampir lima belas menit akhirnya datang seseorang dengan membawa kan sebuah botol. Kemudian dia memberikan nya pada pria didepan Arti,Arti hanya memperhatikan nya saja .

Dapat Arti yakini kalau botol itu berisi obat jantung,dia juga melihat kalau pria yang baru datang tadi membawakan oksigen kecil. Arti melihat kalau pria yang tadi dia jumpai sudah merasa tenang ,dia ingin segera pergi tapi ditahan oleh pria yang baru saja datang .

"Trima kasih,kamu....Arti" ucap Mark sambil membawa bednama milik Arti,Arti hanya tersenyum dan menganggukan kepala nya saja.

"Anda berdua ini siapa? Apa utusan dari perusahaan lain yang ingin bekerja sama dengan perusahaan disini ?" tanya Arti dengan tatapan penasaran.

Memang selama ini tidak ada yang mengenal dan mengetahui siapa pemilik perusahaan ini,hanya petinggi perusahaan saja yang mengenal dan sering bertemu dengan mereka bila melakukan rapat penting setiap bulan nya karena baik Mark atau pun Wiranata memilih untuk bekerja dari rumah saja .

"Ya....kamu sedang apa disini?" tanya Mark yang terpesona dengan wajah Arti.

Mark masih lajang,belum pernah menikah. Bisa dikatakan kalau dia lajang tua,berbeda dengan Wiranata yang memang sudah memiliki anak berusia dua puluh delapan tahun. Istri dari Wiranata sudah meninggal dan dia memilih untuk tidak menikah lagi, putra nya juga memilih untuk tinggal di apartemen apalagi selama ini putra nya itu bekerja diluar negeri. Diperusahaan mereka yang lainnya ,yang ada disana.

"Saya sedang bersih-bersih pak,jadwal saya disini " jawab Arti dengan ramah dan sopan pada Mark,dia melirik ke arah Wiranata yang sudah merasa lebih tenang.

"Hhmmm.....Apakah pekerjaan mu sudah selesai ?" tanya Mark menatap ke arah Arti sambil tersenyum,membuat Wiranata merasa cukup kaget .

Sudah puluhan tahun Wiranata dan Mark berteman,mereka sahabat dari saat sekolah dulu. Saat Wiranata menikah dan menjalankan bisnis keluarga nya ,keluar Mark bangkrut dan berpindah haluan. Dari perusahaan yang dulu nya maju, kini menjadi usaha kuliner.

Keluarga Mark memiliki restauran diberbagai negara,tapi Mark memilih untuk menjadi asisten dan orang kepercayaan Wiranata. Apalagi sering kali diperusahaan Wiranata memanfaatkan situasi nya ,karyawan yang suka mengambil keuntungan dari nya.

Walaupun demikian,perusahaan Wiranata tidak pernah bangkrut dan terus berjaya hingga saat ini. Perusahaan milik keluarga nya tersebar diberbagai negara juga,berdampingan dengan usaha kuliner milik keluarga Mark.

"Kalau begitu biar kan kami mengantar kamu pulang " ucap Mark dengan ramah dan sopan,membuat Wiranata semakin terkejut .

Selama berteman dengan Mark,Mark tidak pernah bersikap ramah pada wanita mana pun . Karena hal itu lah ,tak ada satu wanita pun yang bisa menjadi kekasih atau istri nya . Mereka takut dengan wajah arogan dan dingin milik Mark,tapi saat melihat sikap dan perilaku sahabat nya ini pada Arti membuat nya yakin kalau Mark sudah mulai menyukai karyawan cleaning service di kantor nya ini

"Ngak usah pak,terima kasih. Sebaiknya bapak bawa teman anda untuk pergi ke rumah sakit,saya takut nanti nya teman bapak kesakitan lagi " ucap Arti dengan ramah juga .

"Dia....saya rasa sudah baikan,iya kan Wira?" jawab Mark dengan tenang dan tersenyum ke arah Wiranata,membuat Wiranata merinding melihat senyuman sahabat nya yang tidak pernah terlihat tersenyum sebelum nya .

Arti memperhatikan wajah Wiranata yang sudah pucat,dia masih merasa khawatir pada keadaan Wiranata tapi melihat kalau Wiranata tersenyum dan mengangguk membuat nya menganggukan kepala nya juga .

"Sebaiknya anda cepat pulang dan beristirahat segera,saya mau mengambil barang-barang saya lebih dulu dan pulang sendiri saja pak " jawab Arti dan berjalan meninggalkan kedua nya yang masih duduk di lantai tangga sambil menatap ke arah punggung Arti.

bersambung

jangan lupa vote like dan komentarnya ya makasih 😘😘😘😘😘😘😘

Terpopuler

Comments

🌺awan's wife🌺

🌺awan's wife🌺

masih nyimak

2023-11-18

3

Ass Yfa

Ass Yfa

yg nikah Wira apa Mark... kok tadi ngmng kami papamu

2023-08-26

0

⁽⁽ଘ[🐾©️le🅾️🦋]ଓ⁾⁾

⁽⁽ଘ[🐾©️le🅾️🦋]ଓ⁾⁾

Arti nikah sama siapa nih😁😁🤭🤭

2023-08-13

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!