Ep 3

🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸

Reiki masih menatap wajah Zeze yang gugup,dia berusaha menenangkan Zeze juga junior nya yang sudah mulai mengeras dibawah sana. Setiap dia melihat tubuh Zeze ataupun tubuh Meggy, seketika junior nya berfungsi dengan benar.

Berbeda dengan Ira,Reiki harus diberikan sentuhan pembangkit semangat jika tidak maka dia tidak akan bangkit sempurna. Entah kenapa Reiki selalu memikirkan tubuh sintal Zeze dan Meggy,mungkin karena kedua wanita ini yang selalu menolak pesona nya .

Usaha merayu dan menggoda Reiki pada Zeze tidak pernah berhasil,sedangkan pada Meggy. Belum juga mengatakan apa pun,tatapan mata Meggy sudah terlihat tajam dan menusuk tapi dia tidak takut dan semakin membuat nya ingin menikmati tubuh Meggy.

Reiki selalu berpikir kalau Meggy sama saja sama Ira, suatu saat nanti dia pasti bisa mencicipi tubuh Meggy . Dia sudah sering merasakan tubuh Ira ,dari awal Ira sudah tidak perawan lagi . Menurut nya hanya Zeze yang masih orisinil ,Meggy sama saja dengan Ira dan wanita lain yang sering dia tiduri.

Tak lama mereka sudah sampai didepan pintu ruangan rapat,kaki Zeze seolah tak bisa di gerakan hingga akhirnya dia mendengar suara langkah kaki dari belakang nya.

Reiki menarik tangan Zeze agar menyingkir karena ternyata pak Wiranata dan asisten nya sudah berada dibelakang mereka. Zeze memperhatikan kedua pria paruh baya yang terlihat tampan dan mempesona,hanya saja wajah kedua nya terlihat dingin dan tajam.

"Pagi pak" sapa Reiki dengan ramah dan sopan

Zeze melihat jelas jiwa kepemimpinan dalam diri kedua pria paruh baya itu,dia melirik ke arah mata mereka yang ternyata melirik ke arah nya juga hingga akhirnya dia menundukan kepala nya seperti memberikan hormat kemudian mereka masuk .

Zeze dan Reiki mengikuti dari belakang, mereka melihat kedua pria itu duduk baru mereka duduk yang agak jauh dari kedua pria paruh baya itu.

Rapat dimulai,Zeze hanya menyimak dan mendengarkan dengan baik. Mereka semua nya terlihat serius,jadi Zeze hanya bisa diam dan menyaksikan semua nya serta memberikan berkas yang diperlukan pada Reiki .

Zeze merasakan kalau dari tadi pak Mark terus melirik ke arah nya,memperhatikan dirinya . Tapi dia tidak mungkin mengatakan hal itu pada nya ,sehingga dia hanya bisa pura-pura ngak tau saja.

Rapat selesai,pak Wiranata berdiri bersama dengan pak Mark. Semua orang menundukan kepala nya,memberikan penghormatan pada mereka sebelum akhirnya mereka berjalan menuju pintu.

Langkah kaki mereka tiba -tiba berhenti, membuat semua yang ada disana terpaku. Mereka tidak pernah setakut ini ,karena kalau pak Wiranata atau pak Mark berhenti berarti ada sesuatu yang tidak mereka sukai.

"Kau....ikut ke ruangan saya " perintah pak Wiranata secara langsung, dia menunjuk ke arah Zeze dengan tepat .

Deg....deg...

Jantung Zeze berdebar tak menentu,dia merasa ketakutan juga . Sama seperti yang lain nya, tapi dia tidak menyangka jika harus dia yang di panggil oleh pak Wiranata.

Zeze menatap kepergian kedua pria paruh baya itu dengan tatapan bingung,dia pun melirik ke arah Reiki . Meminta Reiki untuk menemani nya, tapi Reiki yang langsung mengerti menggeleng kan kepala nya.

"Maaf,aku ngak bisa bantu kamu. Kamu pergi sendiri ke ruangan pak Wiranata " ucap Reiki dengan tenang,dia ngak mau berurusan dengan pemilik perusahaan.

Zeze pun melangkah mengikuti kedua pria paruh baya didepan nya yang terlihat sudah sangat jauh,dia melihat kedua nya akan masuk ke ruangan yang sama. Jantung Zeze mulai memompa dengan cukup kuat,hingga rasa nya hampir lepas dari tempat nya.

"Masuk lah,jangan berdiri disana saja " ucap Pak Wiranata.

Zeze berjalan masuk kedalam ruangan itu,dia melihat pak Mark dibelakang sudah menutup pintu nya. Dia sudah merasa keringatan, karena memang banyak yang bilang kalau pak Wiranata dan Mark tidak bisa didekati sama sekali. Mereka tidak ingin berurusan dengan pemilik dan asisten nya itu,mereka lebih memilih menjauh.

"Duduk lah dulu,jangan tegang seperti itu " ucap pak Mark yang sudah menarik kursi didepan nya.

Zeze duduk di kursi itu kemudian mata nya menatap ke depan,dimana pak Wiranata sudah di sana dengan pak Mark yang berdiri disamping nya.

"Saya sudah menikahi Arti,saya harap kamu menerima nya . Sekarang kami adalah papa mu " jelas pak Wiranata dengan tegas

"Kami?" tanya Zeze dengan bingung,dia menatap ke arah pak Wiranata dan Mark secara bergantian.

Seolah tersadar,pak Wiranata berdehem. Dia berusaha bersikap tenang,wajah nya sudah memerah karena malu . Dia ketahuan berbohong tapi dia tetap berusaha untuk tenang,karena dia yakin jika Zeze belum mengetahui kebohongan nya .

"Maksud saya,kamu bisa menganggap kami berdua sebagai papa mu karena ke depan nya Mark yang akan berurusan dengan mama mu" jelas pak Wiranata sebelum Zeze mengatakan hal lainnya .

Zeze senang mendengar mama nya sudah menikah lagi ,tapi dia merasa sedikit kesal karena pernikahan mereka tidak mengundang nya . Apalagi pria yang dinikahi oleh mama nya bukan lah pria biasa,pak Wiranata pemilik perusahaan terbesar di kota itu. Bahkan terkaya,membuat nya merasa mendapatkan durian runtuh.

"tapi saya ngak mau semua orang tau kalau mama saya menikah dengan bapak,bapak tau sendiri pekerjaan mama saya disini. Tapi bagaimana bisa mama saya sudah menikah dengan anda pak? " ucap Zeze dengan tatapan mata yang penasaran .

"Ya....itu urusan kami,jika kau tak percaya. Kau bisa melihat foto ini" jawab pak Wiranata,dia menyerahkan beberapa foto ukuran sedang dihadapan Zeze.

Awalnya Zeze tidak percaya,tapi semua bukti yang ada sudah terlihat jelas. Ada wajah mama nya dan pak Wiranata di altar ,melihat hal itu membuat Zeze semakin yakin dan ingin segera pulang tapi mana mungkin dia pulang karena mama nya pasti nya belum pulang.

"Papa minta kamu tinggal dirumah mulai minggu depan,mama mu juga sudah menyetujui nya " ucap pak Wiranata sambil menatap ke arah Zeze.

Zeze hanya diam saja,dia bingung harus bagaimana. Karena dia masih tidak percaya kalau ternyata mama nya menikah lagi,apalagi ucapan mama nya beberapa minggu yang lalu yang mengatakan kalau mama nya belum ingin menikah.

"Maaf pak,saya akan bicarakan semua nya dengan mama saya lebih dulu. Hhmm....Kalau begitu saya permisi dulu pak" jawab Zeze yang sudah berdiri dan langsung berjalan menuju pintu .

Zeze keluar dengan tenang,dia berharap hari segera sore agar dia bisa menanyakan semua nya pada mama nya. Dia berharap semua nya adalah mimpi.

bersambung

jangan lupa vote like dan komentarnya ya makasih 😘😘😘😘😘😘😘😘

Terpopuler

Comments

Sita Sit

Sita Sit

aku masih bingung ya,kok papanya 2

2025-01-02

0

Sumi afiz

Sumi afiz

baru mampir karya mu kak Yuli

2024-06-07

1

Nami chan

Nami chan

apakah mama arti sebenernya nikah ama mark? tp pura2 ama pak wiranta buat jodohin zeze ama anaknya? 🤔

2023-12-02

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!