Kelahiran Ras Baru.
BAB 1
Kami memulai cerita di puncak Gunung Pyrith, tempat yang dijuluki sebagai "Spa Api" oleh penduduk setempat. Orang-orang datang ke sini untuk mendapatkan semacam terapi panas alami.
Senja. Waktu terbaik untuk bersantai dan menikmati pemandangan indah.
Aric, seorang pria misterius dengan aura yang tampaknya begitu hangat seperti malam itu, sedang tidur terlentang di atas batu yang ternyata agak hangat akibat letusan terakhir Gunung Pyrith. Ada botol minuman dingin di sampingnya, dan sebuah cermin kecil yang dia letakkan di atas perutnya untuk menangkap sinar matahari senja.
Aric memiliki rambut hitam berombak yang sedikit berantakan, dan wajahnya terlihat seolah-olah dia baru saja menyelesaikan pijatan. Dia mengenakan piyama sederhana berwarna merah marun, menggambarkan elemen api yang dia nikmati.
Ketika matahari tenggelam dan udara menjadi lebih dingin, tiba-tiba Aric menggeliat dan terjatuh dari batu. Dia menoleh ke cermin kecil di perutnya dan tertawa. "Hei, aku tahu itu panas, tapi cermin panas?"
Aric merasa campuran antara kagum dan konyol. Dia merasa energi di dalamnya seperti efek dari beberapa semprotan semprotan wewangian di spa yang berlebihan. Dia mulai merasa hangat dan merasa nyaman.
Namun, semuanya berubah ketika dia mencoba mengangkat botol minuman. Ketika dia melihatnya, botol itu meledak, dan air dingin melemparinya. Aric mengenaskan botol botol kosong itu dan menggerutu, "Ya ampun, siapa yang membuat minuman berkarbonasi dan membawanya ke tempat panas seperti ini?"
Aric merasakan kekuatan yang belum pernah dia rasakan sebelumnya, seperti angin hangat bertiup di sekitarnya. Dia berdiri dan memutuskan untuk menjalani eksperimen kecil. "Baiklah, aku punya kekuatan angin dan api. Waktu untuk sedikit hiburan."
Dengan mata berbinar, Aric mengayunkan tangan ke depan, menciptakan putaran angin yang membawa daun-daun kering dari tanaman terdekat dan membuatnya berputar-putar di sekitarnya. Tidak lama kemudian, dia menggerakkan tangan lainnya, menyebabkan api biru muncul di ujung jari-jarinya dan membuat daun-daun kering tersebut terbakar dengan indahnya.
Namun, apa yang Aric abaikan adalah bahwa daun-daun tersebut juga menyerupai tanggung jawab seorang penjaga taman. Sebentar lagi, tukang kebun tua datang berlari, wajahnya penuh marah. "Siapa yang merusak taman saya?!"
"Apa ini yang disebut terapi keajaiban elemental?" Aric bertanya kepada dirinya sendiri, terbahak-bahak. Teman-temannya yang lain tertawa melihatnya, menilai Aric seolah-olah dia baru saja menemukan permainan baru.
"Sepertinya kamu tahu bagaimana menghadapi angin dan api, tapi bagaimana dengan air dan tanah?" Kael berkata sambil tertawa.
Aric tertawa bersama mereka, merasa hangat di dalam hatinya, bukan hanya karena kekuatan barunya, tetapi juga karena teman-teman yang dia temui di sepanjang perjalanan ini.
Aric dan teman-temannya berdiri di tengah taman yang sedikit kacau, tersenyum sambil menatap botol-botol minuman mereka yang berantakan dan daun-daun yang terbakar. Mereka terkekeh, merasa seolah-olah mereka sedang berada dalam kisah fiksi fantastis.
"Sialan, aku tidak pernah mengira aku bisa melakukan hal-hal seperti itu," Elara berkomentar sambil merapikan pakaian tidurnya yang sedikit kusut. "Ini seperti adegan dari salah satu buku dongengku!"
Livia mengangguk setuju, kemudian melihat ke langit yang mulai gelap. "Namun, semakin banyak pertanyaan yang muncul. Mengapa kekuatan ini muncul sekarang? Dan apa yang harus kita lakukan dengan mereka?"
"Santai, Livia," Kael mengangkat bahunya, mengacu pada kejadian tadi. "Kita bisa menangkap naga terbang bersama, sambil mengobrol dengan pepohonan tentang masalah ini.
Elara tertawa. "Siapa yang tahu? Di dunia ini, segalanya mungkin terjadi. Mungkin saja naga terbang adalah penjaga spa rahasia."
Namun, kegelapan mulai merayap di cakrawala, mengubah warna langit dari oranye menjadi merah gelap. Angin dingin berhembus tiba-tiba, dan Aric merasa energi kegelapan yang menakutkan.
"Ada yang merasa aneh dengan perubahan cuaca ini?" Aric bertanya dengan kepala terangkat.
"Jujur, saya lebih merasa terganggu oleh fakta bahwa saya harus membayar tukang kebun karena membakar taman mereka," Elara memotong sambil tersenyum.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments