"Ansel...!!!!! Ansel....!!!!" ucap mertua Ayra menggedor kamar Ansel padahal Ayra sedang mengganti baju.
Setelah Ayra mengganti baju, Ansel membuka pintu kamar dengan wajah datar dan dingin.
"ibu tidak akan pergi dari rumah ini, yang harus pergi dari rumah ini adalah wanita pembawa si*l itu!!" tunjuk ibu Ansel pada Ayra yang berada di belakang Ansel.
Ayra mencibir pada ibu mertua nya. yang membuat ibu mertua nya semakin kesal.
"dasar tidak punya etika!! tidak tau diri dan sopan santun" ucap ibu Ansel yang emosi berusaha meraih Ayra.
"ibu apa salah ku? hingga ibu seperti itu padaku? apakah karna miskin sehina itu aku di mata ibu?" ucap ayra berpura pura memelas.
"hentikan drama mu ja**Ng!!!* ucap ibu Ansel.
Ansel tak tahan lagi dengan tingkah kekanakan ibu nya.
"CUKUP!!!!!" Ucap Ansel membuat ibu nya teridam dan menciut lagi.
"apa ibu benar benar ingin ku usir dari rumah ini, berani sekali ibu mengatai istri ku dengan kata kata buruk di depan ku!!" ucap Ansel emosi.
"tak ada yang boleh menyakiti istriku, aku tak akan mengizinkan siapapun menyakiti nya termasuk ibu!!!" ucap Ansel dengan emosi yang berusaha dia tahan karna takut akan meledak.
"masuk ke kamar mu Bu!! atau ibu akan tau bagaimana aku jika sudah hilang akal!!" ucap Ansel, membuat ibu nya segera pergi dengan tatapan tajam pada Ayra sebelum dia berbalik.
Ayra merasa bahagia di berikan suami seperti Ansel. Ansel sangat sayang padanya. Ansel juga menjaganya dengan baik.
"sayang..." panggil Ayra lembut dari belakang Ansel yang seketika membuat emosi nya mereda begitu saja.
Ansel memeluk ayra dengan menangis.
"kenapa kamu bisa sesabar ini menghadapi ibu ku? aku tak tega melihat mu seperti ini terus terusan. besok aku akan perbanyak cctv di setiap sudut ruangan untuk mengawasi mu dari jauh" ucap Ansel memeluk istrinya hangat.
"tidak Ansel, tak perlu begitu, aku tak mau, aku merasa di Kemang jika kamu terus memperhatikan ku" ucap ayra.
"apa kamu yakin tak apa?" tanya Ansel.
"iya tida apa apa" ucap ayra tersenyum.
"sialan!!!!!" teriak ibu Ansel di kamar nya.
"aku tak pernah seemosi ini, berani sekali dia menantang ku" ucap ibu Ansel.
tak lama ibu Ansel mendengar notiv dari group arisan nya. ibu Ansel keringat dingin karna mereka besok akan datang ke rumah, sisa uang ibu Ansel hanya segitu dan ibu Ansel tak berani lagi meminta uang pada Ansel.
ibu Ansel akhirnya melangkah ke kamar kanza. kanza sedang menonton di laptop nya, dari tadi dia tak ingin ikut campur urusan kakak dan ibu nya takut dia terbawa bawa.
"kanza..." ucap ibu ansel.
"ya ada apa bu?" tanya kanza.
"bolehkan ibu meminjam uang mu 2 juta saja nak, besok akan ada kumpul arisan, ibu malu jika tidak menghidangkan apa apa di rumah" ucap ibu Ansel.
"Bu uang kanza sisa 500 ribu Bu, kanza harus membayar ini itu di tempat kuliah, dan kanza juga bingung apa yang akan kanza katakan jika teman teman kanza mengajak nongkrong tapi kanza tidak bisa ikut, biasanya tiap kami kumpul kanza yang mentraktir mereka Bu." ucap kanza pada ibu nya.
"huhhh sama saja tak ada gunanya meminta bantuan mu" ucap ibu ansel beranjak dari kamar anak nya.
"aduh dimana aku akan menaruh muka ku jika tak menghidangkan apa apa, jika aku beli online uang ku sudah sangat menipis" ucap ibu Ansel bolak balik di kamar nya.
keesokan harinya ibu Ansel semakin gugup saat teman teman nya arisan nya akan datang.
Dalam keadaan gugup nya ibu Ansel tercium aroma masakan dari dapur. ibu Ansel melihat semua pelayan sibuk memasak makanan enak enak dan mewah. dia mengira itu untuk nya karna teman teman nya akan datang nanti.
"aku yakin ansel diam diam melakukan nya, tak Mungin dia tak peduli pada ibu nya" ucap ibu Ansel masuk ke kamar nya dengan senyum senyum. padahal masakan itu di sediakan untuk teman-teman Ayra yang akan datang dan semua pelayan di perintahkan Ayra memasak makanan enak.
telat saat teman arisan ibu mertua nya datang tak lama setelah nya teman teman Ayra datang.
"ayo ayo masuk" ucap ayra pada teman teman nya.
mereka masuk melewati ruang tamu.
"bisa bisa nya menantu mu membawa orang miskin ke rumah mu" ucap salah satu teman mertua nya.
"dapat menantu kampungan kan memang begitu mereka tak bisa memilih milih teman" ucap ibu Ansel.
"aduhh bau kemiskinan tajam sekali" ucap salah satu teman arisan ibu Ansel.
"sudah jangan dengarkan orang orang bau tanah itu" ucap ayra lantang seketika membuat teman ibu mertua nya emosi.
"kurang ajar sekali mulut menanti mu, gitu kalo mulut ga di sekolahin" ucap salah satu ibu ibu julid.
"mulut koK di sekolahin. gitu kalo orang ngomong ga mikir dulu pake otak jadi asal saja keluar nya" ucap ayra judes.
"menantu mu kurang ajar sekali, tau begini kami tidak akan ke sini" ucap ibu ibu teman arisan mertua nya.
"bagus dong, jadi ga perlu bersihin rumah yang berantakan karna nenek nenek tua ga tau etika kayak kalian" ucap ayra berlalu membuat mertua nya malu.
Ayra membawa teman teman nya dengan tertawa menuju ruang makan. ibu Ansel yang melihat nya langsung emosi.
"berdiri kalian semua!! makanan itu bukan untuk kalian!" ucap ibu Ansel marah ketika melihat ayra mengajak teman teman nya makan.
"duduk saja jangan hiraukan tua Bangka itu" ucap ayra.
Ayra menyendok nasi dan mengambil kepiting lalu mengajak teman yang lain makan.
"jangan berani sentuh apa pun, itu semua di masak untuk tamu ku!" ucap ibu Ansel.
"kata siapa?" ucap ayra sinis.
"apa kau lupa semua pelayan di rumah ini bekerja hanya dengan perintah ku, semua ini adalah makanan yang di sediakan untuk teman teman ku, kau tak berhak mengatur nya" ucap ayra membuat mertua nya marah.
"aku tak mau tau jangan ada yang menyentuh makanan itu aku kalian akan tau akibatnya" ucap mertua Ayra.
"dia itu gila, gangguan jiwa sejak uang bulanan nya di batasi oleh Ansel" ucap ayra santai sambil makan.
teman teman Ayra juga tak menghiraukan mertua Ayra. mertua Ayra merasa emosi tapi dia tak bisa berbuat apa apa. yang ada dalam pikirannya bagaimana nanti dia akan menghidangkan makanan untuk teman arisan nya.
ibu Ansel kembali ke ruang tamu, membuka kulkas nya dengan sedikit sombong memperlihatkan kulkas canggih itu. ibu Ansel mengeluarkan minuman serta cemilan dari sana untuk teman teman nya. seperti biasa saat jam makan siang mereka akan makan bersama. ibu Ansel berpura pura ke belakang melihat meja makan.
"menantu sialan itu memakan semua hidangan yang sudah ku persiapkan dengan teman teman miskin nya" ucap ibu Ayra berpura-pura kesal.
"apa?? menantu mu tidak tau diri sekali!" ucap ibu ibu berbadan sedikit besar dan banyak emas di tangannya, seperti nya itu palsu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments