Hari itu ayra di ajak Ansel ke rumahnya. di rumah nya ada ibu dan adik Ansel. ibu dan adik Ansel yang melihat kedatangan Ayra berpura pura baik pada ayra. Ayra bukan gadis bodoh yang tidak tau mana drama mana sungguhan.
"Ayra maafkan tingkah ibu di kv mu kemarin ibu benar benar sudah keterlaluan Ayra." ucap ibu Ansel dengan air mata buaya.
"Kakak aku juga minta maaf pada kakak, aku benar benar sudah keterlaluan kak, aku berjanji tidak akan mengulangi hal buruk itu lagi" ucap adik Ansel berpura pura menangis.
"tidak apa apa Bu, adik, aku memaafkan kalian sebelum kalian minta maaf padaku. terimakasih karna sudah tidak akan melakukan hal buruk itu lagi. jangan karna kalian orang berpunya seenaknya saja pada orang lain" ucap ayra.
Ansel merasa senang dengan itu semua.
Ansel pamit pada ibu dan Ayra untuk pergi ke kamar nya mengambil sesuatu. saat Ansel sudah tak terdengar lagi ibu dan adik Ansel langsung mengeluarkan sifat aslinya.
"heh miskin berani sekali kamu datang kemari" ucap ibu ansel.
Ayra tidak mendengarkan ibu Ansel lalu duduk di sofa tanpa di suruh.
"turun kamu dari situ duduk di lantai karna sofa itu tidak pantas untuk orang miskin seperti mu" ucap adik Ansel.
Ayra hanya tersenyum miring. "dasar nenek lampir dan kau anak kecil jangan bertingkah sok berani atau aku akan membuat hukuman kalian lebih lama lagi" ucap ayra.
"apa kau bilang! kau mengatakan aku nenek lampir?! dasar wanita kurang ajar!" ucap ibu Ansel marah marah.
saat ibu dan adik Ansel mendengar suara Ansel turun dari kamar nya mereka langsung berpura pura baik pada ayra. siapa sangka Ayra lebih pandai dari mereka. Ayra langsung duduk di karpet. tentu saja adik dan ibu Ansel kaget dengan Ayra.
"sayang kenapa kamu duduk di lantai?" tanya Ansel pada Ayra.
"ibu sudah menyuruh nya duduk di sofa tapi dia tidak mau" ucap ibu Ansel cepat.
"tidak, tadi kata ibu dan adikmu sofa mu yang ini dan itu sedang rusak, jika di duduki akan jebol mereka takut aku kenapa kenapa" ucap ayra berpura pura polos.
tatapan tajam langsung di dapatkan kedua ibu dan anak itu.
"kalian masih berani mengganggu nya bahkan ketika masih ada aku? apakah satu bulan tidak cukup untuk hukuman kalian? baiklah akan aku tambahkan 2 bulan untuk kalian!" ucap Ansel langsung membantu Ayra duduk di kursi.
"aku dan Ayra akan menikah dalam waktu 2 Minggu" ucap Ansel tiba tiba yang membuat ibu dan anak itu kaget bukan mereka saja bahkan Ayra juga kaget.
"aku pulang hanya untuk mengambil uang dan membeli mahar untuk pernikahan kami, kalian tidak perlu menyiapkan apa apa, semua nya sudah di persiapkan" ucap Ansel.
"tidak bisa mendadak begitu ansel. ibu tidak akan memberi mu restu menikahi nya. ibu sudah menjodohkan mu dengan keluarga Abraham!" ucap ibu Ansel marah.
"aku tidak perlu restu mu, jika ibu tidak mengizinkan mu menikahi Ayra silahkan pergi dari rumah ini dan tinggal dengan keluarga Abraham. dan kau kanza jika tidak mau menerima nya ikut lah dengan ibu" ucap Ansel.
"ti ti tidak kakak aku terima kok dia menjadi ipar ku". ucap kanza takut.
"baiklah kalau begitu aku dan Ayra akan pergi dulu" ucap Ansel.
"Ansel apa kamu serius akan menikahi ku 2 Minggu lagi?" ucap ayra.
"tentu saja sayang" ucap Ansel.
"kita akan menemui orang tua mu untuk meminta restu" ucap Ansel.
"Ansel orang tua ku berada di luar negri, mereka harus bekerja di sana demi masa depan ku" ucap ayra tertunduk.
ansel mengira bahwa orang tua Ayra bekerja sebagai TKI.
"tidak apa apa sayang kita bisa menghubungi mereka" ucap Ansel.
Ayra berbinar dengan ucapan Ansel.
"baiklah aku akan memberi tau mami dan papi bahwa aku sudah menemukan jodoh ku" ucap ayra senang.
mereka pergi ke mall terbesar di kota. semua yang Ayra lihat Ayra selalu melihat harga.
"sayang baju di sini mahal mahal. aku biasanya beli di pasar B, kita cari baju di sana saja lebih murah" ucap ayra.
Ansel tau pasar itu adalah tempat menjual baju seken. Ansel mengira kehidupan nya sangat sulit pasti Ayra sangat menderita.
"tidak sayang kamu akan menjadi istri ku, semua pakaian lama mu akan di ganti dengan yang baru, beli semua yang kau suka aku tidak akan bangkrut" ucap Ansel pada Ayra.
Ayra memilih 10 stel pakaian, tapi Ansel merasa itu kurang.
"tidak Ansel kita beli ini saja dulu, setiap hari akan ada baju baru kita bisa membeli nya kapan kapan agar tidak terlalu ketinggalan jaman saat di pakai" ucap ayra.
"hmm baiklah sekarang kita mencari perhiasan" ucap Ansel.
Ayra sangat suka perhiasan, sesampainya di toko perhiasan banyak yang Ayra suka.
"aku bingung pilih yang mana, semua nya kelihatan bagus bagus" ucap ayra tertawa.
"baiklah jika semuanya bagimu kelihatan bagu, pak tolong bungkus semua yang ada di dalam etalase nya dan semua yang ada di lemari kaca tolong antar ke alamat ********" ucap Ansel.
"ti tidak semuanya Ansel kita tidak perlu membeli sebanyak itu, beli seperlu nya saja Ansel tidak baik berlebihan" ucap ayra.
"itu akan di jadikan mahar sayang tenang saja kamu akan selalu terlihat cantik dengan perhiasan berbeda setiap harinya" ucap Ansel .
"a Ansel... apa aku boleh membelikan untuk dara dan Nora?" ucap ayra malu malu.
"pilih saja sayang apa pun untuk mu" ucap Ansel.
"Ayra memilih 3 gelang cantik yang memiliki 5 permata kecil di tengah gelang nya yang membuat gelang itu sederhana tapi elegan. dan Ayra juga memilih kalung juga anting." aku memilih nya agar kami bisa kembar 3 ucap ayra tersenyum bahagia.
saat telah selesai dengan semua kegiatan Ayra dan Ansel pergi makan siang bersama mereka makan steak di mall. saat makan Ansel melihat cara makan Ayra tidak seperti orang sederhana. bahkan sepertinya Ayra sudah terbiasa dengan makanan itu.
"kenapa kamu tidak makan?" ucap ayra.
"kamu sangat lihai memegang garpu dan pisaunya" ucap Ansel.
"iya karna dulu aku belajar di sekolah tentang cara makan yang sopan dan benar" ucap ayra.
Ansel mengangguk mengerti dengan perkataan ayra.
"onyaa apa aku masih boleh bekerja di kv setelah menikah?" tanya Ayra.
"tentu saja sayang. itu terserah kamu aku sudah mengatakan jika aku tidak akan melarang larang mu" ucap Ansel.
Ayra tersenyum bahagia mendengar perkataan Ansel.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments