menjelang hari H

"aduh aku deg-degan sekali untuk acara besok" ucap Ayra di dalam kamarnya.

"bagaimana acara besok ya aku sangat tidak terbayangkan bahwa aku akan menikah secepat ini dengan orang yang baru aku kenal bahkan belum 3 bulan. Aku harap dia benar-benar tulus sayang dan mencintaiku Aku tidak ingin setelah berumah tangga aku malah ditelantarkan dan sifatnya berubah jika itu benar-benar terjadi maka aku tidak akan tinggal diam" ucap Ayra.

Aira di kos-kosannya merasa gugup bahkan Aira juga merasa sangat takut entah apa yang ditakuti oleh nya mungkin Ayra takut acaranya tidak akan berjalan lancar karena ibu dan adik Ansel tidak merestui hubungannya dengan ansel.

ibu dan adik ansel merencanakan sesuatu di rumah mereka. ibu dan adik Ansel merencanakan untuk mengacaukan acara pernikahan Ansel dengan Ayra.

"ibu sudahlah kita jangan berbuat nekat lagi aku tidak ingin ansel semakin marah dan akan membuang kita apalagi ini acara pernikahannya. apa ibu tidak memikirkan sejauh itu tentang rencana ibu yang barusan ibu katakan padaku." ucap kanza pada ibunya.

"tapi ibu tidak mau jika ansel dan Aira menikah, itu malah akan membuat posisi kita semakin bahaya karena keluarga Abraham tidak akan tinggal diam dengan itu semua apa yang akan ibu katakan padanya nanti jika ansel menikah dengan Aira "ucap ibu ansel pada adiknya kanza.

"setidaknya ibu juga memikirkan jika ibu membuat acara pernikahan ansel dengan Aira gagal maka ansel akan membuat ibu lebih menderita, apa ibu tidak memikirkan sejauh itu Bu" ucap adik ansel kanza.

sedang asyik berbincang dengan ibunya ansel datang dari luar memanggil adiknya dan ibunya untuk datang ke ruang tamu.

"ibu, kanza, Apa kalian berada di rumah ayo ke sinilah aku membawakan kebaya untuk kalian pakai besok di saat acara pernikahanku." ucapkan ansel dari ruang tamu.

"ayo bu kita keluar sepertinya ansel datang membawa baju kebaya untuk kita pakai besok di acara pernikahannya" ucap kanza pada ibunya.

"ya ayolah kita pergi ke tempat ansel sebelum dia marah-marah, ibu tidak tahu apa yang bisa merubah sifatnya sehingga dia berani untuk melawan ibu sekarang" ucap ibu ansel.

Kanza dan ibunya menuju ke ruang tamu di mana ansel berada. sesampainya di ruang tamu ibunya berpura-pura baik kepada ansel.

"hai sayang. apa yang kamu bawa?" ucap ibu ansel pada ansel.

"ini, ke sinilah Bu aku membawakan kebaya untuk kalian pakai besok di acara pernikahanku kalian wajib memakai ini dan ingat kalian tidak boleh mengacaukan acaraku jika kalian berani mengajarkan acaraku Aku tidak akan tinggal diam dan akan memberi hukuman untuk kalian" ucap Ansel pada ibu dan adiknya.

seolah ancel tahu rencana adik dan ibunya yang akan mengacaukan acara pernikahannya besok. sehingga membuat adik dan ibunya keringat dingin ketika mendengarkan perkataan Ansel.

"tentu tidak sayang tidak mungkin ibu akan merusak acara pernikahan anak ibu" ucap ibu ansel.

"iya kakak tidak mungkin kami akan mengajarkan acaramu yang akan kamu lakukan sekali dalam seumur hidupmu " ucap kanza adik ansel.

"ya sudah cobalah pakaian ini jika tidak muat katakan padaku kita akan pergi ke butiknya langsung untuk mengukur ukuran tubuh kalian dan pakaiannya akan dipermak kembali oleh pemilik butik "ucap ansel pada ibu dan adiknya.

"ya sudah ibu akan mencoba dulu pakaiannya tunggu sebentar ya nanti ibu akan kembali lagi setelah mencobanya," ucap ibu ansel yang diangguki oleh adik ansel.

tidak menunggu berapa lama akhirnya adik dan ibu ansel kembali dengan memakai kebaya yang dipesankan oleh ansel kebaya itu terlihat sangat cocok dipakai oleh ibu dan adik ansel. kebayang itu dipesan khusus oleh ansel agar acara pernikahan nanti terlihat istimewa. ditambah lagi ansel membelikan baju-baju seragam untuk para pelayan dan satpam yang akan dipakai mereka di saat acara pernikahan ansel agar pernikahan ansel terlihat mewah dan elegan dengan kehadiran pelayan dan para pengawal ansel.

"wah pakaian ini sangat cocok kalian pakai "ucap ansel.

"iya nak pakaian ini sangat cocok ibu pakai tidak terlalu sempit dan tidak terlalu longgar "ucap ibu ansel.

tidak lama setelahnya adik ansel juga turun dari kamarnya dan memperlihatkan pada ansel pakaian yang diberikan ansel untuknya.

"kakak lihatlah pakaian ini sangat cocok denganku, padahal kamu tidak pernah mengukur badanku tapi kenapa kamu bisa memesankan kebaya yang pas untukku "ucap kanza adik ansel.

"bagaimana aku tidak tahu ukuran baju adik dan ibuku, aku mengambil pakaian kalian yang sering kalian pakai pakaian yang cocok dengan tubuh kalian aku mengukurnya dari sana karena aku tahu jika aku membawa kalian ikut bersamaku butik maka kalian akan membuat ulah di sana "ucap ansel.

Di kos-kosannya Ayra sibuk menghubungi mami dan papinya karena besok adalah pernikahannya. Ayra tidak ingin nanti rekan-rekan mami dan papinya tahu bahwa yang menikah adalah Ayra, Ayra tidak ingin keluarga ansel tahu bahwa Ayra juga berasal dari keluarga terpandang. karena jika keluarga ansel tahu bahwa Ayra juga berasal dari keluarga yang lebih tinggi kedudukannya dari keluarga Abraham maka mertuanya akan menjilat untuk meminta uang padanya. karena Ayra tahu bahwa mertuanya tidak akan pernah baik dengan siapapun.

"mami papi tolong bantu aku agar keluarga calon suamiku tidak mengetahui bahwa aku berasal dari keluarga Wijaya, Aku malas sekali menghadapi mertua penjilat sepertinya, mereka akan menjodohkan ansel dengan putri dari keluarga Abraham, tapi jika mereka tahu bahwa aku berasal dari keluarga Wijaya maka mereka akan memanfaatkan aku "ucap ayra di dalam telepon kepada maminya.

"tenang saja sayang besok mami dan Papi akan datang ke pernikahanmu dan mereka tidak akan tahu bahwa yang menikah adalah putri kami berdua kami akan datang sebagai tamu kehormatan karena ansel juga mengundang kami dengan undangan VIP "ucap Papi Aira di dalam telepon.

"baiklah aku percaya dengan ucapan mami dan Papi aku tidak ingin orang-orang penjilat itu memanfaatkan harta kekayaan yang jelas-jelas orang tuaku memperjuangkannya untukku tapi malah mereka mencari cara agar bisa memoroti ku" ucap ayra.

"oh ya sayang besok mami akan berikan hadiah sebuah rumah untuk kalian tinggal agar kamu tidak tinggal bersama mertua dan adik iparmu Yang licik itu, membiarkan mengatakan bahwa itu adalah kado dari keluarga Wijaya untuk pernikahan kalian "ucap mami Ayra di dalam telepon.

"wah benarkah Terima kasih ya mami aku sangat bahagia padahal aku disini belum 3 bulan tapi aku sudah menemukan apa yang aku inginkan" ucap Ayra.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!