Pria kemaren

Hari ini hari ke dua Ayra bekerja. saat baru sampai bekerja Ayra langsung membuat mie gelas untuk sarapan paginya. bukan apa apa tapi Ayra baru kali ini merasakan kebebasan. biasanya mami Ayra akan melarang Ayra memakan makanan baru yang ingin Ayra coba. biasanya Ayra makan ramen. tapi saat jalan jalan di supermarket Ayra melihat mie gelas jadi Ayra tertarik membeli nya. karna tadi bangun kesiangan Ayra memutuskan makan di kv saja. Saat menunggu mie nya mengembang Fadil melihat ayra yang sarapan pagi dengan mie gelas.

"wah kasian sekali ayra, pasti hidup nya sangat menderita sekali, bahkan untuk membeli bubur ayam saja dia tidak bisa" gumam Fadil dalam hati nya dan berinisiatif membeli bubur ayam untuk Ayra.

saat kembali dari luar Fadil memberikan bubur ayam yang Fadil beli tadi kepada Ayra.

"Ayra aku membelikan nya untuk mu, makan lah, tidak baik makan mie pagi pagi, kamu akan bekerja seharian" ucap Fadil.

"Wah terima kasih Fadil kamu teman terbaik yang pernah aku punya, aku tidak pernah punya teman sebaik kalian semua" ucap ayra jujur dengan perkataan nya.

"sama sama Ayra, jangan sungkan jika butuh bantuan kami semua teman mu, kami akan selalu ada membantu mu" ucap Fadil tulus.

setelah itu ayra Kembali makan bubur ayam yang di belikan Fadil di meja yang ada di dapur kv.

"wah bubur ini enak sekali, aku belum pernah makan bubur seperti ini sebelumnya, apa ini mahal?" gumam Ayra yang tidak sengaja di dengar Nora saat akan masuk dapur.

"ya ampun ayra, aku merasa malu dengan diri aku sendiri, apa aku butuh orang yang lebih menderita dulu agar aku bisa bersyukur dengan hidup ku" gumam Nora pelan, Nora menyesal tidak pernah bersyukur dengan apa yang dia punya.

saat jam istirahat para pekerja kv mulay rame, Ayra bekerja cekatan, rapi, dan cepat, Ayra bahkan selalu menyunggingkan senyum di bibir nya untuk semua yang datang ke kv.

saat asyik melayani pembeli Ayra di sapa oleh seseorang pria yang Ayra tidak kenal.

"hai... kamu yang kemaren bukan?" ucap pria tersebut.

"oh ya... kamu yang kemarin aku tabrak di trotoar ya, maaf ya yang kemaren, ini pesanan mu, selamat menikmati tuan" ucap ayra tersenyum berlalu pergi karna banyak pesanan lain yang harus di antar.

Pria itu mengangguk sambil tersenyum. pria itu memesan beberap cake dan kopi yang dia nikmati sambil bekerja di kv. Saat Kv mulay sepi kembali ayra melihat pria itu bekerja dengan serius.

"hei... boleh aku duduk di sini?" tanya Ayra.

pria itu menoleh ternyata yang menyapanya adalah Ayra. sambil tersenyum pada Ayra dia mengangguk mengizinkan Ayra duduk di sana.

"apa aku mengganggu mu?" tanya Ayra.

"tidak kok, kamu tidak mengganggu justru aku senang jika kamu mau menemaniku, ini makanlah aku memesan beberapa cake tadi" ucap pria itu.

Ayra yang di tawarkan sebenarnya ingin hanya saja tidak sopan memakan punya orang lain yang Ayra tidak kenal. Ayra menoleh pada dara yang berada di kasir. Ayra yakin dara mendengar percakapan mereka. lalu Ayra melirik dara. dara yang mengerti maksud Ayra menggangguk kecil yang berarti tidak masalah Ayra memakan cake milik pelanggan yang penting di tawarkan.

"apakah boleh?" ucap ayra yang terdengar gemas di telinga pria itu.

"tentu saja makan lah" ucap pria itu menyodorkan satu potong cake besar pada Ayra.

"wah ini enak sekali, aku tidak pernah makan cake seenak ini" ucap ayra pada diri nya sendiri.

Nora yang mendengar pujian tulus dari Ayra merasa sangat senang, dan di hargai, yang bertugas membuat dan menghias cake di kv adalah Nora dengan zafran.

Nora dan zafran adalah pasangan, begitu juga dengan dara dan Fadil. kecuali Novan. Novan memiliki pasangan yang bekerja di toko yang berbeda. pacar nya Bekerja di sebuah supermarket.

"Hei siapa namamu?" ucap ayra.

"namaku Ansel" ucap pria itu sambil tersenyum dan tetap menatap layar laptop nya.

"apa kamu seorang CEO?" tanya Ayra pada nya.

"hmm.. bagaimana kamu bisa mengetahui nya?" ucap Ansel sedangkan Ansel tidak memakai barang brended kenapa Ayra bisa menebak nya?

"tidak.. aku asal menebak saja" ucap ayra.

"wah hebat sekali tebakan mu tepat sasaran" ucap Ansel sambil tersenyum.

Ayra hanya tersenyum lalu pamit untuk melanjutkan pekerjaannya, Ayra merasa tidak enak jika lama lama bersantai dengan pelanggan.

"hei tunggu, apa boleh kita bertukar nomor" ucap pria itu.

Ayra mengangguk dan meminta hp pria itu, Ayra mencatatkan nomor nya di hp pria itu. pria itu merasa senang dan langsung menyimpan nomor Ayra.

"hmmm biasanya jika ada gadis yang tau jabatanku pasti mereka akan gencar mengejar ku, tapi dia sangat cuek bahkan melanjutkan pekerjaannya tanpa menggoda atau pun mencoba merayu ku" ucap Ansel dalam hati nya.

saat Ansel menerima telfon dari asisten nya, Ansel langsung menuju ke kantor nya yang tidak jauh berada dari kv tempat Ayra bekerja.

dan kebetulan sekali tidak berapa lama setelah pelanggan terakhir mereka pergi kv itu waktunya tutup. Ayra melangkah pulang dengan hati yang senang meskipun tubuh nya lelah tapi dia merasa bahagia.

"Wah seenak ini ya hidup sederhana, aku sangat suka dengan hidup ku sekarang memiliki teman teman yang tulus sayang pada ku" ucap ayra melangkah menuju kos kosan nya.

sesampainya di kos-kosan Ayra membersihkan dirinya lalu hendak keluar untuk mencari makan malam. saat akan keluar Aira mendapatkan sebuah pesan dari nomor yang tidak dia kenal dan di saat Ayra melihat profil dari nomor itu ternyata itu adalah nomor ansel.

"hei tadi aku tidak sempat menanyakan siapa namamu, siapa namamu? " isi chat itu dari ansel.

"hehehe namaku adalah Ayra " balas Ayra.

Ansel mengajak Ayra makan malam bersama. Ansel janji tidak akan membahayakan ayra. Ansel tau ayra merasa ragu pergi dengan nya karna Ayra baru mengenal nya.

Ansel mengajak Ayra makan di dekat kos kosan Ayra saja. Ayra pun menyetujui permintaan Ansel, setidak nya tidak perlu naik mobil sudah membuat Ayra tenang. bukan apa apa. Ayra hanya baru mengenal Ansel Ayra tidak tau bagaimana sifat nya.

Ansel yang mendapat persetujuan dari Ayra pun langsung bersiap pergi makan malam dengan Ayra. adik Ansel yang tumben sekali melihat kakak nya keluar malam dengan pakaian formal dan rapi merasa penasaran.

"ibu tumben sekali dia keluar malam Bu, apa dia sedang dekat dengan wanita Bu?" tanya adik Ansel.

itu bukan adik dan ibu Ansel melain kan saudara dan ibu tiri Ansel. mereka berpura pura baik dengan Ansel agar Ansel mau menerima mereka dan tidak membuang mereka setelah ayah Ansel tiada.

"sudah lah jangan ikut campur, biarkan saja, kita lihat kali ini wanita mana yang mencari masalah mendekati Ansel, lihat saja nanti pasti suatu hari Ansel akan membawa ke rumah" ucap ibu Ansel.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!