Bug
Bug
Dia pukulan secara bergantian melayang di wajah masing-masing dua orang yang sedang beradu otot itu.
"Baji Ngan, kau melanggar janji mu," ucap seorang pria.
"Breng sek, kau yang tidak menjaga kakak mu dengan baik sialan, jika aku tidak datang tepat waktu maka orang lain yang akan mengambil alih. Apa kau pikir dia tidak akan marah, mungkin dia akan menjadi gila," ucap seorang pria lagi tanpa menghenti kan pukulan di tangan nya.
Tiba-tiba pria yang pertama bicara diam dan tidak menggerakkan gerakan tubuh nya lagi.
"Apa kau tau ada dua hal yang paling membuat nya akan menjadi mesin pembunuh? Dia akan membunuh siapa pun yang mengganggu orang yang di sayangi nya dan juga jika ada orang yang mengganggu nya di luar perkiraan. Apa kau tau dia pernah membunuh dua puluh dengan tangan nya sendiri karena para pria itu mengganggu sahabat nya?"
Si pria satu yang pertama bicara diam sejenak lalu tersenyum mengejek.
"Jangan membual sialan, apa kabar dengan diri mu yang sudah mengacau sejauh ini?"
Si pria ke dua tersenyum miring.
"Karena aku adalah salah satu orang yang dia sayangi, dia tidak akan tega," ucap si pria dua
Si pria satu mengepal kan tangan nya dengan kuat.
"Jangan terlalu memuji diri, bisa saja itu Boomerang untuk mu!" ucap si pria satu.
Perkelahian kembali terjadi di tengah-tengah perdebatan itu.
Tring Tring
Tiba-tiba ponsel si pria satu berdering, namun perkelahian tetap berlanjut dengan satu sama lain tak ada yang mau kalah.
Ponsel itu lagi-lagi berdering dan menampil kan nama yang sama. Si pria dua yang mendengar itu mendapat inisiatif.
"Dapat!" ucap pria satu.
dia melihat nama penelepon.
"Kau tidak mau menjawab nya?" ucap pria dua dengan menunjuk kan ponsel pria satu.
"Tidak ada urusan nya dengan mu!"
Klik
Ponsel itu berhenti dan berdering lalu terdengar suara yang menyapa.
"Halo Sayang."
Sh it
Ponsel itu di lempar ke arah pria satu lalu dia menghilang dari sana
"Halo Baby?"
***
"Aku akan melihat rahasia besar mu Helen," ucap Aurora tersenyum miring sambil mengamati flashdisk kecil yang ada di tangan nya
Yah, itu adalah flashdisk yang di dapat Aurora di ruangan milik Helen di kantor. Aurora sudah bisa menebak isi flashdisk itu. Tidak jauh-jauh dari vidio dewasa karena Aurora pernah melihat Helen menonton seperti itu.
Aurora senyum-senyum sendiri membayangkan bagaimana dia akan mengejek Helen nanti nya yang notabene nya selalu mengejek diri nya tentang percintaan, maka Aurora akan mengejek nya dari sisi yang berbeda.
"Mari kita lihat tingkah kemesuman mu Helena," ucap Aurora mulai membuka file nya.
***
"Sial, aku yakin meletak kan benda itu di sini! Kenapa bisa hilang?" Helena sejak tadi mencari benda milik nya.
Helen yakin tidak membawa nya ke mana-mana karena dia memang tidak pergi ke mana-mana dengan benda kecil itu.
"Tidak mungkin Aurora mengambil nya. Tapi banyak Flashdisk di sini kenapa yang itu harus hilang sih," kesal Helen mengobrak-Abrik ruangan nya
Pada hal ini sudah tengah malam, tapi Helen masih bersikeras untuk mencari Flashdisk itu
Jangan lupa like nya 😊👍👍👍👍
Agar author nya semangat up nya 🙂👍👍👍👍
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 19 Episodes
Comments
Desilia Chisfia Lina
siapa sih yang menelepon al
2023-08-21
0