Part 5

Al benar-benar pergi dari sana dan meninggal kan Clarias begitu saja dan pergi dengan mobil nya.

Al kembali mengingat masa-masa nya dengan Aurora. Dia sangat merindukan masa-masa itu, masa-masa di mana Aurora akan menatap nya penuh cinta dan kadang Aurora yang dingin sama seperti nya, merajuk dan akhirnya akan memanjakan nya.

Al masuk ke dalam mansion yang ada di depan nya. Dia menatap datar mobil yang sudah terparkir di dala basemen.

Tatapan Al beralih pada pria yang duduk di sofa keluarga yang sial nya harus di lewati oleh Al

"Nak kenapa muka mu seperti itu? Di mana Clarias?" ibu Al langsung ke luar ketika mendengar deru mobil yang sudah berhenti di depan rumah mereka. Wanita itu lumayan terkejut karena Al belum pergi lebih dari kata lama. Ibu Al bertanya sambil mengambil anak nya dari dekapan Al.

"Mom, aku akan kembali ke mansion ku! Apa kau mau ikut?" tanya Al dengan lembut

"Kenapa?" ada nada kesedihan di suara ibu Al.

"Aku muak di sini Mom," ucap Al kemudian melangkah kan kaki ke atas.

"Mom ikut dengan ku?" tanya. Al berhenti melangkah kan kaki nya sejenak.

"No, ini rumah ku nak."

"Mom tahan tinggal dengan si brengsek tua sialan itu?" tanya Al dengan wajah mengeras

Pria yang sejak tadi menanggapi percakapan dua orang dewasa itu kini berdiri dan menatap Al dengan tajam

"Jaga bicara mu anak Sialan!" bentak pria itu

Al tersenyum sinis lalu pergi dari sana.

Sesampai nya di kamar Al langsung membuka telepon dan menekan nomor seseorang. Tak berapa lama sambungan itu sudah tersambung.

"Dextrosa, persiap kan segala nya, aku akan kembali," ucap Al dengan nada datar nya. Mata nya kini beralih ke arah laptop yang sedang menampil kan identitas seorang wanita dan kehidupan sehari-hari nya.

Dextrosa begitu bersemangat di sana.

"Baik Tuan kapan pun saya akan siap," ujar Dextrosa di sana begitu senang.

Al mengernyit kan dahi nya.

"Kau tidak mengira aku kembali ke klan bukan ?"

"Tentu saja Tuan, perusahaan sudah saya pindahkan ke sini," ucap Dextrosa, nada senang nya tidak akan hilang begitu saja.

Al menutup telepon dan kembali fokus pada layar laptop nya.

"Tunggu aku Baby," ucap Al. Sekarang semangat hidup nya sudah kembali. Jika tidak ada cara untuk kembali bersatu dengan Aurora maka Al akan mencipta kan nya sendiri. Aurora adalah segala hidup nya.

Tapi ada di benak Al yang tidak di ketahui oleh siapa pun kecuali diri nya dan sang Asisten. Yah, dasar kenapa keluarga Browns membenci nya semua itu pure bukan kesalahan nya.

"Ada orang di balik layar," batin Al menatap lurus ke depan.

Yah, rasa terpuruk Shine sudah berganti dengan niat nya yang besar untuk membuktikan bahwa diri nya layak untuk di banggakan.

Ketika mengingat keluarga Browns, entah kenapa Al merasakan amarah yang membara.

Dia bergegas ke Laur dari mansion sang mommy dan berpamitan tentu nya pada ibu nya tapi tidak dengan dad nya.

"Keluarga Clarias sudah meminta komitmen kepada mu. Berkabar lah pada orang tua Clarias," suara seorang pria menginterupsi langkah Alaska.

"Kenapa bukan kamu saja yang mengabari keluarga nya?" ucap Al setelah itu dia pergi tanpa memikir kan bagaimana perasaan orang tua yang dia sengaja pancing emosi nya.

"Brengsek, anak sialan!" maki pria itu melempar kan vas bunga ke arah kepergian Al berharap itu mengenai kepala Al, tapi sayang nya jarak sudah benar-benar jauh.

****

"Kenapa wajah mu Sayang?" tanya Rosaline yang saat ini duduk manis di salah satu kursi yang ada di taman kanak-kanak itu

"Tidak ada mom," jawab Aurora lalu berjalan duluan dari Affinis dan mommy nya.

Rosaline melihat ke arah Affinis, pria itu mengangkat bahu nya juga tak mengerti dengan sikap Rora yang tiba-tiba.

Akhir nya mereka pulang dengan Brian yang mengoceh terus pada aunti nya. Aurora yang tadi nya merasa jengkel bercampur kecewa kini kembali kesal.karwna kelakuan anak kesayangan nya.

"Oon...oonn.... Mom...mom... mommy," ucap Brian terus mengoceh dan menarik-narik rambut Aurora. Jika bukan kecil, Aurora sudah mencakar-cakar wajah di depan nya.

"Kenapa selalu oon hah? Kenapa selalu oon...oon Baby Boy? Sedang kan menyebut mommy mu saja kau selalu benar!" kesal Aurora mencium pipi gembul Brian.

"Ibu, katakan Boy," ucap Aurora. Dia mencari cara lain agar tidak selalu di panggil seperti orang bodoh oleh anak kecil ini.

"Bu...Bu..Bu...ib..ibu."

"Ya benar Baby Boy. Kata kan lagi!" ucap Rora lagi

"Ibu..Bu...ibu...ibu," ucap Brian lumayan lancar

Sesampai nya di mansion, Aurora naik ke kamar nya yang ada di mansion Mom dan Dad nya. Dia memberikan Brian ke pada Mommy nya. Affinis, dia meninggal kan pria itu tanpa sepatah kata pun.

Aurora berjalan menuju balkon kamar nya. Dia menatap lurus ke depan entah apa yang di pikir kan wanita itu. Pandangan Safira di turun kan ke jari manis nya yang terselip cincin bermata Rubi yang indah. Dia tersenyum manis melihat cincin itu lalu mencium nya

"Kenapa Sangat menggemas kan," ucap Aurora mengingat bagaimana proses cincin itu tersemat di hari manis nya.

Dia kembali masuk ke dalam kamar nya dan melihat tumpukan berkas yang ada di sana. Yah, gelar CEO sudah ada di depan nya, tinggal menunggu persetujuan dari nya maka dengan senang hati Dad dan adik nya kan memberikan secara sah gelar CEO yang di pegang nya.

Yah, Shine tidak ada niatan untuk melanjut kan perusahaan Daddy nya yang sudah membesar ke seluruh penjuru dunia, tapi langkah awal nya di mulai dengan membujuk kakak satu-satunya. Dia membuat rayuan maut yang begitu memabuk kan agar Kakak nya mau menajdi CEO dan menerus kan perusahaan Daddy nya, tentu saja di bumbui mommy nya yang i gin membumihangus kan klan mafia di keturunan keluarga Browns.

Aurora mulai membuka satu persatu lembaran itu.

"Sialan, untuk apa selalu memikir pria brengsek penghianat itu," batin Aurora lalu mulai fokus pada berkas-berkas nya.

Namun kepala Aurora tidak bersahabat, pikiran nya kembali mengingat Al yang sudah memiliki anak.

"Apa cuman aku yang masih memendam rasa sakit ini, rasa cinta sialan ini?" batin Aurora. Diri nya memang sejak dengan semua ini, tapi dia harus bisa.

"Al saja bisa, kenapa aku tidak. Yah, menghapus bayang-bayang nya sudah lebih baik," ucap wanita itu dengan mantap

Jangan lupa like nya 😊👍👍👍👍

Agar author nya semangat up nya 🙂👍👍👍👍

Terpopuler

Comments

Eva Karmita

Eva Karmita

lanjut...

2023-08-09

0

As Lamiah

As Lamiah

wah tour terjadi salah faham laginih Aurora pada Alaska 😘 nungguin nih tour kisah seru romantisnya Al ke rora yg mungkin lucu kaku 🤭 dingin2 mesra 🥰

2023-08-09

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!