Kirana melempar handphone serta tubuhnya di ranjang. Berdiam diri sejenak, gadis itu meraih handphonenya.
Pukul 8 malam.
Waktunya ML nih. Tergesa, Ia segera menyalakan handphonenya, mengaktifkan game kesukaannya ini.
Game favorit tapi sangat toxic. Tapi tetap favorit sih.
Ampun bang jago : hai kirana cantik.
Ya ampun, baru juga online, tapi sudah ada sapaan manis ini dari Aksa.
Rana tersenyum. Ya meskipun sebenarnya dirinya sedang badmood juga gara-gara Shaka. Tapi sapaan manis Aksa ini lumayan menghiburnya.
Btw, menyadari bahwa sahabat kita punya pacar itu memang sesakit ini kah? Seperti ada yang tak wajar pada diri Kirana. Gadis itu yakin bahwa Ia hanya menganggap Shaka sebagai sahabatnya, tidak lebih. Segala bentuk perhatian dan kelakuan baik pemuda ini tak pernah membuatnya baper.
Mereka berteman semenjak maba. Kemana-mana bersama seperti upin dan ipin. Banyak yang bilang mereka pacaran, tapi siapa peduli? Rana tau Shaka hanya menganggapnya sahabat, begitu juga sebaliknya.
Rana tak pernah ada masalah setiap kali ada kabar kalau Shaka tengah mendekati seseorang. Ya meskipun memang jarang banget sih, bahkan sampai sebelum ini Rana masih mengenal pemuda itu sebagai cowok jomblo. Tapi setidaknya, Rana tak pernah ada masalah soal ini.
Berbeda dengan Shaka. Bisa dibilang, Shaka lumayan protektif. Sudah dia suka ikut campur hubungan percintaan Rana. Dia juga selalu melarang-larang Rana berhubungan dengan pria. Katanya cowok-cowok yang mendekati Rana belum ada yang baik, punya niat buruk semua. Akhirnya, sampai detik ini juga, Rana masih sendiri karena aksi pedekatenya selalu saja gagal gara-gara Shaka. Tapi Rana juga tak pernah marah, karena toh maksud Shaka baik. Pemuda ini ingin melindunginya.
Terlebih postur tubuh Rana yang terbilang berisi di beberapa titik tertentu. Orang bilang, Rana sangat seksi. Ya sebenarnya Rana tak merasa begitu. Tapi intinya, itu yang membuat Rana didekati banyak pria. Hanya saja, sekali lagi menurut Shaka, tak ada yang tulus padanya. Baiklah, Rana akan percaya.
Beberapa waktu lalu, ada kabar miring mengatakan bahwa Shaka sedang mengejar adik tingkat mereka. Kebetulan Shaka ini memang panitia pendamping OSPEK maba. Jadi, sepertinya mereka bertemu disitu. Rana masih tenang saat itu. Lagian, suka-suka Shaka juga kan mau suka sama siapa? Kan dia sama Shaka hanya sahabatan?
Harusnya begitu ya. Tapi begitu melihat langsung tadi. Begitu benar-benar yakin kalau mereka memang ada hubungan. Nyeri sekali rasanya Rana. Ada yang menusuk-nusuk dadanya. Padahal seharusnya tidak begini kan?
Ampun bang jago : sibuk kah?
Kalau begini, kalau benar dia ada perasaan pada Shaka. Waduh, bisa-bisa dia benar-benar bernasib sama seperti Hanabi. Sad girl banget gak tuh?
Ampun bang jago : Kirana?
Kirana tersadar dari lamunannya. Ia menatap layar handphonenya kembali. Buru-buru membalas pesan dari Aksara.
Kirana999 : halo kak, maaf banget baru lihat nih.
Ampun bang jago : sibuk ya? kalau sibuk gapapa kirana off aja.
Kirana999 : gak sibuk kok
Kirana999 : Mau main kah, atau ngobrol aja?
Ampun bang jago : Kirana maunya ngapain?
Rana mengulum senyum. Salah satu yang dia suka dari Aksa ini, pemuda ini selalu mendahulukan keinginannya, meminta pendapatnya. Manis sekali.
Eh, tapi bukan berarti Rana suka Aksa loh ya. Hanya suka sikapnya yang satu ini. Tolong dicatat dulu.
Kirana999 : main aja yuk kak, aku hanabi ya
Ampun bang jago : wkwk, perasaan emang setiap hari pake hanabi
Kirana tertawa meskipun Aksara tak mungkin melihatnya. Memang benar dia tiap hari pakai Hanabi. Pakai hero lain bisa sih tapi kurang ok buat Kirana. Sepertinya, dia memang terkoneksi dengan Hanabi. Kalau pakai Hanabi rasanya AFK pun masih banyak ngekill.
Kirana999 : hehehe iya nih kak, sudah nasibku kayak hanabi lagi
Eh??? Waduh. Kirana merutuki dirinya yang ceroboh. Kenapa juga Ia malah curhat pada pemuda asing ini?
Ampun bang jago : oh lagi galau ya ini makanya ga fokus?
Ampun bang jago : kan dibilang mending sama hanzo aja pasti ga bakal galau tuh.
Langsung ulti gak tuh?
Kirana meringis. Bingung harus menjawab apa. Tapi sebenarnya dia tak paham juga, Aksara ini mengapa selalu promosikan Hanzo untuk Hanabi ya? Kan mereka musuh?
Kirana999 : kenapa sama hanzo kak?
Sebenarnya, hero Hanzo ini memang sering bikin baper Kirana. Mau jadi tim atau lawan, suka aja gitu Kirana melihatnya. Beneran bikin deg-degan. Kalau jadi lawan, dikejar Hanzo aja baper. Pas jadi tim, dibantuin Hanzo juga baper. Malah sekarang punya teman mabar doyannya pakai Hanzo juga, apa nggak tambah baper tuh?
Ampun bang jago : kan cocok hanabi sama hanzo, kayak kita tuh cocok hehehe
Loh?
Kirana mengerjap. Ini Aksara lagi modusin dia kah?
Waduh gimana nih? Kirana sih suka-suka aja tapi kan dia baru patah hati.
Kirana999 : cocok sebagai apa nih kak?
Ampun bang jago : temen mabar kan? hayo kirana pasti mikirnya yang lain-lain ya
Kirana999 : ih, enggak tuh.
Tapi bohong sepertinya ya. Karena pipi gadis itu tengah bersemu merah menahan malu. Gemas sekali tapi maunya apa sih pemuda ini?
Ampun bang jago : hahaha, eh kirana mau loversan sama aku nggak?
Ampun bang jago : lagi gada pasangan kan?
Kirana menyipitkan matanya. Sebentar. Maksudnya gimana ini Bapak user Hanzo tercinta tau-tau ngajak loversan? Ini modus atau lagi gabut sih?
Kirana999 : ngapain kak?
Kirana999 : kata siapa tuh aku gada pasangan?
Ampun bang jago : seru kayaknya. nanti kita pake hero pasangan terus gitu biar dikira beneran bucin
Ampun bang jago : itu tadi bilangnya sad girl kayak Hanabi hayo
Sebentar. Emang ada Rana bilang sad girl? Ngarang ya ini Bapak Hanzo.
Kirana999 : jadi sebenarnya bucin nggak kak?
Kirana999 : wkwk, ya nggak se sad itu juga kali bosku
Tapi bukan Kirana namanya kalau tidak bisa mengimbangi permainan kata pria.
Ampun bang jago : hehehe, kalau mau beneran bucin juga bisa kok. tergantung kirana aja maunya gimana
Ampun bang jago : kalo sama aku ga bakal sad kok Kirana heheheh
TAI.
Tai.
Tai.
Kirana mengumpat dalam hati.
Aduh. Apa-apaan ini?
Tadi Kirana mengaku patah hati kan?
Tadi Kirana merasa sebagai Hanabi yang sad girl kan?
Ini kenapa sekarang Kirana jadi terbang di awang-awang?
Eh?
Gadis itu mengulum senyum. Setengah mati Ia menyembunyikan senyumnya meskipun Aksara juga tak mampu melihatnya.
Ampun bang jago : jadi gimana kirana? mau nggak?
Kirana berpikir sejenak. Terdiam sesaat, lalu mulai mengetikkan balasan.
Kirana999 : boleh kak.
Seperti itu balasan Kirana.
Jadi kalau Kirana sendiri bilang Aksara sedang gabut, maka Kirana adalah gabut kuadrat.
Mereka berdua sama saja.
Mereka tak tau, keputusan ini akan membawa mereka kemana.
—
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 37 Episodes
Comments