Pro Player ML

Aksa mendesah setiap kali wanita yang menjadi partnernya malam ini menggerayangi tubuhnya. 

Jangan salahkan dirinya yang masih aktif bahkan di jam dini hari begini. Salahkan Kirana yang begitu cantik. 

Eh? 

Bukan, bukan begitu maksudnya. Tapi bagaimana ya. Setelah random chatnya dengan gadis bernama Kirana ini, Aksa malah tak bisa tidur. Lebih parah lagi, pemuda ini malah seperti cacing kepanasan. Lebih tepatnya sang-e begitu ya. Berharap gadis yang bernama Kirana ini akan datang untuk menyentuh seluruh bagian sensitif nya saat itu juga. 

Mungkin karena sudah terbiasa ya. Jadi lihat cewek agak bening dikit, Aksa langsung mencari pelampiasan. Apalagi dia memang sudah sering seperti itu jadi pesan pemuas hasrat gampangnya seperti pesan seblak. 

Tapi permasalahannya, kali ini, Ia tak bisa membayangkan gadis lain. Tak bisa fokus pada wanita yang bergoyang di atasnya ini. Malah jadi membayangkan Kirana yang hanya Ia lihat di foto. 

Padahal belum bertemu, hanya di foto, tapi Aksa sudah punya visual lengkap gadis ini hingga seluruh badan. 

Aksa merasa, pemuda itu tengah meremas dada Kirana yang sangat berisi itu, membuat gadis itu menggeliat tak tentu arah.

"Kak Aksa."

Bahkan, Aksa merasa benar-benar mendengarkan suara gadis ini. 

Halu memang si Aksa ini, kan belum pernah dengar suaranya. 

"Kak…" Gadis itu masih merintih. Aksa semakin gencar dengan aktivitasnya itu. 

Seksi sekali ya ampun. Aksa tidak tahan. Ia membalik posisinya hingga menindih gadis itu. Menyesuaikan sedikit, lalu dengan sekali hentakan, memasukkan pusakanya ke dalam inti gadis itu membuatnya menjerit. 

"Kak…" 

Begitu lirih, terasa menggelitik sekaligus menggoda bagi Aksa. 

Kini, Ia mempercepat gerakan tubuhnya. Memompa nya terus-terusan membuat Kirana semakin merana. 

"Kak.. Please, Kak."

"Ya, Sayang."

Kirana…  

Aksa menyebut dalam hati. 

"Lebih cepat, Kak."

Pemuda itu tersenyum smirk. Mempercepat gerakannya. "As you wish, Princess."

Kini mereka berpacu dengan waktu. 

Aksara sudah tak dapat berpikir. Yang ada dalam ingatannya hanya Kirana. Meskipun itu sebenarnya orang lain. Tapi baginya Ia bersama Kirana sekarang. 

Bahkan hingga pelepasan kesekian kali mereka, hanya ada Kirana dalam ingatan Aksa. 

Aksa terbangun dengan badan yang sudah remuk redam. Bayangkan saja, setelah main game sampai malam, masih ditambah dengan chat dengan teman mabarnya ini yang sampai tengah malam. Lalu berujung yang begitu dengan wanita bayarannya sampai pagi. 

Untung aja tidak ada kelas pagi, kalau tidak, Aksa pasti sudah memilih untuk titip absen aja pada teman dekatnya. Gila saja kalau dia sampai masuk dalam kondisi begini. 

Pemuda itu meraih handphonenya. Sudah jam 8 pagi. Kepalanya pusing sekali. 

Masalahnya, sudah main sebegitu lama, Ia merasa seperti tak mendapatkan kenikmatan yang berarti. Itu yang membuat dia main sampai pagi, karena seperti terasa ada yang kurang. 

Apa karena bukan dengan Kirana yang sesungguhnya? 

Astaga. Baru mengingatnya saja sudah membuat darah pemuda itu berdesir seperti menginginkan sesuatu. 

Ya masa mau begitu lagi sedangkan tenaganya saja sudah terkuras habis tak bersisa. 

Tapi Aksa benar-benar tak tahan. Akhirnya, demi agar pemikirannya kembali normal, pemuda itu masuk ke kamar mandi. Mandi di bawah shower dengan air yang hangat. Niatnya ingin menenangkan diri begitu. 

Tapi kenapa yang ada di bayangan Aksa malah Kirana yang menari-nari di bawah shower miliknya? 

Ya ampun. Aksa semakin hilang fokus. 

Kirana… 

Tak dapat menolong dirinya sendiri, pemuda itu memulai solo karirnya. 

"Kak Aksa."

Seperti ada yang memanggil namanya dalam ingatannya. Seperti gadis itu benar-benar nyata dalam bayangannya. Memandang Aksa dengan begitu teduh sekaligus menggoda. 

Aksa semakin hilang kendali. Mempercepat gerakannya di bawah shower yang tak lagi hangat. 

Kirana.. 

Tidak ada yang mengerti. Nama itu benar-benar merusak jiwa Aksara. Membuat Aksara tenggelam dalam lamunan yang menggelora. 

Malam menjelang. Aksara tak keluar dari apartemennya sekalipun. Pemuda ini mendekam di tempat tinggalnya dengan tangan yang terus saja memainkan gamenya seharian. 

Aksara tak punya tenaga untuk kemana-kemana. Tapi berdiam diri tanpa berkegiatan juga merusak jiwanya. Selalu itu itu dan itu lagi yang Ia pikirkan. 

Waduh. Apa Aksara mulai mengalami hyper? 

Ia tak mengerti. Biasanya dia tak sebegininya. Ya meskipun pemuda itu termasuk dalam pria yang punya pergaulan bebas. Sering gonta ganti pasangan. Bahkan sering jajan hal semacam itu. Tapi ya tidak sampai seharian memikirkan itu juga kan? 

Wah, ini sih sepertinya Aksa yang kena gendam. Karena meskipun hyper, fokus dan pikiran Aksa hanya tertuju pada satu nama. Kirana. Hanya nama itu seorang. 

Fix banget ini Aksara kena gendam. 

Pucuk dicinta ulam pun tiba. 

Aksara memandang nama itu yang baru saja login. Nama gadis yang merusak pikirannya selama seharian ini. Emang dia selalu login jam segini ya? 

Iseng-iseng berhadiah, Aksara mengirim pesan pada gadis itu. 

Ampun bang jago : mau main nggak? 

Kirana999 : boleh kak. 

Kak lagi, bun. Tolong ya ini cewek kenapa pesonanya kuat sekali? Apa karena dia sangat seksi? Tapi teman-teman Aksara juga banyak yang seksi tapi tidak sampai begini tuh? 

Kirana999: aku yang invit ya kak. 

Gadis itu mengundang ke dalam permainan. Seperti sebelumnya, Ia kembali menggunakan Hanabi. Wah, sepertinya hero lain itu cuma pajangan ya? 

Tapi sepertinya, Aksa pun sama. Pemuda itu ingin kembali menggunakan Hanzo. Hanzo apa Hayabusa ya enaknya? Tapi Hayabusa punya pasangan, gak asik. 

Aksa masih berdebat dengan dirinya sendiri di kepalanya. Ujung-ujungnya Ia tetap menggunakan Hanzo kembali. 

Seperti sebelumnya, gadis itu selalu bermain dengan apik. Malah justru Aksa yang tidak bermain dengan bagus. Gocekan nya kurang ok. Masa mengejar 1 hero aja kalah? 

Adrian12345 (Vale) : Hanzo bisa main tidak ya? 

Kirana999 (Hanabi) : santuy lah

Loh? 

Aksa semakin tak fokus memainkan permainan ini begitu membaca chat yang tertera. 

Ini Kirana membelanya kan? Serius Kirana membelanya? 

Tiba-tiba, ada semangat yang menggelora menyadari ini. Aksa berusaha memperbaiki permainannya. Mencari timing yang pas tiap bermain dengan layangan kuyangnya itu juga saat mengejar lawan.

Ya meskipun tetap kalah juga tapi seenggaknya sudah ada peningkatan dibanding awal permainan. 

Ampun bang jago : sori banget mainku hari ini kurang bagus ya

Kirana999 : santai aja kak, game doang nih

Kirana999 : mau lanjut apa udahan mainnya? Mungkin lagi capek

Adem banget. 

Aksa tersenyum. Aduh gimana ya? 

Pemuda itu berusaha untuk tidak baper. Berusaha untuk tidak berpikiran aneh-aneh tapi ini gimana tolong manis banget. 

Ampun bang jago : ngobrol aja gimana? Mau gak? 

Aksa masih berusaha pemirsa. Iseng iseng berhadiah kan siapa tau gadis cantik user mm ini tertarik meninggalkan game nya demi mengobrol dengan Aksa. 

Kirana999 : boleh. Ngobrol apa? 

Ehhhhh? 

Aksa berteriak. Pemuda itu melompat, mengepalkan tangan kanannya membentuk isyarat seperti Ia telah mencapai sesuatu. 

Ia mengulum senyum. Bahkan senyum itu sampai ke pipinya.

Pemuda itu, apa benar-benar digendam ya? Kenapa jadi gila begini? 

 

halooooo, sorry kalau agak ga nyaman ya. cuman karakternya dia emang gitu, hype banget jadi begitu lah heheh. semoga masih nyaman bacanya yaaa 🙏

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!