Langit sudah berubah menjadi gelap, hujan tak sedikitpun menandakan akan reda, Keith merapatkan dirinya di tembok dan berselimut koran di ruko itu. Jika anak seusianya pasti akan merasa takut sendirian berada di tempat yang gelap gulita tanpa ada seorangpun yang menjadi temannya.
Namun dia adalah keith, yang terbiasa tinggal di tempat kumuh dan kotor, tidur sambil menahan haus dan lapar. Seorang bocah kecil yang bertahan hidup di bawah perintah ibu angkatnya.
Di lantai yang dingin serta cuaca yang semakin mencekam, Keith mendengar suara beberapa langkah kaki dengan sepatu yang bersentuhan dengan lantai keramik yang dingin itu.
Keith merasa ketakutan saat iya melihat beberapa orang berpakaian hitam melangkah memasuki ruko yang sudah tak berpenghuni itu, Keith berusaha menyembunyikan dirinya di tumpukan kardus dan koran-koran yang masih berserakan itu agar tak bisa di lihat oleh orang-orang itu.
Keith hanya melihat mereka namun dia begitu sangat ketakutan.
"apa kita tidak salah lihat, dia masuk kedalam, aku yakin dia sudah kabur" seru salah seorang pria berwajah sangar itu, namun tak begitu jelas terlihat wajahnya.
"sia*an, kita kehilangan jejaknya, awas saja aku pasti akan mencabik-cabik tubuhnya jika aku menemukannya" pria berwajah dingin itu terlihat sangat geram entah apa yang mereka maksud dan bicarakan.
"apa kita akan terus mencarinya, sedangkan hujan belum juga reda, kita tidak bisa mencari nya sekarang" pria berbadan gemuk dari salah satu mereka berbicara.
" kita lanjutkan pencarian besok pagi" seru pria dingin itu.
Buk
Keith menutup mulutnya terkejut ketika kardus yang begitu berat dan menutupi tubuhnya terjatuh dan mengenai lantai. Para pria itu kemudian saling melirik dan memberi kode masing-masing untuk memeriksa setiap sudut ruko itu.
"kau mau kemana lagi, kau sudah di temukan sekarang, cepat keluar atau aku paksa" seru pria berbadan gemuk itu.
Keith semakin ketakutan saat mendengar jika dirinya sudah di ketahui keberadaan nya.
Para pria itu berjumlah 4 orang dan salah satunya memeriksa dan mencari asal suara itu, lalu membuka satu persatu kardus yang bertumpukan itu hingga.
"siapa kamu" salah satu pria itu menemukan Keith yang tengah bergetar ketakutan.
Keith tak menjawab, iya bergetar ketakutan dan begitu sangat cemas, iya hanya menunduk tak berani menatap pria yang sudah menemukannya. Namun pria itu justru melirik ke arah temannya yang lain memberikan isyarat apakah harus iya bawa bocah kecil yang sedang menunduk ketakutan itu.
Suara sepatu menggema berjalan di atas marmer dingin itu melangkah membuka seluruh kardus yang di pakai Keith bersembunyi tadi, para pria yang lain tak berani berbicara saat pria itu mendekati Keith. Pria itu segera menarik tangan kecil Keith dan membawanya keluar dari tumpukan kardus itu dan berjalan ke sebuah bangku kecil di dalam ruko itu.
Keith di dudukkan di atas bangku itu oleh si pria tadi kemudian berjongkok menatap netra hitam pekat milik Keith.
"siapa nama mu nak?" tanya pria itu berusaha berbicara selembut mungkin agar Keith tidak merasa ketakutan.
Keith kecil saat itu masih bergetar ketakutan menatap di sekeliling tempat itu penuh dengan para pria berbaju hitam.
"a...a...aku...,,,namaku keithen tuan" jawab Keith masih dengan suara parau nya, mungkin karena iya belum makan dan minum sehingga iya tak memiliki tenaga.
"kamu tinggal dimana, biar tuan antar kamu pulang" ucap pria itu.
keithen menggeleng dan kembali tertunduk " aku tidak tau harus pulang kemana tu.."
Bruuk
Keithen terjatuh pingsan dengan tubuhnya yang demam dan menggigil kedinginan.
Dengan cepat pria itu mengangkat tubuh kecil Keith dan membawanya ke mobil.
"cepat bawa mobilnya, kita ke rumah sakit" teriak pria yang tadi berbicara dengan Keith.
"baik tuan" terlihat bawahan pria itu memasuki mobil bagian kemudi dan melajukan mobil itu menuju rumah sakit terdekat.
hubungi Jhoni, hentikan pencarian malam ini, kita lanjutkan mencari setelah keadaan sudah membaik" seru pria yang membawa keith tadi.
Setelah menempuh waktu 10 menit, mereka sudah sampai di sebuah rumah sakit kota yang cukup terkenal, pria itu segera membawa keith memasuki rumah sakit dan menyuruh pihak medis segera menangani nya.
Pria itu mondar-mandir di luar ruangan, terlihat jelas kekhawatiran di wajahnya, bahkan keringatnya saat berlari tadi kini bertambah banyak saat iya terlihat sangat khawatir.
Setelah beberapa saat para perawat dan dokter yang menangani Keith itu di dalam, mereka semua keluar dan dokter itu bernama dokter Alex menghampiri pria yang tengah khawatir itu.
"permisi tuan, apa anda keluarga pasien?" tanya dokter Alex.
"iya" jawab pria itu singkat.
"bagaimana keadaannya" lanjutnya
" Anda tenang saja tuan, anak anda tidak apa-apa, hanya saja iya sedikit lemah karena mungkin dia belum makan, dan anak tuan sudah sadar sekarang" jelas dokter Alex.
"terimakasih" ucap pria itu.
"sama-sama tuan, saya permisi nanti akan ada perawat segera mengantarkan makanan keruangannya" ucap dokter Alex, dan pria itu hanya mengangguk.
Kemudian dokter Alex pergi, dan pria itu segera masuki ruangan tempat Keith di rawat.
Mendengar pintu di buka, Keith langsung menoleh dan ketakutan, namun kemudian rasa takutnya perlahan hilang, saat pria yang menolongnya itu berdiri dengan senyumnya dan menghampiri Keith.
"bagaimana keadaanmu nak" tanya pria itu.
"sa_ saya baik tuan" jawab Keith sedikit gugup.
"kamu jangan takut sama saya, dan panggil saja paman, kamu jangan takut" ulang pria itu.
"paman" beo Keith.
"iya, panggil paman Reymond" ucap pria itu.
kemudian keith mengangguk dan tersenyum.
"apa paman yang membawaku kesini?" tanya Keith.
"ya, paman membawamu kesini karena kamu tidak sadarkan diri tadi, dan paman minta maaf atas apa yang kamu lihat tadi, paman hanya sedang mencari seseorang saja" seru tuan Reymond.
"iya paman, tadi aku merasa takut pada paman dan teman-teman paman" seru Keith sudah tidak takut lagi.
"kamu sudah makan belum?" tanya tuan Reymond
Keith memegang perutnya dan menggeleng pelan.
"belum" jawabnya.
"oke kalau begitu, sebentar lagi akan di antar kan makanan kesini"
Tak berselang lama, kemudian pintu ruangan di buka, terlihat seorang perawat masuk dengan membawa makanan dan minuman di atas sebuah nampan.
"permisi tuan, ini ada makanan untuk pasien" ucap perawat itu.
"taruh di sini, aku akan menyuapi untuknya" ucap tuan Reymond menunjuk meja kecil di samping brangkar Keith.
Kemudian perawat itu pergi setelah memberikan makanan pada Keith.
" Keith, paman suapi kamu ya, kamu pasti sangat lapar" ucap tuan Reymond.
"tidak apa-apa paman, Keith bisa sendiri, tangan Keith tidak sakit kok" ucap Keith membuat tuan Reymond tersenyum.
"anak pintar" seru tuan Reymond kemudian memberikan makanan itu pada Keith.
"sepiring bubur ayam, beberapa buah, susu serta biskuit dan air mineral yang di bawakan oleh perawat itu untuk di makan oleh Keith.
Keith langsung melahap sepiring bubur itu dan tak henti-hentinya mengunyah hingga semua makanan itu telah habis dia makan tanpa sisa.
Keith terlalu kecil untuk menahan lapar, iya terbiasa makan sedikit hingga saat iya menghabisi makanan itu perutnya sedikit nyeri.
"apa kmu baik-baik saja" tanya tuan Reymond saat melihat Keith kesakitan.
"tidak apa-apa paman, mungkin karena Keith terlalu banyak makan hingga akhirnya perut Keith sakit" jawab Keith.
"baiklah, nanti akan ada perawat yang mengantarkan obat untukmu dan kamu harus meminumnya, paman akan keluar sebentar" tuan Reymond mengelus kepala keith.
"terimakasih paman" ucap Keith.
Tuan Reymond sangat senang mendengar ucapan Keith yang terkesan sopan.
"istirahat lah" ucapnya lagi.
Kemudian keith mengangguk dan kembali berbaring memejamkan matanya hingga pagi menjelang.
Bersambung....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments