Kau marah?

Kau marah?

Alena bergegas ke ruang kerjanya setelah di hantar keith ke tempatnya bertugas. Hari ini iya datang sedikit terlambat akibat perdebatan panjang antara dirinya dan keith yang tak ada satu orang pun yang mau mengalah.

Keduanya beradu mulut, sesekali melontarkan kata-kata umpatan semalam sebelum akhirnya alena yang mengalah dan keduanya memilih untuk mengistirahatkan tubuh mereka sebelum pagi menjelang.

Alena merasa sedikit pusing pagi ini yang kembali di buat kesal oleh siapa lagi kalau bukan keith.

"aku pergi sendiri" ucap alena.

"no baby, aku akan mengantarmu" keith tak mau kalah.

"tapi aku buru-buru" lanjut Alena.

"kau pikir aku akan menggunakan becak, sehingga tidak bisa lebih cepat" sarkas keith.

"tapi-"

"aku tak pernah menerima penolakan" tegas keith yang membuat alena pasrah dan memejamkan mata kesal mengurangi kekesalannya.

"terserah" ucapnya pasrah dan tentu membuat keith merasa puas.

Disinilah alena berada, di dalam gedung rumah sakit tempatnya bertugas. Beberapa tim kesehatan lainnya tak kalah ramah menyapa gadis tersebut.

Suara langkah elegan gadis tersebut melewati lorong rumah sakit yang menjadi tujuannya. Sebelum menempati posisi duduknya, alena meregangkan kembali otot-otot yang masih terasa kaku dalam tubuhnya.

Gadis itu kembali beranjak dari kursi menuju ke arah kamar mandi. Gadis itu hendak memegang gagang pintu kamar mandi namun pergelangan tangannya tiba-tiba di tarik seseorang hingga dengan refleks alena menarik kembali tangannya dan melayangkan pukulan serta tendangan yang kecil menurut alena mengenai ulu hati orang tersebut.

shhh

Alena bersiap akan menyerang orang itu, namun orang itu buru-buru mengangkat tangannya dan menghentikan serangan dari alena.

"kau" alena terkejut pada seseorang yang ada di hadapannya ini.

Kemudian iya memasang wajah dingin dan menatap orang itu tajam."untuk apa kau kembali menapakkan diri di hadapanku" ucap alena datar.

"so sorry al, aku bukan bermaksud mengganggumu" ucap pria itu yang tak lain adalah leon.

"cih" alena mendecih.

"aku hanya ingin melihatmu dan memastikan mu baik-baik saja" ucap leon.

"haha" suara tawa sumbang gadis itu memberikan rasa nyeri pada perasaan leon. Namun lelaki itu hanya menatap sendu gadis di depannya ini.

"untuk apa tuan leon, anda terlalu memperhatikan saya dengan berbagai ekspresi. Saya cukup memujimu dan terimakasih sudah memperhatikan saya yang baik-baik saja" sambung alena.

"alena, aku masih mencintaimu sayang" leon mencoba meraih tangan alena namun alena dengan cepat menepis tangan lelaki itu.

Seketika suara sensual keith terngiang di kepalanya.

"jangan pernah mendekati pria lain, atau aku akan mengurung mu di kamar dan membuatmu mengerang hebat di bawah ku"

Alena hingga geleng-geleng kepala saat ucapan keith yang terngiang di kepalanya saat-saat seperti ini.

"alena, please aku mencintaimu, aku akan memutuskan celine hanya untukmu" mohon leon pada alena.

Alena mendengus kesal dan tatapannya semakin tajam pada sosok laki-laki tidak tau malu itu.

"dasar tidak tau malu, setelah kau memakainya, kau ingin membuangnya. Sungguh ironis adik tiriku, sudahlah aku bahkan merasa semakin jijik melihat wajah mesum mu brengsek" tegas Alena dengan mimik wajah jijik.

Leon tak menyangka mendengar umpatan gadis yang sudah menjadi mantan kekasihnya itu, iya bahkan merasa sakit hati mendengar penolakannya. Leon merasa iya tak punya harga diri di depan gadis ini.

"Apa susahnya sih alena, aku akan membuatmu bahagia, dan jangan menolak ku, atau aku akan berbuat sesuatu yang bisa membuatmu mau menerimaku" geram Leon dengan tatapan nyalangnya pada Alena.

"oh ya, tapi aku tidak sudi"

cuihh

Alean meludah ke hadapan leon membuat lelaki itu berang dan ingin menarik tangan alena, namun tangannya dengan cepat di pelintir hingga...

Krrrtaaakk

"aaarrrrggghhhh"

Bukan alena yabg memelintirnya, namun sosok tinggi dan gagah yang melindungi gadisnya. Datang dengan wajah permusuhan menatap Leon yang dengan kurang ajarnya ingin menyakiti gadisnya.

Pria itu menatap tajam leon seperti binatang buas yang siap menerkam mangsanya, Alena sampai terkejut melihat siapa yang sudah menolongnya itu, kemudian pria itu menghempaskan tubuh leon yang sudah lemah akibat sakitnya tangan yang terpelintir dan tak kuasa melawan balik lelaki yang datang tiba-tiba itu.

Leon menatap pria yang berani mengalahkannya. Iya di buat terkejut dengan kedatangan pria itu yang entah darimana asalnya. Namun satu yang leon tau, pria itu adalah seorang yang paling di takuti dan sangat di hormati dari segala kemampuannya. iya adalah raja bisnis yang di berikan gelar tertinggi dengan kemampuannya mengalahkan beberapa perusahaan yang telah lebih dulu dikenal.

Baik dari media massa maupun di luar sana.

Iya baru menyadari, pria di depannya ini sudah mencapai titik tertinggi usaha yang iya rajut semasa iya bermula terjun ke dunia bisnis dan hingga tak pernah gagal dalam situasi apapun, tetap pria itulah pemenangnya.

Kecintaan nya dalam bisnis, sehingga apapun tantangan yang iya hadapi, semangatnya semakin besar dan justru membuatnya semakin sukses.

Bahkan saat iya masih remaja dulu, pria itu sukses membangun bisnisnya semakin di kejar oleh para investor yang berlomba-lomba ingin bekerjasama dengan Houlter grup.

"jangn menyentuh gadisku, atau bukan hanya tanganmu yang aku pelintir, tapi lehermu dan akan siap ku kirim ke alam sebelah" suara dingin nan tegas pria itu membuat bulu kuduknya berdiri dan entah mengapa iya merasa takut.

Bugh

Belum sempat leon mencerna ucapan pria itu, leon di buat terkejut dengan tendangan pria itu lagi hingga iya kembali meringis menahan nyeri di ulu hati nya yang sudah di tendang lebih dulu oleh Alena.

"kau tidak apa-apa baby?" tanya keith.

Pria itu adalah keith yang entah datang darimana, iya bahkan kembali putar balik mencari keberadaan alena, ke dalam gedung rumah sakit.

Iya menyusuri dimana alena berada hingga iya bisa melihat gadisnya di ganggu oleh mantan Alena.

Saat tangan leon akan menarik tangan Alena, iya beraksi dengan cepat, dan membuat kedua manusia tersebut terkejut dengan kedatangan keith yang tiba-tiba.

"hem, thank you" ucap Alena.

Keduanya meninggalkan tempat itu dan leon yang masih dengan ringisannya.

"sial" geramnya kesal menatap kepergian mantan kekasihnya bersama pria yang sudah membuatnya menahan sakit.

Pria tangguh dengan karismatik yang begitu sempurna, tubuh indah dan tegap dengan otak jenius yang di miliki keithen Nicholas Houlter. Siapa yang tau kehidupan menyeramkan nya. Bahkan iya pernah merasa ingin mati dengan kejamnya dunia.

Pria dengan kehidupannya di masa kecil yang luar biasa, hidup dalam kegelapan dan menahan lapar berhari-hari dan berjuang sendiri demi hidupnya. Perlahan merangkak menjadi sosok pria yang jesius dan berbakat.

Di caci, di maki, di injak sudah iya makan sehari-hari. Nasi basi, dan lauk yang berhamburan ke tanah iya kutip akibat pukulan seorang wanita yang menjadikan iya sebagai samsak kemarahannya. Sampai hari ini, orang yang telah membuatnya menderita, iya akan mengingatnya.

anak laki-laki yang berusaha menahan lapar dan bertahan hidup di tengah-tengah orang-orang dengan kejam memperlakukannya layaknya sebagi binatang yang pantas di siksa, Kini sudah bisa berdiri sendiri bahkan iya sudah menjadi sosok yang paling di kagumi para orang-orang yang sudah mengenal siapa dirinya.

Setiap hari menahan sakit fisik dan mental nya terguncang, namun kekuatannya bertahan membuatnya bisa sampai di detik ini. Sampai iya bisa menaklukan dunia dengan keberhasilannya.

Keithen mencintai seorang gadis yang beberapa waktu ini memporak-porandakan hatinya. Menyentuh hatinya dengan segala ketangguhan dan keberaniannya.

Mencari informasi tentang gadisnya, melihat sisi keindahan gadisnya. Bahkan keithen sudah tau jalan cerita hidup alena semasa kecilnya.

Hingga hari ini, gadis itu sudah ada di dekapannya. Keith membawa alena ke mobilnya kembali, alena sudah menolak, namun iya adalah keith, yang tak menerima penolakan.

Alena memejamkan mata sembari menikmati sentuhan tangan besar keith di kepalanya membelai sayang kepalanya yang tiba-tiba merasa pusing setelah sampai di mobil.

"apa ada yang sakit hm" tanya keith lembut.

Alena mendongak dan menemukan netra hitam itu menatapnya sangat lembut. Alena menyukai pahatan maha karya yang di suguhkan untuknya dan iya nikmati keindahannya.

"aku merasa sedikit pusing, tapi tidak apa-apa" jawab alena.

"hari ini kamu jangan keluar dulu, kau harus istirahat" ucapnya sembari menikmati kecantikan gadisnya yang dengan polosnya alena berkedip-kedip melihat ke arah Keith membuat pria itu gemes dengan wajah manis itu.

"pusingku tidak terlalu tuan" ucap alena lagi.

"no baby, aku khawatir denganmu" bisiknya.

"kenapa kau peduli padaku keith, siapa kau sebenarnya?" alena dengan suara pelan bertanya.

"kau milikku selamanya sayang, aku mencintaimu" keith menjawab.

Tak ada rasa puas dengan jawaban pria itu, alena memalingkan wajahnya ke luar jendela dan tak ingin melihat keith lagi.

Keithen sudah tau, gadis itu akan mempertanyakan siapa dirinya entah sekarang ataupun masa depan. Bahkan gadis itu pasti merasa tidak nyaman dengan perlakuannya yang posesif.

"kau marah?" tanya Keith Namun alena tak menjawab.

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!