Maukah Keith tinggal bersama paman?

Keesokan harinya, sekitar jam 8 pagi, Keith bangun dari tidurnya, iya membuka mata dan mengucek ya, dan melihat sekeliling ruangan bernuansa putih abu-abu itu dengan sedikit bingung. Namun akhirnya di sadar sekarang di masih berada di rumah sakit, iya merasa seperti mimpi bertemu dengan seseorang yang baik hati menolongnya.

Karena selama ini, Keith selalu di perlakukan kasar oleh siapapun di sekitarnya, terlebih lagi iya hanya tinggal di gubuk kecil dan di sana iya menghabiskan masa pertumbuhannya untuk mendengarkan ucapan-ucapan kasar orang-orang di sekitarnya.

Namun dalam beberapa saat, datanglah seorang perawat yang semalaman merawat Keith dan mengontrol bocah itu, karena Arga menugaskan salah seorang perawat perempuan untuk tetap menjaga dan merawat Keith sekali 24 jam.

"Hay adik kecil, kau sudah bangun, bagaimana keadaan mu?" tanya perawat itu.

"aku sudah lebih baik bibi" jawab Keith.

"semoga kamu cepat sembuh ya, pagi ini saya akan membersihkan tubuhmu dengan air hangat, lalu kemudian kamu sarapan, biar kamu punya tenaga" seru perawat itu.

"tapi dimana paman Arga sekarang, aku belum melihatnya?" tanya Keith yang belum melihat Arga pagi itu.

"paman Arga sedang ada kesibukan, dia akan datang kesini nanti setelah urusannya selesai"

"apa dia meninggalkan aku?" tanya Keith sedih.

"tidak, dia hanya sedang melakukan sesuatu saja, sebentar lagi dia akan kembali, saya di suruh untuk merawat kamu dan kamu harus patuh ya" ucap perawat itu sopan.

Keith hanya mengangguk dan mengikuti ucapan perawat itu.

*****

"Arga" panggil seorang pria tinggi berwajah tampan memanggil sang asisten nya.

"siap tuan" Arga segera menemui pria itu.

"hari ini jadwal kita sampai setengah hari saja, belakangan ini istriku sedang tak enak badan, kamu boleh pulang setelah pekerjaan kamu selesai" ucap pria yang memanggil Arga.

"siap tuan, saya juga memiliki sesuatu yang harus di kerjakan" seru Arga.

"hey, kamu mau pergi kemana?" tanya pria itu.

"saya ingin ke rumah sakit" jawab Arga.

"siapa yang sakit?" tanya pria itu lagi.

"oh tidak ada, semalam saya menemukan seorang anak kecil di tepi jalan tergeletak pingsan dan badannya panas, lalu saya membawanya ke rumah sakit, saya merasa kasihan melihat bocah itu, sepertinya dia sangat kesakita tuan" jelas Arga.

"heemm" pria itu hanya berdehem dan tertarik ingin ikut dengan Arga melihat siapa bocah yang di tolong Arga.

"baiklah, selesaikan pekerjaanmu kita akan pergi bersama-sama siang ini" seru pria itu.

"benarkah tuan, apa tuan tidak bercanda?" tanya Arga memastikan.

"apa aku pernah membuat candaan?" ucap pria itu lagi.

"hehe, baiklah tuan saya akan pergi ke ruangan saya dan menyelesaikan pekerjaan saya, setelah itu saya akan menyiapkan mobil untuk kita pergi ke sana" Arga entahlah mengapa dia begitu bersemangat ingin sekali menjenguk keithen bersama bosnya siang ini, dan dia juga merasa antusias. Mungkin karena Arga menyukai anak-anak, sampai-sampai dia begitu bersemangat ingin segera bertemu Keith.

Hari sudah siang, seperti perjanjian Arga dan bosnya, iya siang ini berangkat menuju rumah sakit, menaiki mobil mewah berwarna silver membawa mereka ke sebuah gedung rumah sakit tempat di rawatnya Keith.

Mereka hampir sampai dan menempuh perjalanan sekitar 30 menit, Arga mengemudi dengan tenang dan sesekali terlihat begitu senang, entahlah apa yang ada di dalam pikiran pria berumur 30 tahun itu.

"Arga, sepertinya kamu terlihat senang sekali" tanya bosnya yang sedari tadi memperhatikan asistennya sambil menggelengkan kepala.

"ehh, maaf tuan saya terlalu senang, saya merasa senang, karena saya akan bertemu anak kecil itu lagi, saya memang suka dengan anak-anak, terlebih lagi yang membuat saya prihatin dia hidup selalu tersiksa setiap hari pada ibu angkatnya, aku rasa aku ingin mengajaknya tinggal bersamaku di rumah dan merawatnya, saya kasian padanya tuan" Arga mengungkapkan rasa iba nya pada bocah itu.

"kita bicarakan nanti di sana, kita tidak boleh mengambil keputusan sepihak, apa mungkin bocah itu mau ikut denganmu, kita tidak tau...kita juga belum tau kehidupan anak itu yang sebenarnya, kita harus mendengarnya dari anak kecil itu dulu" seru sang bos.

"iya anda benar tuan Bram, tapi saya berharap besar bisa mengajaknya tinggal bersama di rumah, lagian saya juga sudah ada istri, istri saya juga sampai sekarang belum bisa mengandung, aku harap kehadiran Keith bisa membuat istri saya secepatnya mengandung Karena mungkin sebagai pancingan agar istri saya cepat hamil" ucap Arga.

Sesampainya mereka di halaman gedung rumah sakit, Arga turun lebih dulu dan membukakan pintu mobil untuk bosnya, kemudian Arga menuntun jalan menuju ruangan tempat Keith di rawat.

Sebelum Arga dan bosnya, tuan Bram sampai di ruangan Keith, terdengar teriakan seorang perempuan di dalam ruangan itu, sepertinya perempuan itu tengah marah dan terdengar suara tangisan dari anak kecil.

Arga terkejut mendengar teriakan itu dan tangisan seorang bocah yang terdengar pilu. Arga segera berlari memasuki ruangan itu dan melihat siapa yang ada di dalam sana.

Terlihat seorang perempuan berbadan gemuk bercelana pendek dengan rambut di Cepot, serta baju yang sudah lusuh tengah berkacak pinggang menatap keith dengan marah dan memaksa untuk mencabut infus bocah itu.

Namun Arga segera mencegahnya dan mendorong perempuan itu.

"hey siapa kau beraninya mendorongku" teriak perempuan itu.

"Anda siapa hah, seenaknya sama anak kecil, aku bisa saja menyeret mu ke kantor polisi karena ulah mu, anda sangat kasar terhadap anak kecil" Arga mendekati Keith.

"aku yang bertanya siapa kamu, beraninya membela bocah ini, dia semalaman menghilang, aku mencarinya kemana-mana tapi dia malah enak-enakan tidur disini, beralasan sakit segala, aku harus menghukumnya" perempuan itu ingin meraih Keith dan ingin membawanya, tapi Arga dengan kasar mendorong perempuan itu lagi.

"saya tidak mengizinkan anda membawa Keith, anda pasti ibu angkatnya yang kejam itu iya kan, saya yang bertanggung jawab Demi keselamatan Keith, dan anda tidak berhak untuk membawanya" tegas Arga dengan mata melotot pada perempuan itu.

"dia anak saya, saya berhak atas dia, Anda siapa beraninya mencegah saya membawa anak saya"

"anak yang anda telantarkan demi mendapatkan uang, anda menyuruhnya bekerja dan pantang pulang sebelum bawa uang, anda benar-benar binatang, anda menyiksa anak anda sendiri dan menyuruhnya membawa uang pulang demi bisa bermain judi dan mabuk-mabukan iya" Arga tersulut emosi melihat tingkah kurang ajar perempuan itu.

"itu terserah saya, saya yang beri dia makan setiap hari, lalu saya berhak menyuruhnya melakukan apapun yang saya mau" ucap wanita itu membuat Arga merasa geram dengan ucapan dan kelakuan wanita itu.

" kau bahkan memberinya makan satu kali sehari, setelah itu anda menyuruhnya bekerja sepanjang waktu, kau bahkan menyiksanya jika dia tak membawakan mu uang, anda sangat kejam."

"saya tidak mau tau pokoknya Keith harus pulang sekarang dan pergi bekerja, kau jangan manja kamu hanya menumpang di rumah ku" wanita itu bersikeras ingin membawa Keith.

Sedangkan Keith sangat ketakutan. Baginya iya sudah terbiasa mendengar setiap kemarahan ibu angkatnya itu, tapi dia tak bisa berbuat apa-apa, Keith hanya menangis dan menunduk saat mendengar kemarahan ibunya. Dia juga selalu menerima penyiksaan seperti di pukul dengan kayu, di tendang dan di hajar dengan tangan besar ibunya.

Sungguh wanita berhati iblis itu tak pantas di sebut manusia, tapi Keith tak bisa berbuat apa-apa, dia tak berani melawan, dengan tenaganya yang lemah, dan tubuhnya yang kecil, dia tidak berani melakukan perlawanan.

Namun sekarang Arga yang bertanggung jawab membawanya ke rumah sakit, iya akan membela bocah itu dan membawanya pulang, Arga tak mau mengalah dan segera mungkin mengeluarkan ponselnya.

"kalau anda berani melakukan pemaksaan pada Keith, anda akan mendekam di penjara hari ini, saya akan menelpon polisi" ancam Arga membuat wanita itu terdiam dan sedikit menciut.

" saya tidak akan segan-segan memasukkan anda ke dalam sel, atas perbuatan anda selama ini terhadap anak kecil" ucap Arga dan wanita itu sangat ketakutan, dia tak ingin mencari masalah lagi dengan orang di depannya. Dia juga berniat pergi dari sana dan membawa rasa jengkel karena ada seseorang yang melindungi keithen.

Tuan Bram sedari tadi hanya diam saja, bukan tak ingin melerai perdebatan Arga dan wanita tadi, tapi dia malas harus berurusan dengan seorang wanita kurang ajar seperti wanita tadi.

"maaf tuan,jika kehadiran tuan harus menyaksikan perdebatan saya dengan wanita tadi" ucap Arga.

"apa kamu benar-benar yakin ingin mengadopsi keithen sebagai anakmu?" tanya tuan Bram.

"saya sungguh-sungguh tuan, saya sangat menginginkan seorang anak" ucap Arga.

"kamu itu masih muda, kenapa cepat sekali pesimis seperti itu" ucap tuan Bram.

"saya bukan pesimis tuan, tapi berusaha agar istri saya segera mengandung, tapi jika belum saja bisa, saya dan istri saya akan tetap menerima takdir" tegasnya.

"baiklah, itu keputusanmu, saya hanya bisa mendukung semua untuk kamu dan istrimu" ungkap tuan Bram.

Sedangkan Keith, hanya menyaksikan percakapan kedua pria dewasa di depannya, dan tentu sekarang dirinya masih merasa syok akibat kedatangan ibu angkatnya dan yang memarahinya, terlebih lagi Keith sedang mengalami perawatan, butuh waktu agar bocah itu bisa sembuh seperti biasa.

sedangkan ibu angkat Keith sudah pergi begitu saja membawa rasa jengkel sekaligus ketakutan akan ancaman Arga yang akan melaporkannya ke polisi.

Tuan Bram mendekati Keith dan menatap intens bocah itu, wajah polosnya hanya menatap orang di depannya itu dengan tenang dan tangannya terus saja mengepal merasa takut di tatap intens seperti itu.

"kamu jangan takut, paman tidak akan menyakitimu, paman hanya ingin tau seperti apa kehidupan mu selama ini, kamu terlihat biasa saja setelah ibu angkat mu memarahi mu dan membentak mu bahkan berlaku kasar padamu" ucap tuan Bram.

"saya sudah terbiasa di perlakukan seperti itu paman, ini yang paman lihat adalah sekedar membentak saja, belum lagi aku mengalami penyiksaan, hingga di tubuhku penuh luka dan lebam. Tadi saja ibu menamparku karena aku tak ingin ikut dengannya"

"apa" Arga terkejut mendengar penuturan Keith.

Keith mengangguk ragu dan menunduk menahan tangis.

Arga yang melihat Keith menunduk dan menangis, iya semakin tak tega dengan bocah itu, dia kemudian mendekati Keith dan memeluknya.

"sudah ya, mulai hari ini kamu akan lebih tenang, tidak ada yang berani menyiksamu, paman akan tetap bersamamu, paman janji akan melindungi mu, apa kamu mau tinggal dengan paman?" tanya Arga menenangkan Keith Agara tidak sedih.

"tapi"

"tidak ada tapi-tapian, kamu harus mau ya?" Arga mengusap air mata di pipi keith.

"terimakasih paman, paman sangat baik" seru Keith gembira.

"jadi apa kamu mau tinggal dengan paman?" tanya Arga lagi.

"Keith mau paman" seru Keith gembira.

Tuan Bram hanya tersenyum ringan melihat asisten dan anak angkatnya itu bergembira, tuan Bram memang jarang berbicara, iya akan berbicara seperlunya saja. Sebab itu tuan Bram hanya melihat kedua pria beda usia itu berbicara.

.

.

.

.

.

.

Mohon maaf jika ada typo, mohon dukungan kalian agar novel ini semakin bersemangat untuk update😁😘

Terpopuler

Comments

s e n j a✨

s e n j a✨

bagus thorr.. semangat yaa. baca juga dong, novel aku.. judulnya "diriku adalah masa depanku" thanks ya, thor

2024-07-12

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!