Menikah Dengan Saingan Mantan Suami
Seorang wanita cantik tengah sibuk di dapur mempersiapkan makan malam untuk suaminya. Wanita itu adalah Yasmin Audy Syakilla. Hari ini adalah hari ulang tahun pernikahan mereka yang kedua. Dengan penuh kebahagian dan cinta, Yasmin memasak berbagai macam hidangan kesukaan sang suami. Sebuah kue dengan hiasan bunga mawar yang indah mengelilingi lilin dengan bentuk angka dua yang berwarna merah.
Setelah selesai memasak, Yasmin menatanya di atas meja makan dengan sangat rapi. Yasmin menatap semua hasil masakannya untuk memastikan kesempurnaan pesta kejutan untuk Sammy. Suami yang sangat ia cintai.
"Oh aku hampir lupa. Aku belum memotong buah." Yasmin berseru sambil berbalik kembali ke dapur. Membuka lemari es dan mengeluarkan buah-buahan yang ia beli tadi pagi. Lalu memilih dengan seksama buah-buahan itu sebelum ia kupas dan ia letakkan di dalam mangkuk bening. Yasmin memilih beberapa jenis buah kesukaan Sammy.
"Yasmin! Kamu ini benar-benar deh. Istri yang nggak tahu diri. Anakku itu bekerja keras untuk mencari uang bukan untuk kamu hamburkan begitu saja ya. Memasak begitu banyak seperti ini. Bahkan orang satu kampung pun belum tentu akan habis kan? Ini namanya pemborosan." Suara wanita yang terdengar keras dari ruang makan membuat Yasmin buru-buru mencuci tangannya dan menghampiri Yuna, sang ibu mertua.
"Maaf ma. Bukannya maksud aku untuk boros. Tetapi hari ini adalah ulang tahun pernikahan aku dan Mas Sammy. Jadi aku memasak semua makanan kesukaan Mas Sammy untuk merayakannya. Lagipula semua masakan ini aku masak dengan uang tabunganku sendiri sebelum aku menikah ma. Jadi aku tidak menghamburkan uang mas Sammy." Jawab Yasmin.
"Apa? Jadi mentang-mentang kamu beli dengan uangmu sendiri lalu kamu bisa seenaknya saja? Kamu itu harus ingat bahwa kamu sekarang adalah seorang istri. Mana ada uang istri atau uang suami? Jika kamu punya uang, lebih baik berikan pada Yasmin. Bukankah Sammy bilang jika dia butuh suntikan dana tambahan untuk proyek barunya?" Yuna berbicara dengan marah.
"Bukan seperti itu ma. Hari ini adalah hari istimewa. Memasak banyak makanan juga tidak setiap hari. Aku memang ada uang simpanan. Namun uang itu adalah simpanan untuk berjaga di masa depan ma." Yasmin menjelaskan agar ibu mertuanya tidak salah paham padanya.
"Alaah bilang saja jika kamu tidak mau. Untuk apa berbelit-belit. Lagipula masa depan apa yang kamu bicarakan? Punya anak dulu baru pantas bicara tentang masa depan. Kamu apa? Sudah dua tahun menikah belum juga punya anak. Dikasih hamil, eh malah bertindak sembarangan dan keguguran." Ketus Yuna menatap Yasmin benci.
"Ini juga bukan kemauanku ma. Setiap orang yang sudah menikah pasti ingin segera dikaruniai anak. Aku juga seperti itu ma. Tapi aku juga tidak bisa berbuat apa-apa jika belum dikasih." Ucap Yasmin dengan sedih. Siapa yang ingin kehilangan anak yang telah ditunggu-tunggu? Tidak ada! Mertuanya ini selalu saja menyalahkan keguguran nya padanya. Dia juga tidak ingin keguguran.
"Huh! Tidak ada gunanya berbicara dengan menantu yang keras kepala sepertimu. Lama-lama aku bisa mati berdiri karena darah tinggi. Hemp!" Yuna mendengus sebelum pergi dengan marah. Meninggalkan ruang makan dan masuk ke kamarnya yang ada di lantai dua.
Setelah kepergian Yuna, Yasmin menghela napas panjang. Menghapus air mata yang hampir menetes di sudut matanya.
"Untuk apa menangis? Bukannya sekali ini saja mama berkata seperti itu kan?" Gumam Yasmin dengan suara rendah.
"Ah! Tidak perlu dipikirkan. Sebentar lagi mas Sammy akan pulang. Aku harus segera menyiapkan semuanya dan berdandan cantik untuk menunggunya kembali. Jangan sampai dia melihat wajahku yang berantakan dan badanku yang bau asap ini." Yasmin dengan cepat mengembalikan semangatnya. Lalu melanjutkan pekerjaannya sebelum mempersiapkan dirinya sendiri dan berdandan dengan cantik untuk menyambut sang suami tercinta.
Yasmin duduk di ruang tamu untuk menunggu Sammy pulang. Sesekali ia akan melihat ke arah jam dinding untuk melihat jam dan berharap Sammy segera datang.
"Kenapa mas Sammy lama sekali hari ini? Apa dia lembur ya?" Gumamnya sambil berpikir. "Apa sebaiknya aku tanya saja ya?" Lanjutnya ragu. Ia menggenggam ponselnya dengan erat.
"Tidak bisa. Jika nanti mas Sammy tanya ada apa, aku harus jawab apa?" Yasmin menggelengkan kepalanya menjawab pertanyaan nya sendiri.
"Oh. Bagaimana jika aku panasi dulu makananya. Pasti sudah mulai dingin." Yasmin berdiri untuk pergi ke dapur. Namun sebelum ia beranjak, ia mendengar suara mobil yang familiar berhenti. Yasmin segera keluar karena ia mengenali jika mobil itu adalah mobil Sammy.
"Mas kenapa terlambat pulang hari i...ni..." Langkah Yasmin berhenti saat ia melihat jika Sammy membuka pintu depan sebelah kanan dan menggandeng seorang wanita cantik turun dari mobil dengan mesra.
Yasmin terdiam di tempatnya. Bagaimana bisa suaminya itu bertindak sangat mesra dengan wanita lain di depannya? Siapa wanita itu sebenarnya?
Yasmin berjalan mendekat dan bertanya. "Mas, siapa wanita ini? Kenapa dia datang denganmu?"
"Yasmin, kenalkan, ini adalah Marsya. Pacarku." Jawab Sammy sambil memeluk pundak wanita bernama Marsya itu mesra.
"Mas jangan bercanda deh. Nggak lucu." Yasmin terkekeh untuk menyembunyikan keterkejutannya. Hatinya menolak untuk mempercayai apa yang dia dengar.
"Aku tidak bercanda. Ini memang pacarku. Hari ini aku bawa dia untuk menemui mama. Bukankah kamu dulu juga begitu?" Jawab Sammy datar sambil menggandeng Marsya dan berjalan melewati Yasmin yang tampak kacau.
"Mas, jangan berlebihan bercandanya. Ini nggak lucu sama sekali." Yasmin mengejar Sammy dan menarik lengannya.
"Yasmin, kamu semakin hari semakin menyebalkan ya? Selain menyebalkan, apa kamu juga tuli?" Sammy menoleh dan bertanya dengan kesal.
Melihat raut wajah Sammy, Yasmin tahu bahwa laki-laki itu sama sekali tidak bercanda. Tapi mengapa?
"Ma.... Mama.... Lihat siapa yang datang!" Sammy berteriak memanggil Yuna saat ia sampai di ruang tamu dan duduk bersama dengan Marsya. Yasmin berdiri terpaku di tempatnya melihat bagaimana suami nya ini terlihat sangat alami. Apakah keduanya terbiasa bersama?
"Ada apa sih Sam? Kenapa berteriak-teriak? Apa kamu tidak tahu jika mama sedang pusing?" Yuna keluar dengan kesal. Mengeluhkan sikap Sammy. Ia masih kesal dengan Yasmin barusan. Sekarang bahkan Sammy putranya sendiri juga menguji kesabarannya. Namun saat ia melihat siapa yang duduk di samping Sammy, keluhannya yang lalu segera hilang tanpa bekas.
"Eh ada Nak Marsya. Tante kangen sekali lho sama kamu." Yuna segera datang dan bahkan memeluk Marsya dengan hangat.
Yasmin semakin terpaku. Jadi bahkan mama mertuanya sudah mengenal wanita ini? Sejak kapan Sammy mengkhianatinya? Jika ini adalah prank yang dilakukan Sammy seperti yang ia harap, dengan adanya Yuna di dalamnya, agaknya harapan itu tidak pernah ada. Mana mungkin Yuna mau berakting untuk memberinya kejutan! Jadi apakah ini benar?
*
*
Menikah Dengan Saingan Mantan Suami
#1
...Terima kasih sudah mampir 😘...
...Jangan lupa Like, vote dan komen ya...👍...
...Follow juga akun Author nya....
...☘️Queen_OK☘️...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 61 Episodes
Comments
Murni Dewita
mampir
2024-02-25
0
🌷💚SITI.R💚🌷
kasiaan yasmine mau ksh kejutan malah dia yg trkejut
2023-09-12
0
Muhamad Bardi
hadir kak membawa like👍👍👍👍
2023-07-05
0