Setelah semua proses diurus, dengan cepat Yasmin memulai merenovasi ruko yang dia sewa. Dengan tenaga kerja yang dibawa Yanto untuk membantunya, semuanya dengan cepat selesai. Awalnya Yasmin tidak berharap lebih pada tenaga batuan ini, namun ternyata dia salah. Semua pekerja terlihat sangat profesional.
Bagaimana pun, mereka bukanlah orang sembarangan. Mereka adalah desaigner tata ruang yang dipilih dengan teliti. Selain menerim perintah dari Yasmin, mereka juga memberikan ide mereka mengenai penataan yang baik. Dan ide-ide mereka semuanya menakjubkan. Yasmin sangat puas dengan pekerjaan mereka, karena bantuan mereka, ia bahkan bisa meninggalkan mereka dan menyerahkan mengenai pengaturan tokonya pada mereka selagi dia pergi untuk merekrut pekerja. Selain tempat usaha, pekerja juga bagian yang penting. Dia tidak mungkin bisa melakukan semua pekerjaan sendirian.
Yasmin tidak pergi ke biro penyalur tenaga kerja melainkan menyebarkan pamflet. Menurutnya cara itu lebih efektif. Apalagi di sekitar tempat itu banyak terdapat kos-kosan para mahasiswa yang biasanya akan mencari pekerjaan sampingan di sela waktu kuliah mereka. Mereka jugalah sasaran Yasmin. Konsumen mahasiswa, pegawai juga mahasiswa. Jadi akan ada saling pengertian.
Setelah dua belas hari berlalu, semua renovasi sudah selesai. Yasmin tidak mengubah bangunan. Dia hanya menambahkan beberapa dekorasi yang sesuai. Selain tempat yang sudah selesai direnovasi, ia juga sudah menemukan beberapa pegawai. Empat orang mahasiswi dan dua orang mahasiswa. Enam orang inilah yang nantinya akan membantunya bekerja di toko dengan oembagian sift yang kondisional. Sesuai dengan waktu luang mereka.
Hari ini, Yasmin mengundang semua orang makan di toko barunya untuk makan malam. Ia ingin mengucapkan terima kasih atas bantuan dan dukungan mereka selama ini. Jadi hari ini, ia memasak untuk pertama kalinya di toko.
"Tuan, hari ini nona akan mengadakan perjamuan di tokonya." Ucap Evan setelah mereka selesai rapat dan akan kembali ke ruangannya.
"Bagus." Noah menganggukkan kepalanya.
"Tuan...." Evan ragu-ragu.
"Katakan." Meskipun Noah sebenarnya tahu apa yang akan dikatakan oleh Evan, ia amsih ingin mendengar secara langsung dari mulut sekretaris nya itu.
"Apakah anda benar-benar yakin untuk memilih nona Yasmin?" Evan memandang Noah penasaran.
"Kenapa? Selain dia pernah menikah sebelumnya, apa ada hal yang tidak baik tentangnya?" Noah menghentikan langkahnya dan menoleh untuk bertanya pada Evan.
"Tidak ada." Jawab Evan jujur. Selema ini mereka sudah berhasil mendapatkan semua informasi mengenai Yasmin dan memang tidak ada satupun yang membuat Yasmin tidak lebih baik dari gadis manapun. Selain dia sudah pernah menikah, semuanya tentang Yasmin tidak ada yang perlu diragukan. Baik itu karakter maupun latar belakangnya. Namun tetap saja, Evan masih memiliki ganjalan di dalam hatinya untuk menerima Yasmin sebagai nyonya masa depan.
"Aku memiliki pemikiranku sendiri." Ucap Noah tegas. "Evan, pastikan jika toko kue Yasmin berjalan dengan baik sampai kita lakukan rencana selanjutnya." Lanjutnya dengan serius. Memicingkan matanya yang tajam.
"Baik tuan." Setelah itu Evan kembali ke ruangannya sendiri. Tidak ikut masuk ke dalam ruangan Noah.
Tanpa terasa, setelah kesibukan yang dikerjakannya, Yasmin tidak menyadari jika tiga bulan telah berlalu sejak ia resmi menjadi janda. Sedangkan mantan suaminya sudah menikah lagi dengan Marsya satu setengah bukan setelah perceraian mereka. Jika itu masih Yasmin yabg dulu, dia pasti sudah menangis sampai habis air matanya mengalir. Namun Yasmin saat ini telah bertekad untuk move on dan melupakan semuanya. Menganggap masa lalunya hanyalah mimpi buruk yang akan ia gunakan sebagai pelajaran berharga dalam hidup. Apalagi toko rotinya berjalan dengan sangat baik. Tanggapan masyarakat dan lingkungan sekitar sangat baik. Menjadikan toko roti miliknya tidak pernah sepi dari pelanggan. Yang tidak diketahui Yasmin adalah semua itu sedikit banyak ada campur tangan Noah di dalamnya. Laki-laki itu memang menunggu waktu yang tepat untuk melanjutkan rencananya. Dan Yasmin adalah kunci utama rencana tersebut.
"Uh... Lelahnya." Ucap Yasmin sambil memijit lehernya saat ia keluar dari lift.
"Eh? Bukankah itu Freya? Ada apa dia berdiri di depan pintu?" Ucapnya heran saat melihat Freya yang terlihat berdiri diam sambil menunduk di depan pintu apartemen mereka. Yasmin segera mempercepat langkahnya untuk segera sampai.
"Ada apa Fre?" Tanya Yasmin saat ia sampai dan melihat sebuah kotak berwarna merah muda di depan pintu.
"Apa ini?" Tanya Yasmin lagi. Freya segera mendongak dan menggeser tubuhnya membiarkan Yasmin juga melihatnya.
"Aku juga tidak tahu. Aku sampai dan kotak ini sudah ada di sini. Lihatlah, ada namamu di bagian penerima." Ucap Freya menunjuk kotak dengan ukuran sedang di depan pintu nya itu.
"Untuk aku?" Tanya Yasmin heran. Ia menunduk untuk melihat nama penerima dan ia menemukan jika itu memang kotak untuknya. Namun siapa yang memberinya kotak itu? Dan bahkan mengirimkan nya ke apartemen itu. Padahal tidak banyak orang yang tahu jika dia tinggal di sana.
"Cie cie. Sahabatku ini memang hebat. Baru beberapa bulan sendirian dan kembali menjadi bunga yang mekar. Sudah ada kumbang yang tidak sabar untuk memetiknya." Goda Freya.
"Ih kamu ini." Yasmin memukul lengan Freya sebelum mengambil kotak itu dan membawanya masuk ke dalam apartemen.
Freya mengekor di belakang Yasmin dengan senang hati. Ia benar-benar tulus pada sahabatnya ini dan ia berharap jika Yasmin akan bahagia pada akhirnya.
Yasmin meletakkan kotak itu di atas meja dan duduk di sofa sebelum mengambil ponselnya. Freya yang melihat Yasmin tidak segera membuka paket dan malah mengambil ponsel bingung.
"Tolong rekam aku saat membuka paket ini." Ucap Yasmin sambil memberikan ponselnya pada Freya.
"Cie cie. Yang ingin punya kenangan." Goda Freya lagi. Ia menyenggol bahu Yasmin yang ada di sampingnya.
"Kenangan apa? Ini untuk bukti jika isi paket ini bermasalah." Jelas Yasmin pada akhirnya. Freya mengerutkan alisnya. Berbeda dengan Yasmin yang harus belajar hidup mandiri sejak kecil karena ia adalah anak tunggal di keluarga nya, Freya adalah contoh nona muda yang manja. Dia adalah anak bungsu dari tiga bersaudara. Kedua kakaknya laki-laki yang semuanya sangat menyayangi dan melindunginya. Jadi dia hampir tidak pernah merasakan bagaimana kejamnya dunia yang sebenarnya.
"Di zaman seperti ini banyak sekali cara orang untuk menyakiti seseorang. Bahkan dengan cara yang sangat halus seperti berpura-pura memberikan hadiah padahal isi hadiahnya bisa saja sangat mengerikan dan bertujuan untuk menyakiti orang lain. Kamu paham sekarang?" Yasmin menjelaskan garis besarnya. Freya mengangguk-anggukkan kepalanya faham. Jadi dia segera mengambil alih ponsel Yasmin dan merekam saat Yasmin membuka paket misterius yang mereka temukan.
Namun ternyata, isi paket tersebut bukanlah barang yang tidak normal ataupun berbahaya. Namun isi paket itu sudah bisa membuat Yasmin membeku di tempatnya.
*
*
*
*
Menikah Dengan Saingan Mantan Suami #8
...Terima kasih sudah mampir 😘...
...Jangan lupa Like, vote dan komen ya...👍...
...Follow juga akun Author nya....
...☘️Queen_OK☘️...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 61 Episodes
Comments
🌷💚SITI.R💚🌷
apa ya isinya
2023-09-13
0
Nyi Arifin Bwi
YASMIN AYO NIKAH SAMA NOAH DAN REBUT KEMBALI HAKMU DARI MATAN SUAMIMU, ITU BUAT DIA MISKIN DAN DI TINGGAL ISTRINYA YG SEKARANG, PASTI NGK AKAN SETIA SAMA SAMMY TU ISTRI MUDANYA ...
2023-09-10
0
Khairina miza aina
gk sabar
2023-09-09
0