Hari ini adalah H min dua pernikahan Yasmin dan Noah. Yang artinya, setelah besok, lusa status janda yang disandang Yasmin selama beberapa bulan ini akan kembali menjadi seorang istri. Namun dia bukan lagi istri Sammy, melainkan Noah. Namun hari ini Yasmin masih pergi ke toko roti miliknya untuk membuat roti. Toko rotinya baru saja buka beberapa bulan dan dia masih belum menemukan orang yang dapat menggantikannya membuat roti sampai saat ini sehingga ia masih harus datang ke toko setiap hari. Yasmin juga tidak berencana untuk cuti terlalu lama. Paling lama hanya satu Minggu. Satu hari sebelum pernikahan dan enam hari setelahnya.
Aroma harum menyeruak dari dalam dapur. Roti yang dipanggang oleh Yasmin baru saja matang. Yasmin tersenyum bahagia melihat deretan roti dengan warna keemasan yang berderet di atas loyang yang baru saja dikeluarkan dari oven. Aroma harum yang sejak awal tercium begitu menggugah selera, sekali lagi menyeruak. Membuat semua orang tanpa sadar menggerakkan hidung mereka untuk mencium aromanya.
"Uh harumnya...." Rita, salah satu pegawai di toko roti Yasmin segera datang dan menunduk di depan meja dimana loyang roti diletakkan. Hidungnya mengendus-endus aroma roti yang harum. "Bu Yasmin, roti buatan ibu adalah yang terbaik." Pujinya dengan tulus.
"Manisnya mulut." Yasmin menoleh dan tersenyum. "Biarkan dingin secara alami sebelum dikemas. Yang di oven satunya akan matang sebentar lagi. Nanti tolong keluarkan ya. Aku mau ke ruanganku dulu." Yasmin meletakkan celemek yang terpasang di tubuhnya.
"Oke Bu. Siap!" Rita mengacungkan jempolnya.
Tepat di waktu yang sama, suasana di dalam toko roti yang awalnya ramai dengan orang-orang yang membeli roti tiba-tiba menjadi senyap. Semua orang menghentikan aktivitas mereka saat perhatian mereka terpusat pada satu hal. Noah, berjalan lurus dari pintu masuk. Di belakangnya, Evan berjalan mengikuti. Penampilan keduanya yang mencolok segera menjadi pusat perhatian. Kebanyakan pelanggan toko roti Yasmin adalah mahasiswa yang tidak mengenal Noah.
"Siapa pria tampan itu?" Salah satu pengunjung wanita berbicara pada temannya.
"Aku juga tidak tahu. Tapi dari penampilan mereka sepertinya mereka orang penting di perusahaan kan?"
"Benar-benar. Mereka sangat tampan. Apalagi yang berjalan di depan."
"Aku rasa dia bosnya. Lihat saja bagaimana pria yang satunya berjalan dengan hormat." Semua orang memiliki pendapat mereka sendiri. Namun tidak ada yang berani berbicara dengan keras. Aura dingin Noah membuatnya terlihat sulit didekati.
"Permisi tuan, apa ada yang bisa kami bantu?" Susi, salah satu pelayan segera bertanya setelah melihat Noah yang menarik perhatian.
"Yasmin. Aku ingin bertemu dengannya." Jawab Noah singkat.
"Baik tuan. Namun apa daya boleh tahu tuan siapa?" Susi memberanikan diri bertanya.
"Calon suaminya." Jawab Noah tanpa basa basi.
"Uh!" Susi mundur beberapa langkah karena terkejut. Para pelayan lain yang awalnya hanya melihat juga terkejut. Mereka tidak pernah mendengar jika Yasmin memiliki calon suami. Mereka hanya mengetahui jika Yasmin adalah seorang janda. Jadi saat mereka mendengar jika pria yang datang tiba-tiba berkata bahwa ia adalah calon suami Yasmin, mereka hampir tidak percaya. Namun melihat penampilan Noah dan gayanya yang serius, mereka yakin jika pria ini tidak mungkin bercanda. Jadi dengan segera, Susi segera masuk ke dapur untuk memberitahu Yasmin tentang kedatangan Noah.
Dapur tidak berasa jauh dari toko dan hanya dipisahkan oleh sekat. Jadi hanya dengan beberapa langkah Susi sudah sampai di dapur. Namun ia tidak melihat Yasmin di sana dan hanya ada Rita yang sedang mengangkat roti dari oven.
"Eh Ta, dimana Bu Yasmin?" Tanya Susi.
"Di ruangannya. Ada apa?" Rita menjawab sambil menunjuk ruangan Yasmin yang ada di salah satu sisi ruangan.
Susi tidak menjawab dan langsung berjalan ke ruangan Yasmin. Mengetuknya dan masuk setelah mendengar Yasmin mengizinkannya masuk.
"Ada apa Sus?" Tanya Yasmin yang melihat Susi hanya diam setelah sampai di dalam ruangannya.
"Itu Bu Yasmin, di luar ada pria tampan." Jawab Susi dengan mata berbinar. Jiwa keponya sedang membara. Baru saja dia membayangkan bagaimana jika Yasmin dan Noah berdiri bersama. Pasti sangat serasi.
"Pria tampan? Kamu ini ada-ada saja." Yasmin mengangkat sudut bibirnya sambil menggelengkan kepalanya pelan. Ia tidak menyangka jika Susi ternyata datang padanya hanya untuk mengatakan ada pria tampan. Apa maksudnya coba? Namun saat mengingat jika Susi memang seorang mahasiswi yang masih tertarik dengan hal semacam itu, Yasmin merasa wajar. Dia juga pernah berada pada fase itu.
"Bukan. Bukan seperti itu Bu. Pria tampan itu berkata jika dia adalah calon suami Bu Yasmin." Susi segera meluruskan kesalahpahaman Yasmin saat ia menyadari jika dirinya telah membuat Yasmin salah paham padanya.
"Apa? Calon suamiku?" Yasmin sangat terkejut. Bukankah Noah berkata bahwa ia baru akan pulang besok? Kenapa tiba-tiba dia datang ke toko roti nya?
"Benar Bu. Dia tampan sekali. Bu Yasmin kenapa tidak pernah bilang jika Bu Yasmin sudah memiliki calon?" Susi bersemangat.
"Aku akan datang menemuinya dulu." Yasmin berdiri setelah ia memastikan jika penampilan nya tidak akan mempermalukannya. Susi mengikuti di belakangnya.
Saat Yasmin sampai di dalam toko, ia melihat jika Noah masih berdiri di tempat sebelumnya. Sosok Noah yang tinggi tegap sangat mencolok dibandingkan dengan segala sesuatu di sekitar. Apalagi dengan Evan yang berdiri di belakangnya dengan patuh. Ia kembali merapikan pakaiannya sebelum ia menghampiri nya.
"Noah, kapan kamu kembali? Bukankah kamu bilang besok baru akan kembali?" Sapa Yasmin saat ia sampai di depan Noah.
"Baru saja. Pekerjaanku selesai lebih awal. Jadi bisa pulang." Jawab Noah singkat.
"Apa? Jadi kamu langsung kemari setelah turun dari pesawat?" Tanya Yasmin kaget.
"Heh... Apakah begini caramu menyambut calon suamimu yang baru saja pulang bekerja?" Noah menatap Yasmin dengan menyelidik.
"Hah? Oh ya. Ayo ayo silahkan duduk." Yasmin benar-benar gagal memahami maksud Noah yang segera membuat pria itu kesal.
"Uh!" Pekik Yasmin kaget saat ia tiba-tiba ditarik ke dalam pelukan Noah yang hangat.
"Lain kali kamu harus ingat jika kamu bertemu dengan ku, kaku harus memelukku. Mengerti?" Ucap Noah serius sambil menatap mata Yasmin yang balas menatapnya.
"Mengerti." Jawab Yasmin segera dengan menganggukkan kepalanya. "Noah, bisakah melepaskanmu dulu? Semua orang sedang melihat kita." Ucap Yasmin saat ia mencoba mendorong tubuh tegap Noah.
"Ehem. Mama berkata bahwa kita harus fitting baju yang terakhir. Jadi aku datang menjemputmu." Noah berdehem ketika ia melepaskan Yasmin. Ia merasa jika memeluk seseorang ternyata sangat menyenangkan. Jadi dia segera merasa kosong saat melihat Yasmin yang jauh darinya.
"Oh begitu. Kalau begitu aku akan mengambil tasku dulu ya." Yasmin menunduk malu-malu. Lalu berbalik dan masuk ke bagian dalam toko.
Adegan dimana Yasmin dipeluk erat oleh Noah dilihat oleh semua orang. Sejak awal mereka memang memperhatikan mereka berdua. Mereka tidak menyangka mereka akan melihat kedua orang itu pamer kemesraan di depan mereka dan menebarkan makanan an-jing. Mengabaikan mereka.
*
*
*
Menikah Dengan Saingan Mantan Suami #18
...Terima kasih sudah mampir 😘...
...Jangan lupa Like, vote dan komen ya...👍...
...Follow juga akun Author nya....
...☘️Queen_OK☘️...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 61 Episodes
Comments
🌷💚SITI.R💚🌷
lanjuut
2023-09-13
0
nacho
😍😘😍😘😍😘😍😘😍😘
2023-08-16
0
nacho
tulisannya bnyak salah
2023-08-16
0