Satu tahun yang lalu, Aurelie baru saja menyelesaikan studinya di Jerman.
Saat jalanan kota sedang ramai. Tiba-tiba seseorang terjun dari atas gedung apartemen tepatnya dari lantai 30 . Orang itu terjatuh dari ketinggian dan meninggal dengan kondisi tubuhnya yang sudah hancur berserakan.
Semua orang yang berada disekitar lokasi kejadian itu histeris melihat hal mengerikan itu.
"Oh ya ampun! Astaga! tolong...tolong!" Teriak orang-orang.
"Tolong....Tolong! Seseorang segera hubungi ambulans." Teriak seseorang dalam kerumunan itu.
Segera petugas dari rumah sakit tiba di lokasi kejadian dan mayat orang itu segera dibawah ke rumah sakit.
Dari kejauhan, terlihat Aurelie berlari dengan tergesa-gesa.
"Maaf nona, apakah anda Aurelie?" Tanya seorang perawat.
"Ya, saya Aurelie." Jawab Aurelie.
"Kalau saya boleh tau, apa hubungan anda dengan orang itu?" Tanya perawat itu pada Aurelie.
"Oh, dia adalah nenek saya." Jawab Aurelie.
"Apakah dia mempunyai anggota keluarga yang lain lagi?" Tanya perawat itu.
"Tidak! saya adalah satu-satunya anggota keluarganya." Jawab Aurelie sambil menangis dan berjalan ke suatu ruangan.
Perawat itu membawah Aurelie ke ruang kamar mayat.
Aurelia berjalan dengan tertatih-tatih menghampiri mayat neneknya.
Saat ia melihat neneknya yang sudah terbujur kaku tak bernyawa lagi, seketika pandangan Aurelie menjadi gelap.
"Nona Aurelie, apa anda baik-baik saja?" Tanya dokter.
"Maafkan aku!" Jawab Aurelie.
Aurelie memeluk erat mayat neneknya dan menangis sejadi-jadinya.
"Dia sudah meninggal di tempat lokasi kejadian itu dan tidak ada lagi yang bisa kami lakukan." Kata dokter.
"Tidak..tidak...!! Nenek, kenapa nenek meninggalkan aku juga? Nenek sekarang aku seorang diri. Kenapa nenek pergi?" teriak Aurelie sambil menangis histeris di ruangan kamar mayat.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Satu Minggu kemudian, Aurelie kembali bangkit dari keterpurukannya. Kemudian ia masuk kekamar neneknya, dan membuka laci lemari neneknya.
Tanpa sengaja ia menemukan potongan koran berita mengenai pamannya.
[Mobil berpenumpang bertabrakan dengan truk. Seluruh anggota keluarga tewas ditempat.]
"Ini, berita tentang kecelakaan paman di Kota Towe beberapa tahun yang lalu. Kenapa nenek menyimpan koran ini? Tapi kenapa dikatakan disini, aku juga tewas dalam kejadian itu?" Kata Aurelie kebingungan.
...----------------...
Aurelie baru saja Lulus dengan gelar sarjananya di Jerman. Namun dihari bahagianya itu, Aurelie dikejutkan dengan meninggalnya neneknya yang adalah keluarganya satu-satunya.
Selama satu Minggu Aurelie mengurung diri dikamarnya, hingga semangatnya bangkit kembali dan tidak sengaja ia menemukan potongan Koran tentang kecelakaan pamannya.
Ia lalu memutuskan untuk menjalani kehidupannya dan memulai segalanya dari awal.
...----------------...
Aurelie membawah berkas lamaran pekerjaannya ke pusat instansi pendidikan untuk mencari pekerjaan.
"Wah! Ini sangat sempurna. Kau bisa melamar pekerjaan di manapun kau mau, Sebutkan saja. Ada banyak sekali akademi bahasa Inggris di kota ini. Memang ini sedikit rumit, tapi dengan nilai-nilaimu yang sempurna ini, hal itu tidak akan menjadi masalah. Ini ada beberapa rekomendasi, kau lihat-lihat saja dulu." kata direktur utama.
"Terima kasih banyak." Jawab Aurelie.
"Semoga harimu menyenangkan." Kata direktur utama.
Satu jam kemudian, Aurelie kembali ke ruangan direktur utama.
"Permisi, Aku Aurelie." Kata Aurelie sambil mengetuk pintu.
"Oh, silakan masuk! Apa kau sudah menentukan pilihanmu?" Tanya direktur utama.
"Ya, aku akan pergi ke Kota Towe." Jawab Aurelie.
"Baiklah. Keinginanmu terkabul. Kau akan mengajar di Sekolah SMA Towe Jaya sebagai guru bahasa Inggris yang baru di kota itu." Kata direktur utama.
...----------------...
Keesokan harinya, Aurelie terbang dan kembali ke Kota Towe.
Aurelie memasuki kota Towe setelah beberapa tahun ia tinggal di Jerman untuk menyelesaikan studinya. Kota Towe adalah kota dimana Aurelie lahir dan juga sekaligus kota dimana Aurelie disebutkan telah meninggal dunia dalam kecelakaan maut yang terjadi beberapa tahun yang lalu.
Kota Towe, adalah sebuah tempat yang memiliki rahasia.
...----------------...
Aurelie mengunjungi makam kedua orang tuanya.
"Ayah, ibu aku disini sekarang. Lihatlah aku sudah tumbuh dewasa dan aku sudah menjadi seorang guru bahasa Inggris sekarang. Sayang sekali kalian tidak menghadiri wisudaku. Nenek juga pergi menyusul kalian hari itu, sangat disayangkan sekali, ya! Kalian tau aku mendapatkan pekerjaan di kota ini. Aku akan mengajar di sekolah SMA Towe Jaya di kota ini. Seseorang mengirimkan aku surat dari kota ini sebelumnya, Namun nenek menyembunyikan surat itu. Menurut kalian, kenapa nenek melakukan itu?" Kata Aurelie di makam kedua orangtuanya.
"Aku merasa seseorang telah memangil aku kembali ke kota ini." Kata Aurelie sebelum meninggalkan makam kedua orang tuannya itu.
...****************...
[Mayat wanita berusia 20 tahun ditemukan kemarin di dekat SMA Towe Jaya. Di perkirakan itu adalah mayat salah seorang siswi sekolah di SMA itu. Polisi mengatakan itu adalah pembunuhan berantai yang terlah terjadi akhir-akhir ini.]
Aurelie sedang makan malam di sebuah restoran, dan Tampa sengaja ia melihat berita di TV restoran tempat ia sedang makan.
"Astaga, seseorang terbunuh lagi." Kata salah satu pelanggan dekat meja Aurelie.
Tidak jauh dari meja Aurelie, ada seorang pria yang memakai jubah hitam sedang duduk dan menutupi wajahnya dengan topi berwarna hitam gelap juga.
"Nona, apa kau orang baru di sini?" Tanya seorang karyawan restoran.
"Iya, aku baru tiba disini." Jawab Aurelie.
"Aku menyarankan! Kau janganlah berkeliaran di kota ini saat malam hari. Selama hari-hari mencekam ini." Kata karyawan itu.
"Tapi kenapa?" Tanya Aurelie.
"Apa kau tidak mendengar berita yang barusan tadi? Dan ada pemerkosa gila yang berkeliaran saat hujan turun, kalau aku tidak salah, pemerkosa itu telah membunuh sekitar 8 orang wanita akhir-akhir ini." Kata karyawan itu.
"Aurelie ketakutan, sesaat ia melihat kearah pria berjubah hitam gelap itu yang terlihat mencurigakan. Sesaat Aurelie berpikir jangan-jangan orang itu adalah pria yang berjubah hitam itu.
Pria itu menoleh kearah Aurelie, lalu Aurelie memalingkan wajahnya dan tidak ingin melihat pria itu.
Aurelie kemudian keluar dari restoran, namun di luar sedang turun hujan yang sangat deras.
Aurelie mengambil payungnya dan pergi.
Namun Aurelie terkejut saat ia melihat pria berjubah hitam itu mengikutinya dari belakang.
Aurelie semakin ketakutan karena pria berjubah hitam itu semakin dekat dengan dirinya. Ia berlari dengan sangat cepat, namun pria itu juga ikut berlari mengejarnya.
Tibalah aurelie dijalan buntu, dia melihat ada sebuah balok kayu. Ia mengambil balok itu untuk berjaga-jaga. Ditengah ketakutan yang luar biasa itu, tiba-tiba seseorang berjalan dan berdiri dibelakangnya.
Aurelie terkejut dan berbalik, hampir saja Aurelie memukul orang itu. Itu adalah seorang wanita yang hendak membuang sampah ke tempat sampah.
Wanita itu menyuruh Aurelie segera masuk kerumahnya.
"Maafkan aku. Aku sangat ketakutan, tadi ada seorang pria berjubah hitam yang terus mengikuti aku." Kata Aurelie.
"Cepat masuklah kedalam rumahku." Tarik wanita itu.
Wanita itu memberi Aurelie segelas teh hangat dan menyuruh Aurelie untuk meminumnya.
"Minumlah dulu, ngomong-ngomong siapa namamu? Kenapa kau berkeliaran malam-malam di tengah hujan deras?" Tanya wanita itu.
"Saya Aurelie. Saya sedang mencari apartemen yang baru aku beli. Aku akan tinggal di apartemen itu." Jawab Aurelie.
"Apa nama apartemennya?" Tanya wanita itu.
"Apartemen Pelangi." Jawab Aurelie.
"Oh pantas saja. Kau sedang tersesat. Arah apartemen Pelangi disebelah sana. Begitu kau keluar dari rumahku sebentar, kau jalan lurus saja, sekitar 20 meter nanti kau belok kanan. Setelah nanti kau menyebrang jalan raya, kau akan melihat apartemen Pelangi disana." Kata wanita itu.
"Bukankah sangat menakutkan sendirian malam-malam?" Tanya aurelie.
"Sebentar! bukankah kau guru baru di SMA Towe Jaya?" Tanya wanita itu.
"Bagaimana kau bisa tahu?" Tanya Aurelie kembali.
"Ini bukalah kota yang besar. Saat aku dengar akan ada guru baru yang datang, pastilah aku tahu kalau ada wajah yang baru terlihat, itu pasti guru baru itu, haha." Kata wanita itu.
"Ah begitu rupanya." Jawab Aurelie.
"Jangan khawatir, kota Towe ini sangat aman. Anda tahu hampir tidak ada kejahatan disini." Kata wanita itu meyakinkan.
"Baiklah. Ternyata saya hanya gugup Tampa alasan saja. Terima kasih banyak. Dan juga terima kasih untuk tehnya, aku permisi dulu." Jawab Aurelie.
"Ambil ini, hujan sangat deras diluar, kau bisa kembalikan nanti jika kita bertemu lagi." Kata wanita itu sambil tersenyum manis dan memberikan payungnya kepada Aurelie.
"Sekali lagi terimakasih banyak ya?" Kata Aurelie.
"Nona, Aurelie? Berhati-hatilah." Kata wanita itu.
Tampak dari kejauhan, pria berjubah hitam itu memperhatikan Aurelie dan Wanita itu.
Bersambung...👉
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 110 Episodes
Comments
Elisabeth Ratna Susanti
aku deg2an nih
2023-09-17
1
Dewi Payang
Hati2 Aurelia
2023-08-08
1