Dua minggu telah berlalu sejak dari kejadian dimana Aurelie menolak lamaran dari Lucifer. Ternyata belum terjadi apa-apa dalam kehidupan Aurelie. Kehidupan Aurelie berjalan normal seperti biasanya.
Aurelie pergi ke kampus seperti biasanya, namun ketika ia pulang kuliah, ia melihat keadaan di dalam mobilnya sangat berantakan.
"Apa yang terjadi dengan mobilku? Kenapa berantakan begini, apa ada orang yang sengaja melakukannya? Tapi bagaimana mungkin. Aku mengunci mobilku." kata Aurelie dalam hati sambil kebingungan.
Tiba-tiba saat ia hendak masuk ke dalam mobilnya, pintu mobilnya tiba-tiba tertutup dengan sendirinya dan terbanting keras sehingga menjepit tangan Aurelie.
"Aaaaaaahhhh!! Sakit! Seseorang tolong aku". Aurelie berteriak kesakitan.
Aurelie menjerit kesakitan namun tidak ada satu orang pun yang mendengar teriakannya itu. Setelah cukup lama ia menahan sakit, barulah pintu itu terbuka kembali dengan sendirinya.
Aurelie pingsan dan satpam kampus yang kebetulan sedang lewat melihatnya. Satpam kampus itu segera menolongnya dan membawah Aurelie ke rumah sakit terdekat.
Aurelie sadar dan terbangun di rumah sakit.
Ayah dan ibunya duduk di sampingnya. Melihat Aurelie telah sadar, ayahnya segera memanggil dokter.
"Dokter anak saya sudah siuman." teriak ayah Aurelie.
Dokter dan perawat rumah sakit datang dan segera memeriksa Aurelie.
"Bagaimana keadaan anak saya dokter." tanya ibu Aurelie.
"Anak bapak dan ibu tidak apa-apa, kini ia sudah bisa pulang." Jawab dokter Michel.
"Baiklah, terimakasih banyak dokter." kata ayah Aurelie.
Kemudian dokter Michel dan perawat itu keluar dari ruangan dimana Aurelie terbaring.
Setelah dokter itu pergi, ayah Aurelie mulai memarahi anaknya lagi.
"Bagaimana bisa kau sangat ceroboh hingga membuat tanganmu sendiri terjepit di pintu mobil itu, Dasar bodoh!" kata ayahnya sambil melayangkan tangannya hendak menampar Aurelie.
"Sayang, cukup! Anak kita sedang tidak baik-baik saja." Cegah ibu Aurelie.
"Cepat bereskan semuanya dan kita kembali kerumah." Kata ayah Aurelie.
Mereka lalu bersiap untuk kembali ke rumah mereka dan ayah Aurelie membayar biaya rumah sakit lalu menunggu di mobil.
Setelah semuanya beres, mereka pun kembali kerumah dan di tengah perjalanan Aurelie menceritakan hal yang telah ia alami saat hendak kembali dari kampus.
"Aku tidak tau ayah, ibu! Aku terkejut melihat kondisi mobilku yang sangat berantakan. Lalu saat aku hendak masuk, pintu mobilku tertutup dengan sendirinya dan itu sangat keras. Aku berusaha berteriak namun suaraku tidak bisa keluar dan pintu itu menjepit tanganku dengan sangat keras, aku tidak bisa membukanya, hingga akhirnya aku terbangun di rumah sakit itu." kata Aurelie.
"Sayang, ini tidak bisa dibiarkan terus menerus, Anak kita sedang dalam bahaya." Kata ibunya kepada ayah Aurelie.
"Maafkan aku yang sudah membuat kalian susah dan cemas." kata Aurelie.
Ayah Aurelie terdiam mendengar perkataan putrinya itu.
Beberapa waktu kemudian, mereka tiba di rumah. Kemudian ibunya menemani Aurelie beristirahat di kamarnya.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Keesokan harinya, Aurelie bersiap-siap untuk pergi ke kampus.
"Sayang, apa kau merasa baik-baik saja? kalau kau merasa tidak baik, lebih baik kau istirahatlah dulu dirumah." kata ibunya.
"Tidak ibu. Aku baik-baik saja sekarang. Aku pergi dulu, Sampai nanti!" Jawab Aurelie.
"Baiklah, Hati-hatilah nak!" kata ibunya memperingatkan.
" Baik Bu." Jawab Aurelie.
...----------------...
Di kampus, saat Aurelie sedang jalan-jalan dengan teman-temannya, sesuatu yang keras seperti memukul kepalanya.
"Auuuwww! Sakit." Teriak Aurelie
"Kau kenapa berteriak kesakitan begitu." Tanya Lala.
"Seseorang memukuli kepadaku. Rasanya sakit sekali." Kata Aurelie.
"Kau berhalusinasi! Tidak ada seorangpun disini selain kita. Dan kami tidak melihat orang lain apalagi memukuli kepalamu." Jawab Rara kebingungan.
"Aku serius. Aku tidak bohong. baru saja seseorang memukuli aku." Jawab Aurelie meyakinkan.
Teman-teman Aurelie tidak melihat apa-apa, bahkan mereka menganggap Aurelie hanya bergurau. Sampai tiba-tiba wajah Aurelie lebam dan terluka dengan sendirinya.
"Lho wajahmu kenapa? Kok bisa lebam dan terluka?" Tanya Lala.
"Aku sudah katakan kepada kalian tadi, Seseorang memukuli aku." Kata Aurelie.
"Tapi siapa? Bagaimana bisa? Kami tidak melihat seorangpun disini, Apa ini kerjaan mahluk gaib." kata Rara merinding.
Hanya Aurelie sendiri yang merasakan pukulan-pukulan itu. Seperti ada roh halus yang sedang menghajarnya.
"Ayo kita pergi ke kelas saja." Ajak Aurelie.
Mereka pun pergi ke kelas. Aurelie merasa akan aman di kelas karena banyak orang.
Namun semuanya tidak seperti yang Aurelie pikirkan.
Di dalam kelas, ketika Aurelie sedang mengikuti pelajaran salah satu mata kuliahnya, tiba-tiba tubuh Aurelie terlihat seperti ada yang menarik, dan kursi yang Aurelie duduki melayang ke atas udara. Seisi kelas merinding ketakutan dan bingung dibuatnya. Teman-teman Aurelie mulai panik melihat kejadian itu.
Dan untuk mengantisipasi kejadian serupa terulang kembali, mulai di hari selanjutnya mereka mengadakan doa bersama sebelum kuliah dimulai.
“Kehidupan saya tidak tenang karena ‘mereka’ selalu mengganggu saya” ujar Aurelie.
"Mereka siapa?" Tanya Rara.
"Lucifer dan para antek-anteknya. Mereka berasal dari dunia bawah." Jawab Aurelie.
Gangguan belum berakhir. Sewaktu makan, Aurelie tidak bisa memasukkan makanan yang ada di sendok ke dalam mulutnya. Ketika ia mencoba dengan garpu, garpu itu melesak ke dalam mulutnya dan menusuk lidahnya. Teman-temannya berusaha membantu Aurelie menarik garpu itu, namun tidak berhasil. Darah mulai mengalir dari dalam mulut Aurelie.
Akibat dari kejadian itu Aurelie tidak bisa makan selama dua minggu, badannya mulai terlihat kurus kering sehingga ia harus dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan khusus. Sesampainya di rumah sakit, jarum infus yang hendak dimasukkan ke pembuluh darah Aurelie sulit untuk dimasukkan. Dokter yang bertugas semakin dibuat heran ketika muncul tanda seperti simbol ‘X’ berwarna merah di dahi Aurelie. Simbol itu seperti luka yang kering. Bahkan beberapa waktu kemudian muncul tulisan ‘SATAN’ di tubuh Aurelie.
“Aku sangat dipermalukan oleh Lucifer.” ujar Aurelie kepada orang tuanya.
Kedua orang tuanya tidak bisa berkata apa-apa mengenai hal-hal yang terjadi dengan Aurelie.
...----------------...
Teror demi teror terus berdatangan sili berganti. Semakin hari semakin aneh dan mengerikan. Tiba pada puncaknya ketika Aurelie sedang masuk ke dalam kamar mandi, ia menghilang seketika. Teman-temannya sempat terbelalak ketika mereka melihat kamar mandi dalam keadaan kosong, Karena sebelumnya mereka sempat melihat dengan jelas Aurelie masuk ke dalam kamar mandi itu.
Akhirnya disebarkan berita kalau Aurelie hilang. Seorang petugas polisi menemukan Aurelie sedang berdiri di pinggir jalan raya. Kejadian itu terulang kembali pada hari berikutnya. Aurelie menghilang dan ia tiba-tiba sudah berada di pegunungan.
Suatu hari Aurelie melihat sosok iblis keluar masuk dalam tubuhnya. Perlahan penglihatannya mulai memudar dan semua yang dilihat Aurelie seperti buram. Pada akhirnya Aurelie tidak dapat melihat sama sekali. Semua serba gelap. Beberapa menit kemudian sebuah tangan yang besar terasa seperti mencekik leher Aurelie. Dan Aurelie menjadi bisu seketika itu juga. Di saat yang bersamaan, kaki Aurelie juga lumpuh. Kejadian itu terjadi berulang kali.
Tidak sampai di situ saja. Iblis juga menyumbat pikiran Aurelie sehingga Aurelie menjadi amnesia dan tidak mengenali satu orang pun yang ada di dekatnya. Stres yang hebat mulai Aurelie alami. Ia merasa tidak memiliki pengharapan. Nilai-nilainya hancur dan teman-temannya satu per satu mulai pergi menjauhi dirinya.
Bersambung...👉
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 110 Episodes
Comments
Elisabeth Ratna Susanti
ngeri banget part ini
2023-09-16
1
Dewi Payang
mengerikan sekali
2023-07-29
1