Kembali pulang

*Arif yang melaju dengan motor nya dengan sangat cepat sehingga ia tak sadar bahwa ia harus kemana untuk menumpahkan segala emosi nya, seharusnya ia tak membohongi teman temanya dari awal karena ia merasakan hal yang dikatakan raka bahwa kawan kawan nya memang sudah seperti keluarga baginya, tapi apakah mereka mau menerima keadaan arif yang saat ini sulit untuk mengungkapkan masalalunya yang kelam itu.

Dikediaman keluarga arsenal, fani yang sedang sibuk bermain gadget nya hingga tak sadar waktu terus berjalan , kini dia merasa kesepian karena tak ada seorang pun temanya chatingan kecuali dengan sahabat nya, dulu ia berpikir bahwa cinta dan pacaran itu sesuatu keindahan yang menemaninya dikala ia sedang kesepian.

"huff bosen banget, scroll tiktok balik lagi scroll instagram trus bales chat Rani" ucapku mengerutu

*aku pun beranjak menuju meja belajar ku disitu aku melihat jam sudah menunjukkan pukul 12 malam, pastinya fani tidak dapat tidur dengan cepat karena ia baru saja terbangun dari mimpi buruk itu. sejenak ia berpikir untuk melakukan sebuah rutinitas agar tidak memikirkan mimpi buruknya itu.

kruk... kruk... krukk...

"duh aku lapar.... kira kira ada makanan apa yah didapur sekarang " ujarnya

*fani yang kemudian diam diam keluar dari kamarnya dan secara perlahan menuju kearah dapur ia tidak ingin membuat suara kegaduhan, supaya mbok minah yang sedang tidur pulas tidak akan terganggu oleh nya.

"wih dikulkas masih ada banyak makanan nih,,,, ya ampun aku laper banget makan tengah malam sekali aja gapapa kalik yah" berbicara sendiri dengan dirinya.

*fani yang kemudian mengambil hidangan ayam dan juga sayur sup yang masih ada didalam kulkas tersebut saking lapar nya ia tak peduli walaupun ini sudah jam 12 sekalipun.

kemudian saat hendak berbalik arah fani terkejut akan sosok tegap nan tinggi berdiri samping pintu dapur, ia tak dapat melihat dengan jelas karena lampu malam yang dimatikan secara otomatis ia hanya bisa menggunakan senter HP yang ada digenggaman nya namun nihil ia tak bisa menyorot sosok misterius itu karena tangannya sudah penuh dengan satu hidangan dan juga minuman dikedua tangan nya sedang kan senter itu berada si saku celana tidur miliknya.

*fani sudah mulai ketakutan walaupun dia lapar tapi bisa dibilang fani paling takut sosok penjahat apakah itu penjahat yang dulu pernah ingin melukainya? batinya apakah yang aku mimpi kan itu akan terjadi sekarang batinya kembali.

kemudian sosok itu mulai melangkah perlahan-lahan dan mau mendekati fani yang semakin mundur kearah pojok dapur ia sangat takut jika itu memang benar seorang penjahat, dihati dan pikiran fani berkecamuk ia ingin sekali berteriak namun nihil ia malah termangu dan tak bisa untuk mengeluarkan suaranya.

kemudian fani ketakutan hingga menutup matanya dan sudah merasakan ia terdesak kali ini tidak bisa lari kemana-mana, dan kaki fani sudah merasa lemas hingga ia tak kuat untuk berdiri dan disitulah ia tanpa sadar menjatuhkan dirinya ke lantai dengan gemetar.

"fan kamu gapapa! " ucap nya

"kamu siapa ? " ucap fani yang ketakutan

"ini abang fan, kamu laper, "

"abang! " fani dengan seketika memeluk abangnya itu erat ia tak mau lagi memikirkan sosok misterius itu didalam pikiran nya.

"maafin abang udah buat kamu kaget abang ga bermaksud " ucapnya

"abang kenapa baru pulang sekarang! " ujarnya

"iyah itu abang abis ada acara sama temen temen, kamu sekarang gimana sekolah nya? "

"hmm sekolah aku yah, seru banget deh temen temen aku juga humoris semua apalagi banyak kakak kakak senior yang ganteng! "

"untung lah seru, oh iya senior mu itu siapa sih? "

"dih kepo ya? "

"engga bukan maksudnya tuh cuma mau tau aja siapa tau kenal"

"ada nih namanya kak aldo dia orang nya baik banget , plus manis banget jabatannya ketua OSIS disekolah loh kak banyak banget lagi yang fans sama dia! "

"hmm baru dengar"

" hahaha besok aku kenalin ke abang deh... sumpah si orang nya baik banget ! " uajarku

"ya udah sekarang cepetan abisin makanan nya terus pergi tidur abang mau ke atas dulu"

*arif yang begitu baru pulang dari markas nya itu, ia kembali teringat pertandingan antar dirinya dengan sahabat karib nya Raka, sebenarnya ia tak pernah bermaksud ingin menyembunyikan semuanya dari teman teman nya karna ia tau mereka adalah sebuah rumah bagi seorang arif arsenal dionando namun sayangnya arif hanya tak ingin kawan kawan nya terjerumus kedalam dunia yang begitu menyeramkan yang pernah ia rasakan. ia hanya ingin cukup hidup dengan keadaannya sebagai keluarga pertemanan yang harmonis.

Setelah arif tiba dikamarnya ia langsung merebahkan dirinya diatas kasur kemudian menatap dinding langit-langit rumah nya yang begitu kosong dengan tatapannya. kemudian ia berpikir keras agar bisa merencanakan sesuatu untuk melindungi adiknya fani yang sedang bersekolah diSMA Kertawijaya, dimana SMA itu ditempati oleh sekelompok geng motor yang sangat kejam dan tidak tau toleransi sedikit pun bagi arif tapi mungkin berbeda jika ia mempertaruhkan hanya demi sekolahnya, tetapi tetap saja dimata seorang arif arsenal itu tetap sama saja.

Arif sangat yakin perihal yang dikatakan oleh adiknya tersebut bahwa ia bertemu dengan seseorang kakak kelas nya yang begitu baik terhadap nya, namun ia juga kurang yakin jika adik nya tidak mungkin tidak bertemu dengan Leon musuh bebuyutan nya , ia hanya berharap Leon tidak berani untuk menyentuh adik kesayangan nya itu walaupun ia saat ini tidak dapat berada disisi adik nya tersebut. dengan kata lain arif akan mencari seseorang yang dapat melindungi adiknya dari jauh yang pasti nya ia akan satu sekolah dengan adik nya tersebut.

*Di sisi lain Fani yang baru saja selesai menghabiskan makan malam nya tersebut, ia merasa puas akhirnya karena tidak kelaparan lagi, untung nya abang nya tidak memarahinya sama sekali namun malah kebalikan nya ia menanyakan perihal sekolahnya, fani yang begitu heran dengan abangnya yang kini kepo akan sekolahnya itu membuat nya senyum senyum sendiri. ia pikir abangnya tidak akan pernah peduli terhadap kehidupan disekolah Kertawijaya tersebut.

setelah fani selesai makan ia kemudian kembali ke kamarnya dan mengambil sebuah buku diary berwarna tosca dengan gambar panda didepannya, itu adalah buku diary yang selalu ia isi ketika ia sedang senggang tentunya. Kali ini fani ingin sekali mengisi kisah nya bersama aldo saat ia duduk berdua ditaman sambil menanyakan tentang impian mereka masing-masing. fani akan selalu mengingat nya dan terus menerus membaca buku diary kesukaannya itu.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!