flashback on" mimpi
Anda pikir bisa membohongi saya! " mencengkram bahu pria tersebut
*hening tidak ada jawaban sama sekali
*menatap dengan tajam
"cepat.... pukul dia! dia tidak akan diberi ampun sampai dia menjawab jujur siapa yang menugaskan! "
*para algojo langsung memukul punggung pria tersebut hingga ia berteriak kesakitan. Namun tetap saja pria itu bungkam dan tidak mau membocorkan siapa dalang dibalik kejadian tersebut.
*nona Kimberly datang menghampiri Arsen dengan membawa sebuah bukti foto tempat TKp kejadian perkara tersebut lalu menyerah kan kepadanya.
"pak ini data yang ingin anda lihat "
"ada sesuatu yang janggal disini.. " ujar arsen
"apakah ada sesuatu yang membuat pak arsen tertarik akan gambar ini? "
"yah lihatlah ini tanda yang aneh ini seperti nya saya pernah melihat tanda ini sebelum nya" jelas arsen
"baiklah pak kami akan siap untuk mencari tahu tentang tanda tersebut" ucapnya tegas
"pergi ajak leo bersama mu untuk menelusuri hal ini! jangan ada yang tahu selain kalian berdua! karna pihak polisi akan menutup kasus ini" ucapnya tegas
"baik pak"
*arsen kemudian kembali menuju kantor perusahaan nya ia meninggalkan semua tugas nya itu diserahkan kepada anak bawahannya.
ketika menuju kantor ia bertemu dengan anaknya fani yang sudah menunggu nya sedaritadi diruangan kerjanya itu. satu hal yang membuat fani Arsenal Dionando itu spesial dimata nya karena sifat nya itu yang pemberani entah dia mengikuti naluri seorang ayahnya ini.sebelumnya tidak ada yang boleh untuk mengunjungi Tuan Arsen atau pun bertemu dengan nya dikantor kecuali ada janji sebelum nya yang sudah direncanakan oleh nya walaupun itu keluarga nya sekaligus maupun teman dekatnya Arsen.
"Fani ada apa? " tanya Arsen
"papa.... Fani datang kemari karna mau minta penjelasan soal bang arif! " ucapku terbata namun tegas
"Fani ini bukan waktu nya untuk membahas soal permasalahan kakak mu itu " ujarnya tenang
"Tapi pa! papa ga seharusnya nya kan masukin abang ke penjara kayak gitu! papa tega sama anak papa sendiri! padahal abang kan udah bantuin aku! " ucapku emosi
*Arsen menghela napas
"itulah yang terbaik untuk nya saat ini"
"enggak! Fani kecewa sama papa! " kemudian Fani langsung keluar dari ruangan ayahnya tersebut
"Fani! dengerin penjelasan papa dulu!" teriiak arsen
*sekejap ia menghilang dari pintu itu dan tatapan arsen mulai kosong. tanpa pikir panjang lagi arsen menghubungi temanya Fang seorang ahli dalam bertarung dan juga mendapat kan informasi . dia akan ditugaskan Arsen untuk menjadi bodyguard Fani selama tugas yang belum dia dapat selesai kan karna ancaman terbesar kali ini adalah anak nya sendiri.
*diperjalanan pulang Fani menaiki taxi dengan laju yang sedang, pikiran nya sedang tidak baik baik saja , bukan hal itu yang dia harap kan. karna dirinya arif dimasukkan penjara.
*Fani menuju sebuah taman nan indah dimana dari kecil ia sering sekali pergi ke taman itu dan disana ia dapat merasakan semilir angin menerpa rambutnya yang tergerai panjang lalu keheningan sore nan senja menemani dirinya dikala ia bersedih.
satu kata yang ada didalam benak nya saat ini ia sangat benci akan keadaannya sekarang semakin ia tahu kebenaran dari sosok keluarga nya itu yang membuat nya takut akan melangkah lebih jauh lagi. seharusnya yang ia ingin kan adalah bertemu seseorang yang dapat melindunginya dan selalu menemaninya dikala tak ada siappun, ia ingin bahagia walaupun itu sulit ia dapatkan.
*aku tersadar dari mimpiku segera. itu adalah mimpi terburuk ku sepanjang masa dimana aku mengingat masa kelam ayahku dulu yang hampir saja aku bisa dimana aku bisa terbunuh kapan pun aku mau dan disisi lain arif yang berusaha melindungi ku malah terperangkap kedalam jebakan musuh dan papa yang sengaja memenjarakan nya sebagai alat pancing agar pelaku itu berani menampakkan dirinya.
*aku yang seketika melihat jam ⏰ sudah jam 10 malam ternyata aku tertidur setelah aku pulang dari sekolah dan mengerjakan tugas milik andra. tanpa sadar aku tertidur dalam keadaan duduk dimeja belajar ku. dan kini aku basah kuyup karna keringat. mengalir meneripa wajahku.
"huh sebaiknya aku membersihkan muka terlebih dahulu " gumam ku.
setelah selesai, aku menuju meja belajar ku kembali dan mengambil handphone milikku, disana aku melihat message yang masuk dari seseorang yang aku kenal.
*Alfarabi
gimana, tugas nya udah selesai belum?
*fani
"udah lah yakali belum selesai kan! "
*Alfarabi
"kalau gitu besok pagi gue jemput"
*fani
"lah buat apa gak usah kali , ketemu aja disekolah besok "
*Alfarabi
"lama kalau ketemu disekolah mending jalan bareng biar cepet itu tugas gue dikumpulin ya jam pertama "
*fani
"dih ga mau, kalau mau datang kesini buat ambil itu tugas datang aja, jangan bawa bawa saya segala"
*alfarabi
"no penolakan "
Akhirnya aku kesal dengan sifatnya yang egois itu dan aku tak peduli lagi. malas untuk membahas anak tersebut.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 26 Episodes
Comments