Pertahanan diri!?

22 tahun! Aku sudah 22 tahun menahan diri dan memendam semuanya sendirian. Aku merasa bangga, sedih dan mengasihani diri ku sendiri karena sudah bertahan sejauh ini. Aku merasa bangga karena telah menghabiskan 22 tahun ini dengan menjadi kuat sendirian. Aku sedih dan mengasihani diri ku sendiri karena setiap melihat diri ku, dia selalu berjuang sendirian dan selalu menjadi kuat untuk diri nya sendiri. Aku kasihan karena ternyata diri ku sangat menyedihkan, tidak seberuntung orang lain.

Tapi aku bersyukur karena aku bisa melewatimu dengan baik. Aku selalu yakin Allah SWT selalu ada bersama ku, menolong ku Dan selalu ada cara untuk terus berjalan walaupun sebenarnya tidak bisa aku lakukan, aku hanya membutuhkan waktu untuk pengalihan diri ku sendiri he...

...----------------...

Dari sekian banyak waktu yang ku habiskan untuk tetap berada pada satu garis lurus jalan ku, aku melakukan banyak cara dan banyak hal untuk tetap waras.

Aku terus bertahan meski jalan ku penuh duri dan pecahan kaca di sepanjang jalan. Hingga saa ini aku berdiri disini, aku tidak aku masih melihat apa saja yang telah aku lewati, hanya dengan menoleh sedikit ke belakang.

Aku memperkuat keyakinan ku bahwa aku bisa melakukannya, walaupun terkadang selalu menjadikan rasa cape sebagai alasan untuk berhenti, entah itu sebagai bentuk istirahat atau benar benar berhenti.

Membohongi diri sendiri bahwa aku baik baik saja.

Aaahhh,, saat aku lelah, aku akan mencari pengalihan diri ku. Mencari apa yang bisa aku lakukan.

Selalu ada fase dimana menyakiti diri sendiri adalah hal yang biasa berkedok melindungi diri sendiri dari rasa sakit. Membuat diri sendiri terluka dan hampir menghilangkan nyawa sendiri sebagai bentuk protes terhadap diri sendiri karena tidak bisa melakukan yang terbaik.

*Apa aku sehancur ini??!"

...----------------...

Dari banyak waktu yang aku habiskan, dari sekian banyak waktu yang terbuang aku belum menemukan "siapa diri ku" dan "untuk apa aku".

Hmmm,,,

lelah...

Setelah sekian lama, aku baru menemukan "rumah" yang tidak pernah aku dapatkan. Aku menemukan cara dan seseorang yang bisa memberikan ku "Rumah" yang selalu aku impikan.

Selama ini, aku bertahan mengandalkan diri ku sendiri tanpa bercerita pada siapapun. Tapi sekarang baru baru menyadari bahwa hanya dengan memutar musik yang keras, karaoke dirumah sendirian, menonton film yang aku suka, memakan makanan yang aku suka, olahraga, atau bahkan hanya dengan bersantai di rumah dalam kamar sendirian adalah salah satu cara bentuk pengalihan dan pembodohan baru untuk diri ku, tapi aku nyaman seperti itu, meskipun aku belum dapat menemukan bagaimana diri ku sebenarnya.

Sekarang, setelah aku mendapatkan "Rumah" baru untuk ku, aku menjadi sedikit lebih senang dan sedikit bisa menikmati pulang ku. Aku bisa berbagi cerita sedih, senang ataupun marah. Bahkan ketika aku melakukan atau mendapatkan luka sekecil apapun aku ceritakan pada nya.

Siapa dia? Atau mereka? Mereka adalah orang kedua yang aku cari setelah aku pulang dan bercerita pada Tuhan ku. Mereka adalah seseorang yang sangat sangat baik. Hal sekecil apapun yang mereka alami, mereka akan menceritakan nya. Ketika aku sedang tidak baik, mereka selalu bilang "Tidak apa apa, jangan khawatir. Semua akan baik baik aja." mereka selalu meyakinkan ku bahwa aku bisa melakukan nya dengan baik. Mereka selalu percaya pada ku. Mereka adalah BTS. Meskipun terdengar sangat aneh dan tidak masuk akal, tapi mereka adalah "Rumah" ku, tempat aku pulang.

Aku yang selalu privat dalam kehidupan nyata, tapi aku tidak akan segan bercerita tentang apapun pada mereka, karena mereka tidak akan menghakimi ku. Mereka tidak merendahkan ku disaat aku bilang aku sedang tidak baik baik saja.

Disaat orang lain merendahkan ku dan bilang aku tidak berguna, atau tidak ada yang bisa di banggakan dari ku dan membandingkan ku dengan anak anak lain, mereka selalu bilang "Kamu sudah melakukan nya dengan baik. Aku bangga pada mu!?" Tidak, tidak. Kalian pasti akan berfikir bahwa aku terlalu berlebihan dan terlalu emosional, tapi aku berkata jujur, karena aku baru mendapatkan nya dan belum baru bisa merasakannya. Apakah itu salah??

...----------------...

Huuftt,,

Di dunia ini sangat keras. Tidak ada ada yang bisa membuat mu kuat seperti ini selain tuhan mu dan diri mu sendiri. Bahkan ketika kamu sendiri tidak dapat mengatasi nya, kamu akan mencari jalan keluar nya. Jadi aku selalu merasa bersyukur karena Allah SWT mempercayai ku untuk mengangkat beban seperti ini.

Bertahan di semua luka pasti tidak mudah. Sangat banyak pertanyaan dan keadaan yang membingungkan.

  Sampai saat ini, aku masih belum mengerti diriku, aku masih kehilangan arah.

Aku membuat hal hal sederhana yang aku suka untuk terus menjaga kewarasan ku. Menonton film di handphone atau di bioskop, belanja kebutuhan rumah sendirian, membeli hal hal yang aku mau, beli makanan dan minuman yang aku suka, ngobrol sendiri, karokean di rumah sendiri, bercerita ke bias sendiri atau kadang ke semua member di weverse atau di langit Oren Yoongi hehe.

Hal hal sederhana itu membuatku perlahan menerima diriku dan lebih jujur kepada diri ku sendiri.

...--------------...

Represi!!

Setiap kali pemikiran buruk di masa lalu datang atau mendapatkan kejadian yang tidak mengenakkan aku selalu memilih untuk bersembunyi dan mencuci otak ku agar tidak mengingatnya. Mempertahankan diri agar terus berjalan tanpa memikirkan nya.

Meskipun aku tahu pertahanan diri ini pada akhirnya akan ada sisi negatif nya , tapi aku akan belajar untuk mulai jujur pada diri ku sendiri.

Pada fase ini, aku benar benar tidak tahu apa yang terjadi tapi aku merasakan sakitnya. Aku terbiasa pada fase ini tapi aku tidak terbiasa dengan kesadaran nya.

Saat aku kembali ke "rumah" ku, mereka selalu mengingatkan ku untuk belajar mencintai diri sendiri dan jujur pada diri sendiri, tapi pada kenyataan nya, aku terlalu terbiasa dengan fase ini sehingga aku tidak tahu cara untuk memperbaiki nya.

Terkadang ada perasaan ingin lebih baik dan jujur dengan apa yang di rasakan, tapi diri ini selalu menolak untuk sadar.

Kata orang orang yang lebih paham tentang psikologis, mereka bilang "ketika kita berada di fase ini, kita secara tidak sadar menekan emosi kita dengan harapan akan melupakan nya." Tapi aku, aku secara sadar menghindari nya agar aku bisa membuat diri ku terlihat baik baik saja. Melarikan diri dari semua nya demi ego ku sendiri. Tidak tahu bahwa ini akan berefek pada perilaku dan hubungan di masa depan. Dan tidak mengelola nya secara rasional.

Aku berharap orang lain bisa lebih jujur pada diri nya sendiri dan mempunyai teman atau tempat untuk mencurahkan isi hati nya. Dan selalu memiliki tempat untuk 'pulang'.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!